HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG TATA RUANG KANTOR DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Motivasi kerja para karyawan pada dasarnya merupakan dorongan
seorang karyawan dalam bekerja di perusahaan. Adapun yang dapat dilakukan
oleh seorang manajer dalam menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan
yang pada akhirnya harus dapat memberikan motivasi kepada karyawan.
Dukungan atas motivasi kerja para karyawan dapat terwujud apabila kebutuhan
yang ada pada diri setiap karyawan dapat terpenuhi, sehingga dapat dikatakan
bahwa tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh
seberapa jauh pemenuhan kebutuan dari masing-masing karyawan. Pemenuhan
kebutuhan karyawan adalah faktor yang penting untuk menciptakan dorongan
atau motivasi terhadap karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik
yang pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai.
Manusia dalam hal ini pegawai adalah mahluk sosial yang menjadi
kekayaan utama bagi setiap organisasi, mereka menjadi perencana, pelaksana,
dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Pegawai menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai
pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikap negatif
hendaknya dihindarkan sedini mungkin. Untuk mengembangkan sikap-sikap

positif tersebut kepada pegawai, sebaiknya pimpinan harus terus memotivasi
para pegawainya dalam bekerja di perusahaan. (Jurnal Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya, Volume 3 No. 6 Desember 2005).
Hasil penelitian Noviani (2007) ditemukan bahwa motivasi orang Koja
menjadi PNS adalah adanya kebutuhan aktualisasi diri dan rasa aman dalam
bekerja. Motivasi menjadi PNS ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
kebebasan memilih pekerjaan sesuai minat dan bakat, sosialisasi informasi PNS,
kecenderungan tipe kepribadian sosial, dan dukungan sosial. Penemuan
tambahan dari penelitian ini adalah adanya beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi bekerja setelah menjadi PNS. Faktor-faktor tersebut antara lain:
kebutuhan pertumbuhan karir, tanggung jawab akan pekerjaan, makna status
1

2

PNS, kondisi lingkungan kerja, beban kerja, kebutuhan akan pendapatan, dan
dukungan keluarga.
Selain itu hasil penelitian Solihat (2010) menunjukkan bahwa peranan
motivasi kerja dan kemampuan kerja karyawan dalam upaya peningkatan
produktivitas kerja karyawan merupakan perwujudan dari tingginya motivasi

kerja dan kemampuan kerja karyawan yang diberikan karyawan pada saat
melakukan pekerjaan. Dengan demikian semakin tingginya motivasi kerja para
karyawan akan memberikan dukungan atau dampak positif atas upaya
perusahaan dalam pencapaian kinerja atau produktivitas kerja secara maksimal.
Pada dasarnya penggunaan tenaga kerja yang efektif merupakan kunci
keberhasilan perusahaan, untuk itu dibutuhkan kebijakan dalam menggunakan
tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Salah satu faktor pendukung yang dapat menentukan hasil kerja yaitu
terkait dengan kondisi atau lingkungan kerja yang mampu mendukung segala
aktivitas perusahaan. Pihak manajemen mempunyai kaitan yang erat dengan
upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki sumber daya perusahaan,
sebab keberhasilan manajemen dalam menggerakkan karyawan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada pengetahuan pimpinan atau
pihak manajemen yang salah satunya yaitu mengenai kondisi lingkungan kerja
dimana karyawan bekerja. Kondisi lingkungan kerja tersebut mencakup
mengenai lokasi luar gedung sampai jumlah pencahayaan dan suara yang
menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja (Munandar,
2001:134).
Lingkungan kerja yaitu merupakan suatu lingkungan dimana karyawan
melakukan aktivitasnya atau pekerjaan sehari-hari, dimana salah satu unsur dari

lingkungan kerja karyawan yaitu mengenai tata letak ruang yang terdapat di
perusahaan. Faktor tersebut secara langsung terkait dengan kondisi kerja yang
terdapat di perusahaan. Kondisi kerja merupakan suatu kondisi yang terjadi pada
perusahaan dimana para karyawan bekerja, dimana kondisi tersebut telah
dipersiapkan oleh pihak manajemen perusahaan. Tata ruang kantor akan
memberikan dukungan atas upaya para karyawan dalam memaksimalkan
potensinya sehingga segala aktivitas atau pekerjaan dapat diselesaikan secara

3

maksimal. Tata ruang pada dasarnya merupakan kondisi penyusunan tata letak
peralatan kerja yang digunakan sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Suatu faktor penting
yang turut menentukan kelancaran atas aktivitas operasional adalah penyusunan
tata letak peralatan dengan sebaik-baiknya (The Liang Gie, 2000:186).
Dalam penyusunan tata letak ruang faktor penting yang turut menentukan
atas kelancaran adalah penyusunan alat-alat kerja dan perlengkapan kantor
dengan sebaik mungkin. Terdapat empat keuntungan yang dapat diperoleh oleh
perusahaan apabila memperhatikan tata ruang terkait dengan proses penyelesaian
pekerjaan, yaitu sebagai berikut: Mencegah penghamburan tenaga dan waktu

para pegawai karena berjalan modar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.
Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan. Memungkinkan
pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat
digunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya. Mencegah para pegawai
di bagian lain merasa terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian
tertentu. (The Liang Gie, 2000:188). Upaya untuk memberikan jaminan atas
motivasi tersebut berkaitan dengan persepsi pegawai atas keberadaan tata ruang
yang terdapat di perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian Anugerahati (2010) diperoleh hasil bahwa
tata ruang pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Kudus
menggunakan sistem tata ruang terbuka dan sistem tata ruang tertutup.
Lingkungan fisik :(1) Pencahayaan, pencahayaan utama yang sering digunakan
adalah pencahayaan sinar matahari,(2) Warna, warna dominan yang digunakan
pada Dinas adalah warna kuning kecoklatan,(3) Udara, pertukaran udara yang
ada pada tiap ruangan menggunakan saluran udara yang ada pada setiap sisi atas
ruangan dan di lengkapi dengan jendela kaca,(4) Suara, suara yang mengganggu
berasal dari internal kantor sendiri.
Pada sisi yang lain persepsi pada dasarnya merupakan proses bagaimana
seseorang pegawai untuk menyeleksi mengatur dan menginteprestasikan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan atas

kondisi tata ruang yang terdapat di perusahaan. Dengan adanya persepsi positif
atas keberadaan tata ruang tersebut akan dapat memberikan dukungan atas upaya

4

pegawai untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Hasil penelitian Herisman
(2006) dengan judul hubungan persepsi dan motivasi kerja pegawai administrasi
dalam rangka meningkatkan kinerja pada Pengadilan Negeri Bengkulu
menunjukkan bahwa hasil korelasi berganda atau korelasi secara bersama-sama
antara persepsi dan motivasi dengan kinerja. Diperoleh nilai R sebesar 0,584
artinya hubungan antara persepsi dan motivasi dengan kinerja sebesar 0,584.
Nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,341 artinya kontribusi variabel
persepsi dan motivasi terhadap kinerja sebesar 34,1%, sementar 65,9%
dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Dengan demikian persepsi seorang
karyawan atas pekerjaan yang harus diselesaikan memiliki keterkaitan atas upaya
untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan pada akhirnya pencapaian
kinerja secara maksimal dapat terwujud.
Berdasarkan hasil penelitian Nofrinaldi, Meliala dan Utarini (2006)
menunjukkan bahwa pada dasarnya persepsi terhadap sistem pembagian jasa
pelayanan berhubungan dengan kinerja secara signifikan dan cukup kuat.

Korelasi antara persepsi dengan kinerja pada kelompok dokter sangat kuat,
sedangkan pada kelompok paramedis kekuatan korelasi antara persepsi dengan
kinerja dalam kategori cukup kuat. Dengan demikian menunjukkan bahwa
persepsi dapat mencerminkan tingkat efektivitas atas pencapaian atau kondisi
yang dirasakan oleh seseorang. (Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol.
09, No. 2 Juni 2006).
Demikian pula halnya dengan persepsi seorang pegawai atas tata ruang
yang terdapat di perusahaan akan memberikan jaminan bahwa aktivitas para
pegawai telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa keuntungan tersebut maka dengan sendirinya dengan
penataan ruang di tempat kerja maka perusahaan dapat secama maksimal untuk
menggunakan segala bentuk potensi yang dimiliki oleh karyawan. Penggunaan
tata ruang kerja yang tepat secara efektif mampu memberikan kepuasan kerja
para pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan maupun memberikan kesan
yang mendalam bagi pegawai. (Quible, 2002). Pada sisi yang lain melalui tata
ruang kantor yang tepat akan meningkatkan motivasi para karyawan dalam
bekerja. Seorang pimpinan perusahaan mempunyai kaitan yang erat dengan

5


motivasi, sebab keberhasilan manajemen dalam menggerakkan orang lain dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada pengetahuan
pimpinan perusahaan mengenai hakekat motivasi serta kemampuan teknik
menciptakan situasi, sehingga menumbuhkan dorongan bagi karyawan untuk
berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki organisasi dan
memberikan jaminan atas motivasi kerja karyawan di perusahaan.
Hasil penelitian Setyowati (2008) diperoleh hasil bahwa kegiatan yang
dilaksanakan di dalam kantor ini akan berjalan dengan baik apabila terdapat tata
ruang yang baik dan berkualitas yaitu yang dapat memberikan manfaat antara
lain: 1) arus pekerjaan dapat berjalan lancar, 2) lalu lintas dalam kantor lebih
baik, 3) mempermudah pengawasan, 4) dapat mendatangkan suasana kerja yang
menyenangkan, 5) mengurangi ketegangan dan kecapaian yang akhirnya dapat
membangkitkan semangat kerja dan meningkatkan efisiensi kerja. (Moekijat,
2002: 123-124). Jika kita amati di lapangan, masih belum banyak ditemukan
hasil penelitian dalam bidang perkantoran khususnya tata ruang kantor. Padahal
seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa tata ruang kantor sangat
berpengaruh terhadap proses ketatausahaan di sebuah lembaga pendidikan yaitu
di SMA Negeri se-Kota Malang.
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, yang menyatakan tata ruang
kantor dapat menjadi salah satu faktor pendukung upaya pemilik perusahaan

dalam meningkatkan motivasi kerja, maka secara khusus akan dibahas mengenai
kondisi tersebut melalui penelitian dengan judul “Hubungan Antara Persepsi
Tentang Tata Ruang Kantor Dengan Motivasi Kerja Pegawai”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah

yang

dirumuskan oleh peneliti adalah: Apakah terdapat hubungan antara persepsi
tentang tata ruang kantor dengan motivasi kerja pegawai ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara persepsi tentang tata ruang kantor dengan
motivasi kerja pegawai.

6

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi bagi disiplin ilmu Psikologi pada umumnya dan pada khususnya

ilmu Psikologi Industri dan Organisasi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi para mahasiswa
terkait dengan tata ruang kantor dan motivasi kerja karyawan.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG TATA RUANG
KANTOR DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Vinando Permatasari
07810165

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG TATA RUANG
KANTOR DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI


SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu
persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh :
Vinando Permatasari
07810165

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kantor Dengan Motivasi
Kerja Pegawai”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi
di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.

Dra. Cahyaning Suryaningrum, S.Psi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Unversitas Muhammadiyah Malang.

2.

Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si, selaku pembimbing I yang telah membimbing dan
mengarahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3.

Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi, selaku pembimbing II yang dengan sabar
memberikan bimbingan kepada peneliti hingga penulisan skripsi ini selesai
dengan sempurna.

4.

Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si, selaku dosen wali kelas C angkatan 2007.

5.

Ayahku Agus Supriyadi yang telah memberikan semangat, do’a, membimbing,
dan menumbuhkan suasana baru ketika menuyusun skripsi sehingga dapat
selesai dengan baik.

6.

Bundaku Mujiati yang telah memberikan semangat, menjadi tempat untuk
menangis berbagi cerita tentang skripsi, serta memberikan do’a dan dukungan
sepenuhnya tanpa memaksa untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7.

Kakakku Vinando Christiyaningrum, Adikku Vinando Bintang Satria, dan
Kakak Iparku Handoko yang sudah baik untuk selalu memacuku agar tetap
semangat menyelesaikan skripsi.

8.

Kedua keponakanku Neo Andhavi Javiera & Rezfanya Andhavi Shaquita yang
selalu menjadi motivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini.

9.

Nanang Supriyadi yang sudah sabar menghadapiku saat stress mengerjakan
skripsi, terima kasih atas motivasi dan nasehat-nasehatnya.

10. Kakakku Slamet Suhendriyono yang sudah membantu mengumpulkan data,
mendukung, memberi semangat dan do’a sampai skripsi ini terselesaikan.
11. Camat Rogojampi yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di
Kecamatan Rogojampi.
12. Seluruh staf Kecamatan Rogojampi yang telah bersedia untuk meluangkan
waktunya membantu penelitian ini.
13. Teman-temanku, Intan Trisna Kumalasari, Naila Saidah dan Resty Wahyunita
Wardhany, makasih sudah menemaniku mulai semester awal sampai selesainya
skripsi ini serta atas do’a, semangat, dan kerjasamanya selama ini. Semoga kita
akan selalu diberikan rahmat dan berkah agar kita bisa membahagiakan orang
tua kita seperti impian kita.
14. Mariana Rosita, S.Psi & Happy Dayantia Wulan Nisa, terima kasih sudah
menemani dan menenangkanku saat menghadapi ujian, terima kasih juga karena
sudah membantu mengumpulkan data dan mengarahkanku sehingga skripsi ini
dapat terselesaiakan dengan baik.
15. Billy Hasmoro B.P, Nurkholis, Yoga, S.Psi, & Sri Puji Yanti, S.Psi, terima kasih
sudah membantu, menemani, memberi motivasi dan menenangkanku pada saat
menghadapi ujian skripsi.
16. Wira Puspita Yuswiningtyas dan Anisatul Fawaidati Khusnia yang selalu
menemaniku saat jenuh dan butuh hiburan selama proses penyelesaian skripsi.
17. Teman-teman angkatan 2007 khususnya kelas C yang selalu memberikan
dukungan dan pertanyaan “kapan lulus Sarie?”.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga
kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 03 April 2012
Penulis
Vinando Permatasari

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
INTISARI ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vii
BAB I.

BAB II.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ...............................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
D. Manfaat penelitan ...........................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi ..........................................................................................
1.Pengertian Persepsi ......................................................................
2.Pengorganisasian Persepsi ............................................................
3.Proses Pembentukan Persepsi .......................................................
4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ...............................
B. Tata Ruang Kantor .........................................................................
1. Pengertian Tata Ruang Kantor ....................................................
2. Manfaat Tata Ruang Kantor ........................................................
3. Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Penyusunan
Tata Ruang Kantor .....................................................................
C. Motivasi ..........................................................................................
1. Pengertian Motivasi ....................................................................
2. Teori Motivasi ...........................................................................
3. Tujuan Pemberian Motivasi ........................................................
D. Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kantor
Dengan Motivasi kerja ....................................................................
E. Kerangka Pikir ................................................................................
F. Hipotesis .........................................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ......................................................................
B. Variabel Penelitian ..........................................................................
C. Populasi dan Sampel .......................................................................
D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ................................................
E. Validitas dan Reliabilitas ................................................................
F. Metode Analisis Data ......................................................................

1
5
5
6

7
7
7
8
9
11
11
11
12
13
13
14
20
21
22
24

25
25
27
27
30
34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Karakteristik Responden ................................................
B. Deskripsi Data ................................................................................
C. Analisis Data ..................................................................................
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................
BAB V.

35
38
39
40

PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 44
B. Saran ............................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46
LAMPIRAN .......................................................................................................... 49

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Skor Pilihan Jawaban ............................................................................ 29
Tabel 3.2 Blue Print Skala Persepsi Tata Ruang ................................................... 29
Tabel 3.3 Blue Print Skala Motivasi Kerja ........................................................... 30
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Skala Persepsi Tata Ruang .............................. 31
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Skala Motivasi Kerja ...................................... 32
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Item Skala Persepsi Tata Ruang ................................... 33
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Item Skala Motivasi Kerja ............................................ 33
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................................................ 35
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 36
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ...................................... 36
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................................. 37
Tabel 4.5 Tabel Sebaran T-Skor Persepsi Tata Ruang .......................................... 39
Tabel 4.6 Tabel Sebaran T-Skor Motivasi Kerja ................................................... 39
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Produk Moment Mengenai
Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kantor Dengan
Motivasi kerja Pegawai ......................................................................... 40

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Teori Herarki Kebutuhan Maslow .................................................... 15
Gambar 2.2 Kerangka Pikir ................................................................................. 23

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Data Try Out Persepsi Tata Ruang Kantor
 Skala Persepsi Tata Ruang Kantor
 Data Kasar Persepsi Tata Ruang Kantor
 Hasil Perhitungan SPSS Validitas dan Reliabilitas Persepsi Tata Ruang
Kantor
2. Data Try Out Motivasi Kerja
 Skala Motivasi Kerja
 Data Kasar Motivasi Kerja
 Hasil Perhitungan SPSS Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja
3. Data Penelitian
 Skala Penelitian
 Data Kasar Penelitian
 Hasil Analisis Korelasi Penelitian
4. Surat Keterangan Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
Anugrahati, W. (2010). Pengaturan tata ruang kantor pada dinas social, tenaga
kerja dan transmigrasi kabupaten Kudus (Skripsi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah). Diakses 6 Desember 2011
dari http://lib.unnes.ac.id/5180/1/6357_A.pdf
Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (Cetakan
Kedelapan). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2000). Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(2005). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(2007). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(2008). Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Gibson, I. D. (1993). Organisasi: Perilaku Struktur Proses, Jilid Pertama (Ed.
Kedelapan). Jakarta: Binarupa Aksara.
Hanafi, M. M. (1997). Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Handoko, H. (1991). Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia (Ed.
Pertama). Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Hasibuan, M. S. P. (1996). Organisasi dan motivasi: dasar peningkatan
produktivitas (Cetakan Pertama). Jakarta: Bumi Aksara.
Herisman, (2005). Hubungan pesepsi dan motivasi kerja pegawai administrasi
dalam rangka meningkatkan kinerja pada pengadilan negeri Bengkulu.
Diakses
6
Desember
2011
dari
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf/40142.pdf
Kerlinger, F. N. (2006). Asas-asas penelitian behavioral (Ed. Ketiga).
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran: Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Prehallindo: Jakarta.
Mangkunegara, A. P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
(Cetakan Kedua). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Munandar, A. S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).

Mathis & Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia (Ed. Pertama).
Jakarta: Salemba Empat.
Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nofrinaldi, Meliala, A., & Utarini, A. (2006). Persepsi dan pengaruh system
pembagian jasa pelayanan terhadap kinerja karyawan di rumah sakit jiwa
madani. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 09, 02, 65-71.
Diperoleh
dari
http://images.paul02583.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/RkU5
awoKCnoAADtsmtw1/jurnal%20kesehatan.pdf?nmid=41894071
Noviani, N. L. (2007). Motivasi menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada WNI
keturunan India (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Semarang,
Jawa
Tengah).
Diakses
22
Juli
2011
dari
http://eprints.undip.ac.id/10514/1/SKRIPSI-NUR_LAILI_NOVIANI.pdf
Prabu, A. (2005). Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai badan
koordinasi keluarga berencana nasional kabupaten Muara Enim. Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya, 3, 6. Diperoleh
dari
http://digilib.unsri.ac.id/download/Jurnal%20MM%20Vol%203%20No%2
06%20Artikel%204%20Anwar%20Prabu.pdf
Robbins, S. (1996). Teori Organisasi (Ed. Ketiga). Yogyakarta: Prentice Hall Inc.
Senen, S. H., & Solihat, S. (2001). Pengaruh motivasi kerja dan kemampuan
kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Safilindo
Permata. Diakses 12 Desember 2011 dari http://jurnal.upi.edu/penelitianpendidikan/view/765/pengaruh-motivasi-kerja-dan-kemampuan-kerjakaryawan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan-pada-pt.-safilindopermatapengaruh-motivasi-kerja-dan-kemampuan-kerja-karyawanterhadap-produktivitas-kerja-karyawan-pada-pt.-safilindo-permata--.html
Setyowati, L. (2008). Kualitas tata ruang kantor di sekolah menengah atas (SMA)
negeri se-kota Malang (Skripsi, Jurusan Administrasi Pendidikan
Universitas Negeri Malang, Jawa Timur). Diakses 6 Desember 2011 dari
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/kualitas-tataruang-kantor-di-sekolah-menengah-atas-sma-negeri-se-kota-malang-liliksetyowati-35004.html
Suhadi, M. (2005). Pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada PD BPR bank pasar Klaten. Jurnal Ekonomi & Perbankan
PROBANK, 11, 1, 15-28. Diperoleh dari http://www.pdfseeker.net/STUDILITERATUR-TENTANG-LINGKUNGAN-KERJA-FISIKPERKANTORAN.html#

Sukoco, B. M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Surabaya:
Erlangga.
The Liang Gie. (2000). Administrasi perkantoran modern (Ed. keempat), Cetakan
Ketujuh. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.
Thoha, M. (1992). Perilaku organisasi: konsep dasar dan aplikasinya (Cetakan
Kelima). Jakarta: Rajawali Pers.
Wahjosumidjo. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia (Ed. Pertama).
Jakarta: Penerbit Prehallindo.
Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan (Ed.
revisi). Malang: UMM Press.