perubahan kondisi yang tidak teramalkan dalam shop floor disebut “Event Driven Rescheduling”. Selain itu rescheduling ada yang dilakukan secara periodik dan
disebut dengan periodic rescheduling. Adapun faktor-faktor rescheduling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang berasal dari lingkungan internal shop
floor dan yang berasal dari lingkungan luar shop floor.
2.7.2.1 Faktor-faktor rescheduling internal
Faktor-faktor rescheduling yang berasal dari lingkungan internal shop floor antara lain :
1. Mesin rusak Pada saat mesin rusak, maka operasi tidak dapat berjalan dan produk yang
akan dikerjakan pada mesin tersebut akan menunggu sampai mesin selesai diperbaiki. Kejadian ini dapat mengakibatkan semakin banyaknya antrian.
Selain relaise time dari operasi berikutnya dari produk itu dan operasi produk lain pada mesin tersebut akan tertunda dan tidak sesuai lagi dengan jadwal
semula. Beberapa hal yang perlu diketahui dari mesin rusak ini adalah :
§ Waktu terjadinya kerusakan § Mesin yang mengalami kerusakan.
§ Waktu perbaikan yang diperlukan 2. Bahan baku tidak ada
Ketiadaan bahan baku ini menyebabkan job tidak bisa diproses pada saat “release time” yang telah disusun pada penjadualan awal. Untuk kasus mesin
tunggal untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pengajuan release time dari job berikutnya job ke n+1, sampai bahan baku ada. Sehingga waktu selesai
dari job n+1 tersebut akan mengalami kemajuan sebesar waktu proses untuk job ke-n. Untuk kasus job shop dimana mesin yang digunakan relatif banyak,
maka dapat digunakan aturan prioritas. Data yang perlu diketahui ketidaan bahan baku ini adalah :
§ Lamanya keterlambatan yang terjadi. § Job yang bahan bakunya terlambat serta data-data tentang job itu sendiri.
3. Aktivitas perawatan. Dalam beberap kasus tertentu, produk dapat dihentikan atau terpaksa berhenti
karena adanya aktivitas perawatan yang kritis dan harus dilaksanakan pada suatu waktu tertentu.
Data yang perlu diketahui untuk kasus ini adalah : § Mesin yang dikenai aktivitas perawatan tersebut
§ Waktu yang diperlukan dalam melakukan aktivitas perawatan § Juga waktu mulai dan waktu akhir aktivitas perawtan tersebut.
4. Adanya produk yang memerlukan pengulangan operasi Seringkali dalam proses produksi karena berbagai faktor, maka suatu produk
yang diproses disuatu mesin tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Tetapi produk tersebut masih bisa dikerjakan ulang untuk memperoleh produk
dengan sesifikasi yang diinginkan. Oleh karena itu diperlukan pengulangan operasi, yang akan mengakibatkan penundaan operasi produk lain dalam
mesin yang digunakan untuk mengulang operasi tersebut. Sehingga diperlukan rescheduling untuk mengatasi kasus tersebut.
5. Kasus adanya produk yang cacat Jika suatu produk yang diproses mengalami kerusakan dan tidak bisa
diperbaiki, sedangkan produk tersebut tetap harus dihasilkan dalam horizon penjadualan yang berkaitan dengan produk tersebut. Hal ini akan mengganggu
penjadualan awal yang telah disusun. Oleh karena itu harus dilakukan rescheduling setelah lebih dahulu menghilangkan jadual operasi tersisa dari
produk cacat tersebut.
2.7.2.2 Faktor-faktor rescheduling eksternal