PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI.

(1)

MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

oleh

YUANITA SARI NIM 1100778

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP

MOTIVASI OEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Oleh:

Yuanita Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Yuanita Sari

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA

SUKABUMI

Disetujui da disahka oleh: Pe bi bi g

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP.

Me getahui, Ketua Progra Studi Pe didika Ma aje e Perka tora

Dr. Budi Santoso, M.Si. NIP.


(4)

Yuanita S ari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA

SUKABUMI

oleh:

Yuanita Sari 1100778

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

Motivasi kerja pegawai dinilai sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan. Latar belakang dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya tingkat motivasi kerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Untuk mencapai tujuan serta peningkatan kualitas kinerja di organisasi pemerintahan dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki motivasi yang tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai adalah tata ruang kantor yang nyaman.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas tata ruang kantor dan tingkat motivasi pegawai serta pengaruh antara tata ruang kantor dengan motivasi kerja pegawai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 74 pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel X yaitu tata ruang kantor berada pada kategori cukup berkualitas dan variabel Y yaitu motivasi kerja pegawai berada pada kategori cukup. Uji hipotesis menunjukkan bahwa tata ruang kantor berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi ada pada kategori sedang antara tata ruang kantor terhadap motivasi kerja pegawai.


(5)

Yuanita S ari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF OFFICE LAYOUT TO THE EMPLOYEES JOB MOTIVATION IN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA

SUKABUMI by:

YuanitaSari 1100778 This Script is guided by:

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

Employees Job Motivation considered is very important for any organization or company. The background in this study were less than optimal level of motivation to work in the Department of Education and Culture of Sukabumi.. To achieve the goal of improving the quality and performance in government organizations needed human resources who have high motivation. One of the factors that influence employees job motivation is a comfortable office layout.

The purpose of this study was to determine the quality of the office layout and the level of motivation as well as the influence of the office layout with employees job motivation. This research uses descriptive and verification method. The population in this study are as many as 74 employees in the Department of Education and Culture of Sukabumi The analysis technique used is a simple regression analysis.

Based on research results, obtained that the variable X is the office layout is in the category of sufficient quality and variable Y is the employees job motivation in the category enough. Based on hypothesis testing the office layout and significant positive effect on the employees job motivation in the Department of Education and Culture of Sukabumi. Correlation coefficient values indicate the even correlation of office layout towards the employees job motivation.


(6)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitiaan... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORETIS . Error! Bookmark not

defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Tata Ruang Kantor ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Motivasi Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Motivasi Kerja Pegawai..

Error! Bookmark not defined.

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Berpikir... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.


(7)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Operasional Variabel Tata Ruang Kantor ... Error! Bookmark not

defined.

3.5.2 Operasional Variabel Motivasi Kerja PegawaiError! Bookmark not

defined.

3.6 Uji Asumsi ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Homogenitas... Error! Bookmark not defined. 3.6.3Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Analisis Data Inferensial ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Temuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Pembahasan Temuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Pengujian Persyaratan Teknik Analisis Data .. Error! Bookmark not

defined.

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Analisis Tata Ruang Kantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.2 Analisis Motivasi Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Analisis Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi ... Error!

Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASIError! Bookmark not

defined.

5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Implikasi dan Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1 Rekapitulasi Sasaran Capaian Target Kerja Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Sukabumi Periode 2010-2014Error! Bookmark not

defined.

Tabel 1.2 Laporan Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Sukabumi Tahun 2010-2014 .Error! Bookmark not

defined.

Tabel 2.1 Minimum Space Guideliness ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Teori Dua Faktor Herzberg ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.4 Teori Dua Faktor Herzberg ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Daftar Pegawai Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi

Tahun 2015... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel X (Tata Ruang Kantor)Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai)Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y .Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Tata Ruang Kantor ...Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.6 Operasionalisasi Variabel Motivasi KerjaError! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3.8 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.9 Skala Likert ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.11 Ukuran Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.12 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r . Error! Bookmark not defined. Tabel 3.13 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Kategori Responden Berdasarkan

Usia...Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.3 Kategori Responden Berdasarkan Tingkat PendidikanError! Bookmark

not defined.

Tabel 4.4 Kategori Responden Berdasarkan Masa Kerja ...Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.5 Frekuensi Variabel Tata Ruang Kantor.. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel Tata Ruang Kantor

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Perancangan Tata

Ruang Kantor ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Penempatan

Perlengkapan Kantor ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 9 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Penempatan

Pegawai ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Lingkungan Fisik... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Tanggapan Jawaban Responden terhadap Penggunaan Ruang... Error!


(11)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

defined.

Tabel 4.13 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel Motivasi Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Produktivitas

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Disiplin Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator LoyalitasError!

Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas .... Error! Bookmark not defined.


(12)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perbandingan Antara Tata Ruang Kantor yang Baik (A) dan Tata Ruang Kantor yang Terdapat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Sukabumi (B) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Contoh Grafik Deskriptif... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Tanggapan Responden terhadap Variabel Tata Ruang

Kantor...Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Perancangan Tata Ruang Kantor Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Penempatan Perlengkapan Kantor ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Penempatan PegawaiError!

Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Lingkungan Fisik... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Indikator Lingkungan Fisik... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Variabel Motivasi Kerja PegawaiError!

Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Produktivitas... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Disiplin Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kepuasan Kerja ... Error!


(13)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Rekapitulasi Perhitungan Data Variabel Motivasi Kerja PegawaiError!


(14)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pegawai adalah aset utama organisasi yang menjadi pelaku aktif dari setiap organisasi karena keberhasilan suatu organisasi dalam mewujudkan tujuannya tergantung kepada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Masalah yang menarik untuk dikaji saat ini berkaitan dengan organisasi pemerintahan yaitu mengenai tingkat motivasi pegawai yang belum optimal. Demikian yang terjadi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, sesuai dengan fenomena yang ada yaitu hasil observasi pra penelitian dan wawancara yang penulis lakukan, menurut salah satu staff pada Bagian Sub Kepegawaian dan Umum mengatakan bahwa motivasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi belum optimal, dapat dilihat dari hasil pelaksanaan kerja yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 1.1

Rekapitulasi Sasaran Capaian Target Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi

Periode 2010-2014

Sumber: Subag Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi

Tahun Target (%)

Realisasi

(%) % Keterangan

2010 100 75,3 -

Turun

2011 100 71,4 3,9

2012 100 77,0 5,6 Naik

2013 100 70,5 6,5 Turun


(15)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Standar Penilaian

a. Amat baik : 91 – 100

b. Baik : 76 – 90

c. Cukup : 61 – 75 d. Sedang : 51 – 60

e. Kurang : ≤ 50

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi ketidakstabilan dalam capaian sasaran target kerja, pada tahun 2010-2011 terjadi penurunan realisasi target sebesar 3,9% dari 75,3% menjadi 71,4%, lalu pada tahun 2011-2012 mengalami kenaikan sebanyak 5,6% yang sebelumnya 71,4% menjadi 77,0%, di tahun 2012-2013 mengalami penurunan sebesar 6,5% dari 77,0% menjadi 70,5% dan pada tahun 2013-2014 mengalami kenaikan 4,8% dari 70,5% menjadi 75,3%, dari presentase tersebut maka capaian target kerja dapat dikatatakan dalam kategori cukup.

Berdasarkan tabel atas, hasil presentase beberapa penilaian kinerja menunjukkan bahwa capaian sasaran target kerja dilihat dari lima tahun terakhir masih kurang maksimal. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Bab II Sasaran Kinerja Pegawai Pasal 7 Ayat (3) yaitu penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan waktu, sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit kerja. Terdapat perubahan-perubahan pada realisasi target kerja, yaitu kurang maksimalnya hasil dari target yang telah ditentukan dan selalu mengalami penurunan di setiap tahunnya serta ketidakstabilan hasil yang dicapai dapat dikatakan kualitas kinerjanya menurun. Bahwasannya jika tidak ada penanganan dan perhatian yang khusus serta cenderung dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi dampak yang tidak baik bahkan negatif bagi tercapainya tujuan lembaga.


(16)

3

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain rekapitulasi capaian target kerja yang tidak mencapai target seperti yang telah direncanakan, terdapat gejala lain yang mengindikasikan bahwa motivasi kerja pegawai dipandang belum optimal dengan memperhatikan fenomena ketidakhadiran pegawai selama 5 tahun yang menunjukan peningkatan ketidakhadiran yang bervariatif. Berikut data rekapitulasi kehadiran pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi :

Tabel 1.2

Laporan Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Tahun 2010-2014

Tahun

(%) Kehadiran (%)

Ketidakhadiran (%)

Terlambat

masuk (%) Cepat Pulang (%) S

(%) (%)I (%)A (%)DL Ketidakhadiran Total (%)

2010 71,11 5,42 6,34 7,67 9,46 28,89 18,34 23,67

2011 70,58 8,30 5,35 7,32 8,45 29,42 16,55 22,32

2012 75,27 5,04 6,03 8,53 5,13 24,73 19,24 20,52

2013 67,23 9,03 5,40 10,75 7,14 32,77 16.73 21.57

2014 69.36 3,39 9,13 10,03 8,08 30,63 19.26 19.14

Sumber: Subag Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi

Dari data kehadiran tersebut dapat dilihat bahwa kehadiran pegawai pada tahun 2010 sebesar 71,11% sehingga jumlah ketidakhadiran pegawai pada tahun ajaran 2010 sebesar 28,89%, dengan rincian ketidakhadiran dengan keterangan sakit 5,42%, izin 6,34%, alfa atau tanpa keterangan 7,67, dan dinas luar 9,46% dan


(17)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdapat pula yang terlambat masuk sebesar 18,34% dan cepat pulang 23,67%, pada tahun 2011 persentase kehadiran menurun sebesar 0,53% menjadi 70,58% dan jumlah ketidakhadiran meningkat menjadi 29,42% dengan keterangan sakit dengan kenaikan 2,88% menjadi 8,30%, dengan keterangan ijin mengalami penurunan sebanyak 0,99% menjadi 5,35% dan keterangan alfa atau tanpa keterangan mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan yaitu 0,35 menjadi 7,32 dan dinas luar berada pada angka 8,45%, dan terdapat pegawai yang terlambat masuk mengalami penurunan sebesar 1,79% menjadi 16,55% dan cepat pulang mengalami penurunan menjadi 22.32%. Pada tahun 2012 jumlah kehadiran mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,69% sehingga persentase kehadiran pegawai pada tahun 2012 ini sebesar 75,27% dan jumlah ketidakhadiran menjadi 24,73% dengan keterangan sakit mengalami penurunan dengan presentase 3,26% menjadi 5,40%, ijin mengalami kenaikan 0,68% menjadi 6,03%, lalu dengan keterangan alfa mengalami kenaikan 1,21% menjadi 8,53% dan keterangan dinas luar mengalami penurunan 3,32% menjadi 5,13% dan dengan keterlambatan datang mengalami kenaikan 2,69% menjadi 19,24% dan tingkat cepat pulang mengalami penurunan 1,8% menjadi 20,52% . Tahun 2013 jumlah kehadiran mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 8,04% sehingga persentase kehadiran menjadi 67,23% dan ketidakhadiran sebesar 16.73% dengan rincian ketidakhadiran dengan keterangan sakit mengalami kenaikan dengan presentase kenaikan 3,99% menjadi 9,03% dengan keterangan ijin mengalami penurunan dari 6,03% menjadi 5,40% dan keterangan alfa mengalami kenaikan 2,22% menjadi 10,75% dan dinas luar mengalami kenaikan dari tahun 2012 berada pada angka 5,13% menjadi 7,14% pada tahun 2013, dan keterlambatan masuk mengalami penurunan sebesar 2,51% dari sebelumnya 19,24% menjadi 16,73 dan cepat pulang mengalami kenaikan dari 20,52% menjadi 21,57% . Serta pada tahun 2014 jumlah kehadiran meningkat


(18)

5

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebesar 2,13% dari tahun sebelumnya menjadi 69.36% dan jumlah ketidakhadiran menurun menjadi 30,63% dengan rincian sakit menurun cukup signifikan sebesar 5,64% menjadi 3,39%, ijin mengalami kenaikan 3,73% menjadi 9,13%, alfa mengalami penurunan 0,72% dari 10,75% menjadi 10,03 dan dinas luar mengalami kenaikan 0,94% dari 7,14% menjadi 8,08% dan yang terlambat masuk mengalami kenaikan sebesar 2,53% dari tahun sebelumnya dan cepat pulang menurun 2,43% menjadi 19,14 dari yang sebelumnya berada di angka 21,57%.

Sehingga, berdasarkan analisis data kehadiran tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kehadiran yang paling tinggi terdapat pada tahun 2012 yaitu sebanyak 75,27% sedangkan data kehadiran pegawai paling rendah berada pada tahun 2013 yaitu hanya 67,23%, dan dengan keterangan sakit presentase yang paling tinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 9,03%, lalu dengan keterangan ijin yang tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar 9,13%, lalu keterangan alfa atau tanpa keterangan yang tertinggi pada tahun 2013 yaitu 10,75%, presentase terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu 19,26% dan cepat pulang yang paling besar presentasenya pada tahun 2010 yaitu 23,67%. Mencermati masih belum optimalnya motivasi pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi yang ditunjukan oleh tingkat absensi yang masih belum mencapai tingkat 100%, memberi indikasi bahwa ada masalah yang terjadi yang berkaitan dengan motivasi pegawai. Berkaitan dengan itu, sudah selayaknya dicari faktor-faktor yang menyebabkan motivasi kerja, sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi dapat dikelola dengan baik.

Memperhatikan seluruh uraian di atas, terlihat bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi sedang dihadapkan pada permasalahan mengenai belum optimalnya tingkat motivasi kerja pegawai yang tercermin dari dari data capaian teget kerja dan data ketidakhadiran pegawai.


(19)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan terus terjadi, karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi merupakan unit kerja publik pemerintah dan bertanggung jawab memberikan Pelayanan Kependidikan Berkualitas dalam Membangun Sumber Daya Manusia Yang Bertakwa, Cerdas, Kompetitif, dan Berakhlak Mulia. Bila dibiarkan terus terjadi akan berakibat buruk terhadap layanan yang diberkan kepada stake holder baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu perlu adanya pemecahan masalah yang komprehensif dengan melakukan pengkajian maupun penelitian terhadap berbagai faktor yang menjadi sumber penyebab terhadap masalah tersebut.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah tentang motivasi kerja pegawai. Konsep motivasi merupakan ranah kajian dari ilmu psikologi yang kemudian dimanfaatkan dan diadopsi oleh ilmu-ilmu lain seperti ilmu perilaku organisasi maupun manajemen sumber daya manusia.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Inti dari kajian penelitian ini adalah mengenai motivasi pegawai. Fenomena motivasi pegawai bukanlah faktor yang berdiri sendiri, melainkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya faktor yang berasal dari luar individu yaitu faktor ekstern yang meliputi gaji, kebijakan pimpinan, hubungan antar karyawan dan kondisi kerja.

Dalam wawancara pra penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti memilih yang menjadi fokus kajian yaitu pada faktor kondisi kerja, karena setelah mendapatkan informasi sewaktu penulis melakukan wawancara dengan Bapak Fauzie pegawai pada bagian kepegawaian, dari berbagai unsur yang mempengaruhi motivasi seperti upah atau gaji, kebijakan pimpinan dan hubungan antar karyawan tidak terlalu berpengaruh karena kondisi tersebut dapat dikatakan baik baik saja,


(20)

7

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang penulis lihat dari kondisi yang ada ternyata faktor yang paling mendominasi yang dapat mempengaruhi motivasi pegawai adalah faktor kondisi kerja yang dapat di kelompokan menjadi kondisi kerja fisik dan non fisik yang menjadi fokus dari faktor yang mempengaruhi motivasi adalah kondisi kerja fisik yang salah satunya adalah tata ruang kantor, karena dianggap faktor yang paling besar pengaruhnya terkait dengan motivasi pegawai karena tata ruang kantor yang kurang baik. Sesuai dengan fenomena yang penulis temukan dan melakukan wawancara dengan Bapak Mulyono pada selaku Sekretaris di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi pada tanggal 24 Februari 2015 mengatakan bahwa tidak ada pengaturan khusus yang dijadikan pedoman untuk menata tata ruang kantor, akibatnya pegawai terpaksa menerima kondisi tata ruang yang dirasakan memang kurang nyaman.

Penataan tata ruang kantor yang kurang tertata dengan baik akan menyebabkan pegawai sulit berkonsentrasi dan kurangnya gairah atau motivasi dalam bekerja. Menurut Jalaludin Sayuti (2011. hlm. 4) Suatu ruangan kantor dapat dikatakan baik apabila telah mampu memberikan kesan aman dan nyaman bagi pegawai pada saat bekerja. Ruangan kerja yang tertata rapi, bersih, tenang, sirkulasi udara yang lancar, serta pencahayaan yang sesuai akan memberikan kesan aman dan nyaman, sehingga kondisi tersebut dapat membangkitkan semangat dan motivasi dalam bekerja, dalam hal ini tidak penulis temukan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Hal tersebut didukung oleh bukti temuan yang penulis lakukan di lapangan, bahwa salah satu faktor yang membuat kurangnya motivasi pegawai di dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi yaitu faktor tata ruang kantor yang kurang tertata dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari gambar tata ruang kantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, yaitu sebagai berikut :


(21)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(A) (B)

Gambar 1.1

Perbandingan Antara Tata Ruang Kantor yang Baik (A) dan Tata Ruang Kantor yang Terdapat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi

(B)

Berdasarkan gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor yang terdapat dilapangan masih sangat jauh dengan standar tata ruang kantor yang

seharusnya. Menurut Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Kantor, tata Ruang kantor memiliki standar tempat dalam melaksanakan pekerjaan, dengan memperhatikan ukuran luas dan alat-alat perlengkapannya disesuaikan dengan kebutuhannya serta memenuhi persyaratan estetika, sedangkan yang rejadi di lapangan masih jauh dari harapan pegawai yang mengharapkan tata ruang kantor yang dapat membuat mereka nyaman dalam bekerja.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, diduga faktor kondisi fisik (tata ruang) yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi pegawai. Seperti apa yang dikemukakan oleh


(22)

9

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teori Herzberg menyatakan bahwa jika kondisi pekerjaan tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka seorang pegawai akan cenderung tidak termotivasi dalam melakukan pekerjaan akan menunjukan kinerja yang buruk. Jika hal tersebut terus dibiarkan terjadi maka akan terjadi adanya kejenuhan pegawai dalam bekerja bahkan jika keadaan tata ruang kantor yang sangat buruk dapat menyebakan pegawai menjadi stress sehingga tidak terdapat motivasi sama sekali dalam bekerja.

Berdasarkan penjelasan diatas, akhirnya penulis membatasi permasalahan dan tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keterkaitan tata ruang kantor dengan motivasi pegawai di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Sukabumi, yang kemudian diangkat dalam judul “Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap

Motivasi Pegawai di Dinas Pendidkan dan Kebudayaan Kota Sukabumi” . Adapun rumusan umum yang diturunkan dari judul di atas adalah apakah terdapat pengaruh tata ruang kantor terhadap motivasi pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Rumusan secara rincinya dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum mengenai kualitas tata ruang kantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi ?

2. Bagaimana gambaran umum mengenai tingkat motivasi pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi?

3. Adakah pengaruh tata ruang kantor terhadap tingkat motivasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan sebagaimana dirumuskan diatas penelitian ini bertujuan untuk:


(23)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui gambaran mengenai kualitas tata ruang kantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi.

2. Mengetahui gambaran mengenai tingkat motivasi pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi.

3. Mengetahui adakah pengaruh tata ruang kantor terhadap tingkat motivasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi.

1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitiaan

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas tercapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan teoritis

Dari hasil penelitiaan ini diharapkan menambahkan wacana keilmuan manajemen kantor dan mengokohkan teori-teori yang telah ada. Serta dapat dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai ilmu khususnya yang terkait dengan tata ruang kantor dan motivasi pegawai.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Lembaga Dinas Pendidikan Kota Sukabumi sebagai masukan bagi pihak organisasi untuk dijadikan bahan informasi dalam rangka menata organisasi yang lebih baik pada masa-masa yang akan datang khususnya terkait dengan masalah tata ruang kantor dan juga motivasi kerja pegawai.


(24)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian

Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting karena merupakan pedoman untuk penelitian dalam menyusun dan mengolah data. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2015, hlm. 3) menyatakan:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data mengenai tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang asuk akal, sehingga terjangkau oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Selain itu tingkat eksplanasinya harus dapat menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan satu variabel-variabel dengan variabel-variabel lainnya. Berdasarkan penelitian seorang peneliti dapat memilih berbagai macam penelitian sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan metode yang digunakan oleh penelitian adalah metode deskriptif. Sugiyono (2010, hlm. 29) menyatakan bahwa: “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang diambil dari masalah aktual yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Data yang digunakan dalam metode deskriptif merupakan data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian data tersebut dikumpulkan, untuk dianalisis dan diproses sesuai dengan teori-teori yang dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan yang tidak begitu luas.


(25)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai berikut: Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Metode verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Y yang diteliti, yaitu Tata Ruang Kantor (X) terhadap Motivasi Kerja Pegawai (Y).

3.2Partisipan

Populasi merupakan individu atau kelompok yang dijadikan objek pengamatan dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai struktural di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Adapun rincian daftar pegawai struktural di Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Pegawai Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Tahun 2015

No Bidang Pekerjaan Jumlah Pegawai (orang)

1 Kepala Dinas 1

2 Sekretariat 21

3 Bidang Pendas 12

4 Bidang Pendidikan Menengah 12

5 Bidang Bina Program 12

6 Bidang BUDPAUDNI 12

7 Bidang PNF 4

Jumlah 74

Sumber : Subag Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi berjumlah 74 (tujuh puluh empat) orang.


(26)

44

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Populasi Penelitian

Dalam pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis, maka perlunya menentukan sebuah populasi. Sebagaimana yang disebutkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 1) bahwa “Populasi (population/universe) adalah

keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).”

Pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sensus atau menggunakan seluruh populasi sebagai subjek penelitian. Penggunaan populasi atau sensus ini dikarenakan jumlah unit analisis hanya 74 (tujuh puluh empat) orang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh M. Burhan Bungin (2010, hlm. 101) yaitu:

“Tidak semua penelitian menggunakan sampel sebagai sasaran penelitian, pada penelitian tertentu dengan skala kecil yang hanya memerlukan beberapa orang sebagai objek penelitian, ataupun beberapa penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap objek atau populasi kecil, biasanya penggunaan sampel tidak diperlukan. Hal tersebut karena keseluruhan objek penelitian dapat dijangkau oleh peneliti. Dalam istilah penelitian kuantitatif, objek penelitian yang kecil ini disebut sebagai sampel total atau sensus, yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian”.

Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah seluruh pegawai struktural di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi yang berjumlah 74 (tujuh puluh empat) orang. Mengingat ukuran populasi dari penelitian ini hanya sebanyak 74 (tujuh puluh empat) orang, maka untuk penentuan jumlah populasinya dianggap mencukupi maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

3.4 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:


(27)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden” (Sambas Ali M, 2010, hlm. 20).

Angket disusun dan diberikan kepada pegawai yang menjadi sampel penelitian, dengan isi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti berkaitan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner, daftar pertanyaannya dibuat secara terstruktur dengan bentuk pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi kerja dari responden.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, dan sebagainya (Arikunto, 2007, hlm. 158). Sebelum dilakukan pengumpulan data, angket terlebih dahulu diuji kelayakannya sebagai alat pengumpul data yang sah. Kelayakan instrumen tersebut akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bisa. Pengujian kelayakan instrumen ini dilakukan melalui analisis validitas dan reliabilitas. Instrumen pengumpul data dikatakan layak jika telah memenuhi syarat valid dan reliabel.

c. Wawancara

Sugiyono (2015, hlm. 194) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data, untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai permasalahan yang diteliti dan informasi dari responden.

3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian 3.2.4.1 Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto, (1992, hlm. 136) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Uji


(28)

46

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

r

= � ∑ −∑ . ∑

√[� ∑ 2− ∑ 2] . [� ∑ 2− ∑ 2]

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah responden

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (seluruh item) ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26-30), adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.


(29)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimana n merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, yaitu 20 orang. Sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18, dan ∝ = 5%.

8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r n > r l , maka instrumen dinyatakan valid. b. Jika r n < r l , maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden, yaitu 20 orang pegawai di Dinas Pendidikan Kota Cianjur. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel X (Tata Ruang Kantor) No. Item rhitung rtabe l Keterangan

1 0,499 0,444 Valid

2 0,539 0,444 Valid

3 0,590 0,444 Valid

4 0,596 0,444 Valid

5 0,628 0,444 Valid

6 0,536 0,444 Valid

7 0,518 0,444 Valid

8 0,594 0,444 Valid

9 0,618 0,444 Valid

10 0,549 0,444 Valid

11 0,655 0,444 Valid

12 0,558 0,444 Valid

13 0,598 0,444 Valid


(30)

48

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 0,714 0,444 Valid

16 0,591 0,444 Valid

Sumber: Hasil uji coba angket

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai) No. Item rhitung rtabe l Keterangan

1 0,687 0,444 Valid

2 0,651 0,444 Valid

3 0,661 0,444 Valid

4 0,489 0,444 Valid

5 0,592 0,444 Valid

6 0,581 0,444 Valid

7 0,572 0,444 Valid

8 0,540 0,444 Valid

9 0,575 0,444 Valid

10 0,540 0,444 Valid

11 0,681 0,444 Valid

12 0,648 0,444 Valid

13 0,572 0,444 Valid

14 0,524 0,444 Valid

Sumber: Hasil uji coba angket

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap variabel Tata Ruang Kantor (X) dengan 16 item dinyatakan valid. Selanjutnya uji validitas pada variabel Motivasi Pegawai (Y) dengan 14 item juga dinyatakan valid, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 30 item.


(31)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Instrumen penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Untuk mengukur realibilitas formula yang digunakan dalam penelitian adalah koefisien alfa (α) dari Cronbach (1995) (dalam Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 31), yaitu:

� = [ �

�− ] . [ − ∑ �2

�2 ]

Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut:

� = ∑

2 ∑ � 2 �

Keterangan:

� = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha K = Banyaknya bulir soal

∑ � = Jumlah varians bulir

� = Varians total

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31-35), adalah sebagai berikut:


(32)

50

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing- masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 9. Selanjutnya nilai r n diatas dibandingkan dengan r l pada tingkat

kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk = n - 2)

10. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:

a. Jika nilai r n > nilai r l, maka instrumen dinyatakan reliabel. b. Jika nilai r n < nilai r l , maka instrumen dinyatakan tidak

reliabel.

Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y

No Variabel r hitung r tabel Ket

1 Tata Ruang Kantor (X) 0,864 0,444 Reliabel

2 Motivasi Kerja Pegawai (Y) 0,853 0,444 Reliabel

Sumber: Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas variabel X (Tata Ruang Kantor) dan variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai) keduanya dinyatakan reliabel.


(33)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rtabel yaitu: 0,853 > 0,444. Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel X dan Variabel Y menunjukan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai rhitung > rtabel. Sebagaimana terlihat pada tabel diatas, menunjukan bahwa kedua variabel yang dinyatakan reliabel. Dengan hasil kedua pengujian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel, sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Artinya bahwa tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian disebabkan instrumen yang belum teruji kevalidannya dan kereliabilitasnya.

3.5 Prosedur Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) yaitu Tata Ruang Kantor, dan variabel terikat (Y) yaitu Motivasi Kerja Pegawai. Penulis merumuskan definisi-definisi variabel tersebut sebagai berikut:

3.5.1 Operasional Variabel Tata Ruang Kantor

Menurut Sedarmayanti (2011, hlm. 101) Tata ruang (layout) kantor adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor,alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak sehingga tercapai efisisiensi kerja. Penataan tata ruang (layout) kantor yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat menciptakan situasi kerja yang kondusif. Seorang pegawai yang senang dengan lingkungan kerjanya dan memiliki dedikasi tinggi berupaya memperioritaskan apa yang menjadi tugasnya, memandang pekerjaan sebagai tugas, bukan paksaan dan mempunyai perasaan yang positif terhadap pekerjaannya.


(34)

52

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator dan ukuran untuk mengukur tata ruang kantor yang baik dalam penelitian ini diadaptasi dari pendapat The Liang Gie (2000, hlm. 186-210) dan Sedarmayanti (2009, hlm. 101-106), antara lain:

1) Indikator perancangan tata ruang kantor. Ukurannya meliputi: keefektifan jenis tata ruang kantor, kelancaran lalu lintas kerja pegawai, ketepatan jarak antar pegawai dengan perabot kantor, ketepatan alur kerja pegawai.

2) Indikator penempatan perlengkapan kantor. Ukurannya meliputi: ketepatan dalam penempatan mesin kantor, ketepatan dalam penempatan lemari arsip, ketepatan dalam penempatan meja kerja, ketepatan dalam penempatan kursi kerja.

3) Indikator penempatan pegawai. Ukurannya meliputi: ketepatan jumlah pegawai dengan ruang kantor, kesesuaian jenis pekerjaan dengan penempatan pegawai.

4) Indikator lingkungan fisik. ukurannya meliputi: ketepatan warna dinding, ketepatan ventilasi udara, ketepatan pencahayaan, tingkat kelembaban udara, tingkat kebisingan suara.

5) Indikator penggunaan ruang. Ukurannya meliputi: ketepatan ruang penerimaan tamu, ketepatan penempatan perabot kantor.

Untuk memudahkan pemeriksaan operasionalisasi variabel tata ruang kantor dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.5


(35)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Item

Tata Ruang Kantor (X)

Tata ruang kantor adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak sehingga tercapai efisisiensi kerja.

Sedarmayanti (2011, hlm. 101)

1. Perancangan tata ruang kantor

1.Keefektifan jenis tata ruang kantor

2.Kelancaran lalu lintas kerja pegawai

3.Ketepatan alur kerja pegawai Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 2. Penempatan

Perlengkapan Kantor

1.Ketepatan dalam penempatan mesin kantor

2.Ketepatan dalam

penempatan lemari arsip 3.Ketepatan dalam

penempatan meja kerja 4.Ketepatan dalam

penempatan kursi kerja

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 4 5 6 7 3. Penempatan pegawai 1. Ketepatan jumlah

pegawai dengan ruang kantor

2.Kesesuaian jenis pekerjaan dengan penempatan pegawai

Ordinal

Ordinal 8

9 4. Lingkungan Fisik 1.Ketepatan warna

dinding

2.Ketepatan ventilasi udara

3.Ketepatan pencahayaan 4.Tingkat kelembaban

udara

5.Tingkat kebisingan suara Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 10 11 12 13 14 5. Penggunaan Ruang 1.Ketepatan ruang

penerimaan tamu 2.Ketepatan penempatan

perabot kantor

Ordinal Ordinal

15 16

Sumber: Diadaptasi dari pendapat The Liang Gie dan Sedarmayanti

3.5.2 Operasional Variabel Motivasi Kerja Pegawai

Menurut Sondang P. Siagian (2004, hlm. 36) Motivasi kerja adalah suatu daya penggerak dan pendorong untuk mengerahkan dan mengarahkan manusia


(36)

54

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kearah suatu tujuan yang akan dicapainya baik tujuan individu atau tujuan perusahaan. Dengan motivasi yang tinggi maka harapan tercapainya tujuan pribadi maupun tujuan perusahaan semakin terbuka, sehingga pemberian motivasi kerja harus dilakukan untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan.

Indikator dan ukuran untuk mengukur motivasi kerja dalam penelitian ini diadaptasi dari pendapat Sondang P. Siagian (2004, hlm. 140), antara lain:

1) Indikator produktivitas. Ukurannya meliputi: kesediaan untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, peningkatan hasil kerja, peningkatan kemampuan untuk mencapai tujuan dan peningkatan kemampuan untuk mencoba hal yang inovatif.

2) Indikator disiplin. Ukurannya meliputi: kehadiran ke tempat kerja, ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, dan kesediaan untuk berani menanggung resiko.

3) Indikator kepuasan kerja. Ukurannya meliputi: rasa bangga atas prestasi yang telah dicapai, giat dalam melaksanakan tugas, perasaan senang dalam bekerja, keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

4) Indikator loyalitas. Ukurannya meliputi: tingkat rasa

kebersamaan/solidaritas, rasa memiliki terhadap perusahaan, dan kesediaan untuk menjaga nama baik perusahaan.

Untuk memudahkan pemeriksaan operasionalisasi variabel motivasi kerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6

Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Motivasi kerja (Y)

Suatu daya penggerak dan pendorong untuk

1. Produktivitas 1. Kesediaan untuk

melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.

2. Peningkatan hasil kerja. 3. Peningkatan kemampuan

untuk mencapai tuujan.

Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3


(37)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kearah suatu tujuan yang

akan dicapainya baik tujuan individu atau tujuan perusahaan.

Sondang P. Siagian (2004:36)

inovatif

2. Disiplin 1. Kehadiran ke tempat kerja 2. Ketaatan dan kepatuhan

terhadap peraturan yang berlaku.

3. Kesediaan untuk berani menanggung resiko.

Ordinal Ordinal Ordinal 4 5 6 3. Kepuasan kerja

1. Rasa bangga atas prestasi yang telah dicapai. 2. Giat dalam melaksanakan

tugas

3. Perasaan senang dalam bekerja

4. Keinginan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9 10

4. Loyalitas 1. Mempunyai rasa kebersamaan/solidaritas 2. Tingkat rasa memiliki

terhadap perusahaan 3. Kesediaan dalam menjaga

nama baik perusahaan

Ordinal Ordinal Ordinal 11 12 13

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Sondang P. Siagian.

3.6 Uji Asumsi 3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data, untuk masing-masing variabel penelitian. Penelitian ini harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian normalitas dengan uji

Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang

sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Sambas dan Maman 2009, hlm. 73) sebagai berikut:


(38)

56

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

b) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

c) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

d) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). e) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z. f) Menghitung Theoritical Proportion.

g) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsisi.

h) Buat kesimpulan dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,α) dimana n adalah jumlah sampel dan α = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah :

H0 : X mengikuti distribusi normal H1: X tidak mengikut distribusi normal

Berikut adalah tabel pembantu untuk pengujian normalitas data:

Tabel 3.7

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

X f Fk Z − � |� − � |

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 94)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari terkecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, (X = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z = �−�̅


(39)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana: X̅ = ∑ �

� dan S = √

�−

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Propotion dengan Theoritical Propotion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6).

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah Dhitung.

Selanjutnya menghitung Dtabel pada ∝ = 0,05 dengan cara ,886

√n . kemudian

membuat kesimpulan dengan kriteria :

a. Dhitung < Dtabel, maka H diterima, artinya data berdistribusi normal. b. Dhitung≥ Dtabel, maka H ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.6.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk kepentingan akurasi data dan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Pengujian homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen (Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 96).

Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Barlett, dengan kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung �2 > nilai tabel �2, maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

� = ln [� − ∑��. � ]


(40)

58

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana :

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = log ∑�� S2gab = Varians gabungan

=

=

2 ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 97), adalah:

a) Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

b) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db=n-1 Logdb. Log db.

1

2 3

Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 97)

c) Menghitung varians gabungan dengan rumus: = ∑ . �2

d) Menghitung log dari varians gabungan. e) Menghitung nilai Barlett.

f) Menghitung nilai � .

g) Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k - 1, dimana k adalah banyaknya indikator.

h) Membuat kesimpulan, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai � hitung < � tabel, H diterima (variasi data dinyatakan homogen).


(41)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu homogen).

3.6.3 Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut (Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 99-101) adalah:

a) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK dengan rumus:

� = ∑

2

c) Menghitung jumlah kuadrat regresi b a (JK , dengan rumus:

= b. ∑ − ∑ .∑

d) Menghitung jumlah kuardat residu (JK dengan rumus:

= ∑ − � /

e) Menghitung rata-rata kuadrat regresi a (RJK ) dengan rumus:

=

f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK / ) dengan rumus:

/ = � /

g) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK ) dengan rumus: = ��

�−

h) Menghitung jumlah kuadrat error JKE dengan rumus:

� = ∑ {∑ − ∑

2

� }

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.


(42)

60

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JK C) dengan rumus:

JK C = JK − JKE

j) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJK C) dengan rumus:

= ��

�−

k) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE dengan rumus:

� =

l) Mencari nilai uji F dengan rumus:

F = ��

m) Menentukan kriteria pengukuran : Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

n) Mencari nilai F l pada taraf signifikansi 95% atau ∝ = 5% menggunakan rumus:

F l = F ∝ C, E dimana db TC = k - 2 dan db E = n - k

o) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F, kemudian membuat kesimpulan.

1. Jika F n < F l , maka dinyatakan berpola linier. 2. Jika F n ≥ F l , maka dinyatakan tidak berpola linier.

3.7Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengetesan, merupakan data yang masih mentah. Agar data tersebut mempunyai arti, maka diperlukan pengolahan dan analisis data secara statistik. Sugiyono (2015, hlm. 207) mengemukakan bahwa:

Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitugan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah teakhir tidak dilakukan.

Tujuan dilakukannya analisis antara lain untuk mendeskripsikan data, sehingga dapat dipahami karakteristiknya, juga untuk menarik kesimpulan tentang


(43)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.

3.7.1 Analisis Data Deskriptif

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 yaitu bagaimana gambaran kualitas tata ruang kantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi dan rumusan masalah no.2 yakni bagaimana gambaran tingkat motivasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui bagaimana gambaran kualitas tata ruang kantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi dan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat motivasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi.

Analisis data deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Penyajian data dalam analisis data deskriptif melalui statistika deskriptif dapat disajikan kedalam tabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Penelitian tersebut kemudian mengukur tata ruang kantor dan motivasi kerja pegawai dengan alat ukur “Likert Attitudinal Items” yang memberikan nilai

numerik dalam skala ordinal. Untuk mengukur penilaian dari jawaban responden, maka setiap jawaban dari pernyataan diberi skor, dimana di dalam pemberian skor menggunakan Skala Likert, adapun skor dari jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Skala Likert

Alternatif Jawaban Skala Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Kurang Setuju 2


(44)

62

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Sugiyono (2012)

Berkaitan dengan analisis data deskriptif langkah kerja analisis data deskriptif menurut Sambas Ali (2010, hlm. 41) yang berguna untuk menggambarkan frekuensi skor jawaban responden dengan menggunakan bantuan

Software Excel 2010, yaitu:

a) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai tengah pada option instrumen yang sudah ditentukan, dan membagi dua sama banyak option instrumen berdasarkan nilai tengah.

2. Memasangkan ukuran variabel dengan kelompok option instrumen yang sudah ditentukan.

3. Menghitung banyaknya frekuensi masing-masing option yang dipilih oleh responden, yaitu dengan melakukan tally terhadap data yang diperoleh untuk dikelompokan pada kategori atau ukuran yang sudah ditentukan.

4. Menghitung persentase perolehan data untuk masing-masing kategori, yaitu hasil bagi frekuensi pada masing-masing kategori dengan jumlah responden, dikali seratus persen. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase.

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 2 Setuju

3 Cukup Setuju 4 Kurang Setuju 5 Tidak Setuju

Sumber: Sambas Ali (2010)


(45)

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ukuran Variabel Penelitian

X Y

Tidak Berkualitas Sangat Rendah

Kurang Berkualitas Rendah

Cukup Berkualitas Cukup Tinggi

Berkualitas Tinggi

Sangat Berkualitas Sangat Tinggi

c) Membuat grafik dengan penyajian data melalui tabel, kemudian dipresentasekan dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran tata ruang kantor dan motivasi kerja pegawai dalam bentuk grafik, seperti contoh berikut:

Gambar 1.1

Contoh Grafik Deskriptif

d) Memberikan penafsiran sesuai dengan hasil pada tabel distribusi frekuensi pada point b).

3.7.2 Analisis Data Inferensial

Sugiyono (2012, hlm. 148) Statistika Inferensial adalah teknik statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk


(1)

96

Yuanita Sari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai tata ruang kantor dan motivasi kerja pegawai, diharapkan dapat melakukan penelitian dengan sampel yang lebih luas. Selain itu peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengubah Variabel X atau Variabel Y dalam penelitian yang sesuai dengan teori, sehingga pembahasan mengenai tata ruang kantor dan motivasi kerja pegawai akan menjadi lebih luas lagi.


(2)

Yuanita S ari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Arnold dan Feldman. (2003). Management Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Manajemen

Ardana, I Komang .dkk. (2012). Manajemen Sumbert Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. (1992). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

________________ (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

_________________ (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bungin, MB. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.

Hartati, Indah Puji. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana.

Hasibuan, Malayu S.P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: PT Bumi Aksara

_________________ (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

________________ (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Luthans, Fred. (2006) .Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Vivin AndikaYuwono dkk. Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.


(3)

97

Yuanita S ari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maryati. (2014). Manajemen Perkantoran Efektif. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Masyhuri, M. Zainudin. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.

Muhidin, S.A. (2010). Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

___________. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Moekijat. (2002). Tata Laksana Kantor. Bandung: Mandar Maju.

Moekijat. (2004). Manajemen Lingkungan Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Andhika Utama.

Muhidin, Sambas.A, dan Ating Sumantri. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Nitisemito, Alex.S. (2001). Manajemen Personalia: Manajemen sumber Daya Manusia, Edisi Keempat. Jakarta: Ghalia Indonesia

_______________ (2005). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Edisi Kelima, Cetakan Keempat belas. Jakarta: Ghalia Indonesia Nurida, Ida. (2014). Manajemen Administrasi Perkantoran. Edisi Revisi. Yogyakarta:

Kanikus

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

_________________________________ (2009). Perilaku Organisasi Jilid I dan II Terjemahan, Edisi 12, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djanbatan


(4)

Yuanita S ari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

____________ (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Cetakan Ketiga. Bandung: Mandar Maju

Siagian, Sondang P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Soetrisno dan Brisma Renaldi. 2009. Manajemen Perkantoran Modern (Modul Diklat Prajabatan Golongan III). Jakarta : Lembaga Administrasi Negara RI

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukoco, Badri Munir. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga.

Suparjati, dkk. (2000). Tata Usaha dan Kearsipan (Seri Administrasi Perkantoran). Yogyakarta: Kanisius.

Sutrisno, Edy. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media Group.

T.Hani.Handoko.(2009).Manajemen ,Edisi 2. Yogyakarta : BPFE

Tatang Sontani, U. & Muhidin, S.A. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Tabrani Rusyan,dkk. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan Penilaian Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo.

The Liang Gie. ( 2000). Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta : Liberty. ____________(2007). Administrasi Perkantoran Modern, Edisi Keempat.

Yogyakarta: Liberty.

Usman, Husaini. (2013). Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Edisi Keempat. Jakarta: Bumi Aksara.


(5)

99

Yuanita S ari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Artikel Jurnal:

Asnar, Zaid Habibi (2013). Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Pusat Kajian Dan Pendidikan Dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) Samarinda. Vol. 1 No. IV Powani, Sri (2012). Penataan Ruang Kantor. Vol. IV No.3

Sayuti, Jalaluddin (2011). Penataan Ruang Kantor Untuk Memperlancar Aktifitas Kerja Karyawan, Vol. IV No. 1

Sumber Selain Buku dan Artikel Jurnal:

Harianto, Ferry. (2010). Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap Kepuasan Karyawan pada Hotel Santika Bandung. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Laziefuna, M. Hasan. (2012). Hubungan Antara Persepsi tentang Tata Ruang Kantor dengan Keputusan Kerja Karyawan di Instansi Pemerintah Kota Kediri. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Malang, Malang.

Ramadhan, Yoke Ginanjar. (2010). Hubungan Tata Ruang Kantor yang Egronomis dengan Kinerja Pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

S. Ganjar. (2012). Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Stress Kerja. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sanjaya, Nata. (2011). Pengaruh Efektivitas Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Pegawai di Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Banten. (Skripsi). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.


(6)

Yuanita S ari, 2015

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryapringa, Yoda. Literatur Review: Pengaruh Tata Ruang Kantor (Office Layout) Terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Manufacture. [Online]. Diakses dari http:// yodasuryapringga8. blogspot.com /2015/01/literatur-review-pengaruh-tata-ruang.html , [29 Februari 2015].

Literatur Perundang-Undangan:

Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 50 Tahun 2011 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Kantor