Tahapan  validasi  hanya  hasil simulasi  bulanan  yang  dilakukan
validasi,  hal  ini  dikarenakan  nilai  R2 dan  NS  pada  simulasi  harian  sangat
kecil sehingga tidak dilakukan validasi model. Hasil validasi simulasi bulanan
didapatkan  nilai  R
2
=  0.79  dan  NS  = 0.41.  Menurut  Moriasi  et.al  2007
model  dapat  diterima  jika  nilai  R
2
0.5,  sehingga  model  SWAT  yang digunakan di Sub DAS Keduang dapat
diterima.  Hasil  validasi  model  dapat dilihat  pada  gambar  dibawah  ini.
Gambar 4.
menunjukan Grafik
Validasi Simulasi
Bulanan dan
Gambar  5.  menunjukan  Plot  Nilai Observasi dan Simulasi.
Gambar 4. Grafik Validasi Simulasi Bulanan thn 2011-2014
Gambar 5. Plot Nilai Observasi  Simulasi
20 40
60 80
100 120
m 3d
tk
Validasi Simulasi Bulanan thn 2011 - 2014
Observasi Simulasi
y = 1,2467x + 1,4789 R² = 0,795
20 40
60 80
100 120
10 20
30 40
50 60
70
m 3
d tk
m3dtk
Plot Nilai Observasi  Simulasi
Plot Obs-Sim Linear Plot Obs-Sim
4.3 Laju Erosi  Sedimentasi
Gambar 6.
dibawah ini
menunjukan  grafik  laju  erosi  dari tahun
2011-2014 mengalami
peningkatan  di  tahun  2013,  hal  ini disebabkan oleh tingginya curah hujan
di  tahun  2013.  Semakin  tinggi  curah hujan  maka  akan  semakin  tinggi  erosi
yang  dihasilkan,  begitu  pula  dengan sedimentasi  yang dihasilkan  juga akan
semakin  besar.  Fenomena  ini  juga akan  sangat  merugikan,  disamping
tingkat  produktivitas  pertanian  yang semakin
menurun dan
adanya dorongan  untuk  membuka  lahan  baru
yang  lebih  produktif  juga  tingginya sedimentasi yang ada di Waduk Gajah
Mungkur yang
tentunya akan
memerlukan  biaya  yang  besar  untuk normalisasi Waduk.
Gambar 6. Grafik Laju Erosi Rata-rata Bulanan Thn 2011-2014
Berdasarkan  klasifikasi  tingkat erosi  menurut  Departemen  Kehutanan
1986  sesuai  pada  Peraturan  Menteri Kehutanan  Nomor  P.3V-SET2013
tentang Pedoman
Identifikasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai.
Pada  tabel  dibawah  ini  menunjukan tingkat  erosi  di  Sub  DAS  Keduang
dengan 51,22 tingkat erosi tinggi dan 22,17    tingkat  erosi  sangat  tinggi.
Pada  Gambar  8  menunjukan  Peta Tingkat Erosi Sub DAS Keduang.
- 50,00
100,00 150,00
200,00
- 200,00
400,00 600,00
800,00
Jan-11 Jan-12
Jan-13 Jan-14
mm
T o
n h
a
Laju Erosi Rata-rata Bulanan Thn 2011-2014
Erosi TonHa Curah Hujan mm
Tabel 1. Presentase Tingkat Erosi di Sub DAS Keduang
Tingkat Erosi Keterangan
Luas Ha
≤ 15 Sangat Rendah
21.50 0.06
60 – 180
Sedang 9,305.00
26.55 180
– 460 Tinggi
17,950.75 51.22
460 Sangat Tinggi
7,771.25 22.17
Sumber :  Hasil Analisis Model SWAT Grafik  besarnya  sedimentasi
yang  terdapat  di  outlet  Sub  DAS Keduang  ditunjukan  pada  gambar  7.
Dari grafik
tersebut menunjukan
peningkatan debit bulanan yang diikuti dengan  sedimentasi  pada  tahun  2013.
Besarnya debit aliran juga dipengaruhi oleh  besarnya  aliran  permukaan,  yang
mana aliran
permukaan juga
dipengaruhi  curah  hujan  dan  jenis penggunaan  lahan,  kemiringan  lereng
dan  karakteristik  tanah.  Rata-rata sedimentasi  yang  ada  di  outlet  Sub
DAS  Keduang  dari  tahun  2011-2014 yaitu 408,19 tonhathn.
Gambar 7. Grafik Sedimentasi Bulanan Sub DAS Keduang thn 2011-2014
2000000 4000000
6000000 8000000
20 40
60 80
100
Jan-11 Jan-12
Jan-13 Jan-14
m 3
d tk
T on
Sedimentasi Bulanan Sub DAS Keduang Thn 2011-2014
Sedimentasi Ton Debit Bulanan m3dtk