Analisis Sedimen Urine Pemeriksaan Gula dalam Urine Pemeriksaan Protein dalam Urine Pemeriksaan Keton

115 6. Catat hasil pengamatan dan bandingkan dengan standar pada tabel berikut : 1. Tetap biru jernihsedikit kehijauan dan agak keruh 0 0.5 2. Hijau kekuningan dan keruh 1 0.5 – 1 3. Kuning keruh 2 1 – 1.5 4. Jingga atau warna lumpur keruh 3 2 – 3.5 5. Merah keruh 4 3.5

3. Analisis Sedimen Urine

Alat dan Bahan : a. Tabung sentrifus, b. Sentrifus urine, c. Tang krus, d. Pipet tetes, e. Mikroskop, f. Kaca objek, g. Cover glass, h. Urine normal pagi hari i. Urine patologis ysng ditambah formalin 40 1-2 ml sebagai fiksatif, j. Tissue gulung. Prosedur Kerja : 1. Kocoklah sampel urine dalam botolnya sehingga homogeny 2. Tuangkan masing-masing urine ke dalam tabung sentrifus sebanyak 7 ml 3. Lakukan sentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm. 4. Selanjutnya tuangkan cairan di bagian atas dari tabung dengan cepat sehingga sedimen di bagian bawah tidak ikut terbuang, 5. Sisakan larutan dan sedimennya hingga kira-kira 0.5 ml. 116 6. Kocoklah tabung berisi larutan dan sedimen tersebut agar homogen 7. Ambil dengan pipet 8. Teteskan ke kaca objek sebanyak 2 tetes ke tempat yang terpisah pada kaca objek yang sama. 9. Tutup dengan kaca penutup lalu amati dengan mikroskop. 10. Amati jenis atau tipe sedimen-sedimen yang terlihat

4. Pemeriksaan Gula dalam Urine

Pemeriksaan pada ternak akibat adanya gangguan metabolisme yang berat bisa mengakibatkan adanya gukosa positip dalam urine.

5. Pemeriksaan Protein dalam Urine

Penafsiran keberadaan protein dalam urine bisa bermacam-macam tergantung drai kadar protein dalam urine. Dalam kadar yang ringan protein dalam urine kemungkinan menunjukkan adanya stress, gangguan ginjal, adanya hemoglobin dalam urine, sedangkan kadar protein sedang sampai berat biasanya karena adanya gangguan dari fungsi ginjal.

6. Pemeriksaan Keton

Pemeriksaan keton digunakan untuk memeriksa kemungkinan adanya zat keton dalam urine. Zat keton tersebut meliputi asam asetoasetat dan asamm beta hidroksibutirat. Bahan yang digunakan adalah urine segar karena benda keton ini cepat menguap. Prosedur pemeriksaannya adalah dengan mencampurkan urine dengan reagen tertentu Reagen Rothera, Gerhardt dan diamati perubahan warna yang terjadi. Apabila cairan kemudian berwarna ungu kemerahan maka dikatakan positip mengandung badan keton, makin cepat terjadi warna ungu dan makin tua warnanya menggambarkan makin tinggi kandungan keton dalam urine tersebut. 117

7. Pemeriksaan Asam Urat