Metode Pembuatan Tablet Tinjauan Pustaka 1. Tanaman Alpukat

d. Metode Pembuatan Tablet

Dalam pembuatan tablet dikenal dengan berbagai metode pembuatan yaitu kempa langsung, granulasi kering, dan granulasi basah. Ketiga metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda-beda. 1 Metode Kempa langsung Metode cetak langsung dapat diartikan sebagai pembuatan tablet dari bahan-bahan yang berbentuk kristal atau serbuk tanpa mengubah karakter fisiknya. Setelah bahan dicampur langsung ditablet dengan ukuran tertentu Fudholi, 1983. Keuntungan metode kempa langsung adalah tahapan produksinya sangat singkat, peralatan yang dibutuhkan tidak banyak, ruangan yang dibutuhkan lebih kecil dan tidak banyak. Kerugiannya yaitu kemungkinan terjadinya capping, lamination splitting, atau layering sangat besar karena berhubungan dengan udara yang terjerebab air entrapment selama proses pengempaan karena ukuran partikel yang kecil Sulaiman, 2007. 2 Metode Granulasi kering Metode granulasi kering ini molekul air yang ada pada setiap molekul asam sitrat bertindak sebagai unsur penentu bagi pencampuran serbuk. Sebelum serbuk-serbuk dicampur atau diaduk, kristal asam sitrat dijadikan serbuk, baru dicampur dengan serbuk-serbuk lainnya atau setelah disalurkan lewat ayakan no.60 untuk memantapkan keseragaman atau meratanya pencampuran. Ayakan dan alat pengaduk harus terbuat dari stainless steel atau bahan lain yang harus tahan terhadap pengaruh asam. Mencampur atau mengaduk serbuk-serbuk ini dilakukan cepat dan lebih baik di lingkungan yang kadar kelembabannya rendah untuk mencegah terhisapnya uap-uap air dari udara oleh bahan-bahan kimia dan oleh reaksi kimia yang terjadi lebih dini. Setelah pengadukan selesai, serbuk diletakkan dalam sebuah oven atau pemanas lainnya yang sesuai dan sebelumnya oven ini dipanaskan pada suhu 33,8-40 C selama proses pembuatan serbuk dibolak-balik dengan memakai spatel tahan asam. Panas menyebabkan lepasnya air kristal dari asam sitrat, dimana yang pada gilirannya melarutkan sebagian campuran serbuk, memacu reaksi kimia dan berakibat melepaskan beberapa karbondioksida. Ini menyebabkan bahan serbuk yang dihaluskan menjadi agak seperti spon. Setelah mencapai kepadatan yang tepat seperti pada adonan roti, serbuk ini dikeluarkan dari oven dan dialirkan melalui suatu ayakan tahan asam untuk membuat granul-granul sesuai yang diinginkan. Ayakan no.4 dapat dipakai untuk membuat granul yang lebih besar, ayakan no.8 untuk membuat granul dengan ukuran sedang, dan ayakan no.10 untuk membuat granul dengan ukuran kecil. Ketika semua adonan telah melalui ayakan, granul-granul ini segera mengering pada suhu tidak lebih dari 54 C dan segera dipindahkan ke wadah lalu disimpan secara cepat dan rapat Ansel et al., 2005. Granulasi kering ini berlaku untuk bahan yang tidak dapat dilakukan dengan granulasi basah karena granulasi kering menurunkan kelembaban atau meningkat diperlukan untuk mengeringkan butiran-butiran Ansel et al., 2005. 3 Metode Granulasi basah Granulasi basah adalah metode yang banyak digunakan untuk produksi tablet terkompresi. langkah-langkah yang diperlukan adalah a berat dan pencampuran bahan, b menyiapkan massa lembab, c screening massa lembab menjadi pelet atau butir, d granulasi kering, e ukuran yang granulasi oleh pengayakan kering, f menambahkan pelumas dan pencampuran dan g membentuk tablet dengan kompresi Ansel et al., 2005.

e. Pemeriksaan Sifat Alir Granul

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

11 95 60

Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill.) dan Uji Aktivitasnya terhadap Pertumbuhan Rambut Tikus Putih

16 123 80

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGHANCUR AMILUM MANIHOT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) SECARA GRANULASI BASAH.

1 7 23

PENGARUH PENGGUNAAN AMPROTAB® SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.).

0 1 18

PENGARUH KADAR AMPROTAB SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.).

0 0 20

PENGARUH PENAMBAHAN AMPROTAB SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Amprotab Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah.

1 6 16

Pengaruh Penggunaan Polyviniylpolypyrrolidon Sebagai Bahan Penghancur Terhadap Sifat Fisik Granulat Dan Mutu Kimia Fisisk Tablet Parasetamol Yang Dibuat Secara Granulasi Basah - Ubaya Repository

0 1 1