ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI BERDASARKAN PSAK NO. 34 (Studi Kasus Pada PT. Bintang Bagas Abadi di Malang)

(1)

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI BERDASARKAN PSAK NO. 34

(Studi Kasus Pada PT. Bintang Bagas Abadi di Malang)

SKRIPSI

Memperoleh Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh :

Elliska Yuliana Rezki

201210170311459

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Berdasarkan PSAK No. 34 (Studi Kasus Pada PT. Bintang Bagas Abadi di Malang). Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penelitian skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan. Oleh karena, itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Orang tua tercinta Ibu Aproni dan Bapak Subagyo beribu-ribu terima kasih sepanjang masa atas kesabarannya yang luar biasa memberikan doa, dukungan, semangat, nasehat, kasih sayang, dan pengorbanan yang tiada henti, semoga penulis dapat membanggakan kalian selalu.

2. Dr. Idah Zuhroh, M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Drs. Adi Prasetyo, M.Si dan Gina Harventy, SE, M.Si, Ak., CA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,


(5)

v

dan senantiasa memberikan waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ahmad Syaiful Hidayat Anwar, S.E., M.S, selaku dosen wali yang senantiasa memberikan nasehat, motivasi, dan inspirasi selama menjalani studi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Seluruh dosen dan staff karyawan yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan pelayanan terbaik selama bergabung bersama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang

7. Adik-adikku Ninda yang sudah mau kuliah saat ini, Aldif yang harus makin rajin belajar jangan makan terus ya ndut. Dan tidak lupa juga Saudara-saudaraku yang dilampung khusunya Wak Darwin, Wak iyus, Pak Cik, Binda, Kakak Butet, Kak Vera, semua kakak dan abangku yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan doa yang tiada henti terima kasih, aku cinta sayang kalian selamanyaaa.

8. Saudara seperjuangan Negara Al-Faza Mbak Arin SPd selaku yang tertua saat ini dikosan, kak Hanni SPd kak Ita itong S.ip, adik Anin SE, Idakun SH, Shese SPd, Lopita ST, Nia SPd, Sari Spd, Sukma Huwawai S.ip saudara stalking sejati, Windari kejar terus ST mu tahun depan. Intinya semua orang-orang di kos Al-Faza terima kasih semuaaa.


(6)

vi

9. Saudara seperjuangan part 2 Mita yang duluan dapet SE, Itooo sebagai suporter terbaik, Tiwi, Aida, Ayik, Echi Tantetanti grub terima kasih yang tiada henti sudah membuat pengalaman kuliah menjadi lebih berwarna dan didukung pejuang SE Akuntansi I 2012 dan teman-teman KKN 40 Jabung 2015, sukses dunia akhirat ya gaeess!!!

10.Buat keluarga baruku yang langsung klik rasanya Kak Resty, Kak Acik, Triaaa terima kasih dukungan dan bantuannya apapun itu terimaaa kasiiih. 11.Buat saudara seperjuangan yang selalu membuat hari-hari di part time

menyenangkan, Mufit, Nafis, dan Suryo terima kasih dukungan dan doa nya rangerskuuu.

12.Untuk PT. Bintang Bagas Abadi khususnya Mas Ito, Oddi, dan semua staf yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini terima kasih sebanyak-banyaknya.

13.Untuk last person, lelaki yang dikirim Tuhan untuk menjadi orang yang siap sedia butuh apapun, dimanapun, dan kapanpun selamanya selalu ada Herdian Dwimas, terima kasih dukungan, doa, kasih sayang yang tak pernah putus, terima kasih mau selalu direpotkan segalanya, terima kasih moodbooster cabelitta.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan, bimbingan, petunjuk, dan semangat kepada penulis.


(7)

vii

Demikian penelitian ini, semoga dapat bermanfaat untuk penelitian berikutnya. Dengan kerendahan hati penulis bersedia menerima saran dan kritik yang membangun demi penelitian yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 15 Juni 2016


(8)

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA KEDUA ORANG TUA SAYA YANG TAK PERNAH BERHENTI MENDOAKAN DAN JUGA


(9)

ix

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 15 Juni 2016

Elliska Yuliana Rezki


(10)

x DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ... viii

ORISINILITAS SKRIPSI ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAKSI ABSTRACT BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Batasan Masalah... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Review Penelitian Terdahulu ... 9

B. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Pengertian Pendapatan ... 13

2. Pengertian Pengakuan Pendapatan ... 16


(11)

xi

4. Jenis Pendapatan Kontrak Konstruksi ... 22

5. Jenis Biaya Kontrak Kontruksi ... 25

6. Metode Kontrak Konstruksi ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN... 40

A. Objek Penelitian ... 40

B. Jenis Penelitian ... 40

C. Jenis dan Sumber Data ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 41

E. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 43

B. Deskriptif Data Penelitian ... 47

C. Analisis Data ... 50

D. Pembahasan ... 61

BAB V: PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69


(12)

xii DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Rekapitulasi Total Biaya 54

2. Perhitungan Persentase Penyelesaian 57

3. Laporan Laba Rugi 59


(13)

xiii DAFTAR PUSTAKA

Andaki, A.M., S. J. Jullie., dan P. Sherly. 2015. Analisis Perbandingan Pengakuan Pendapatan dan Pembebanan Biaya Menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-Undang Perpajakan Pada Perusahaan Jasa Konstruksi (studi pada PT. Anugrah Adytama, Jakarta). Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi. Universitas Samratulangi Manado,vol 3, No. 1, hlm : 1193-1202. Gustati, H. D. Andi., dan S. Elfitri. 2008. Pengaruh Pengakuan Pendapatan

Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap Penentuan Laba/Rugi Periodik (studi kasus pada 3 perusahaan bidang usaha kontrak konstruksi di kota padang). Jurnal Akuntansi dan Manajemen, vol 3, no. 2, hlm : 1-15.

Hasibuan, M. H. D., M. Anmaria., dan G. Yosep. 2011. Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Kaitannya Terhadap Laporan Laba Rugi Perusahaan (studi kasus pada PT. Nusa Sukses Jaya). Jurnal Ilmiah Ranggading, vol 11, no. 2, hlm : 142-149.

Ikatan Akuntan Indonesia.(2010), Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Warfield, Terry D. 2012. Akuntansi Intermediate, Edisi Keduabelas, Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Lam, Nelson.,dan L. Peter. 2014. AkuntansiKeuangan :Perspektif IFRS. SalembaEmpat. Jakarta.

Novianti, D. M. 2014. Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Jangka Panjang pada PT. Adhikarya Jaya Mandiri. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, vol 3, no. 8, hlm : 1-18.

Nuruzzaman, M. dan S. Agus. 2009. Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Dalam Kaitannya Terhadap Laporan Laba Rugi Perusahaan (studi kasus pada PT. Tunas Mekar Eka Harpadi). Jurnal Ilmiah Ranggading, vol 9, no. 2, hlm : 75-80.

Oroh, C. P. 2013. Evaluasi Penerapan PSAK No. 34 (revisi 2010) Dalam Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Usaha Jasa Konstruksi Pada CV. Surya Gemilang Utama. Jurnal Ekonomi Manajemen


(14)

xiv

Bisnis dan Akuntansi. Universitas Samratulangi Manado,vol 1, no. 4, hlm : 1845-1856.

Rahmawati, L., H. Kusni., dan R. Ali. 2010. Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan Dan Beban Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan Pada PT. Wiradharma Mulia jasa Konstruksi. Jurnal Akuntansi UBHARA, vol 7, no. 2, hlm : 60-77.

Ratunuman, S. M. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan dengan Presentase Penyelesaian dalam Penyajian Laporan Keuangan PT. Pilar Dasar. Jurnal Ekonimi Manajemen Bisnis dan Akuntansi.

Universitas Samratulangi, Manado

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1863/147. Hal 558-663.

Rimansyah.,danSafitri. 2015. Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada PT. Wahana Bumi Riau Cabang Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika, vol 12, no. 2, hlm : 51-74.

Ulum, I. dan A. Juanda. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi, klinik skripsi, edisi 2. Aditya Media Publising. Yogyakarta.


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perusahaan konstruksi termasuk dalam organisasi usaha yang berorientasi laba yang bertujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal dari kegiatan usaha yang dijalankan. Untuk meningkatkan laba berarti perusahaan juga harus meningkatkan salah satu unsur penting yaitu pendapatan. Mengingat pendapatan merupakan hal yang penting dalam operasi suatu perusahaan, maka didalam melakukan semua aktivitas usaha, perusahaan akan mengharapkan laba yang dipengaruhi oleh pendapatan dari aktivitas tersebut. Sama halnya dengan perusahaan jasa, pendapatan dapat diakui jika perusahaan telah melakukan sebuah persetujuan kesepakatan dalam jangka waktu yang telah disepakati serta perjanjian kontrak kerja yang sudah ditandatangi secara jelas. Peristiwa seperti itu biasanya terjadi pada perusahaan jasa konstruksi, dimana pembangunan proyek tidak semuanya terselesaikan dalam satu periode akuntansi. Sehingga masalah utama yang dihadapi dalam perusahaan jasa konstruksi yaitu metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengakui pendapatannya.

Permasalahan lain yang muncul dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan adalah seringkali laporan keuangan harus dibuat tapi pekerjaan konstruksi belum selesai, untuk itu perlu dibuat penaksiran berapa pendapatan yang diakui sebagai pendapatan untuk tahun berjalan.


(16)

2

Kesalahan dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan akan mengakibatkan perhitungan laba rugi yang tidak tepat dan tentunya hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan perusahaan.

Pada perusahaan jasa konstruksi, terdapat hal yang spesifik dalam menentukan waktu dari pendapatan. Umumnya pendapatan diakui pada saat pekerjaan selesai. Namun, menurut Standar Akuntansi Keuangan, perusahaan konstruksi dimungkinkan untuk mengakui pendapatan selama berlangsungnya produksi sesuai dengan tahap kemajuan dalam penyelesaian kontrak. Sehubungan dengan adanya perbedaan waktu dimana pendapatan harus diakui dan dilaporkan, maka timbul dua metode pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi, yaitu metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Apabila perusahaan menggunakan metode kontrak selesai, maka pendapatan diakui pada saat pekerjaan telah selesai. Sedangkan jika perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian, maka pendapatan dapat ditaksir pada saat proses produksi berlangsung.

Menurut pendapat Kieso, Weygandt, dan Warfield (2012:515) prinsip pengakuan pendapatan mengindikasikan bahwa pendapatan diakui ketika ada kemungkinan memberikan keuntungan ekonomi kepada perusahaan dan keuntungan tersebut dapat diukur dengan andal. Sedangkan pengakuan pendapatan menurut Skousen, Stice dan Stice (2010:386) pendapatan dan keuntungan biasanya diakui ketika transaksi


(17)

3

telah direalisasi atau dapat direalisasi dan ketika transaksi telah diperoleh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan adalah suatu pencatatan kejadian transaksi yang telah direalisasikan, dapat direalisasikan, atau telah diperoleh.

Ada 3 kunci utama yang perlu dipahami dari pernyataan standar ini, yaitu :

1) Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil kontrak dapat disetimasi secara andal;

2) Pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas (sesuai kontrak tertentunya); dan

3) Jika diperkirakan biaya aktivitas konstruksi diperkirakan lebih tinggi dari hasilnya, maka segera diakui sebagai biaya (atau beban).

Dalam hal kontrak harga tetap, hasil konstruksi dapat diestimasi secara andal jika semua kondisi berikut ini dapat terpenuhi :

a) Total pendapatan kontrak dapat diestimasi secara andal b) Kemungkinan beasar manfaat ekonomik yang berhubungan

dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas

c) Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal dan


(18)

4

d) Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.

Keberhasilan perusahaan konstruksi bergantung pada kemampuan perusahaan dalam membuat estimasi biaya yang tepat dan mengendalikan biaya agar produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pada bagian inilah akuntansi mengambil peran dalam menyediakan data yang diperlukan dalam penyusunan rencana biaya proyek, rencana pembelanjaan, anggaran, dan laporan keuangan proyek yang mana perusahaan konstruksi harus dapat menyediakan laporan keuangan yang andal dan tepat waktu.

Oroh (2013) melakukan penelitian tentang Evaluasi Penerapan PSAK No. 34 (Revisi 2010) Dalam Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan Usaha Jasa Konstruksi Pada CV. Surya Gemilang Utama menunjukan, bahwa hasil analisa dalam mengukur tingkat kemajuan pekerjaan kearah penyelesaian perusahaan ini menggunakan ukuran keluaran, yaitu menggunakan taksiran teknik yang dibuat dalam laporan prestasi fisik yang menggambarkan presentase kemajuan pekerjaan yang dicapai. Presentase kemajuan pekerjaan ini dikalikan dengan nilai kontrak yang telah disepakati sebagai dasar untuk menentukan berapa besar pendapatan yang dapat diakui selama satu periode akuntansi. CV. Surya Gemilang Utama menajdikan nilai wajar atas imbalan jasa yang diterima


(19)

5

dari pihak pemberi kerja sebagai ukuran dalam mengukur pendapatan yang dapat direalisasi. Hal ini sudah sesuai dengan PSAK No. 34 (revisi 2010).

Penelitian juga dilakukan oleh Novianti (2014) menyimpulkan, bahwa perusahaan dalam mengakui pendapatan dari kontrak jangka panjang didasarkan pada kemajuan fisik (progress fisik) yang dituangkan dalam laporan prestasi proyek yang dibuat oleh Site Enginering Manager (SEM) beserta petugas pengawas lapangan. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam mengakui pendapatan dan laba pada tahun 2011 antara metode pendekatan fisik dan metode presentase penyelesaian yang mana metode pendekatan fisik mengakui pendapatan dan laba lebih tinggi sehingga pendapatan dan laba yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi overstatement dan tidak sesuai dengan prinsip konservatisme dalam penyajian laporan keuangan.

Salah satu perusahaan jasa konstruksi di indonesia adalah PT. Bintang Bagas Abadi dengan tujuan perusahaan ini didirikan untuk turut melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional, memberikan layanan jasa bangunan gedung, bangunan sipil dan instalasi mekanikal dan elektrikal, manajemen untuk konstruksi/pelaksanaan proyek pembangunan, penyediaan tenaga ahli serta kegiatan konstruksi lainnya. Hal ini secara otomatis PT. Bintang Bagas Abadi termasuk perusahaan jasa konstruksi, sehingga diharuskan mencatat kontrak konstruksi pada laporan keuangan sesuai dengan Standar


(20)

6

Akuntansi Keuangan yang berlaku saat ini. Karena tanggal (dari awal hingga akhir) aktivitas kontrak biasanya berada pada periode akuntansi yang berbeda, maka persoalan yang harus diperhatikan perusahaan adalah bagaimana mengalokasikan pendapatan dan biaya kontrak selama periode pengerjaanya.

Mengingat perusahaan jasa konstruksi memiliki karakteristik yang khas, dimana pembangunan proyek tidak semuanya terselesaikan dalam satu periode akuntansi. Pastinya banyak hal yang dihadapi oleh pemilik perusahaan dalam melaporkan secara tepat dan andal dalam menyajikan laporan pendapatan dan beban pada laporan keuangan yang benar-benar diperoleh dan diterima oleh perusahaan pada periode tersebut. Oleh sebab itu, untuk mengetahui secara mendalam mengenai penerapan metode apa yang selama ini diterapkan pada PT. Bintang Bagas Abadi, maka diperlukan penelusuran yang lebih mendalam. Penelusuran tersebut menyangkut bagaimana pendapatan itu diakui, kapan pendapatan dapat diakui, dan dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan untuk mengakui pendapatan tersebut. Karena persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi adalah alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan dan dapat dilaporkan secara tepat waktu.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis berkeinginan melakukan


(21)

7

PerusahaanJasa Konstruksi Berdasarkan PSAK No. 34 (studi kasus pada PT. Bintang Bagas Abadi di Malang)”.

1.2Rumusan Masalah

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam melakukan penelitian yang lebih terfokus dan sistematis serta bedasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT. Bintang Bagas Abadi untuk proyek periode tahun 2013? 2. Bagaimana kesesuaian pengakuan pendapatan PT. Bintang Bagas

Abadi berdasarkan PSAK No. 34?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian ini menjadi lebih terarah secara jelas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi metode pengukuran dan pengakuan pendapatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan yang diterima pada PT. Bintang Bagas Abadi.

2. Untuk menilai dan menganalisis kesesuaian pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT. Bintang Bagas Abadi dengan PSAK No. 34 dalam hal mengakui pendapatan.


(22)

8

1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Metode pengakuan pendapatan yang diamati terbatas hanya pada salah satu proyek yang dilakukan pada periode 2013. 2. Analisis yang dilakukan berfokus pada laporan keuangan

dalam hal mengakui pendapatannya berdasarkan PSAK No. 34 yang berlaku saat ini.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif pemecahanmasalah bagi perusahaan dalam menangani masalah pengakuan danpengukuran pendapatan jasa kostruksi untuk menentukan metode yang akan digunakan secara tepat dengan alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana pekerjaan konstruksi dilaksanakan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi dan referensi untuk peneliti selanjutnya mengenai hal-hal yangberhubungan dengan pengakuan pendapatan dan dapat mengembangkan penelitian ini seputar permasalahan yang diteliti dan dikaji.


(1)

telah direalisasi atau dapat direalisasi dan ketika transaksi telah diperoleh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan adalah suatu pencatatan kejadian transaksi yang telah direalisasikan, dapat direalisasikan, atau telah diperoleh.

Ada 3 kunci utama yang perlu dipahami dari pernyataan standar ini, yaitu :

1) Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil kontrak dapat disetimasi secara andal;

2) Pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas (sesuai kontrak tertentunya); dan

3) Jika diperkirakan biaya aktivitas konstruksi diperkirakan lebih tinggi dari hasilnya, maka segera diakui sebagai biaya (atau beban).

Dalam hal kontrak harga tetap, hasil konstruksi dapat diestimasi secara andal jika semua kondisi berikut ini dapat terpenuhi :

a) Total pendapatan kontrak dapat diestimasi secara andal b) Kemungkinan beasar manfaat ekonomik yang berhubungan

dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas

c) Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal dan


(2)

d) Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.

Keberhasilan perusahaan konstruksi bergantung pada kemampuan perusahaan dalam membuat estimasi biaya yang tepat dan mengendalikan biaya agar produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pada bagian inilah akuntansi mengambil peran dalam menyediakan data yang diperlukan dalam penyusunan rencana biaya proyek, rencana pembelanjaan, anggaran, dan laporan keuangan proyek yang mana perusahaan konstruksi harus dapat menyediakan laporan keuangan yang andal dan tepat waktu.

Oroh (2013) melakukan penelitian tentang Evaluasi Penerapan PSAK No. 34 (Revisi 2010) Dalam Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan Usaha Jasa Konstruksi Pada CV. Surya Gemilang Utama menunjukan, bahwa hasil analisa dalam mengukur tingkat kemajuan pekerjaan kearah penyelesaian perusahaan ini menggunakan ukuran keluaran, yaitu menggunakan taksiran teknik yang dibuat dalam laporan prestasi fisik yang menggambarkan presentase kemajuan pekerjaan yang dicapai. Presentase kemajuan pekerjaan ini dikalikan dengan nilai kontrak yang telah disepakati sebagai dasar untuk menentukan berapa besar pendapatan yang dapat diakui selama satu periode akuntansi. CV. Surya Gemilang Utama menajdikan nilai wajar atas imbalan jasa yang diterima


(3)

dari pihak pemberi kerja sebagai ukuran dalam mengukur pendapatan yang dapat direalisasi. Hal ini sudah sesuai dengan PSAK No. 34 (revisi 2010).

Penelitian juga dilakukan oleh Novianti (2014) menyimpulkan, bahwa perusahaan dalam mengakui pendapatan dari kontrak jangka panjang didasarkan pada kemajuan fisik (progress fisik) yang dituangkan dalam laporan prestasi proyek yang dibuat oleh Site Enginering Manager (SEM) beserta petugas pengawas lapangan. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam mengakui pendapatan dan laba pada tahun 2011 antara metode pendekatan fisik dan metode presentase penyelesaian yang mana metode pendekatan fisik mengakui pendapatan dan laba lebih tinggi sehingga pendapatan dan laba yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi overstatement dan tidak sesuai dengan prinsip konservatisme dalam penyajian laporan keuangan.

Salah satu perusahaan jasa konstruksi di indonesia adalah PT. Bintang Bagas Abadi dengan tujuan perusahaan ini didirikan untuk turut melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional, memberikan layanan jasa bangunan gedung, bangunan sipil dan instalasi mekanikal dan elektrikal, manajemen untuk konstruksi/pelaksanaan proyek pembangunan, penyediaan tenaga ahli serta kegiatan konstruksi lainnya. Hal ini secara otomatis PT. Bintang Bagas Abadi termasuk perusahaan jasa konstruksi, sehingga diharuskan mencatat kontrak konstruksi pada laporan keuangan sesuai dengan Standar


(4)

Akuntansi Keuangan yang berlaku saat ini. Karena tanggal (dari awal hingga akhir) aktivitas kontrak biasanya berada pada periode akuntansi yang berbeda, maka persoalan yang harus diperhatikan perusahaan adalah bagaimana mengalokasikan pendapatan dan biaya kontrak selama periode pengerjaanya.

Mengingat perusahaan jasa konstruksi memiliki karakteristik yang khas, dimana pembangunan proyek tidak semuanya terselesaikan dalam satu periode akuntansi. Pastinya banyak hal yang dihadapi oleh pemilik perusahaan dalam melaporkan secara tepat dan andal dalam menyajikan laporan pendapatan dan beban pada laporan keuangan yang benar-benar diperoleh dan diterima oleh perusahaan pada periode tersebut. Oleh sebab itu, untuk mengetahui secara mendalam mengenai penerapan metode apa yang selama ini diterapkan pada PT. Bintang Bagas Abadi, maka diperlukan penelusuran yang lebih mendalam. Penelusuran tersebut menyangkut bagaimana pendapatan itu diakui, kapan pendapatan dapat diakui, dan dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan untuk mengakui pendapatan tersebut. Karena persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi adalah alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan dan dapat dilaporkan secara tepat waktu.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis berkeinginan melakukan


(5)

PerusahaanJasa Konstruksi Berdasarkan PSAK No. 34 (studi kasus pada PT. Bintang Bagas Abadi di Malang)”.

1.2Rumusan Masalah

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam melakukan penelitian yang lebih terfokus dan sistematis serta bedasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT. Bintang Bagas Abadi untuk proyek periode tahun 2013? 2. Bagaimana kesesuaian pengakuan pendapatan PT. Bintang Bagas

Abadi berdasarkan PSAK No. 34?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian ini menjadi lebih terarah secara jelas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi metode pengukuran dan pengakuan pendapatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan yang diterima pada PT. Bintang Bagas Abadi.

2. Untuk menilai dan menganalisis kesesuaian pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT. Bintang Bagas Abadi dengan PSAK No. 34 dalam hal mengakui pendapatan.


(6)

1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Metode pengakuan pendapatan yang diamati terbatas hanya pada salah satu proyek yang dilakukan pada periode 2013. 2. Analisis yang dilakukan berfokus pada laporan keuangan

dalam hal mengakui pendapatannya berdasarkan PSAK No. 34 yang berlaku saat ini.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif pemecahanmasalah bagi perusahaan dalam menangani masalah pengakuan danpengukuran pendapatan jasa kostruksi untuk menentukan metode yang akan digunakan secara tepat dengan alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana pekerjaan konstruksi dilaksanakan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi dan referensi untuk peneliti selanjutnya mengenai hal-hal yangberhubungan dengan pengakuan pendapatan dan dapat mengembangkan penelitian ini seputar permasalahan yang diteliti dan dikaji.