11
81 81
169 168
13 ,
234409 9
11 ,
2036 3846
4672 596
2550 1015
4264 1846
2972 3198
i
G z
13608 29
, 1395
9 ,
18324 24959
i
G z
42 .
4357 1
. 6634
i
G z
52 ,
1
i
G z
Berdasar perhitungan dengan rumus GiStatistik maka pada data pertanian memunculkan pola spasial autokorelasi berdasarkan nilai GiStatistik masing-
masing wilayah kecamatan dengan inputan berupa jumlah dan luas panen padi, jagung dan ubi kayu, yang kemudian dibandingkan dengan jenis tanah, ketinggian
lahan dan curah hujan pada wilayah Boyolali.
3. Metode Pengembangan Sistem
Simulasi membawa peran penting dalam analisis dari pola spasial, sehingga metode yang digunakan untuk pengembangan sistem ialah dengan menggunakan
model Analisis Simulasi Simulation Analysis. Metode Analisis Simulasi merupakan teknik permodelan deskriptif, penggambaran sistem menggunakan
model dimana tidak memerlukan formasi permasalahanrumusan masalah secara eksplisit dan langkah-langkah solusi yang merupakan bagian dari model
optimisasi [10].
Langkah-langkah model Analisis Simulasi sebagai berikut: 1.
Rumusan Masalah 2.
Pengumpulan Data dan Analisis 3.
Pengembangan Model 4.
Verifikasi Model dan Validasi 5.
Eksperimen Model dan Optimisasi 6.
Implementasi dari Hasil Simulasi.
Gambar 3 Model Analisis Simulasi [10]
12
- Rumusan Masalah
Pada tahap rumusan masalah dilakukan dengan membuat pertanyaan untuk mendapatkan jawaban dari kesesuaian lahan dan iklim serta
mengukur performasi sistem yang akan digunakan.
- Pengumpulan Data dan Analisis Data
Pengumpulan data dan analisis data dilakukan dengan pencarian informasi dan kebutuhan data untuk mengetahui dengan jelas masalah yang telah
dirumuskan. Pencarian data pola tanam dan iklim didapat dari Dinas Pertanian Kota Boyolali. Data yang didapat adalah data jumlah panen, luas
panen, jenis tanah, ketinggian lahan dan curah hujan pada tahun 2005- 2009. Penganalisisan data dilakukan dengan mengolah data yang telah
diperoleh, kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam permodelan untuk melakukan perhitungananalisis data.
- Pengembangan Model
Pengembangan Model menyangkut pengerjaan dan testing model dari sistem nyata termasuk memilih bahasa pemrograman komputer, model
dari coding, dan debugging.
- Verifikasi Model dan Validasi
Kemudian pada langkah Verifikasi Model dan Validasi, membangun model yang sesuai dan representatif dengan sistem nyata. Sebuah model
dikatakan memiliki validasi jika hasil keluaran memiliki nilai yang mendekati pengukuran sistem nyata. Tujuan test dari sebuah model adalah
validasi harus menghasilkan prediksi masa depan dengan baik.
- Model Eksperimen dan Optimisasi
Tahap model eksperimen dan optimisasi yang dilakukan adalah ketepatan seperti seberapa luas sampel yang dibutuhkan untuk mengestimasi
performa sistem, dan desain dari eksperimen yang efektif dengan hasil dari perhitungan Gistatistik yang menghasilkan pemetaan pola tanam
sudah sesuai dengan data original atau belum.
- Implementasi dari Hasil Simulasi
Tahap ini berisi tentang kepastian penerimaan dari hasil oleh user sistem dan pengembangan keputusan dari analisis yang dilakukan. Alasan dari
ketidaksuksesan tujuan implementasi sering menyangkut dari sebuah gap komunikasi, atau ketidakmampuan user dalam penguasaan teknik
menganalisis, kurangnya kesadaran personal atau organisasional memandang perkembangan pola tanam yang dihasilkan oleh perhitungan
dari sistem. Sebagian user lebih menggunakan pengetahuan berdasar pengalaman daripada data yang terjadi sesungguhnya sehingga kurang
menerima sistem yang dibangun.
Data Flow Diagram DFD. DFD merupakan penggambaran sistem yang menggunakan bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data dalam suatu
proses yang saling berhubungan [11]
Adapun deskripsi Rumusan Masalah dalam sistem ini, 1.
Pengelolaan nilai masukan untuk menentukan pola tanam oleh Admin 2.
Pemrosesan nilai masukan dengan fungsi Gi Statistik
13
3. Menampilkan peta hasil perhitungan GiStatistik.
4. Menganalisis peta pola tanam sesuai dengan indikator yang ditunjukkan
dengan warna pada peta.
Pemodelan Pola Tanam dan
Kesesuaian Lahan
Admin
Kesimpulan Analisis Data Variable Wilayah
Data Perhitungan GiStatistik
Gambar 4 Data Flow Diagram Level Nol Pola Tanam dan Kesesuain Lahan
Diagram Level Nol pada Gambar 4 menunjukkan proses sistem secara garis besarnya, dimana Admin Petugas Dinas Pertanian dapat memasukkan data
jumlah tanam, luas tanam, curah hujan, ketinggian lahan dan jenis tanah. Admin melihat peta pola tanam dan kesesuaian lahan pada kota Boyolali sehingga dapat
melakukan analisis pola tanam yang cocok untuk tahun-tahun ke depan.
Admin
1 Input
Variabel Wilayah
Header
2 Menghitung
GiStatistik
Footer
3 Menampilkan
Peta
4 Analisis Peta
Data Variabel Wilayah
Peta Pola Tanam Kesimpulan Analisis
Data Variabel Wilayah
Data Variabel Wilayah
Data Variabel Wilayah Data Perhitungan
GiStatistik Data Perhitungan
GiStatistik Data Perhitungan
GiStatistik Data Perhitungan
GiStatistik
Gambar 5 Data Flow Diagram Level Satu Proses Kerja pada Model
Diagram Level Satu pada Gambar 5 proses kerja pemodelan sistem pola tanam dan lahan. Proses pertama Admin memasukkan database variable wilayah
yang disimpan pada database Header Database Header berisi data tetangga, data periode, data kecamatan dan data Kabupaten kemudian yang kedua Admin
memasukkan data perhitungan atau data studi kasus untuk dihitung dengan data
14
wilayah yang didapat dari database Header. Setelah itu data hasil perhitungan GiStatistik disimpan pada database FooterDatabase Footer berisi hasil
perhitungan GiStatistik. Kemudian yang ketiga Admin memilih data peta pola tanam untuk ditampilkan peta pemodelan pola tanam, yang berasal dari database
Header Data Wilayah dan database Footer Data GiStatistik. Langkah terakhir Admin menganalisis peta pemodelan pola tanam dan menarik kesimpulan
dari pemodelan.
Admin
2.1 Memilih
Variabel Wilayah
Header
2.2 Input Kasus
GiStatistik
2.3 Hitung
GiStatistik
Footer
Data Variabel Wilayah Data Variabel Wilayah
Data Wilayah Terpilih Data Kasus
Data Perhitungan GiStatistik
Data Perhitungan GiStatistik
Gambar 6 Data Flow Diagram Level Dua Proses Hitung Gi statistik
Gambar 6 menunjukkan DFD level Dua proses hitung GiStatistik yang pertama dimulai dengan Admin memilih variable wilayah terpilih yang didapat
dari database Header, kemudian yang kedua Admin memasukkan data kasus yang akan dihitung. Data perhitungan GiStatistik yang didapat dari data kasus dan
data wilayahDatabase Header dihitung menggunakan GiStatistik pada proses ketiga. Kemudian hasil dari perhitungan GiStatistik ini disimpan di database
Footer.
4. Hasil dan Pembahasan