39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2013 di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
3.2. Bahan Pengujian
Kawat galvanis secukupnya. Kawat galvanis ini digunakan sebagai bahan pembuatan perisai shielding
mesh.
3.3. Alat Penelitian dan Spesifikasinya
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk melakukan pengujian meliputi : 1 unit trafo uji
Spesifikasi: 200100.000 Volt; 50 Hz; 10 kVA. 1 unit autotrafo
Spesifikasi: 2200-200 Volt; 10 kVA. Tegangan rendah bolak balik 220 V
F-N
frekuensi 50 Hz, Kayu.
Paku. Perisai Mesh kawat galvanis yang dirakit pada kayu
Kawat galvanis. Kabel tegangan rendah kabel NYA.
2 unit tahanan pembagi tegangan
Spesifikasi :1 k Ω, dan 10 kΩ
1 unit barometerhumiditymeterthermometer digital Spesifikasi : merek Lutron PHB 318 ; range tekanan 7,5-825,0
mmHg; range kelembaban 10-110 RH ; range suhu 0-50 °C. 2 unit multimeter
40
Spesifikasi : merek Excel DT9205A ; 0,2-750 VAC ; 0,2-1000 VDC ; 0,02-20 AAC ; 0,002-20 ADC.
3.3.1 Kawat Galvanis
Jenis kawat yang digunakan adalah kawat galvanis berukuran diameter sebesar 0,08 cm. Kawat ini yang digunakan sebagai bahan perisai mesh.
Gambar 3.1 memperlihatkan kawat galvanis tersebut.
Gambar 3.1 Kawat Galvanis
3.3.2 Perisai Mesh
Pengertian mesh yang dimaksudkan adalah perisai yang berbentuk kotak-kotak dalam ukuran inch
2
.Gambar 3.2 memperlihatkan mesh dan ukuran yang dirancang.
Gambar 3.2 Mesh
41
Perisai mesh dirancang dengan berbahan kawat galvanis, dibentuk dalam kayu berbentuk persegi dengan ukuran 24 inch
2
yang dirancang menjadi empat buah perisai mesh.
Gambar 3.3 memperlihatkan masing-masing mesh, dimana nomor 1 adalah mesh 16 1 inch
2
= 16 kotak; nomor 2 adalah mesh 9 1 inch
2
= 9 kotak; nomor 3 adalah mesh 4 1 inch
2
= 4 kotak; dan nomor 4 adalah mesh 1 1 inch
2
= 1 kotak .
Gambar 3.3 Perisai Mesh
3.3.3 Tahanan pembagi tegangan
Tahanan pembagi tegangan ini berguna untuk pembacaan induksi tegangan pada voltmeter. Gambar 3.4 memperlihatkan tahanan pembagi
tegangan ini, R
1
adalah tahanan pada sisi tegangan tingginya, dan R
1
adalah tahanan pada sisi tegangan rendahnya.Besar R
1
dan R
2
adalah 10 k Ω dan 1 kΩ,
sehingga perbandingan R
1
dan R
2
adalah 10 : 1. Dalam hal ini, yang dihubungkan ke voltmeter adalah R
2
, sehingga pada saat induksi tegangan terbaca di voltmeter 1 Volt, maka di sisi tegangan tinggi induksi tegangan
pada kabel tegangan rendah adalah 11 Volt.
42
Gambar 3.4 Tahanan Pembagi Tegangan.
3.4. Variasi Pengujian
Variasi pengujian terbagi menjadi tiga bagian. Parameter-parameter yang divariasikan adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.5. Pada gambar 3.5
nomor 1 adalah kabel tegangan rendah kabel NYA, nomor 2 adalah perisai mesh, nomor 3 adalah kawat tegangan tinggi kawat BC, S
1
adalah jarak antara kawat BC dengan perisai mesh, dan S
2
adalah jarak antara perisai mesh dan kabel NYA.Variasi pengujiannya sebagai berikut :
1. Dengan jarak S
1
dan S
2
yang tetap, tegangan tinggi yang dibangkitkan variabel, dan perisai mesh yang diujikan sesuai dengan ukuran mesh yang
sudah dirancang. 2. Dengan jarak S
2
yang tetap, jarak S
1
yang variabel, tegangan tinggi yang dibangkitkan tetap, dan perisai mesh diujikan sesuai dengan ukuran mesh
yang sudah dirancang. 3. Dengan jarak S
1
yang tetap, jarak S
2
yang variabel, tegangan tinggi yang dibangkitkan tetap, dan perisai mesh diujikan sesuai dengan ukuran mesh
yang sudah dirancang.
43
Gambar 3.5 Variasi Pengujian.
3.5. Prosedur Percobaan
3.5.1. Pengujian Induksi Tegangan dengan Jarak S
1
dan S
2
yang Tetap, Tegangan Tinggi yang Dibangkitkan Variabel, dan Perisai Mesh
Yang Diujikan Sesuai Dengan Ukuran Mesh yang Sudah Dirancang.
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Pastikan sistem dalam keadaan mati off .
3.
Membuat rangkaian percobaan seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.5 di bawah ini.
4. Mengatur jarak S
1
dan S
2
masing-masing 20 cm terhadap perisai mesh mesh 1.
5. Mengatur jarak sela bola sebesar 3,5 cm. 6. Menghidupkan sistem on.
7. Membangkitkan tegangan tinggi secara bertahap yaitu 35 kV, 45 kV, 55 kV, 65 kV, dan 75 kV.
44
8. Mencatat tegangan yang terbaca pada voltmeter pada saat tegangan tinggi 35 kV, 45 kV, 55 kV, 65 kV, dan 75 kV.
9. Matikan sistem off . 10. Ulangi prosedur nomor 4 sampai nomor 9 dengan perisai mesh yang
berbeda mesh 4, mesh 9, dan mesh 16. 11. Dengan posisi yang sama, lakukan kembali prosedur nomor 4 sampai
nomor 9 dengan salah satu ujung masing-masing perisai mesh ditanahkan.
12. Ulangi prosedur nomor 4, dengan masing-masing jarak S
1
dan S
2
adalah 30 cm, 40, dan 50 cm 13. Ulangi prosedur prosedur nomor 5 sampai prosedur nomor 10.
14. Ulangi prosedur nomor 11. 15. Pastikan sistem dalam keadaan mati off kembali.
3.5.2. Pengujian Induksi Tegangan dengan Jarak S
2
yang Tetap, Jarak S
1
yang Variabel, Tegangan Tinggi yang Dibangkitkan Tetap, dan Perisai Mesh Diujikan Sesuai dengan Ukuran Mesh yang Sudah
Dirancang.
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Pastikan sistem dalam keadaan mati off .
3.
Membuat rangkaian percobaan seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.5 di bawah ini.
4. Mengatur jarak S
2
= 20 cm, dan S
1
= 20 cm terhadap perisai mesh
mesh 1 5. Mengatur jarak sela bola sebesar 3,5 cm.
6. Menghidupkan sistem on . 7. Membangkitkan tegangan tinggi sebesar 75 kV.
8. Mencatat tegangan yang terbaca pada voltmeter pada saat tegangan tinggi 75 kV.
45
9. Matikan sistem off . 10. Ulangi prosedur nomor 4 sampai nomor 9 dengan perisai mesh yang
berbeda mesh 4, mesh 9, dan mesh 16. 11. Dengan posisi yang sama, lakukan kembali prosedur nomor 4 sampai
nomor 9 dengan salah satu ujung masing-masing perisai mesh ditanahkan.
12. Ulangi prosedur nomor 4, dengan jarak S
2
= 20 cm, dan masing- masing jarak S
1
adalah 30 cm, 40cm,50 cm,60 cm,70 cm, 80 cm, 90 cm, dan 100 cm.
13. Ulangi prosedur prosedur nomor 5 sampai prosedur nomor 10. 14. Ulangi prosedur nomor 11.
15. Ulangi prosedur nomor 12, dengan masing-masing jarak S
2
= 30 cm, 40 cm, dan 50 cm untuk masing-masing jarak S
1
= 20 cm, 30 cm, 40cm, 50 cm, 60 cm,70 cm, 80 cm, 90 cm, dan 100 cm.
16. Ulangi prosedur nomor 11. 17. Pastikan sistem dalam keadaan mati off kembali.
3.5.3. Pengujian Induksi Tegangan dengan Jarak S
1
yang Tetap, Jarak S
2
yang Variabel, Tegangan Tinggi yang Dibangkitkan Tetap, dan Perisai Mesh Diujikan Sesuai Dengan Ukuran Mesh yang Sudah
Dirancang.
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Pastikan sistem dalam keadaan mati off . 3. Membuat rangkaian percobaan seperti yang diperlihatkan pada
gambar 3.5 di bawah ini. 4. Mengatur jarak S
1
= 20 cm, dan S
2
= 20 cm terhadap perisai mesh
mesh 1. 5. Mengatur jarak sela bola sebesar 3,5 cm.
6. Menghidupkan sistem on. 7. Membangkitkan tegangan tinggi sebesar 75 kV.
46
8. Mencatat tegangan yang terbaca pada voltmeter pada saat tegangan tinggi 75 kV.
9. Matikan sistem off . 10. Ulangi prosedur nomor 4 sampai nomor 9 dengan perisai mesh yang
berbeda mesh 4, mesh 9, dan mesh 16. 11. Dengan posisi yang sama, lakukan kembali prosedur nomor 4 sampai
nomor 9 dengan salah satu ujung masing-masing perisai mesh ditanahkan.
12. Ulangi prosedur nomor 4, dengan jarak S
1
= 20 cm, dan masing- masing jarak S
2
adalah 30 cm, 40cm,50 cm,60 cm,70 cm, 80 cm, 90 cm, dan 100 cm.
13. Ulangi prosedur prosedur nomor 5 sampai prosedur nomor 10. 14. Ulangi prosedur nomor 11.
15. Ulangi prosedur nomor 12, dengan masing-masing jarak S
1
= 30 cm, 40 cm, dan 50 cm untuk masing-masing jarak S
2
= 20 cm, 30 cm, 40cm,50 cm,60 cm,70 cm, 80 cm, 90 cm, dan 100 cm.
16. Ulangi prosedur nomor 11. 17. Pastikan sistem dalam keadaan mati off kembali.
S1 S2
Perisai Mesh
AT TU
KAWAT BC
R1 R2
G Kabel tegangan rendah
S 2
S 1
V2 Vin
V
V
Keterangan : AT = Autotrafo; TU = Trafo uji; S1 = Saklar utama; S2 = Saklar sekunder; ; Vin = Tegangan masukan; V = voltmeter ; V
2
= voltmeter untuk tegangan pada R
2
; R
1
dan R
2
; tahanan pembagi tegangan.
Gambar 3.6 Rangkaian Percobaan.
47
3.6. Flowchart Penelitian
Mulai
Merancang Perisai Mesh
Merancang Susunan tahanan pembagi
tegangan pada kabel tegangan rendah
Merancang ukuran kawat
BC pada sisi tegangan tinggi
Berhasil
Ya
Tidak
Lakukan Pengujian
Pengukuran tegangan induksi pada kabel
tegangan rendah
Sebelum dibuat mesh
Setelah dibuat mesh dengan ukuran mesh 1, mesh 4, mesh 9, dan mesh 16
Pada saat variasi pengujian 1
Pada saat variasi pengujian 2
Pada saat variasi
pengujian 3
Analisis
Selesai
48
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Data Hasil Pengukuran
4.1.1 Jarak S
1
dan S
2
yang tetap, tegangan tinggi Vt yang dibangkitkan variabel.
P = 757,6 mmHg ; T = 27,8 C
a.
Tabel 4.1 untuk jarak S
1
= S
2
= 20 cm , S
1
+ S
2
= 40 cm
No Vt
kV Tegangan induksi Vi Pada Mesh V
Tanpa Mesh
Mesh 1 Mesh 4
Mesh 9 Mesh 16
Tanpa ditanahk
an Ditanah
kan Tanpa
ditanahk an
Ditanah kan
Tanpa ditanahk
an Ditana
hkan Tanpa
ditana hkan
Ditana hkan
1 35
1122 374
330 341
330 330
308 319
297 2
45 1397
495 429
451 429
451 429
429 396
3 55
1694 616
539 572
539 528
517 528
506 4
65 2057
748 649
704 616
649 506
572 495
5 75
2508 902
759 847
737 836
715 803
693
b. Tabel 4.2 untuk jarak S
1
= S
2
= 30 cm , S
1
+ S
2
= 60 cm
No Vt
kV Tegangan induksi Vi Pada Mesh V
Tanpa Mesh
Mesh 1 Mesh 4
Mesh 9 Mesh 16
Tanpa ditanahk
an Ditanah
kan Tanpa
ditanahk an
Ditanah kan
Tanpa ditanahk
an Ditana
hkan Tanpa
ditana hkan
Ditana hkan
1 35
1023 352
319 341
297 253
242 253
198 2
45 1331
462 429
451 396
341 308
330 253
3 55
1606 594
539 550
495 418
385 407
264 4
65 1848
737 638
671 594
506 462
495 396
5 75
2112 880
748 803
682 605
539 594
473