1. Drh. M. Masidi menjabat dari tahun 1951 sd 1958
2. Drh. R.M.A Soedjadi menjabat dari tahun 1951 sd 1967
3. Drh. R. Alibasyah AS. Wiradisurya menjabat dari tahun 1967 sd 1968
4. Drh. R. Achmad Atmasasmita menjabat dari tahun 1967 sd 1974
5. Colonel CDH. Drh. H. Yuntiwa Ramdan menjabat dari tahun 1974 sd 1985
6. Drh. H. Endang Suharya menjabat dari tahun 1985 sd 1994
7. Drh. H. Zulkifli Surahamdani menjabat dari tahun 1994 sd 1998
8. Ir. H. Tatang Henandar menjabat dari tahun 1998 sd 2002
9. Ir. H. Iman Nugraha 2005 sd 2007
10. Ir. H. Rachmat Setiadi, M 2007 sd 2009
11. H. Koesmayadi T.P menjabat 2009 hingga sekarang
2.1.2 Logo Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
Gambar 2.1 Logo Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
2.1.3 Badan Hukum Instansi
1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Barat Berita Negara tanggal 4 Juli 1950 jo. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010;
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Peternakan dan Kesehatan Hewan Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824;
3. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3492;
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pemberantasan,
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Hewan Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3101;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat
Veteriner Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3253:
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952:
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4095;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerag
Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139;
10. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 1981 tentang Pembinaan Usaha
Peternakan Ayam; 11.
Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyenggaraan Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Pembentukan dan Teknik Penyusunan Peraturan Daerah Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 2 Seri D;
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2000 tentang
Penyidikan Pegawai Negeri Sipil Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 3 Seri D;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2000 tentang Dinas
Daerah Provinsi Jawa Barat Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 20 Seri D;
15. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 54kptsUM1981 tentang Daerah
Tingkat I Provinsi Jawa Timur Bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku; 16.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 398kptsUM1981 tentang Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan Bebas dari Penyakit Mulut dan
Kuku; 17.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 928akptsUM111981 tentang Pembinaan Usaha Peternakan Ayam;
18. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 928kptsorg111981 tentang
Pembentukan Tim Pengendali Pusat Satuan Tugas Pelaksanaan Pusat dan Satuan Pelaksanaan Daerah, Pelaksana Keputusan Presiden RI Nomor 50
Tahun 1981; 19.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 928ckptsUM111981 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 1981;
20. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 487kptsUM61981 tentang
Pencegahan Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan Menular; 21.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 363kptsUM51982 tentang Pedoman Khusus Pencegahan dan Pemberantasan Rabies;
22. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 417kptsOT.21072001 tentang
Pedoman Umum Penyebaran dan Pengembangan Ternak;
23. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 418kptsOT.21072001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak KambingDomba yang baik Good Farming Ractice;
24. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421kptsOT.21072001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Kuda yang baik Good Farming Ractice; 25.
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 423kptsOT.21072001 tentang Pedoman Budidaya Ternak Babi yang baik Good Farming Ratice;
26. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 425kptsOT.21072001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur yang baik Good Farming Ractice; 27.
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 237kptsPD.43062005 tentang Pedoman Budidaya Ternak Itik yang baik;
28. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 238kptsPD.43062006 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Ras yang baik; 29.
Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian Nomor 40kptsUM21975 tentang Perijinan dan Pengawasan Atas
Pembuatan Peredaran dan Peredaran dan Penyimpanan Ransum Makanan Ternak;
30. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
KepMKIII111975 tentang Pemberian Pembebasan Seluruhnya Sebagian Bea Masuk dan Pajak Penjualan Impor Atas Impor Vaccin dan Sera, Obat-
obatan dan Bahan Obat-obatan Khusus untuk Hewan; 31.
Daftar Lampiran I. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-130MKIII111975 tanggal 17 November 1975;
32. Daftar Lampiran II. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor Kep-130MKIII111975 tanggal 17 November 1975; 33.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 50kptsDJPDeptan1976 tentang Pelarangan Pengeluaran Sapi dari Pulau Bali ke Pulau Lombok;
34. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 686kptsUM1976 tentang
Larangan Pemasukan Hewan, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dari Negara Philipina;
35. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 557kptsTN5291976 tentang
Syarat-syarat Rumah Potong Unggas dan Usaha Pemotongan Unggas; 36.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 146kptsDitjen1976 tentang Pengeluaran Daging dari Pulau Jawa dan Bali ke Kalimantan, Sulawesi dan
Sumatera; 37.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 539kptsUM121977 tentang Peraturan Perijinan Pembuatan, Penyediaan dan Peredaran Obat Hewan;
38. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 328kptsUM41978 tentang
Daerah Pulau Bali dan Pulau Madura Bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku; 39.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 328kptsUMop51978 tentang Peraturan Penolakan Penyakit dan Karantina Hewan;
40. Surat Keputusan Menteri Bersama Menteri Kesehatan RI, Menteri Pertanian
RI dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 279AMen.KesSKVIII1978, 522kptsUM81978, 143 Tahun 1978 tentang Peningkatan Pemberantasan
dan Penanggulangan Rabies; 41.
Surat Keputusan
Direktur Jenderal
Peternakan Nomor
358KptsDJPDeptan1978 tentang Tata Cara Pendaftaran Obat Hewan; 42.
Surat Keputusan
Direktur Jenderal
Peternakan Nomor
107KptsDJPDeptan1979 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Permohonan Ijin Usaha Pembuatan, Penyediaan dan Peredaran Obat Hewan;
43. Surat
Keputusan Direktur
Jenderal Peternakan
Nomor 108KptsDJPDeptan1979
tentang Pengawasan
Atas Pembuatan,
Penyediaan, Peredaran dan Pemakaian Obat Hewan; 44.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor 139KMK.051979 tentang Pemberian Pembebasan SeluruhSebagian Bea Masuk dan PPN Impor
Atas Pemasukan Vaccin dan Sera, Obat-obatan dan Bahan Baku Obat-obatan Khusus untuk Hewan;
45. Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor 106kptsDeptan1980
tentang Pedoman Peredaran Obat Hewan dan Persyaratan Perlengkapan Importit, DistribusiGrosir Obat Hewan;
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description