PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MANARAP BARU, KECAMATAN KERTAK HANYAR, KABUPATEN BANJAR, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MANARAP BARU, KECAMATAN KERTAK HANYAR, KABUPATEN BANJAR, PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh :
FEBRY BIASRAMADHAN 201210170311418
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
(3)
(4)
iii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penelitian skripsi ini,tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan. Oleh karena, itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT Yang Maha Segalannya dan Rasulullah SAW yang selalu penulis harapkan syafa’atnya kelak.
2. Orang tua dan kakak-kakak tercinta atas kesabarannya yang luar biasa memberikan doa, dukungan, semangat, nasehat, kasih sayang, dan pengorbanan yang tiada henti, semoga penulis dapat membanggakan kalian. 3. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak., CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Setu Setyawan, Drs., M.M. dan Endang Dwi W, Dra., M.Si, Ak., CA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,
(5)
iv
dan senantiasa memberikan waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Masiyah Kholmi, Dr., Ak., M.M. selaku dosen wali yang senantiasa memberikan nasehat, motivasi, dan inspirasi selama menjalani studi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Seluruh dosen dan staff karyawan yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan pelayanan terbaik selama bergabung bersama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang
8. Saudara dan teman-teman Akuntansi H 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas motivasi dan dukungannya.
9. Pemerintah Desa Manarap Baru, terutama M.Thamrin selaku Kepala Desa, A.Yani selaku Sekertaris Desa, Ismah Safariah selaku Bendahara Desa, Qamariah selaku Kaur Pembangunan dan Johan Arifin selaku ketua RT 01 Desa Manarap Baru yang telah bersedia untuk memberikan data dan informasi sehubungan dengan penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penyusunan skripsi ini, mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis. Terimakasih atas semuanya.
(6)
(7)
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
ABSTRAKSI ... xii
ABSTRACT ... xiii
I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan PenelitianTerdahulu ... 8
2.2Tinjauan Pustaka ... 11
1. Definisi Alokasi Dana Desa ... 11
2. Tujuan Alokasi Dana Desa ... 12
3. Prosedur Pengelolaan Keuangan Desa... 13
4. Konsep Pengalokasian Alokasi Dana Desa ... 14
5. Konsep Transparansi ... 15
6. Indikator Transparansi Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa ... 16
7. Konsep Akuntabilitas ... 17
8. Konsep Akuntabilitas Kinerja ... 19
9. Akuntabilitas Vertikal ... 20
10.Akuntabilitas Horizontal ... 21
11.Indikator Akuntabilitas Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa ... 22
III. METODE PENELITIAN 3.1Lokasi Penelitian ... 26
3.2Jenis Penelitian ... 26
3.3Jenis dan Sumber Data ... 26
3.4TeknikPengumpulan Data ... 27
3.5Teknik Analisis Data ... 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 29
4.2Deskripsi Data Penelitian ... 35
4.3Analisis Data ... 40
(8)
viii V.KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan ... 62
5.2Keterbatasan ... 64
5.3Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
(9)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Transparansi dan Akuntabilitas ... 28
Tabel 4.1 Rincian Tingkatan Usia dan Jenis Kelamin ... 30
Tabel 4.2 Rincian Tingkat Pendidikan Masyarakat ... 31
Tabel 4.3 Rincian Tingkat Kesehatan Masyarakat ... 31
Tabel 4.4 Rincian Pembagian Wilayah Menurut Penggunaannya ... 32
Tabel 4.5 Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa 2015 ... 38
Tabel 4.6 Transparansi Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa ... 42
Tabel 4.7 Tingkat Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa ... 44
Tabel 4.8 Ringkasan RKP-Desa ... 46
Tabel 4.9 Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja ... 48
Tabel 4.10 Buku Kas Umum ... 49
Tabel 4.11 Rincian Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa ... 55
Tabel 4.12 Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa ... 56
(10)
x
DAFTAR BAGAN
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Keterangan Kesediaan Wawancara ... 68
Lampiran 2 Berita Acara Wawancara ... 69
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 70
Lampiran 4 Daftar Jawaban Wawancara ... 71
Lampiran 5 Pernyataan Pertanggungjawaban Belanja Pelatihan Sikdes ... 72
Lampiran 6 Kwitansi Pelatihan Sistem Informasi Keuangan Desa ... 73
Lampiran 7 Faktur Pelatihan Sistem Informasi Keuangan Desa ... 74
Lampiran 8 Kwitansi Biaya Pelatihan dan Pembuatan Software Sikdes (Sistem Informasi Keuangan Desa) ... 75
(12)
66
DAFTAR PUSTAKA
Astuty, Elgia., Eva Hany Fanida (2011). Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDES) (Studi Pada Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2011 Di Desa Sareng Kecamatan Geger Kabupaten Madiun).
Darmiasih, Ni Kadek., Ni Luh Gd Erni Sulindawati & Nyoman Surya Ari Darmawan (2015). Analisis Mekanisme Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) Pada Pemerintah Desa (Studi Kasus Pada Desa Tri Buana, Kec.Sidemen,
Kab.Karangasem), e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha: Vol. 1, No. 3
Fajri, Rahmi., Endah Setyowati & Siswidiyanto (2015). Akuntabilitas Pemerintah Desa Pada Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) (Studi pada Kantor Desa
Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi Publik
(JAP): Vol. 3, No. 7: hlm: 1099-1104.
Faridah (2015). Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDES) (Studi Pada Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2013 Di Desa Sidogedungbatu Kecamatan Sangkapuran Kabupaten Gresik).
Putra, Chandra Kusuma., Ratih Nur Pratiwi & Suwondo (2015). Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi pada Desa
Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi Publik
(JAP): Vol. 1, No. 6, hlm: 1203-1212.
Mardiasmo (2009). Akuntansi Sektor Publik, Jl. Beo 38-40, Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (2014). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Republik Indonesia (2014). Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Setyoko, Paulus Israwan (2011). Akuntabilitas Administrasi Keuangan Program
Alokasi Dana Desa (ADD), Jurnal Ilmu Administrasi Negara: 11(1): 14-24.
Subroto, Agus (2008). Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa-desa Dalam Wilayah Kecamatan
Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008), Universitas Diponegoro:
(13)
67
Sukesti, Fatmasari., Alfasadun (2012). Transparansi APBD Sebagai Sarana Akuntabilitas Publik Dan Good Governance.
Suparman., Dedi Kusnadi & Dwi Haryono (2014). Implementasi Program Alokasi
Dana Desa Di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Jurnal Tesis:
PMIS-UNTAN-PSIAN-2014.
Ulum, Ihyaul (2008). Akuntansi Sektor Publik, JL. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65114: UMM PRESS.
Ulum, Ihyaul (2015). Klinik Skripsi, Jln. Tlogosuryo No. 49 Tlogomas malang: Aditya Media Publishing.
Via, Verra Zen (2015). Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa Oleh Pemerintah Desa (Studi Kasus di Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas
Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011-2013).
Wida., Siti Ainul (2016). Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa-desa Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa merupakan salah satu ujung tombak organisasi pemerintah dalam mencapai keberhasilan dari urusan pemerintahan yang asalnya dari pemerintah pusat. Hal ini disebabkan karena desa lebih dekat dengan masyarakat sehingga program yang telah dibuat oleh pemerintah lebih cepat tersampaikan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, desa mempunyai hak untuk memperoleh dana perimbangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten atau kota. Perolehan bagian keuangan desa dari kabupaten atau kota tersebut disebut dengan Alokasi Dana Desa yang penyalurannya melalui kas desa. Alokasi Dana Desa merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberi kesempatan kepada Pemerintah desa untuk berbenah di desanya dan diharapkan menjadi penyangga utama dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan dengan adanya alokasi dana desa ini diharapkan bisa memicu kemandirian desa. Namun Pemerintah desa harus bisa mengelola alokasi dana desa tersebut seefisien mungkin agar tidak boros. Oleh karena itu, dalam pengelolaannya harus dapat berpedoman pada nilai-nilai good governance yaitu transparansi dan akuntabilitas. Dalam pengelolaannya diawasi oleh seluruh komponen masyarakat dan pemerintah kabupaten atau kota yang berwenang.
(15)
2
Transparansi dapat dikatakan transparan apabila dalam penyelenggaraan pemerintahannya terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan sehingga mudah diakses oleh mereka yang membutuhkannya yang sudah dijelaskan pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008. Akuntabilitas yang dimaksud adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan utama dari reformasi sektor publik. Tuntutan akuntabilitas publik mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pada pertanggungjawaban horizontal bukan hanya pertanggungjawaban vertikal. Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya dibuat laporan keuangan eksternal yang menggambarkan kinerja lembaga sektor publik (Mardiasmo 2009).
Sejauh ini masyarakat desa hanya melihat dari segi fisik tentang pembangunan infrastruktur tanpa memperdulikan bagaimana transparansi dan akuntabilitas pemakaian dana yang telah dikeluarkan untuk pembangunan tersebut, apakah sudah sesuai dengan peruntukannya seperti yang diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) ini menjadi penting karena transparansi dan akuntabilitas tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada pihak internal melainkan kepada pihak eksternal
(16)
3
yaitu masyarakat Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
Menurut Fajri (2015) Desa mempunyai peran untuk mengurusi serta mengatur sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang salah satu pasalnya dijelaskan bahwa desa memiliki kewenangan dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan desa. Pada penyelenggaraan pemerintahan desa masih mengalami kendala khususnya dalam hal keuangan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti sumber pendapatan yang rendah baik dari pendapatan asli desa maupun bantuan dari pemerintah.
Desa memiliki hak untuk mendapatkan dana perimbangan yang bersumber dari bagian pajak daerah dan retribusi daerah tertentu dan dana perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang diterima oleh pemerintah daerah. Untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut, maka pemerintah desa harus memahami bagaimana pengelolaan keuangan desa. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pengelolaan keuangan desa meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan desa (Darmiasih 2015).
Subroto (2008) meneliti Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Desa-desa Dalam Wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008. Teknik analisis data yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan program ADD telah
(17)
4
menerapkan prinsip-prispip partisipatif responsif dan dan transparan. Dalam hal pertangungjawaban ADD baik secara teknis maupun administrasi sudah baik, namun pada pertanggungjawaban administrasi keuangan kompetensi sumber daya manusia pengelola merupakan kendala utama, sehingga masih memerlukan pendampingan dari Aparat Pemerintah Daerah guna penyesuaian perubahan aturan setiap tahun. Dan program ADD ini mendapat respon/tanggapan positif dari masyarakat dan sangat diharapkan keberlanjutannya guna meningkatkan pembangunan pedesaan.
Astuty (2011) meneliti Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDES) (Studi Pada Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2011 Di Desa Sareng Kecamatan Geger Kabupaten Madiun). Teknik analisis data yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip akuntabilitas sudah berjalan dengan baik, namun masih memiliki beberapa kelemahan. Perencanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Sareng secara bertahap telah melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya Musyawarah Desa (Musdes) yang merupakan wujud partisipasi masyarakat hingga tingkat desa. Didukung dengan adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah Desa Sareng dalam pelaksanaannya. Selain itu peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2011 yang menjadi acuan dalam perencanaan ADD sudah diterapkan dengan baik. Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Sareng telah menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas berupa komitmen, sistem aturan, tujuan sasaran, visi misi, hasil, serta sasaran, kejujuran, objektifitas
(18)
5
transparansi, dan inovasi. Walaupun prinsip akuntabilitas pada tahap ini masih terbatas pada pertanggungjawaban administratif, sedangkan secara teknis masih belum sepenuhnya sempurna.
Berdasarkan pemaparan di atas dari awal uraian mengerucut menjadi sebuah pengangkatan permasalahan yang ada untuk dijadikan bahan penelitian, Maka dapat peneliti temukan dari berbagai macam uraian tersebut menjadi sebuah persoalan yang harus diamati dan diteliti agar perannya berjalan sesuai pada fungsi keadaannya yang sebenarnya. Seperti yang diketahui bahwa Alokasi Dana Desa sangat banyak membantu untuk pemberdayaan masyarakat dan desanya untuk berbenah, begitu pula pada desa Manarap Baru yang masyarakatnya minim pengetahuan dengan rata-rata pekerjaan sebagai petani, buruh dan sebagian kecil belum mendapat pekerjaan dan bagi pembangunan di desa masih banyak yang perlu dibenahi untuk mencapai kesempurnaan yang lebih baik . Sehingga peneliti ingin meneliti tentang pengelolaan alokasi dana desa di desa tersebut apakah sudah sesuai dengan PERMENDAGRI Nomor 113 Tahun 2014 yang menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa tersebut.
Berdasarkan hal-hal di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan” 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam hal ini yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:
(19)
6
Apakah dalam proses pengelolaan alokasi dana desa di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar telah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas berdasarkan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014? 1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengevaluasi penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengelolaan alokasi dana desa berdasarkan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki banyak manfaat bagi banyak pihak, baik untuk Pemerintah Desa, masyarakat, maupun untuk peneliti selanjutnya. Manfaat Penelitian:
1. Bagi Pemerintah Desa
Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Desa dalam penerapan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan alokasi dana desa, terutama dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan Alokasi Dana Desa.
(20)
7
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya yang akan melakukan penelitian mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa.
(1)
Transparansi dapat dikatakan transparan apabila dalam penyelenggaraan pemerintahannya terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan sehingga mudah diakses oleh mereka yang membutuhkannya yang sudah dijelaskan pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008. Akuntabilitas yang dimaksud adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan utama dari reformasi sektor publik. Tuntutan akuntabilitas publik mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pada pertanggungjawaban horizontal bukan hanya pertanggungjawaban vertikal. Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya dibuat laporan keuangan eksternal yang menggambarkan kinerja lembaga sektor publik (Mardiasmo 2009).
Sejauh ini masyarakat desa hanya melihat dari segi fisik tentang pembangunan infrastruktur tanpa memperdulikan bagaimana transparansi dan akuntabilitas pemakaian dana yang telah dikeluarkan untuk pembangunan tersebut, apakah sudah sesuai dengan peruntukannya seperti yang diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) ini menjadi penting karena transparansi dan akuntabilitas tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada pihak internal melainkan kepada pihak eksternal
(2)
yaitu masyarakat Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
Menurut Fajri (2015) Desa mempunyai peran untuk mengurusi serta mengatur sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang salah satu pasalnya dijelaskan bahwa desa memiliki kewenangan dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan desa. Pada penyelenggaraan pemerintahan desa masih mengalami kendala khususnya dalam hal keuangan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti sumber pendapatan yang rendah baik dari pendapatan asli desa maupun bantuan dari pemerintah.
Desa memiliki hak untuk mendapatkan dana perimbangan yang bersumber dari bagian pajak daerah dan retribusi daerah tertentu dan dana perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang diterima oleh pemerintah daerah. Untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut, maka pemerintah desa harus memahami bagaimana pengelolaan keuangan desa. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pengelolaan keuangan desa meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan desa (Darmiasih 2015).
Subroto (2008) meneliti Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Desa-desa Dalam Wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008. Teknik analisis data yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan program ADD telah
(3)
menerapkan prinsip-prispip partisipatif responsif dan dan transparan. Dalam hal pertangungjawaban ADD baik secara teknis maupun administrasi sudah baik, namun pada pertanggungjawaban administrasi keuangan kompetensi sumber daya manusia pengelola merupakan kendala utama, sehingga masih memerlukan pendampingan dari Aparat Pemerintah Daerah guna penyesuaian perubahan aturan setiap tahun. Dan program ADD ini mendapat respon/tanggapan positif dari masyarakat dan sangat diharapkan keberlanjutannya guna meningkatkan pembangunan pedesaan.
Astuty (2011) meneliti Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDES) (Studi Pada Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2011 Di Desa Sareng Kecamatan Geger Kabupaten Madiun). Teknik analisis data yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip akuntabilitas sudah berjalan dengan baik, namun masih memiliki beberapa kelemahan. Perencanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Sareng secara bertahap telah melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya Musyawarah Desa (Musdes) yang merupakan wujud partisipasi masyarakat hingga tingkat desa. Didukung dengan adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah Desa Sareng dalam pelaksanaannya. Selain itu peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2011 yang menjadi acuan dalam perencanaan ADD sudah diterapkan dengan baik. Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Sareng telah menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas berupa komitmen, sistem aturan, tujuan sasaran, visi misi, hasil, serta sasaran, kejujuran, objektifitas
(4)
transparansi, dan inovasi. Walaupun prinsip akuntabilitas pada tahap ini masih terbatas pada pertanggungjawaban administratif, sedangkan secara teknis masih belum sepenuhnya sempurna.
Berdasarkan pemaparan di atas dari awal uraian mengerucut menjadi sebuah pengangkatan permasalahan yang ada untuk dijadikan bahan penelitian, Maka dapat peneliti temukan dari berbagai macam uraian tersebut menjadi sebuah persoalan yang harus diamati dan diteliti agar perannya berjalan sesuai pada fungsi keadaannya yang sebenarnya. Seperti yang diketahui bahwa Alokasi Dana Desa sangat banyak membantu untuk pemberdayaan masyarakat dan desanya untuk berbenah, begitu pula pada desa Manarap Baru yang masyarakatnya minim pengetahuan dengan rata-rata pekerjaan sebagai petani, buruh dan sebagian kecil belum mendapat pekerjaan dan bagi pembangunan di desa masih banyak yang perlu dibenahi untuk mencapai kesempurnaan yang lebih baik . Sehingga peneliti ingin meneliti tentang pengelolaan alokasi dana desa di desa tersebut apakah sudah sesuai dengan PERMENDAGRI Nomor 113 Tahun 2014 yang menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa tersebut.
Berdasarkan hal-hal di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam hal ini yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:
(5)
Apakah dalam proses pengelolaan alokasi dana desa di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar telah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas berdasarkan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengevaluasi penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengelolaan alokasi dana desa berdasarkan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki banyak manfaat bagi banyak pihak, baik untuk Pemerintah Desa, masyarakat, maupun untuk peneliti selanjutnya. Manfaat Penelitian:
1. Bagi Pemerintah Desa
Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Desa dalam penerapan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan alokasi dana desa, terutama dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan Alokasi Dana Desa.
(6)
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya yang akan melakukan penelitian mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa.