A Hakekat Biologi sebagai sebagai Ilmu

A Hakekat Biologi sebagai sebagai Ilmu
meliputi kelima Kingdom/Regnum dan Virus. Kelima Kingdom tersebut
adalah Animalia(hewan), Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), Protista dan Moner
a.
Objek atau kajian dalam Biologi meliputi kelima Kingdom/Regnum.
1.Animalia (hewan),
2.Plantae (tumbuhan),
3.Fungi (jamur),
4.Protista
5.Monera. dan Virus
Adapun objek-objek tersebut selanjutnya akan dikaji lebih jauh mulai dari
lingkup yang paling kecil yaitu molekul hingga lingkup bioma di permukaan
bumi. Dimana interaksi antarbioma di permukaan bumi ini membentuk lapisan
makhluk hidup di bumi yang dikenal sebagai Biosfer.
Kemudian bagaimanakah caranya mempelajari Biologi yang objek/kajiannya
sangat luas itu? Ya benar, caranya adalah dengan memilah-milah materimaterinya berdasarkan objek atau kajiannya, baru kemudian mempelajarinya
secara lebih mendalam pada setiap objek/kajian tersebut. Baiklah sekarang mari
kita mulai saja mempelajari cabang-cabang Biologi tersebut
Cabang
No Biologi


Artinya
Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
misalnya budidaya kelapa sawit , karet , teh , kopi ,

1

Agronomi

cacao dll
Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian dari

2

Anatomi

struktur tubuh makhluk hidup
Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan
kelainan reproduksi pria misalnya testosteron ,

3

4

Andrologi
Botani

androgen ICSH
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik

5

Ekologi

antara makhluk hidup dengan lingkungan

Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
6

Embriologi


( calon individu baru )

Endokrinolo
7

gi :

Ilmu yang mempelajari tentang hormon
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk
hidup dari bentuk-bentuk yang sederhana sampai pada

8

Evolusi

bentuk yang paling rumit.
Ilmu yang mempelajari tentang fungsi faal tubuh

9.


Fisiologi

10
.

makhluk hidup
Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat

Genetika

keturunan
Ilmu yang mempelajari tentang pangan dan gizi,
pertanian, dan industri pemeliharaan kesehatan

11 Higiene

makhluk hidup

12 Histologi


Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
Ilmu yang mempelajari khusus mempelajari penyakit

13 Kardiologi

jantung dan pembuluh darah

14 Mikrobiologi Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
Ilmu yang mempelajari tentang bentuk luar tubuh
15 Morfologi

makhluk hidup
adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah
kehidupan di bumi termasuk hewan dan tumbuhan

16 Paleontologi zaman lampau yang telah menjadi fosil
17 Sanitasi

Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan


18 Sitologi

Ilmu yang mempelajari tentang sel

19 Virologi

Ilmu yang mempelajari tentang virus dan pengaruhnya

20 Zoologi

Ilmu yang mempelajari tentang hewan

Masih banyak cabang biologi yang lain
Berdasarkan tingkat organisasi kehidupannya, biologi mengkaji
kehidupan dari tingkat molekul hingga tingkat bioma.

Ruang lingkup, kedudukan ilmu biologi dengan ilmu lain
Kajian ruang lingkup biologi yang dipelajari meliputi:
1. Objek dan ragam persoalan Biologi dari berbagai tingkat organisasi kehidupan,
2. Cabang-cabang Biologi dan pemanfaatannya bagi manusia serta lingkungannya.

Objek dalam biologi sangat luas mencakup segala sesuatu mengenai peri kehidupan
makhluk hidup menurut tingkatan-tingkatan yang saling berhubungan, hal itulan yang
menyebabkan terbentuknya cabang ilmu-ilmu biologi .
Berikut tingkatan objek biologi mulai dari paling sederhana :

Gambar 1.1. Ruang Lingkup Biologi
1). Organisasi Tingkat Molekul dan Sel
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka para ahli biologi yang
dulunya hanya dengan menggunakan mikroskop biasa yang hanya mampu memperbesar
1000 X hanya dapat mengamati sel tidak secara lengkap , setelah ditemukan mikroskop
elektron yang dapat memperbesar obyek pengamatan sampai 1000.000 X maka isi
daripada sel dapat diamati secara lengkap bahkan telah menemukan molekul-molekul yang

menyusun zat kehidupan Dengan alat dan teknik kimia pun, struktur sub selular (organel)
ini dapat dipisahkan lagi menjadi makro molekul, molekul yang lebih sederhana, bahkan
hingga atom-atom (proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya.

2). Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan dan Organ
Organisasi kehidupan tingkat ini tidak dimiliki oleh organisme uniseluler, tetapi hanya
dimiliki oleh organisme multiseluler.

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu
fungsi tertentu.
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan satu fungsi
tertentu.
3). Organisasi Kehidupan Tingkat Individu dan Populasi
Sistem Organ adalah kumpulan beberapa organ dengan sistem tertentu untuk
melaksanakan fungsi hidup tertentu. Setiap organ yang tersusun atas beberapa jaringan,
mempunyai fungsi-fungsi spesifik.
Misalnya jantung untuk memompa darah, paruparu untuk respirasi, lambung untuk
mencernakan makanan, usus halus untuk menyerap sari-sari makanan, otak untuk berpikir
serta mengatur seluruh aktivitas organ, dan sebagainya.
Kesimpulannya bahwa untuk menjalankan fungsinya, suatu organ akan melibatkan organorgan lainnya. Hal ini menimbulkan pengelompokan kerja organ-organ yang memiliki suatu
fungsi khusus, dan yang kemudian kita kenal sebagai
4). Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem dan Bioma
Anda sudah paham arti dari populasi dan komunitas, lalu apakah artinya ekosistem
dan bioma? Sebelum masuk ke dalam pengertian ekosistem, masih ingatkah
Anda apa artinya lingkungan biotik dan lingkungan abiotik? Ya betul, lingkungan
biotik adalah bagian lingkungan yang berupa makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan,
hewan, dan monera). Dan lingkungan abiotik adalah bagian lingkungan yang berupa
benda tak hidup (contohnya air, tanah, udara, cahaya, pH, suhu dan iklim). Menurut Anda

apakah lingkungan biotik saling berpengaruh dengan lingkungan abiotik? Ya betul, memang

kedua komponen tersebut saling mempengaruhi. Coba berikan sebuah contoh mengenai
pengaruh lingkungan abiotik terhadap lingkungan biotik, dan sebuah contoh pengaruh
lingkungan biotik
terhadap lingkungan abiotik. Jika Anda dapat memberikan contoh-contoh seperti yang
diminta tadi dengan benar, berarti pemikiran Anda sudah masuk ke dalam pengertian
ekosistem.
Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara
organisme dengan lingkungan abiotiknya. Definisi yang lebih tepat
mengenai Ekosistemadalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme
dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan
berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang
berperan sebagaiprodusen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari
organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari
zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh
organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula
yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan
konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam

yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya
hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen
secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan
konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan
membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan
B. Masalah biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
Dengan kemajuan IPTEK, obyek biologipun berkembang sehingga kajian masing-masing
objek semakin kompleks.
Berbagai ilmu terapan dalam biologi antara lain:
~ pertanian
~ peternakan
~ perikanan

~ kedokteran bersama dengan perkembangan teknologi dan disiplin ilmu lainnya, telah
banyak membawa perubahan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan hidup
manusia.
~ Bioteknologi pengguanaan mikroorganisme untuk kesejahteraan manusia mampu
memecahkan berbagai masalah atau persoalan dalam hidup manusia; antara lain, teknik
rekayasa genetika untuk menciptakan hewan dan tanaman transgenik, teknik superovulasi
untuk perbanyakan ternak jenis unggul, teknik penyisipan atau pemisahan gen, teknik

fertilisasi in vitro, teknik penyimpanan dan transfer embrio, inseminasi buatan, teknik kultur
jaringan, teknik kloning, teknik mutasi buatan, teknik transplantasi organ, serta penemuan
berbagai jenis obat, antibiotik dan vaksin.
Objek biologi diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi 5 Kingdom (Animalia, Plantae,
Fungi, Protista, dan Monera). Kelima kingdom diklasifikasikan berdasarkan karakteristik
yang khas dari masing-masing organisme-organisme yang menyusunnya.
Pengelompokkan ini sesuai dengan sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. B.
Whittaker pada tahun 1969.
Virus dipisahkan dari kelima kingdom karena tubuh virus tidak tersusun oleh sel melainkan
oleh asam nukleat yang diselubungi protein dan belum merupakan sel. Sedangkan kelima
kingdom tubuhnya sudah berupa sel (bagi organisme uniseluler) ataupun tersusun atas
banyak sel (bagi organisme)
Perhatikan Tabel klasifikasi menurut R Witakker Bahkan dalam perkembangan terakhir,
dunia makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 6 kingdom (kerajaan) yaitu: Plantae,
Animalium, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria.
Penelitian Ilmiah
1.

Merumuskan masalah.

2.

Merumuskan hipotesis.

3.

Mengumpulkan data.

4.

Menguji hipotesis.

5.

Merumuskan kesimpulan.

Merumuskan Masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan
kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan?

Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan
hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang
peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik
akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini
dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya
dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang
menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan
dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data
yang dikumpulkan.

Menguji Hipotesis

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan
yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian
hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya.
Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan
terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan
ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

Merumuskan Kesimpulan

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan
kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan
sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi

jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan,
walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan
temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan
masalah yang diajukannya.