Nn

A.

Kondisi Kelas dan Proses Pembelajaran

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat
pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah
menciptakan strategi dan suasana belajar matematika sesuai dengan
keinginan siswa, yaitu mudah diterima, menyenangkan dan tidak
membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang
akan datang matematika akan menjadi pelajaran yang disukai dan
menyenangkan, sehingga matematika tidak lagi dianggap pelajaran yang
menakutkan bagi siswa. Di samping itu seorang guru harus dapat
membelajarkan seorang siswa agar mampu menguasai dan terampil
menggunakan alat peraga sesuai dengan materi yang diberikan dari guru.

Pendidikan memberi kesempatan dan pengalaman dalam proses pencarian
informasi,

menyelesaikan

masalah


dan

membuat

keputusan

bagi

kehidupannya sendiri. Oleh sebab itu, proses pembelajaran diharapkan bisa
mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam membangun sikap, pengetahuan
dan perilakunya, sehingga mereka memperoleh pemahaman yang mendalam
dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas siswa.

Menumbuhkan sikap aktif tidaklah mudah. Fakta yang terjadi dalam
pembelajaran, siswa diposisikan sebagai pendengar, artinya pelaksanaan
pembelajaran lebih bersifat penyampaian informasi dimana guru merupakan
satu-satunya pusat belajar. Guru menyampaikan ilmu atau mentransfer ilmu
pengetahuan, hanya guru yang berperan aktif di dalam kelas sehingga
komunikasi di dalam kelas hanya satu arah yaitu dari guru ke siswa.


Pelaksanaan pembelajaran di kelas masih banyak yang belum sesuai dengan
konsep pembelajaran. Siswa memandang guru hanya sebagai pencontoh,
guru mengajar, bukan membelajarkan siswa. Guru menyampaikan konsep
dan siswa menerima bahan jadi.

Konsep pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan guru dalam
membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa proses pembelajaran adalah
membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Pola yang dipakai
guru selama ini di kelas masih bersifat pengajaran dan belum membelajarkan
siswa,siswa dalam kondisi yang belajar ternyata tidak aktif dan kurang
beraktivitas. Siswa hanya mendengar, melihat, , menghafal dan hanya sedikit
proses berpikir. Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru dan
siswa dengan siswa kurang sehingga siswa kurang, mendapat kesempatan
mengembangkan potensi mereka secara optimal. Hal ini cenderung
menjadikan siswa pasif, malas belajar, dan pembelajaran semakin
membosankan. Baik buruknya kegiatan pembelajaran di sekolah berdampak
pada prestasi belajar. Demikian rendahnya prestasi belajar siswa merupakan
indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan sekolah belum optimal.


Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SD Negeri 2 Yogyakarta Gadingrejo
diperoleh data nilai rata-rata matematika yang diperoleh pada saat ulangan
akhir semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 adalah 56. Nilai tersebut
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di
sekolah yaitu 65.

Dari 28 orang siswa ternyata yang nilainya tuntas hanya 10 orang atau
35,7%, dan siswa yang tidak tuntas adalah 18 orang, atau 64,3%. Ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai
prestasi belajar siswa tidak mencapai KKM adalah guru kurang memotivasi
siswa, lebih banyak menitik beratkan pada pemberian informasi, kemudian
memberikan latihan dan terakhir menarik kesimpulan, tanpa memanfaatkan
alat peraga sebagai sumber belajar. Akibatnya siswa kurang memahami
materi yang dipelajari dengan fenomena kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan materi tersebut, serta proses pembelajaran yang terkesan
membosankan dan kurang menarik, guru dalam mengajar kurang
mengeluarkan ide-ide untuk menggunakan alat peraga di lingkungan siswa
sebagai usaha untuk mempermudah materi pelajaran matematika sehingga
suasana belajar akan lebih menyenangkan.


Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga sangat dibutuhkan oleh siswa, karena dapat
melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan alat
peraga dapat berdampak pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa,
yang tentunya akan membawa keberhasilan bagi siswa dalam pembelajaran.
Dengan dasar itulah penulis mencoba unuk menjawab permasalahan dengan
melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Yogyakarta Kecamatan
Gadingrejo

Semester

Genap

Tahun

Pembelajaran Dengan Alat Peraga.”

Pelajaran


2009/2010

Melalui

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian
adalah:
“Apakah pembelajaran matematika dengan alat peraga pada siswa kelas IV
SD Negeri 2 Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2009/ 2010 dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar”.

C.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika siswa kelas IV

SD Negeri 2 Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo dengan cara :

D.

1.

Meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2.

Meningkatkan hasil belajar siswa

Teori Pendukung

1. Pengertian belajar

Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkat laku dengan
serangkaian kegiatan, misalnya: membaca, menulis, mendengarkan,
mengamati, dan meniru. Selain itu belajar akan lebih baik kalau subjek
belajar mengalami akan melakukannya. Pengertian belajar menurut

pendapat Slameto (dalam Kurnia, 2007 : 3) adalah sebagai berikut :

“Belajar adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya”
Sedangkan menurut Gagne (dalam Aisyah, 2008 : 3) belajar adalah
sebagai berikut :
“Belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia mengubah
tingkah laku secara permanen sehingga perubahan yang sama tidak akan
terjadi pada keadaan yang baru.

Menurut Edward Walter (dalam Kurnia, 2007: 3) belajar adalah sebagai
berikut :
“Belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat pengalaman dan
latihan.”
Woodword (dalam Kurnia, 2007: 4) memberikan pengertian belajar
sebagai berikut :
“Belajar merupakan suatu perubahan dalam diri individu karena
kebiasaan, pengetahuan dan sikap.”
Bertolak dari pengertian belajar di atas dapat diartikan belajar sebagai

aktivitas yang menyebabkan perubahan tingkah laku pada diri seseorang.
Perubahan yang dihasilkan sifatnya positif, aktif dan bermanfaat.
Sedangkan perubahan yang terjadi menyangkut 3 aspek yaitu aspek
kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Pembelajaran adalah
sebagai upaya terjadinya aktivitas belajar atau suatu upaya yang

dilakukan seorang guru untuk membelajarkan siswa yang belajar.
Mudhofir (dalam Sidiq dkk, 2008 : 9)

2. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran

Oemar Hamalik (dalam Hidayati, 2008 : 4) mengatakan :
“Media indentik dengan alat peraga atau keperagaan sesuatu yang dapat
diraba dan diamati.”
Gagne (dalam Nasution, 2007 : 7) mendefinisikan :
“Alat peraga sebagai sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar”
Bertolak dari pengertian di atas bahwa alat peraga adalah semua benda
yang difungsikan untuk memperagakan suatu arti atau pengertian tentang
benda tersebut.

Memperagakan adalah kegiatan mevisikan/memvisualiasikan suatu
pengertian agar tidak terjadi verbalisme. Pada prinsipnya antara alat
peraga, media pembelajaran secara kebendaan hampir sama dan
mempunyai hubungan yang sangat erat. Namun secara fungsional dalam
pembelajaran ada perbedaan suatu benda dapat difungsikan sebagai alat
peraga dan media dalam pembelajaran.

Alat peraga digunakan dalam pembelajaran oleh guru dengan tujuan :
a. Memperjelas informasi
b. Memberikan tekanan pada bagian-bagian yang penting
c. Memberi variasi dalam pembelajaran

d. Memotivasi belajar

Terlepas dari pengertian tentang alat peraga, bahwa alat peraga sebagai
alat bantu dalam pembelajaran memiliki fungsi yang jelas yaitu
memudahkan siswa memahami konsep / prinsip atau teori dan membuat
pesan pembelajaran yang akan disampaikan lebih menarik, aktivitas dan
hasil belajar meningkat.


3. Manfaat alat peraga dalam pembelajaran

Depdiknas (dalam Zain, 2002 : 1) dinyatakan sebagai berikut :
“Alat peraga adalah benda/alat yang digunakan untuk memperagakan
fakta, konsep, prinsip tertentu agar tampak lebih konkrit.”
Alat bantu adalah benda yang digunakan guru untuk mempermudah tugas
dalam

mengajar.

Hubungannya

dalam

pembelajaran

dinyatakan

Depdiknas (dalam Zain, 2002 : 2) mengungkapkan sebagai berikut
“Alat peraga adalah tergolong dalam media pembelajaran yang

mempunyai fungsi yang sama sebagai sarana dalam komunikasi dalam
proses belajar mengajar.”
Menurut Enoch (dalam Hidayati, 2008 : 1), alat peraga bermanfaat
sebagai berikut :
a. Penyampaian materi dapat diseragamkan.
b. Proses pembelajaran semakin jelas dan menarik.
c. Kualitas hasil belajar semakin meningkat
d. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar

e. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif

Dengan alat peraga guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk
memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif seperti membantu
kesulitan belajar menambah aktivitas belajar dan hasil belajar akan
semakin optimal. Alat peraga dapat menciptakan suasana belajar semakin
hidup, tidak monoton dan membosankan. Materi yang dikemas dalam
penggunaan alat peraga akan lebih jelas dan menarik aktivitas siswa.

Jika diperkaya dengan kegiatan, melihat, menyentuh dan memperagakan
atau mengalami sendiri melalui alat peraga maka pemahaman siswa akan
lebih baik.

Dengan alat peraga seorang guru tidak perlu lagi menjelaskan seluruh
materi pelajaran karena bisa berbagai peran.

4. Aktivitas belajar

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang
dilakukannnya selama proses pembelajaran.

Aktivitas, belajar adalah segenap rangkaian atau aktivitas secara sadar
yang dilakukan oleh seorang guru yang mengakibatkan perubahan dalam
dirinya. Yang berupa perubahan atau kemahiran yang sifatnya
bergantung pada sedikit perubahan. Gie (dalam Winataputra, 1998 : 6).

Aktivitas dalam pembelajaran berdasarkan Nurhadi. dkk (dalam
Winataputra, 1998 : 6) yaitu:
a. Orientasi siswa kepada masalah
b. Kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
c. Interaksi siswa dalam kegiatan tanya jawab
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran

Dalam proses pembelajaran saat ini guru hanya bertugas menyediakan
bahan pembelajaran tetapi yang mencerna dan mengolah adalah siswa
sendiri sesuai dengan karakteristik siswa sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas.

Nurhadi,dkk.(2004: 7 ) juga menyatakan bahwa aktivitas dalam proses
pembelajaran menjadi:
Kegiatan visual meliputi memperhatikan penjelasan guru
a. Kegiatan lisan mengemukakan pendapat dan kemampuan siswa
dalam menyatukan pemikiran secara individu
b. Kegiatan mental kemampuan siswa dalam menggunakan alat
peraga/model untuk memecahkan soal yang terdapat dalam lembar
kerja siswa

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa aktivitas merupakan unsur yang
sangat penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar yang
dilakukan adalah kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan dalam

proses pembelajaran. Dalam hal ini guru memiliki tanggung jawab untuk
memberikan dorongan kepada siswa dalam membangun pemahamannya.

5. Hasil Belajar

Dengan berakhirnya suatu proses pembelajaran maka siswa memperoleh
suatu hasil belajar yaitu yang berkaitan dengan tingkat kemampuan dan
penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.

Hasil belajar merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan
siswa dalam menyerap suatu materi yang telah diajarkan. Ahmadi (dalam
Poerwanti, 2008 : 4) menjelaskan :
“Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha dalam hal ini
usaha belajar diwujudkan dalam prestasi dalam nilai setiap mengikuti
tes.”
Udin. S (dalam Poerwanti, 2008 : 2) menyatakan sebagai berikut :
Hasil belajar dalam ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang
terdiri dari pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi dan penerapan.
Ranah afektif berkenaan dengan aspek penerimaan jawaban, reaksi dan
penilaian. Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan gerak dasar,
kemampuan konseptual.

Karena matematika sebagai bahan pembelajaran yang objektif berupa
fakta, konsep, operasi, dan prinsip yang kesemuanya adalah abstrak maka
hasil belajar matematika adalah tingkat pencapaian belajar yang dapat

diukur pada ranah kognitif yang diperoleh melalui tes hasil belajar
setelah mengikuti proses pembelajaran.

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu
setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil
belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai
seseworang dalam suatu usaha yang dihasilkan pengetahuan dan nilai –
nilai kecakapan hidup. Berdasarkan pendapat di atas, hasil belajar adalah
suatu yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil yang
dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

A.

Metode

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SD Negeri 2
Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu semester genap tahun
pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa kelas IV tersebut adalah 28 orang terdiri dari 13
orang siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Kondisi siswa kelas IV tersebut adalah
sebagian besar siswa berasal dari keluarga petani. Tingkat kemampuan siswa tersebut
sangat rendah dan hampir sama. Yang disebabkan oleh kurangnya dorongan mental
dari orangtua dan orangtua tidak memahami apa yang dipelajari di sekolah. Yang
mengakibatkan siswa kurang berminat dalam belajar matematika, sehingga aktivitas
dan hasil belajar siswa rendah.

SD Negeri 2 Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo berada 200 meter dari pinggir jalan
raya sehingga suasana belajar di sekolah sangat tenang, sepi, tidak terganggu oleh
kebisingan lalulintas dan polusi kendaraan bermotor. Kondisi tersebut sangat
membantu siswa untuk dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran.

Model penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk siklus, yakni
dilaksanakan dalam tigas siklus, dan pada masing-masing siklus terdiri dari empat
tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan
(acting), tahap pengamatan (observasing), dan tahap refleksi berdasarkan hasil
pengamatan (reflecting). Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah
unsur yang membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang
kembali ke langkah semula. (Arikunto, 2008 : 16)

Adapun sistematika kegiatan penelitian tindakan kelas ini sebagaimana disajikan pada
bagan berikut ini
Gambar 3.1.
Bagan Tahapan Siklus Penelitian Tiindakan Kelas

Perencanaan

Analisis dan Refleksi I

Siklus I

Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Perencanaan
Tindakan

Refleksi I

Pelaksanaan

Siklus II

Pengamatan

B.

Prosedur Pelaksanaan PTK

Pelaksanaan tindakan terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari
perencanaan,

pelaksanaan,

pengamatan

dan

refleksi.

Dalam

pembelajaran siswa berdiskusi secara berkelompok. Penentuan kelompok

dilakukan dengan cara memberikan tes awal kepada setiap kelompok dengan
indikator pecahan dan urutannya.

Berdasarkan skor tes yang diperoleh siswa dikelompok menjadi 7 kelompok yang
terdiri dari 4 orang. Masing-masing kelompok mendapat skor tinggi, sedang, rendah.

Kompetensi dasar yang dijadikan sebagai materi pembahasan adalah arti pecahan dan
urutannnya yang dilaksanakan selama 7 minggu selama proses pembelajaran materi
yang diberikan menggunakan alat peraga sebagai penunjang aktivitas dan hasil belajar
siswa.

1. Siklus 1
Materi siklus 1 adalah arti pecahan dan urutannya materi tersebut
diberikan 2 kali pertemuan, tahap-tahap yang dilakukan adalah :

a. Perencanaan
1) Mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
teman sejawat atau guru mitra
2) Membuat perangkat pembelajaran
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas dan catatan lapangan
serta menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam
pembelajaran sebagai penunjang aktivitas dan hasil belajar
sesuai dengan materi yang diberikan
4) Menyiapkan perangkat tes

b. Pelaksanaan
1) Pertemuan pertama (2 x 35’)
Kompetensi dasar

: arti pecahan dan urutannya

Indikator menyatakan

: beberapa bagian dari keseluruhan
pecahan

a) Kegiatan awal
(1) Apersepsi dan motivasi
(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan inti
(1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara
garis besar tentang beberapa bagian dari keseluruhan
pecahan
(2) Membagikan

guntingan

kata

kaitan

berbentuk

lingkaran, persegi, persegi panjang
(3) Membentuk beberapa kelompok
(4) Siswa berdiskusi sesuai dengan materi yang diberikan
(5) Setiap

kelompok

memperagakan

sekaligus

menyampaikan hasil kerja kelompoknya
(6) Guru menyempurnakan dan menyimpulkan hasil kerja
siswa
c) Kegiatan akhir
(1) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang
diberikan

(2) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
terhadap materi
2) Pertemuan dua (2 x 35’)
Kompetensi dasar

: arti pecahan dan urutannya

Indikator menyatakan

: menyajikan nilai pecahan melalui
gambar

a) Kegiatan awal
(1) Apersepsi dan motivasi
(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan inti
(1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
(2) Siswa mendemonstrasikan secara sederhana tentang nilai
pecahan melalui gambar
(3) Siswa mengerjakan tugas kelompok
(4) Guru menyempurnakan dan menyimpulkan bagaimana
menyajikan nilai pecahan melalui gambar

c) Kegiatan akhir
(1) Bersama siswa menerangkan pelajaran
(2) Melaksanakan evaluasi hasil dan proses

c. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami dan membuat
kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan refleksi berguna untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahannya. Kecenderungan
yang terjadi di analisis sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan berdasarkan refleksi siklus I.
Materi siklus II adalah pecahan dan urutannya materi tersebut
dilaksanakan selama 2 kasli pertemuan tahapan. Tahap yang dilakukan
pada siklus ini adalah
a. Perencanaan
1) Mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan guru
mitra
2) Membuat perangkat pembelajaran
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas dan catatan lapangan
serta menyiapkan alat peraga (kertas karton) yang akan
digunakan dalam pembelajaran

b. Pelaksanaan
1) Pertemuan pertama (2 x 35’)
Kompetensi dasar

: arti pecahan dan urutannya

Indikator menyatakan

: membandingkan pecahan dengan
berpenyebut sama

a) Kegiatan awal
(1) Apersepsi dan motivasi
(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan inti
(1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara
garis besar tentang membandingkan pecahan dengan
berpenyebut sama
(2) Membagi potongan kertas karton yang berbentuk
lingkaran, persegi panjang
(3) Membagi siswa menjadi beberapa menjadi beberapa
kelompok
(4) Siswa berdiskusi sesuai dengan materi
(5) Secara

bergantian

setiap

kelompok

mendemonstrasikan hasil kerjanya
c) Kegiatan akhir
(1) Bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran
(2) Melaksanakan evalusi
(3) Menutup pelajaran
2) Pertemuan kedua (2 x 35’)
Kompetensi dasar

: pecahan dan urutannya

Indikator menyatakan

: mengurutkan

pecahan

berpenyebut sama
a) Kegiatan awal
(1) Apersepsi dan motivasi
(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan inti
(1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

dengan

(2) Setiap kelompok membahas lembar kerja sesuai
dengan materi
(3) Setiap kelompok memperagakan / mendemontrasika
pecahan

statistika

secara

sederhana

tentang

mengurutkan pecahan dengan berpenyebut sama
(4) Guru menyempurnakan hasil kerja kelompok siswa
c) Kegiatan akhir
(1) Bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
(2) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
terhadap materi

c. Refleksi
Dilakukan untuk menganalisis, hasil belajar dan membuat
kesimpulan berdasarkan hasil tes dan catatan lapangan

Refleksi berguna untuk menentukan perkembangan kemajuan dan
kelemahan yang terjadi

A. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

B. Hasil Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Senin 1 Maret 2010 dan pertemuan kedua pada hari
Selasa tanggal 2 Maret 2010. tiap-tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit).

Kegiatan pembelajaran diikuti oleh 28 siswa yang terdiri dari 15 orang siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan selama proses pembelajaran berlangsung
siswa dan guru diamati oleh guru mitra. Hal ini dilakukan untuk melihat
keaktivan siswa dan guru selama proses pembelajaran.

Catatan observasi dibuat berdasarkan pedoman observasi yang telah
disiapkan dan sesuai dengan indikator pencapaian untuk melihat dampak hasil
pencapaian siswa diberikan tes akhir siklus I dengan materi-materi arti
pecahan dan nilainya
1. Hasil observasi aktivitas siswa
Hasil observasi tentang aktivitas siswa menunjukan bahwa pada pertemuan
pertama siswa yang aktif ada 15 orang dan 53,6% dan 13 siswa atau 46,4%
tergolong kurang aktif.
Pada pertemuan kedua siswa yang aktif menjadi 17 siswa atau 60,7% dan
siswa yang kurang aktif berkurang menjadi 11 orang atau 39,3%.
Data aktivitas siswa pada siklus I yang disajikan pada tabel.

Tabel 4. 3 : Data aktivitas siswa
Siklus

Pertemuan
Ke

Jumlah
Siswa

I
II

Persentase Aktivitas Siswa
Aktif

Kurang Aktif

28

53,6 %

46,4 %

28

60,7 %

39,3 %

57,15%

42,85%

I
Rata- rata

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata persentase dari
keaktifan siswa dalam kegiatan selama proses pembelajaran adalah 57%
tergolong aktif dan 43% siswa tergolong kurang aktif.
2. Hasil observasi implementasi pembelajaran guru
Observasi implementasi pembelajaran guru dilaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama guru mitra.
Hasil observasi pada persiapan mengajar meliputi menyiapkan silabus,
RPP, LKS, buku paket dan alat peraga dalam pembelajaran sangat baik.

Observasi pada kegiatan belajar meliputi: membuka kegiatan pembelajaran
dengan memberikan apersepsi dan motivasi, membagikan alat peraga
dalam pembelajaran dan membantu siswa dalam menggunakan alat
peraga.Selanjutnya pengarahan pada siswa untuk melakukan diskusi kelas,
dan membantu siswa menarik kesimpulan. menjadi fasilitator pada saat
diskusi kelas, menjadi moderator pada saat diskusi kelas, dan membantu
siswa

menarik

kesimpulan.membantu

siswa

menarik

kesimpulan.

Selnjutnya pengelolaan waktu dan mengendalikan kelas serta kegiatan
menutup kegiatan pembelajaan dengan menerangkan pelajaran, akhirnya

memberi tahu siswa dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya semua ini dilakukan dengan cukup baik.

Dari keseluruhan kegiatan belajar mengajar ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
a.

Kemampuan pengelolaan kelas yang kurang maksimal sehingga
banyak siswa yang ngobrol dan bermain-main

b.

Alat peraga sebaiknya diperbanyak agar pembelajaran lebih menarik
dan siswa menjadi lebih senang

c.

Alokasi waktu yang tidak sesuai menyebabkan kegiatan pembelajaran
mengalami kelebihan waktu sehingga tidak sesuai dengan alokasi
waktu di RPP

Berdasarkan hasil pengamatan implementai pembelajaran guru melalui
lembar observasi aktivitas guru maka rata-rata implementasi pembelajaran
guru selama pembelajaran berlangsung adalah 79% baik dan 21% masih
kurang baik dan perlu ditingkatkan lagi.
3. Hasil belajar siklus I
Tes akhir siklus I dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
terhadap pengusaan materi yang telah dipelajari selama proses
pembelajaran pada siklus yang terdapat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 4 : Data hasil belajar matematika
Nilai ≥ 65
Siklus

Jumlah

Jumlah
Siswa

I

28

15

Jumlah

Rata-Rata

Persentase

Nilai

Kelas

54%

1584

56,57

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV
belum mengalami peningkatan yang maksimal, karena menurut kriteria
ketuntasan belajar siswa yang berhasil dalam belajar harus 85%.
Nilai tertinggi pada siklus I adalah 80, diperoleh oleh Rosadi Yusuf dan
Anisa Fitri. Dan nilai terendah adalah 40, diperoleh Galang Ferdiansyah
dan Bayu Saputra.
4. Refleksi
Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan masih terdapat siswa yang
belum aktif mengikuti pelajaran yaitu 43%. Kurang aktifnya siswa dalam
proses pembelajaran antara lain disebabkan oleh:
a.

Interaksi dalam pembelajaran kurang berjalan dengan baik terutama
dalam diskusi kelompok

b.

Siswa kurang diberi motivasi, masih banyak siswa yang ngobrol

c.

Terbatasnya alat peraga yang digunakan

d.

Alokasi waktu yang kurang tepat

Dari hasil belajar pada tes siklus I terdapat 15 orang yang tuntas. Jika
melihat indikator keberhasilan pembelajaran, hasil belajar yang dicapai
pada siklus I belum mencapai target ketuntasan kelas atau dengan kata lain
peneliti belum berhasil. Memperhatikan hasil-hasil pelaksanaan pada

siklus I, maka pada siklus II akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun beberapa perbaikan yang
harus dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a.

Memberikan motivasi dan mengingatkan kembali pada siswa bahwa
belajar kelompok berada antara siswa dalam kelompok yang sama
harus bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas

b.

Mengalokasikan waktu dengan baik agar tidak terjadi lagi siswa yang
bermain saat proses pembelajaran berlangsung

c.

Mengkondisikan kelas dengan baik dan maksimal agar tidak terjadi
banyak siswa yang ngobrol

C. Rancangan Pembelajaran Siklus I

I.

SD / MI

: SD Negeri 2 Yogyakarta

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: IV / II

Alokasi Waktu

: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)

Standar Kompetensi
Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan bulat dan
pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan sehari-hari

II.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan arti pecahan dan urutannya

III.

Indikator
1. Menyatakan beberapa bagian dari keseluruhan bentuk pecahan
2. Menyajikan nilai pecahan melalui gambar

IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyatakan beberapa bagian dari keseluruhan bentuk
pecahan
2. Siswa dapat menyajikan nilai pecahan melalui gambar

V.

Materi Pembelajaran
Arti pecahan

VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pemberian tugas
4. Diskusi kelompok

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1 (2 x 35 menit)
a. Kegiatan awal
1) Apersepsi
2) Motivasi

: melakukan percobaan menggunakan benda di
sekitar siswa untuk mengembangkan pemikiran
siswa mengenai arti pecahan dan urutannya

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak di capai
b. Kegiatan inti
1) Menjelaskan materi pembelajaran secara garus besar tentang
beberapa bagian dari keseluruhan ke bentuk pecahan pecahan
2) Guru membagikan guntingan kertas karton yang berbentuk :
lingkaran, persegi panjang dan persegi
3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan
materi yang diberikan
4) Setiap kelompok menggunting satu lembar kertas karton yang
dibagikan dari guru menjadi 2 sama besar, 4 sama besar, 6 sama
besar dan 8 sama besar
5) Setiap kelompok mewarnai dan menulis dengan lambang
pecahan
6) Masing-masing

kelompok

menyampaikan

hasil

kerja

kelompoknya
c. Kegiatan akhir
1) Bersama siswa membuat rangkuman materi
2) Memberikan tugas rumah
3) Pengamatan yang telah mencapai kompetensi yang diharapkan
dan pengulangan yang belum mencapai kompetensi yang
diharapkan
2. Pertemuan ke 2 (2 x 35 menit)
a. Kegiatan awal
1) Apersepsi

2) Motivasi

: Membahas PR secara garis besarnya. Misalnya :
menyuruh siswa untuk memperagakan pecahan
yang telah diwarnai / diarsir

b. Kegiatan inti
1) Siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang
2) Guru memperlihatkan gambar yang ada di kertas karton yang
telah diwarnai dan diarsir dalam bentuk pecahan
3) Siswa menyatakan nilai pecahan berdasarkan gambar yang
diperlihatkan / ditunjukkan dari guru
4) Masing-masing siswa mendemonstrasikan tentang nilai pecahan
melalui gambar
5) Guru

menyimpulkan

dan

menyempurnakan,

bagaimana

menyajikan nilai pecahan melalui gambar
c. Kegiatan akhir
1) Evaluasi hasil belajar
2) Refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Buku pelajaran matematika kelas IV Nurakhin penerbit Cempaka hal
118-121
2. Buku pelajaran matematika kela IV Burhan Mustaqin penerbit Pusat
pembukuan Departemen Pendidikan Nasional
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
4. Kertas karton
5. Pensil warna

IX. Evaluasi
1. Teknik penilaian : Tes tertulis
2. Bentuk instrumen : Isian
3. Lampiran soal : Pertemuan 1 dan 2

a. Soal pertemuan ke 1
Nyatakanlah daerah yang berbayang-bayang
1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

10)

b. Kunci jawaban pertemuan 1
1)

1
2

6)

2
4

2)

3
4

7)

1
4

3)

1
2

8)

1
3

4)

2
3

9)

1
2

5)

3
6

10)

1
4

c. Soal pertemuan ke 2
Nyatakanlah daerah berbayang sebagai bilangan pecahan
1)

2)

3)

4)

5)

d. Kunci jawaban pertemuan ke 2
1)

3
5

4)

4
7

2)

5
9

5)

7
10

3)

7
8

4. Pedoman penskoran
a. Setiap skor = 2
b. NA =

skor perolehan
x 100%
skor maksimal

Mengetahui

Yogyakarta, 1 Maret 2010

Kepala SD Negeri 2 Yogyakarta

Peneliti

SUGIYO, A.Ma,Pd
NIP. 19541410 197910 1 001

HERMIN KUSUMIATI
NPM. 0713056207

D. KISI-KISI SOAL TES SIKLUS 1
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Jumlah Soal
Bentuk Soal
Bentuk Penilaian
No
1

Standar
Kompetensi
Menentukan
sifat-sifat operasi
hitung faktor,
kelipatan
bilangan bulat
dan pecahan
serta
menggunakannya
dalam
pemecahan
sehari-hari

Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
arti pecahan
dan
urutannya

Indikator
1.

2.

Menyatakan
beberapa
bagian dari
keseluruhan
ke bentuk
pecahan
Menyajikan
nilai
pecahan
melalui
gambar

Materi
Pengertian
pecahan
dan
urutannya

:
:
:
:
:
Bentuk
Soal
Uraian

Matematika
IV / II
10
Uraian
Tertulis
Nomor
Soal

Soal

4

4.

8

8.

5

5.

3

3.

1

1.

7

7.

2

2.

Segitiga yang diarsir ada 3 dari segitiga keseluruhan
maka artinya…….
Pensil Amir 13 buah diberikan kepada adiknya 5, pensil yang diberiikan
adiknya ada 5 dari 15 pensil Amir maka bentuk pecahannya ………
lingkaran yang diarsir ada 2 dari 5 lingkaran keseluruhan
bentuk pencahan……….
Pensil gambar satu kota berisi 16 biji, 8 biji pensil berwarna hitam, maka
pensil gambar berwarna hitam ditulis……
Pecahan yang diarsir yang ditunjukkan pada gambar
adalah…….

Daerah yang diarsir menunjukkan pecahan…

Bagian yang diarsir pada gambar menunjukkan
pecahan……

51

9

9.

Tunjukkan dalam bentuk pecahan dari

6

6.

Nyatakan

10

10.

2
……
5

5
dalam daerah berbayang-bayang
6

Pada gambar di saming seluruhnya ada berapa bagian ….

Mengetahui

Yogyakarta, 2 Maret 2010

Kepala SD Negeri 2 Yogyakarta

Peneliti

SUGIYO, A.Ma,Pd
NIP. 19541410 197910 1 001

HERMIN KUSUMIATI
NPM. 0713056207

52

E. SOAL TES SIKLUS 1

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: IV / II

Hari / Tanggal

: Selasa, 2 Maret 2010

Isilah titik-titik di bawah ini

1.

Pecahan yang diarsir yang ditunjukkan pada gambar adalah…….

2.

Bagian yang diarsir pada gambar menunjukkan pecahan……

3. Pensil gambar satu kota berisi 16 biji, 8 biji pensil berwarna hitam, maka
pensil gambar berwarna hitam ditulis……
Segitiga yang diarsir ada 3 dari segitiga

4.
keseluruhan maka artinya…….
5.

lingkaran yang diarsir ada 2 dari 5 lingkaran keseluruhan
bentuk pecahan……….

6. Nyatakan
7.

5
dalam daerah berbayang-bayang
6

Daerah yang diarsir menunjukkan pecahan…

8. Pensil Amir 13 buah diberikan kepada adiknya 5, pensil yang diberikan
adiknya ada 5 dari 15 pensil Amir maka bentuk pecahannya ………
9. Tunjukkan dalam bentuk pecahan dari
10.

2
……
5

Pada gambar di samping seluruhnya ada berapa bagian ….

F. LEMBAR JAWABAN TES SIKLUS 1

1.

4
12

2.

1
4

3.

8
16

4.

3
7

5.

2
7

6.
7.

5
14

8.

5
13

9.
10. 6

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: IV / II

Hari / Tanggal

: Selasa, 2 Maret 2010

G. LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS

No

Nama Sekolah

: SD Negeri 2 Yogyakarta

Kelas / Semester

: IV / II

Siklus

: 1

Pertemuan ke

: 1 (Satu)

Hari / Tanggal

: Senin, 1 Maret 2010

Indikator Aktivitas Siswa

Nama Siswa

Jumlah

Kriteria

1.

Nia Aldina

1


2
-

3
-

4
-

5


6


3

AK
-

KA


2.

Budi Mulyana

-



-

-





3

-



3.

Wibi Gustiyan





-



-

-

3

-



4.

Bayu Saputra







-





5



-

5.

Galang Ferdiansyah



-

-

-





3

-



6.

Ajeng Bela Elyani







-





5



-

7.

Asri Novitasari







-





5



-

8.

Anggitasari





-





-

4



-

9.

Aldi Nurfauzan





-

-

-



3

-



10.

Annisa Hersa







-





5



-

11.

Abdullah Adamatarik



-

-

-

-



3

-



12.

Annisa Fitri







-





5



-

13.

Bastiyan





-

-





4



-

14.

Esti Anggraeni

-

-

-







3

-



15.

Estu Nawansyah











-

5



-

16.

Farizal









-



5



-

17.

Gede Laba Anarzi



-



-

-



3

-



18.

Jani Suparman

-



-

-





3

-



19.

Nabila



-









5



-

20.

Putri Cahaya



-









5



-

21.

Ridwan

-





-

-



3

-



22.

Samsul Indra

-









-

4



-

23.

Wahyu Trianto

-

-

-







3

-



24.

Yunda Ariwijaya









-



5



-

25.

Yunita Sari





-

-

-



3

-



26.

Annisa





-







5



-

27.

Frestiana





-

-

-



3

-



28.

Rosadi Yusuf







-





5



-

Jumlah

22

21

14

11

20

24

15

13

53,6%

46,4%

Persentase

79% 75% 50% 39% 71% 86%

Keterangan :
A. Indikator aktivitas siswa
1. Mendengarkan penjelasan guru
2. Memperhatikan materi yang diberikan guru
3. Berkomunikasi dengan guru
4. Menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok
5. Terampil menggunakan alat peraga
6. Mengerjakan lembar kerja siswa
B. Kriteria
AK = Aktif (jika melaksanakan lebih dari 4 aktivitas)
KA = Kurang Aktif (jika melaksanakan kurang dari 4 aktivitas)

Mengetahui

Yogyakarta, 1 Maret 2010

Kepala SD Negeri 2 Yogyakarta

Guru Mitra

SUGIYO, A.Ma,Pd
NIP. 19541410 197910 1 001

JEMINGAN INDARYANTO,S.Pd
NIP. 130 474 428

No

Nama Sekolah

: SD Negeri 2 Yogyakarta

Kelas / Semester

: IV / II

Siklus

: 1

Pertemuan ke

: 2 (Dua)

Hari / Tanggal

: Selasa, 2 Maret 2010

Indikator Aktivitas Siswa

Nama Siswa

Jumlah

Kriteria

1.

Nia Aldina

1


2


3
-

4
-

5


6


4

AK


KA
-

2.

Budi Mulyana

-



-

-





3

-



3.

Wibi Gustiyan







-

-

-

3

-



4.

Bayu Saputra









-



5



-

5.

Galang Ferdiansyah



-

-



-



3

-



6.

Ajeng Bela Elyani







-





5



-

7.

Asri Novitasari







-





5



-

8.

Anggitasari







-



-

4



-

9.

Aldi Nurfauzan







-





5



-

10.

Annisa Hersa





-







5



-

11.

Abdullah Adamatarik



-

-

-





3

-



12.

Annisa Fitri







-





5



-

13.

Bastiyan







-



-

4



-

14.

Esti Anggraeni

-

-



-





3

-



15.

Estu Nawansyah







-





5



-

16.

Farizal











-

5



-

17.

Gede Laba Anarzi



-



-

-



3

-



18.

Jani Suparman

-

-



-





3

-



19.

Nabila



-









5



-

20.

Putri Cahaya



-









5



-

21.

Ridwan

-



-

-





3

-



22.

Samsul Indra

-









-

4



-

23.

Wahyu Trianto

-



-



-



3

-



24.

Yunda Ariwijaya





-







5



-

25.

Yunita Sari



-

-



-



3

-



26.

Annisa





-







5



-

27.

Frestiana





-

-

-



3

-



28.

Rosadi Yusuf









-



Jumlah

22

20

17

12

20

25

Persentase

5

79% 71% 61% 43% 71% 89%



-

17

11

60,7%

39,3%

Keterangan :
A. Indikator aktivitas siswa
1. Mendengarkan penjelasan guru
2. Memperhatikan materi yang diberikan guru
3. Berkomunikasi dengan guru
4. Menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok
5. Terampil menggunakan alat peraga
6. Mengerjakan lembar kerja siswa
B. Kriteria
AK = Aktif (jika melaksanakan lebih dari 4 aktivitas)
KA = Kurang Aktif (jika melaksanakan kurang dari 4 aktivitas)

Mengetahui

Yogyakarta, 2 Maret 2010

Kepala SD Negeri 2 Yogyakarta

Guru Mitra

SUGIYO, A.Ma,Pd
NIP. 19541410 197910 1 001

JEMINGAN INDARYANTO,S.Pd
NIP. 130 474 428

DATA HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS 1

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: IV / II

No

Nama Siswa

Nilai Tes

KKM

Keterangan

1.

Nia Aldina

70

65

Tuntas

2.

Budi Mulyana

50

65

Tidak Tuntas

3.

Wibi Gustiyan

50

65

Tidak Tuntas

4.

Bayu Saputra

40

65

Tidak Tuntas

5.

Galang Ferdiansyah

40

65

Tidak Tuntas

6.

Ajeng Bela Elyani

50

65

Tidak Tuntas

7.

Asri Novitasari

68

65

Tuntas

8.

Anggitasari

70

65

Tuntas

9.

Aldi Nurfauzan

50

65

Tidak Tuntas

10.

Annisa Hersa

70

65

Tuntas

11.

Abdullah Adamatarik

68

65

Tuntas

12.

Annisa Fitri

80

65

Tuntas

13.

Bastiyan

70

65

Tuntas

14.

Esti Anggraeni

70

65

Tuntas

15.

Estu Nawansyah

50

65

Tidak Tuntas

16.

Farizal

70

65

Tuntas

17.

Gede Laba Anarzi

60

65

Tuntas

18.

Jani Suparman

70

65

Tuntas

19.

Nabila

50

65

Tidak Tuntas

20.

Putri Cahaya

70

65

Tuntas

21.

Ridwan

50

65

Tidak Tuntas

22.

Samsul Indra

70

65

Tuntas

23.

Wahyu Trianto

50

65

Tidak Tuntas

24.

Yunda Ariwijaya

50

65

Tidak Tuntas

25.

Yunita Sari

50

65

Tidak Tuntas

26.

Annisa

68

65

Tuntas

No

Nama Siswa

Nilai Tes

KKM

Keterangan

27.

Frestiana

70

65

Tuntas

28.

Rosadi Yusuf

70

65

Tuntas

Jumlah Nilai

1584

Nilai Rata-Rata

56,57

Nilai Tertinggi

80

Nilai Terendah

40

Yogyakarta, 2 Maret 2010
Peneliti

HERMIN KUSUMIATI
NPM. 0713056207

A. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

B. Hasil pelaksanaan siklus II
Siklus kedua dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan I
dilaskanakan pada hari Rabu tanggal 24 Maret 2010, dan pertemuan II
dilaksanakan pada hari Kami tanggal 25 Maret 2010. Tiap-tiap pertemuan
berlangsung selama 2 jam pelajaran.
1.

Hasil observasi aktvitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa pada pertemuan ke I
jumlah siswa aktif adalah 16 siswa atau 57,2% dan 12 siswa atau 42,8%
lainnya tergolong kurang aktif.

Jika dibandingkan dengan persentase aktivitas siswa pada pertemuan II
siklus I, persentase aktivitas siswa pada pertemuan I siklus II mengalami
penurunan 3,5%. Penurunan ini terjadi di duga karena beberapa siswa
belum terbiasa untuk aktif dalam belajar. Tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan menjelaskan akan pentingnya
beraktivitas dalam belajar.

Pertemuan II pada siklus II siswa yang aktif menjadi bertambah menjadi
22 siswa atau 78,6% dan siswa kurang aktif mengalami penurunan
menjadi 21,4% atau 6 orang, dengan demikian: Adapun rata-rata
persentase siswa yang aktif dalam pembelajaran yaitu 67,9% dan siswa
yang kurang aktif 32,1%. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut

Tabel 4. 5 : Data aktivitas siswa
Siklus

II

Pertemuan
Ke

Jumlah
Siswa

I
II

Persentase Aktivitas Siswa
Aktif

Kurang Aktif

28

57,2%

42,8%

28

78,6%

21,4%

Masih terdapatnya siswa yang tergolong kurang aktif pada siklus II
diantaranya disebabkan oleh kondisi siswa seperti: tidak terbiasa dengan
kegiatan diskusi kelompok, masih banyak siswa yang mengandalkan
teman satu kelompoknya, masih sering bermain saat diskusi kelompok.

Untuk mengatasi hal tersebut yang pertama kali dilakukan oleh guru
adalah

pendekatan

individual,

memotivasi,

menanyakan

apa

permasalahan mereka, memberikan penjelasan bahwa dalam belajar
kelompok tugas yang diberikan merupakan tanggung jawab bersama.
Bagi siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran maka mereka
akan rugi sendiri karena keberhasilan dalam belajar bergantung pada
aktivitas belajar yang mereka lakukan.
2. Hasil observasi implementasi pembelajaran guru
Observasi implementasi pembelajaran guru dilaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah didiskusikan bersama guru mitra.

Secara garis besar ada dua aspek yang diobservasi yaitu RPP dan
langkah-langkah pembelajaran. Hasil observasi pada siklus II RPP dan
langkah-langkah pembelajaran sangat baik 93% dari 7% masih kurang

baik perlu ditingkatkan lagi. Walaupun terjadi peningkatan dari siklus I
ke siklus II tetapi masih ada kekurangan-kekurangannya yaitu dalam hal :
a.

Banyak siswa yang asyik bermain pada saat guru menerangkan

b.

Alokasi waktu yang kurang tepat, kegiatan pembelajaran mengalami
kelebihan waktu

3. Hasil belajar siklus II
Data hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh dari tes akhir siklus II.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa terhadap
pengusaan materi yang telah dipelajari selama proses pembelajaran pada
siklus II. Tes diikuti oleh 28 siswa, banyaknya siswea yang tuntas adalah
19 orang atau 68%: Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4. 6
Tabel 4. 6 : Data hasil belajar matematika
Nilai ≥ 65
Siklus

Jumlah

Jumlah
Siswa

II

28

19

Persentase

Jumlah
Nilai

Rata-Rata
Kelas

68%

1950

69,64

Pada siklus II hasil belajar siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65
sebanyak 19 orang siswa atau 68% dari seluruh siswa.

Nilai rata-rata pada siklus II adalah 69,64. Rata-rata nilai tes hasil belajar
pada siklus II meningkat menjadi 14%. Hal ini menunjukkan bahwa
disebabkan oleh meningkatnya aktivitas siswa. Nilai tertinggi pada siklus
II berubah menjadi 85 dan nilai terendah 40. Hasil pada siklus II
menunjukan ternjadinya peningkatan hasil belajar jika dibanding pada

siklus I. Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai kreteria ketuntasan
kelas.

4. Refleksi
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II rata-rata prosentase siswa
aktif 64,3% dan implementasi guru selama proses pembelajaran 93%.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan
kinerja guru yang sangat baik pada siklus II.

Nilai rata-rata pada siklus II mengalami peningkatan dan siswa yang
tuntas juga mengalami peningkatan. Banyaknya siswa yang tuntas ada 15
siswa .Peningkatan tersebut menunjukkan tindakan yang dilakukan pada
siklus II sudah cukup walaupun peningkatan tersebut belum mencapai
indikator keberhasilan dalam penelitian.

Berdasarkan observasi dari guru mitra pada pelaksanaan siklus II,
kekurangan-kekurangan yang terjadi siklus I sudah diperbaiki dan
dilengkapi walaupun belum sempurna.

C. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2

I.

SD / MI

: SD Negeri 2 Yogyakarta

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: IV / II

Alokasi Waktu

: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)

Standar Kompetensi
Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan bilangan bulat dan
pecahan serta menggunakannnya dalam pemecahan sehari-hari

II.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan arti pecahan dan urutannya

III.

Indikator
1. Membandingkan pecahan berpenyebut sama
2. Mengurutkan pecahan berpenyebut sama

IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membandingkan pecahan berpenyebut sama
2. Siswa dapat mengurutkan berpenyebut sama

V.

Materi Pembelajaran
Perbandingan dan urutan pecahan

VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pemberian tugas
4. Diskusi kelompok

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1 (2 x 35 menit)
a. Kegiatan awal
1) Apersepsi
2) Motivasi : mengingatkan kembali arti pecahan yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak di capai
b. Kegiatan inti
1) Menjelaskan

cara

membandingkan

pecahan

dengan

menggunakan guntingan kertas karton yang berbentuk Persegi
panjang, lingkaran, segitiga
2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan
materi yang diberikan dari guru
3) Setiap kelompok diminta menyampaikan hasil kerjanya dan
siswa yang lain menanggapinya
4) Melalui bimbingan dari guru siswa membuat kesimpulan tentang
membandingkan pecahan
5) Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru
c. Kegiatan akhir
1) Bersama siswa membuat ringkasan materi
2) Memberikan tugas rumah
3) Penguatan yang telah mencapai kompetensi yang diharapkan dan
pengulangan yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan

2. Pertemuan ke 2 (2 x 35 menit)
a. Kegiatan awal
1) Apersepsi
2) Motivasi

: Mengajak siswa untuk memperhatikkan gambar
bangun lingkaran yang telah diarsir dan bangun
persegi panjang yang telah diarsir

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

b. Kegiatan inti
1) Mendengarkan penjelasan guru tentang cara mengurutkan
pecahan berpenyebut sama
2) Secara berkelompok siswa mendemonstrasikan tentang cara
mengurutkan pecahan melalui gambar bangun datar yang telah
dicapai
3) Melalui bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang cara
mengurutkan pecahan berpenyebut sama
4) Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan dari guru
c. Kegiatan akhir
1) Bersama siswa membuat ringkasan materi
2) Memberikan tugas rumah
3) Refleksi pembelajaran

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Buku pelajaran matematika kelas IV Nurakhin penerbit Cempaka hal
123-125
2. Buku pelajaran matematika kela IV Pusat pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
4. Kertas karton
5. Pensil warna

IX. Evaluasi
1. Teknik penilaian : Tes tertulis
2. Bentuk instrumen : Isian
3. Lampiran soal : Pertemuan 1 dan 2
a. Soal pertemuan ke 1
Isilah titik-titik di bawah ini
1)

3
4
6
4

mana yang lebih besar

2)

3
8

mana yang lebih kecil

7
8

3)

2
3

mana yang lebih kecil

1
3

4)

3
10

mana yang lebih besar

8
10

5)

4
9

mana yang lebih kecil

8
10

b. Kunci jawaban pertemuan 1
1)

6
4

2)

3
8

3)

1
3

4)

8
10

5)

4
9

c. Soal pertemuan ke 2
Urutkan bilangan pecahan dengan bantuan gambar berbayang

1)
3
3

1
3

Urutkan dari yang terkecil

2
3

2)

1
4

3
4

2
4

Urutkan dari yang terbesar

3)

1
6

5
6

3
6

Urutkan dari yang terkecil

4)

6
8

2
8

Urutkan dari yang terkecil
5)
3
5

1
5

2
5

Urutkan dari yang terbesar

d. Kunci jawaban pertemuan ke 2
1)

1 2 3
, ,
3 3 3

2)

1 2 3
, ,
4 4 4

3)

1 3 5
, ,
6 6 6

4
8

4)

2 6 4
, ,
8 8 8

5)

1 2 3
, ,
2 5 5

4. Pedoman penskoran
a. Setiap skor = 2
b. NA =

skor perolehan
x 100%
skor maksimal

Mengetahui

Yogyakarta, 24 Maret 2010

Kepala SD Negeri 2 Yogyakarta

Peneliti

SUGIYO, A.Ma,Pd
NIP. 19541410 197910 1 001

HERMIN KUSUMIATI
NPM. 0713056207

D. Kisi-Kisi Soal Tes Siklus 2

Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Jumlah Soal
Bentuk Soal
Bentuk Penilaian
Hari / Tanggal

No
1

Standar
Kompetensi
Menentukan
sifat-sifat operasi
hitung faktor,
kelipatan
bilangan bulat
dan pecahan
serta
menggunakannya
dalam
pemecahan
sehari-hari

Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
arti pecahan
dan
urutannya

Indikator
1.

2.

:
:
:
:
:
:

Materi

Membandingkan
pecahan
berpenyebut
sama

Membandingkan
pecahan

Mengurutkan
pecahan
berpenyebut
sama

Urutan pecahan

Matematika
IV / II
10
Uraian
Tertulis
Kamis, 25 Maret 2010

Bentuk
Soal
Uraian

Nomor
Soal

Soal

1 3 2
, ,
pecahan yang terkecil di samping adalah……
4 4 4
7
3
2.
dan
manakah yang lebih kecil
8
8
8
3
dan
manakah yang lebih besar
1.
10
10
8 9 1
,
,
pecahan yang terbesar di samping adalah
3.
12 12 12
4 5 3 1 2
4.
, , , ,
urutkan pecahan dari yang terkecil
6 6 6 6 6
7
2
meter, panjang tali Abas
meter, panjang
10. Panjang tali Amir
10
10
6
tali Togan
meter. Urutkan panjang tali dari yang terpendek
10
1 2 3
8.
, ,
Urutkan dari yang terbesar……..
5 5 5
5.

Uraian

7.

5
6

1
6

3
6

Urutkan dari yang terkecil
6.

Berat baru A =

9
5
2
kg, berat batu B =
kg, berat batu C =
10
10
10

kg. Ani disuruh membawa batu satu persatu dari mulai yang
teringan. Sebutkan urutan batu yang teringan yang dibawa Ani
9.

2 7 5 9
,
,
,
Urutkan dari yang terkecil…..
10 10 10 10

Mengetahui
Kepala SD Negeri 2 Yogyakarta

Yogyakarta, 2 Maret 2010
Peneliti

SUGIYO, A.Ma,Pd
NIP. 19541410 197910 1 001

HERMIN KUSUMIATI
NPM. 0713056207

E. Soal Tes Siklus 2

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: IV / II

Hari / Tanggal

: Kamis, 25 Maret 2010

Isilah titik-titik di bawah ini
1.

8
3
dan
manakah yang lebih besar
10
10

2.

3
7
dan
manakah yang lebih kecil
8
8

3.

8 9 1
,
,
pecahan yang terbesar di samping adalah
12 12 12

4.

4 5 3 1 2
, , , ,
urutkan pecahan dari yang terkecil
6 6 6 6 6

5.

1 3 2
, ,
pecahan yang terkecil di samping adalah……
4 4 4

6. Berat baru A =

9
5
2
kg, berat batu B =
kg, berat batu C =
kg. Ani
10
10
10

disuruh membawa batu satu persatu dari mulai yang teringan. Sebutkan urutan
batu yang teringan yang dibawa Ani
7.
Urutkan dari yang terkecil
5
6

1
6

3
6

8.

1 2 3
, , Urutkan dari yang terbesar……..
5 5 5

9.

2 7 5 9
,
,
,
Urutkan dari yang terkecil…..
10 10 10 10

10. Panjang tali Amir

7
2
meter, panjang tali Abas
meter, panjang tali Togan
10
10

6
meter. Urutkan panjang tali dari yang terpendek
10

F. Lembar Jawaban Tes Siklus 2

1.

3
10

2.

3
8

3.

9 8 1
,
,
12 12 12

4.

1 2 3 4 5
, , , ,
6 6 6 6 6

5.

1 2 3
, ,
4 4 4

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: IV / II

Hari / Tanggal

: Kamis, 25 Maret 2010

6. Batu yang teringan =
7.

1 3 5
, ,
6 6 6

8.

3 2 1
, ,
5 5 5

9.

2 5 7 9
,
,
,
10 10 10 10

2 5 9
,
,
10 10 10

10. Panjang tali mulai dari yang terpendek =

7
6
2
m,
m,
m
10
10
10

G. Lembar Observasi Aktivitas Siklus 2

No

Nama Sekolah

: SD Negeri 2 Yogyakarta

Kelas / Semester

: IV / II

Siklus

: 2

Pertemuan ke

: 1 (Satu)

Hari / Tanggal

: Rabu, 24 Maret 2010

Indikator Aktivitas Siswa

Nama Siswa

Jumlah

2


3
-

4
-

5


6


Kriteria

1.

Nia Aldina

1


4

AK


KA
-

2.