KETENTUAN UMUM Official Website Provinsi Jambi

2 Indonesia Nomor 1646; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah beberapa kali diubah terahir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–undangan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah KabupatenKota Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741; 7. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 7 tahun 2008, tentang Urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi lembaran Daerah Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 7; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAMBI dan GUBERNUR JAMBI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROVINSI JAMBI

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Provinsi Jambi 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Provinsi 3 Jambi 3. Gubernur adalah Gubernur Jambi 4. DPRD Provinsi Jambi adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi 5. KabupatenKota adalah Daerah Otonomi yang berada dalam lingkup wilayah Provinsi Jambi 6. Pemerintah KabupatenKota adalah BupatiWali Kota beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan KabupatenKota 7. Bupati atau Walikota adalah Kepala Daerah Otonomi yang ada KabupatenKota dalam wilayah Provinsi Jambi 8. Dinas-Dinas adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota dalam wilayah Provinsi Jambi 9. Kantor Wilayah Provinsi adalah Unit-unit Satuan Kerja Departeman dan Non Departemen yang memiliki program pemberdayaan masyarakat di Provinsi Jambi 10. Unit Kerja Gubernur Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan yang selanjutnya disingkat dengan UKG-PPP atau UKG-P3 adalah Unit Kerja Gubernur yang diberi kewenangan dibidang pengawasan dan pendendalian pembangunan sesuai dengan keahliannya di luar Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah. 11. BadanKelembagaan Pemberdayaan Masyarakat adalah Badan yang bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensikronisasikan dan mensimpilikasikan program-program pemberdayaan masyarakat yang memiliki kewibawaan dan dapat dipercaya oleh semua pihak. 12. Advisory board atau Badan Pengarah adalah Badan yang ditunjuk untuk memberikan pertimbangan dan masukan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Jambi 13. Organ atau unit Teknis Badan Pemberdayaan Masyarakat adalah adalah Unit Teknis Badan Penyelenggaraan Masyarakat. 14. Kepala Desa adalah pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat; 15. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melegalisasi atau mengesahkan peraturan desa dan mengawasi proses program pemberdayaan masyarakat; 16. Corporate Social Responsiblity CSR adalah perusahaan- perusahaan swasta nasional, multi nasional dan asing yang memiliki program pemberdayaan masyarakat di Provinsi Jambi 17. Organisasi Non Pemerintah adalah Organisasi Nirlaba atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki program pemberdayaan masyarakat di Provinsi Jambi 4 18. Organisasi Masyarakat Setempat OMS adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat setempat yang bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat di Provinsi Jambi 19. Forum Pemberdayaan Masyarakat adalah wadah bersama antar pelaku program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi prioritas kegiatan; 20. Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat adalah para pendamping lapangan yang memiliki keahalian khusus dalam menjalankan peran pemberdayaan masyarakat 21. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desakelurahan adalah warga desa terpilih memiliki komitmen tinggi untuk memfasilitasi dan memandu masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa atau kelurahan; 22. Unit Pengelola Kegiatan UPK adalah anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa yang bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di desa dan mengelola administrasi serta keuangan program pemberdayaan masyarakat; 23. Kelompok masyarakat adalah kelompok yang terlibat dan mendukung kegiatan program pemberdayaan masyarakat, seperti kelompok arisan, pengajian, kelompok Ibu-ibu PKK, kelompok usaha ekonomi, kelompok pengelola air, kelompok pengelola pasar desa, dan lain sebagainya; 24. Masyarakat adalah orang perorangan, keluarga, keluarga, kelompok, organisasi sosial danatau organisasi kemasyarakatan. 25. Pemberdayaan Masyarakat adalah proses transformasi pembangunan melalui penanaman nilai-nilai sosial budaya untuk meningkatkan kapasitas teknis aspek-aspek kehidupan masyarakat, penguatan kapasitas penatakelolaan masyarakat dalam menentukan arah, kebijakan pengelolaan sumberdaya berbasis pada agroindustri untuk mencapai kehidupan masyarakat Jambi yang maju, sejahtera, berdaulat 26. Paradigma adalah cara pandang dalam menjalankan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai visi dan misi Jambi yang maju, sejahtera, berdaulat dan bermartabat atau Jambi Beradat. 27. Orientasi Pemberdayaan Masyarakat adalah arah untuk mencapai visi dan misi Jambi yang maju, sejahtera dan berdaulat secara ekonomi, sosial-budaya, ekonomi dan politik. 28. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai dalam jangka panjang 29. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 30. Nilai-nilai adalah nilai-nilai yang dianut dan diyakini oleh masyarakat dalam mengatur tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan bernegara, yang dalam peraturan daerah ini nilai- nilai dimaksud adalah gotong royong, kesetiakawanan, kerja keras, hemat, religius, percaya diri dan penghargaan terhadap 5 kehidupan. 31. Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat adalah landasan berpijak atau bertindak dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat yang dalam peraturan daerah ini dirumuskan dalam bentuk prinsip terpadu, bertumpu pada pembangunan manusia, otonomi dan desentralisasi, partispatif, kesetaraan dan keadilan gender, demokratis, Transparan dan Akuntabel, prioritas, dan keberlanjutan. 32. Keluaran output Program Pemberdayaan Masyarakat adalah hasil yang akan dicapai dengan indikator-indikator terukur. 33. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat adalah individu dan kelompok-kelompok masyarakat penerima manfaat dari program pemberdayaan masyarakat dalam wilayah Provinsi Jambi. 34. Studipenjajakan kebutuhan masyarakat adalah suatu metode untuk menggali kebutuhan masyarakat yang dilakukan secara partisipatif, mempertimbangkan kearifan dan nilai-nilai sosial budaya setempat, mempertimbangkan kebutuhan kelompok khusus keluarga miskin, perempuan, kelompok rentan serta potensi sumber daya lokal. 35. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan potensi, sumber daya yang tersedia serta kearifan-kearifan lokal yang terkandung dalam nilai-nilai sosial budaya masyarakat Jambi. 36. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat adalah adalah upaya atau tindakan yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat, pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota, swasta dan organisasi non pemerintah sesuai dengan konsep, nilai-nilai, prinsip-prinsip untuk meningkatkan kapasitas teknis aspek-aspek kehidupan masyarakat, penguatan kapasitas penatakelolaan masyarakat dalam menentukan arah, kebijakan pengelolaan sumberdaya berbasis pada agroindustri untuk mencapai kehidupan masyarakat Jambi yang maju, sejahtera, berdaulat atau yang disebut “Jambi Beradat”. 37. Pengawasan dan pemantauan adalah kegiatan atau tindakan dalam rangka menjamin efektifitas, efisiensi, tetap guna dan tepat sasaran dari penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat 38. Evaluasi adalah kegiatan atau tindakan untuk memberikan penilaian dan umpan balik dari penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat 39. Pelaporan adalah kegiatan atau tindakan untuk memberikan informasi pertanggungjawaban dari penyelenggaraan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat 40. Kebijakan adalah arahtindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah Provinsi, KabupatenKota untuk mendukung tujuan yang akan dicapai dari pemberdayaan masyarakat 6 41. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan pengelolaan sumber daya sdm, sda, teknologi, informasi, financial dll yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah SKPD, swasta, organisasi non pemerintah LSM dan pihak lain dalam mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat. 42. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 lima tahun. 43. Program KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat Daerah adalah sekumpulan rencana kerja suatu kementerianlernbaga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah. 44. Program Lintas KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat Daerah adalah sekumpulan rencana kerja beberapa KementerianLembaga, atau beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah. 45. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan rencana kerja terpadu antar KementerianLembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah mengenai suatu atau beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan. 46. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah APBD Provinsi Jambi. 47. Musyawarah Antar Desa MAD adalah pertemuan antar desa dalam satu kecamatan untuk mencapai mufakat tentang tujuan, prinsip kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat; 48. Musyawarah Desa Musdes adalah pertemuan masyarakat desa untuk mencapai mufakat tentang tujuan, prinsip kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat;

BAB II ASAS DAN TUJUAN