Fixed Routing Strategi Routing

112 | J a r i n g a n D a s a r

2.2 Strategi Routing

Dalam mencari rute bagi paket yang dikirim dari komputer sumber ke komputer tujuan ada beberapa strategi yang dipakai. Strategi itu meliputi fixed routing, flooding, random routing, dan adaptive routing.

2.2.1 Fixed Routing

Merupakan cara routing yang paling sederhana. Dalam hal ini rute bersifat tetap atau paling tidak, rute hanya diubah apabila topologi jaringan berubah. Gambar 5.7 berikut mengacu dari Gambar 5.4 memperlihatkan bagaimana sebuah rute yang tetap dikonfigurasikan. Gambar .7 Direktori Untuk Fixed Routing Kemungkinan rute yang bisa dikonfogurasikan, dirunjukkan pada Gambar .8 sebagai berikut: J a r i n g a n D a s a r | 113 Gambar .8 Direktori Untuk Masing-Masing Node Tabel pada Gambar 5.8 disusun berdasarkan rute terpendek dengan menggunakan least-cost algorithm. Sebagai misal direktori node 1. Dari node 1 untuk mencapai node 6, maka rute terpendek yang bisa dilewati adalah rute dari node 1,4,5,6. Maka pada tabel direktori node 1 dituliskan destination = 6, dan next node = 4. Keuntungan konfigurasi dengan rute tetap semacam ini adalah bahwa konfigurasi menjadi sederhana. Penggunaan sirkuit aya atau datagram tidak dibedakan. Artinya semua paket dari sumber menuju titik tujuan akan melewati rute yang sama . kinerja yang bagus terdapat apabila beban bersifat tetap. Tetapi pada beban yang bersifat dinamis, kinerja menjadi turun. Sistem ini tidak memberi tanggapan apabila terjai error maupun kemacetan jalur. 2.2.2 Flooding Teknik routing yang lain yang dirasa sederhana adalah flooding. Cara kerja teknisi ini adalah mengirimkan paket dari suatu sumber ke seluruh node tetangganya. Pada tiap ode, setiap paket yang datang akan ditransmisikan kembali ke seluruh link yang dipunyai kecuali link yang dipakai untuk menerima paket tersebut. Mengambil dari contoh yang sama, sebutlah bahwa node 1 akan mengirimkan paketnya ke node 6. Pertama 114 | J a r i n g a n D a s a r kali node 1 akan mengirimkan paket ke seluruh tetangganya, yakni ke node 2, node 4 dan node 5 Gambar 5.9. Selanjutnya operasi terjadi pada node 2, node 3 dan node 4. Node 2 mengirimkan paket ke tetangganya yaitu node 3 dan node 4. Sedangkan node 3 meneruskan paket ke node 2, node 4, node 5 dan node 6. Node 4 meneruskan paker ke node 2, node 3, node 5. Semua node ini tidak mengirimkan paket ke node 1. Ilustrasi tersebut digambarkan pada Gambar 5.10. Gambar 5.9 Hop Pertama Gambar 5.10 Hop Kedua Pada saat ini jumlah salinan yang diciptakan berjumlah 9 buah. Paket-paket yang sampai ketitik tujuan, yakni node 6, tidak lagi diteruskan. Posisi terakhir node-node yang menerima paket dan harus meneruskan adalah node 2, node 3, node 4, node 5. Dengan cara yang sama masing- masing node tersebut membuat saiman yang memberikan dan ke node J a r i n g a n D a s a r | 115 tetangganya. Pada saat ini ainasilkan salinan sebanyak 22 lihat Gambar 5.11. Gambar 5.11 Hop Ketiga Terdapat dua catatan penting dengan penggunaan teknik flooding ini, yaitu: 1. Semua rute yang dimungkinkan akan dicoba. Karena itu teknik ini memiliki keandalan yang tinggi dan cenderung memberi rioritas untuk pengiriman-pengiriman paket tertentu. 2. Karena keseluruhan rute dicoba, maka akan muncul paling tidak satu buah salinan paket dititik tujuan dengan waktu paling minimum. Tetapi hal ini akan menyebabkan naiknya beban lalu lintas yang pada akhirnya menambah delay bagi rute-rute secara keseluruhan.

2.2.3 Random Routing