3 tersebut, dan juga dengan merusak ataupun menyembunyikan file maupun
folder pada suatu komputer sehingga pengguna tidak dapat mencari dimana file
– file mereka berada.
2.3 Trojan
Malware memiliki beberapa jenis yang memiliki peran atau fungsi yang berbeda
– beda, diantaranya adalah malware bernama Trojan. Trojan merupakan sebuah bentuk perangkat lunak yang berbahaya
malicious software atau biasa disebut malware yang dapat merusak sebuah sistem
atau jaringan. Trojan dibuat dengan tujuan untuk mencuri suatu informasi yang dapat berupa password, sistem
log file, data, dan lain – lain, dan juga
bahkan mengendalikan target yang terinfeksi Trojan. Trojan dengan fungsinya sebagai program yang dapat merusak
memiliki cara kerja yang sederhana. Secara kasat mata, Trojan menjalankan suatu program yang menarik dan tampak tidak berbahaya. Hal ini yang
menyebabkan pengguna yang tertarik dan tidak mengetahui kegunaan lain dari program yang sedang dia gunakan akan mengurangi tingkat
kewaspadaannya terhadap suatu
malware. Menurut penulis buku
Hacking Exposed Malware and Rootkits, Michael A. Davis, dkk, bahwa Trojan merupakan sebuah program yang
memiliki suatu fungsi tertentu, tetapi juga mempunyai fungsi yang tidak dinginkan atau tidak diketahui yang biasanya memberikan seseorang suatu
akses remote tanpa izin ke komputer atau mendownload
malware tambahan.[4] Sedangkan menurut Peter Gregory, 2004 dalam bukunya
yang berjudul Computer Viruses For Dummies menjelaskan bahwa Trojan
merupakan sebuah program yang merusak yang menyamar sebagai program jinak. Trojan seringkali berada pada e
– mail, dimana teks dalam pesan e – mail biasanya berisi seperti, “Your e – card has arrived, click here to open.”
Mungkin, pada kenyataanya, menjadi e
– card, tetapi untuk menjadi suatu Trojan program ini juga akan memiliki karakteristik yang merusak, seperti
merusak dan menghapus file maupun direktori[3]. Jika dibandingkan dari pengertian Trojan dari kedua ahli di atas
memiliki pemahaman yang sama tentang Trojan, dimana Trojan merupakan suatu program yang dibuat dengan memiliki fungsi yang negatif dimana
diantaranya berguna untuk melakukan pencurian data dan meretas hak akses suatu komputer. Bila dilihat dari fungsi dari Trojan sendiri memang dapat
dikatakan bahwa Trojan termasuk ke dalam jenis
malware karena memiliki sifat yang merusak pada suatu sistem komputer.
2.4 Worms
Worms adalah kumpulan coding bahasa pemrograman yang memiliki tujuan untuk memperlambat kerja komputer. Konsep kerja dari
worm, pertama ia mencari celah untuk masuk kedalam suatu komputer yang belum
4 terinfeksi oleh
worm. Hal ini bisa dilakukan dengan menyisipkan coding worm pada suatu file yang menarik user untuk mendownload file tersebut.
Menurut Bayu Krisna, Jim Geovedi 2009 :1 menyatakan bahwa cacing
– cacing di internet worm adalah yang mampu melakukan penggandaan diri dan menyebar dengan memanfaatkan kelemahan
– kelemahan sekuriti
security flaws pada services yang umum digunakan. Sedangkan menurut eWolf Community 2010 : 11 menyatakan bahwa
“Worms cacing merupakan program kecil yang dapat mereplikasi dan menyebarkan
dirinya melalui media jaringan”. Sebuah salinan worm akan berusaha mencari
scanning jaringan untuk menyebarkan dirinya ke komputer lain melalui celah keamanan tertentu, dan begitu pula seterusnya,
hingga worm dapat menguasai seluruh komputer dalam sebuah jaringan[5].
2.5 Spyware
Spyware adalah produksi yang memungkinkan pengumpulan informasi mengenai konputer pengguna, memplihatkan iklan, atau
menggunakan kebiasaan web
– browser untuk keuntungan finansial bagi pembuat
spyware tersebut. Biasanya beberapa spuware programs mengubah hasil
search engine menjadi iklan. Spyware biasanya ter – install sebagai
trojan horses[6].
2.6 Rootkit
Rootkit adalah sekumpulan program yang bertujuan untuk menyembunyikan file, folder, port yang terbuka, registry key, driver dan
proses yang sedang berjalan di tempat dia bernaung. Tujuan dari rootkit
adalah untuk menyediakan jalan bagi attacker agar aktifitasnya tidak terdeteksi dan tersembunyi. Jika karakteristik virus dan worm didefinisikan
oleh satu katta “replication”, maka rootkit dapat didefinisikan “stealth”. Virus mereproduksi, sedangkan
rootkit menyembunyikan diri[7].
2.7 Backdoors