Peningnya Literasi Digital 05. GLN Literasi Digital (Literasi Dasar)
4
LITERASI DIGITAL
GERAKAN LITERASI NASIONAL
seiring dengan peningkatan dan perkembangan berbagai teknologi audio visual. Proses menampilkan informasi ternyata idak cukup memenuhi
kebutuhan masyarakat saat itu. Kebutuhan alat untuk membuat, mendesain, mengolah, dan menyimpan data dan informasi sangat
ditunggu, sehingga pada tahun 1941 ditemukanlah komputer.
Perkembangan teknologi idak hanya berbentuk komputer perangkat keras, tetapi juga berupa kemajuan yang pesat juga terjadi
pada sisi perangkat lunak. Pada awal pemakaian komputer, aplikasi yang digunakan berbasis teks. Sejak ditemukannya sistem operasi
windows, yang mempunyai aksesibilitas yang ramah pengguna, mulailah bermunculan aplikasi pendukung yang dapat dimanfaatkan
untuk media digital. Laptop yang saat ini banyak beredar menjawab kebutuhan masyarakat di dunia berupa kemudahan mobillitas. Saat ini
pun pemakaian laptop mulai terganikan oleh penggunaan gawai dalam pemanfaatan media digital yang juga seiring dengan peningkatan jaringan
internet yang luar biasa.
Seiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal pening yang dibutuhkan untuk dapat berparisipasi di dunia modern
sekarang ini. Literasi digital sama peningnya dengan membaca, menulis,
berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Generasi yang tumbuh dengan akses yang idak terbatas dalam teknologi digital mempunyai pola berpikir
yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Seiap orang hendaknya dapat bertanggung jawab terhadap bagaimana menggunakan teknologi
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Teknologi digital memungkinkan orang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
keluarga dan teman dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, dunia maya saat ini semakin dipenuhi konten berbau berita bohong, ujaran kebencian,
dan radikalisme, bahkan prakik-prakik penipuan. Keberadaan konten negaif yang merusak ekosistem digital saat ini hanya bisa ditangkal
dengan membangun kesadaran dari iap-iap individu.
Menjadi literat digital berari dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efekif dengan
orang lain dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini, bentuk yang dimaksud termasuk menciptakan, mengolaborasi, mengomunikasikan, dan bekerja
sesuai dengan aturan eika, dan memahami kapan dan bagaimana teknologi harus digunakan agar efekif untuk mencapai tujuan. Termasuk
juga kesadaran dan berpikir kriis terhadap berbagai dampak posiif dan negaif yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi dalam
5
LITERASI DIGITAL
GERAKAN LITERASI NASIONAL
kehidupan sehari-hari. Memacu individu untuk beralih dari konsumen informasi yang pasif menjadi produsen akif, baik secara individu maupun
sebagai bagian dari komunitas. Jika generasi muda kurang menguasai kompetensi digital, hal ini sangat berisiko bagi mereka untuk tersisih
dalam persaingan memperoleh pekerjaan, parisipasi demokrasi, dan interaksi sosial.
Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kriis-kreaif. Mereka idak akan
mudah termakan oleh isu yang provokaif, menjadi korban informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis digital. Dengan demikian,
kehidupan sosial dan budaya masyarakat akan cenderung aman dan kondusif. Membangun budaya literasi digital perlu melibatkan peran
akif masyarakat secara bersama-sama. Keberhasilan membangun literasi digital merupakan salah satu indikator pencapaian dalam bidang
pendidikan dan kebudayaan.
6
LITERASI DIGITAL
GERAKAN LITERASI NASIONAL
7
LITERASI DIGITAL
GERAKAN LITERASI NASIONAL