165
macet. Kelompok-kelompok yang terbentuk tersebut akan digunakan oleh Adira Kredit
Elektronik Cabang Denpasar sebagai acuan untuk menentukan sasaran utama pemasaran
dengan mempertimbangkan status kredit. Dengan penentuan kelompok sasaran kredit yang tepat,
diharapkan
risiko kredit
macet bisa
diminimalkan. Adanya kesamaan karakteristik dari metode
QUEST dan CHAID yaitu dapat diterapkan pada data variabel kategorik dan dalam pemilihan
variabel penyekat menggunakan uji khi-kuadrat. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan metode QUEST dan CHAID yang akan diterapkan pada data nasabah Adira
Kredit Elektronik Cabang Denpasar. Penelitian ini membandingkan hasil klasifikasi dari kedua
metode tersebut untuk dapat dijadikan bahan analisis perusahaan dalam menentukan calon
nasabah pada masa yang akan datang.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengambil data nasabah Adira Kredit Elektronik Cabang Denpasar sebagai study
kasus. Data diperoleh dari hasil pengisian formulir aplikasi permohonan kredit nasabah
Adira Kredit Elektronik Cabang Denpasar yang sebelumnya sudah pernah mengajukan kredit dan
melakukan pengajuan kembali pada bulan September sampai dengan Oktober 2014.
Adapun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa variabel kategori yaitu
meliputi status kredit , jenis kelamin
, status pernikahan
, jenis pekerjaan , dan
status tempat tinggal , pendidikan terakhir
, jabatan nasabah , lama angsuran
, dan pendapatan per bulan
. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
metode penelitian ini adalah: 1.
Mengumpulkan dan menyeleksi data. 2.
Meringkas dan menyajikan data. 3.
Pembentukan pohon klasifikasi. 4.
Menginterpretasi hasil klasifikasi. 5.
Perbandingan persentase kesalahan klasifikasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Klasifikasi dengan Metode QUEST
Gambar 1 menunjukkan bahwa dari 626 sampel yang diteliti, hasil yang didapatkan adalah
nasabah dengan status lancar sebanyak 550 orang 87,9 dan nasabah dengan status macet
sebanyak 76 orang 12,1. Variabel pendapatan per bulan
adalah variabel prediktor yang paling signifikan, sehingga variabel tersebut
dipilih sebagai variabel penyekat. Variabel
pendapatan per bulan disekat menjadi 2
simpul, yaitu simpul ke-1 dengan kategori
nasabah yang memiliki pendapatan per bulan Rp2.000.000 dan Rp2.000.000-Rp5.000.000
menjadi satu simpul, dan simpul ke-2 dengan kategori
nasabah yang memiliki pendapatan per bulan Rp5.000.000 menjadi satu simpul. Pada
simpul ke-1 proses penyekatan dilanjutkan dan menjadi simpul dalam, karena variabel status
tempat tinggal
merupakan variabel prediktor kedua yang signifikan untuk membagi kategori
pada simpul ke-1. Sementara pada simpul ke-2 proses penyekatan dihentikan karena semua kasus
yang terdapat di dalam simpul memiliki nilai- nilai identik untuk tiap variabel prediktor,
sehingga simpul ke-2 menjadi simpul akhir.
Variabel status tempat tinggal disekat
menjadi 2 simpul, yaitu simpul ke-3 dengan kategori
nasabah yang status tempat tinggal milik mertua, kontrak, dan kos menjadi satu kelompok,
dan simpul ke-4 dengan kategori nasabah yang
status tempat tinggal milik sendiri, keluarga, orang tua, dan perusahaan menjadi satu
kelompok. Pada simpul ke-3 dan simpul ke-4 proses penyekatan dihentikan karena semua kasus
yang terdapat di dalam simpul ke-3 dan simpul ke-4 memiliki nilai-nilai identik untuk tiap
variabel prediktor, sehingga simpul ke-3 dan simpul ke-4 menjadi simpul akhir. Dengan
demikian, analisis dengan metode QUEST menghasilkan tiga simpul akhir.
166
Gambar 1. Diagram Pohon Klasifikasi QUEST untuk Data Nasabah
Hasil metode QUEST berdasarkan Gambar 1 mendapatkan 3 kelompok, yang diringkas dalam
Tabel 1 dan Tabel 2 berikut: Tabel 1. Hasil Klasifikasi Dari Diagram Pohon
QUEST
Kelompok 1 Nasabah yang memiliki
pendapatan per bulan Rp2.000.000 dan
Rp2.000.000-Rp5.000.000 dengan status tempat tinggal
milik mertua, kontrak, dan kos.
Kelompok 2 Nasabah yang memiliki
pendapatan per bulan Rp2.000.000 dan
Rp2.000.000-Rp5.000.000 dengan status tempat tinggal
milik sendiri, keluarga, orang tua.
Kelompok 3 Nasabah dengan pendapatan per
bulan Rp5.000.000.
Tabel 2. Status Kredit Nasabah Pada Setiap Kelompok
Kelompok Lancar
Macet Prediksi
status kredit
N N
1 173
75,9 55
24,1 Lancar
2 174
92,1 15
7,9 Lancar
3 203
97,1 6
2,9 Lancar
Sumber: Data diolah, 2015
3.2. Klasifikasi dengan Metode CHAID