Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34

(1)

ABSTRACT

Revenue Recognition Analysis of Construction Services at PT XYZ Under Statement of Financial Accounting No. 34

By

Bambang Heriawan Permadi

Company engaged in construction services in completing a task or project requires less time in a year and there are more than one year are commonly referred to as short-term contracts and long-term contracts. Projects carried out by long-term contracts in the recognition of revenue becomes a problem, because the report should be made while the work is still unfinished project, the necessary assessment revenue to be recognized during the year. Errors in the revenue recognition will generate false financial statements and resulted in declining corporate profits. This study aims to determine differences in the impact of the recognition of revenue recognized PT. XYZ with revenue recognition under Statement of Financial Accounting No. 34.This study uses only one budget plan document and one document budget plan implementation as research material. The completion of this study using qualitative descriptive analysis technique. Research shows that, revenue recognition method in PT. XYZ is based on the progress of work or better known as the percentage of completion method based on the proposal of the results. The difference in the application of revenue recognition are recognized PT. XYZ with revenue recognition under SFAS 34 is XYZ does not present the gross invoice amount to the employer as an asset and the amount of gross debt to the employer as a liability, but the difference is recorded as a receivable construction. PT. XYZ is expected to still be able to apply SFAS No. 34 of accounting construction contract in recognizing and measuring income and expenses in order to prepare the financial statements as natural as possible and should follow the way of recording companies commonly applied in the implementation of long-term construction contracts.


(2)

iii ABSTRAK

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34

Oleh

Bambang Heriawan Permadi

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek membutuhkan waktu kurang dalam satu tahun dan ada yang lebih dari satu tahun yang biasa disebut dengan kontrak jangka pendek dan kontrak jangka panjang. Proyek yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang dalam pengakuan pendapatan menjadi sebuah masalah, karena laporan harus dibuat sementara pekerjaan proyek masih belum selesai, maka diperlukan

penaksiran pendapatan yang harus diakui selama tahun berjalan. Kesalahan dalam pengakuan pendapatan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang salah dan mengakibatkan laba perusahaan menurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan dampak penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ

dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.Penelitian ini hanya menggunakan 1 dokumen rencana anggaran biaya dan 1 dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan sebagai bahan penelitian ini. Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyebutkan bahwa, Metode pengakuan pendapatan yang ada di PT. XYZ adalah berdasarkan progress kerja atau yang lebih dikenal dengan metode persentase penyelesaian yang berdasarkan usulan hasil. Perbedaan penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut PSAK No.34 adalah PT XYZ tidak menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset dan jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban, tetapi mencatat selisih tersebut sebagai piutang konstruksi. PT. XYZ diharapkan tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya

perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam pelaksanaan kontrak konstruksi jangka panjang.


(3)

(4)

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT XYZ BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN NO. 34

(Skripsi)

Oleh

BAMBANG HERIAWAN PERMADI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(5)

(6)

(7)

(8)

MOTO

“Bersujud dan Berdo’alah” karena kunci kesuksesan yang harus kita

mulai adalah dengan “DOA”

“Boleh jadi kamu menbenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu

dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk

bagimu (QS. Al-Baqarah: 216)”

“Man jadda wa jadda

(Dimana ada kesulitan, pasti ada jalannya)”

“Setiap orang berhak untuk sukses

Tinggal bagaimana kita meraih kesuksesan itu”

“tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan dari kegagalan (Bill Clinton)”


(9)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahirrobbil’alamin

Kupersembahkan karya penuh perjuanganku ini kepada :

Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan dengan segala kekuasaan-Nya membuat semua ini menjadi nyata.

Orangtuaku: Ayah, Ibuku, dan mamaku tercinta sebagai motivatorku untuk menyelesaikan kuliah dan terima kasih atas segala didikan, cinta, kasih sayang, dan do’a yang tak henti-hentinya untuk keberhasilanku.

Istri dan putri kecilku tersayang : Laura Bersilona Wijaya dan Danesha Assyifatu Haifa yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Keempat adikk-adik ku: Diah Wahyu Safitri, Novita Maya Sari, Rizki Agung Nugroho, dan Albert Vernando Putra dan seluruh keluarga besar ku terima kasih untuk semua do’a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat.

teman - teman kantor ku PT. Sarana Lampung Ventura.

Teman-teman Akuntansi non reguler angkatan tahun 2007 Universitas Lampung. Semua orang yang telah memberi saran dan motivasi kepadaku.


(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada tanggal 26 Mei 1985, merupakan anak kedua dari Lima bersaudara pasangan Bapak Yusran Safano dan Ibu Foniyem.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD N 1 Rawa laut pada tahun 1997. Tahun 2000 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 1 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2003 di SMAN 1 Bandar Lampung.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung.


(11)

SANWACANA

Assalammualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi dengan judul “ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN JASA

KONSTRUKSI PADA PT XYZ BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 dapat terselesaikan dengan optimal.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penelitian ini:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, dan Selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan; 3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E.,M.Si. Akt. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung; 4. Bapak R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA. selaku Dosen

Pembimbing Pertama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan; 5. Ibu Yenni Agustina,S.E.,M.Sc.,Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

6. Bapak Dr.Yuliansyah,S.E.,M.S.A.,Akt selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya dalam


(12)

7. Bapak Edwin Mirfazli,S.E.,M.S.i.,Akt selaku Dosen Pembimbing Akademik;

8. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah membantu penulis dalam menimba ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

10. Kedua orangtuaku, Bapak Yusran Safano dan Ibu Foniyem yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta senantiasa berkorban dan mengusahakan yang terbaik bagi penulis tanpa mengenal lelah. Dan dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak henti-hentinya untuk penulis, semoga penulis bisa menjadi anak yang membanggakan dan sukses untuk Ibu dan Bapak tersayang. Amin ya robbalalamin;

11. Mamaku : Hj. Yusnida yang telah memberikan dukungan moril dan materil. Dan dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak henti-hentinya untuk penulis.

12. Istri dan putriku : Laura Bersilona Wijaya yang telah sabar menemani dan memberikan semangat serta dukungan, dan doa yang tak henti-hentinya, putriku Danesha Assyifatu Haifa yang menjadi cahaya dan penyemangat ku.. Abi sayang umi dan danesh..

13. Kakak dan keponakanku : Farida Nur Santi terima kasih untuk semua do͛a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat.

14. Keempat adikk-adik ku: Diah Wahyu Safitri, Novita Maya Sari, dan Rizki Agung Nugroho, Albert Vernando Putra dan seluruh keluarga besar ku di bukit kemuning, Tanjung karang, dan Padang terima kasih untuk semua do͛a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat. Semoga yang baik-baik yang kalian tiru dalam diri penulis.

15. Teman-teman ku: Pakde ( Heri Kusmanta ), Eriza Andrian, Dwi Farizky, Endro, Dicky Azis terima kasih atas segala dukungan yang membangun semangat dan terima kasih selama ini menjadi teman dalam suka maupun


(13)

duka, semoga apa yang kita harapkan dan impikan dapat terwujud, amin ya robbalallamin;

16. Teman-teman kantorku: Bpk Novri Al Hamid, Bpk Ernain, mbak Endang, Jeni, mbak Maya, mas Abdullah , mang Dedi dan semua orang yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. terima kasih atas saran dan motivasinya;

17. Segenap teman-teman Akuntansi 2007 yang tidak dapat di sebutkan satu -persatu, semoga kita semua menjadi orang yang sukses dalam segala hal dan selalu ingat dengan AKT ͚07. Semoga.

Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam kehidupan saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi memiliki arti yang sama pentingnya bagi kehidupan saya, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga karya ini bermanfaat dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, 24 Desember 2014 Penulis


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

MOTTO ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah ... 4

1.2.1Perumusan Masalah ... 4

1.2.2Batasan Masalah... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1Tujuan Penelitian ... 4

1.3.2Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kontrak Konstruksi ... 6

2.2 Pendapatan ... 9


(15)

2.2.2 Pendapatan Kontrak Konstruksi ... 12

2.2.3 Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi ... 14

2.3 Laporan Keuangan ... 17

2.4 Penelitian Terdahulu ... 18

2.5 Kerangka Pemikiran ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Sumber Data ... 22

3.3 Metode Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 26

4.2 Urutan Proses Kegiatan ... 26

4.3 Metode Pengakuan Pendapatan Yang diterapkan Oleh Perusahaan . 28 4.4 Laporan Keuangan Perusahaan ... 34

4.5 Metode Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK No. 34 ... 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

5.2 Implikasi………...………... 43

5.1 Keterbatasan ... 44

5.2 Saran ………... 45

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar :

Halaman 2.1 Model Penelitian ... 21


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Wawancara Pendahuluan Penelitian 2. Rencana Anggaran Biaya PT. XYZ

3. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan PT. XYZ 4. Laporan Laba Rugi PT. XYZ Tahun 2013 5. Neraca Proyek. PT. XYZ


(18)

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

4.1 Tahapan Pembagian Pekerjaan Proyek PT. XYZ ... 30

4.2 Laporan Prestasi Proyek Tahun 2012 ... 31

4.3 Laporan Prestasi Proyek Tahun 2013 ... 32

4.4 Pendapatan dan Laba Yang diakui PT. XYZ ... 33

4.5 Penyajian Perhitungan Neraca -Metode Persentase Penyelesaian ... 34

4.6 Penyajian Perhitungan Laba Rugi -Metode Persentase Penyelesaian... 36

4.7 Laba Rugi komparatif Tahun 2012 ... 40


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan pada akhir periode mempunyai kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan kinerjanya selama periode tersebut kepada pihak yang berkepentingan melalui laporan keuangaan. Penyajian laporan keuangan harus dilakukan dengan baik supaya dapat menghasilkan sebuah laporan keuangan yang tepat dan akurat. Salah satu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan adalah laporan rugi laba. Dalam penentuan besarnya

laba/rugi tidak hanya ditentukan dari besarnya pendapatan diakui tetapi juga dilihat dari pengakuan dan pengukuran pendapatan yang diatur dalam PSAK.

Pendapatan pada umumnya timbul dari kegiatan operasional perusahaan maupun dari pendapatan lainnya. Dalam kegiatan operasional perusahaan pada umumnya berlangsung dalam satu periode saja, namun ada kegiatan operasional perusahaan yang mulai dari periode sekarang tetapi berakhir pada periode lain, misalnya bangunan dan peralatan yang diperoleh periode sekarang dan akan digunakan dalam beberapa periode mendatang.

Permasalahan utama dalam pendapatan secara umum adalah mengenai pengakuan pendapatan. Dalam pengakuan pendapatan harus akurat, jangan ada transaksi yang


(20)

2

diakui sebagai pendapatan pada periode sekarang tetapi mengakuinya pada periode yang akan datang. Keakuratan dalam pengakuan pendapatan akan

mempengaruhi laporan keuangan sehingga akan berdampak pada laba perusahaan.

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek membutuhkan waktu kurang dalam satu tahun dan ada yang lebih dari satu tahun yang biasa disebut dengan kontrak jangka pendek dan kontrak jangka panjang. Proyek yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang dalam pengakuan pendapatan menjadi sebuah masalah, karena laporan harus dibuat sementara pekerjaan proyek masih belum selesai, maka diperlukan

penaksiran pendapatan yang harus diakui selama tahun berjalan. Kesalahan dalam pengakuan pendapatan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang salah dan mengakibatkan laba perusahaan menurun.

Dalam pengakuan pendapatan jasa konstruksi metode yang digunakan adalah metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Kedua metode tersebut harus diterapkan dengan tepat supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pengakuan pendapatan dan berdampak pada laba perusahaan. Menurut Ratunuman (2013) perusahaan lebih baik menggunakan metode persentase penyelesaian dengan pendekatan cost-to-cost dalam mengakui pendapatan dan laba periode berjalan karena dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan kontrak secara proporsional sehingga menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.


(21)

3

Akibat yang ditimbulkan apabila pencatatan akuntansi perusahaan tidak

dilaksanakan secara konsisten dan sesuai kaidah akuntansi yang berlaku adalah sebagai berikut ini:

1. Laporan keuangan perusahaan tidak dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya.

2. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen tidak akurat karena adanya laporan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

PT. XYZ yang menjadi objek riset penulis merupakan suatu perusahaan kontruksi yang bergerak dibidang teknik sipil seperti land clearing (pembukaan lahan) dan ditching (penggalian parit). Pelaksanaan suatu proyek dilakukan setelah adanya permintaan dari pihak pemberi kerja. Perusahaan tersebut mengakui pendapatan jika proyek sudah selesai dikerjakan atau sesuai dengan tingkat penyelesaian proyek. PT XYZ menggunakan metode persentase penyelesaian untuk semua proyek, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Kebijakan perusahaan dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan ini telah sesuai dengan PSAK No.34 mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan kontrak konstruksi, hanya dalam penerapannya perusahaan menggunakan taksiran teknik untuk menghitung persentase penyelesaiannya, dimana pendapatan kontrak tidak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan tidak dapat diperhitungkan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional.


(22)

4

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut “Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34”.

1.2Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas. maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah

Perbandingan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34)?

1.2.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar penelitian dan pembahasanya lebih terarah, sehingga hasilnya tidak bias dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun ruang lingkup penelitiannya adalah memberikan gambaran mengenai pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34).

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan diatas, maka dapat dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan dampak penerapan

pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34).


(23)

5

1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1Manfaat Teoritis

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan

pengetahuan serta bukti empiris mengenai dampak pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34) terhadap laba

perusahaan.

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode pengakuan pendapatan.

1.3.2.2Manfaat Praktis

- Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

perusahaan tentang penerapan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34) bagi perusahaan dalam memperoleh kesempatan untuk mendapatkan laba.

- Memberikan masukkan kepada para pembaca sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan dan bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk meneliti mengenai penerapan metode pengakuan pendapatan.


(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Kontrak Konstruksi

Kontrak adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan akibat pengingkaran atau pelanggaran atasnya hukum memberikan pemulihan atau menetapkan kewajiban bagi yang ingkar janji disertai sanksi untuk

pelaksanaannya. Konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction),

pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan elektrikal.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.34 paragraf 3 (IAI, 2010) definisi kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian kontrak konstruksi adalah sebuah kesepakatan yang dibuat oleh pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi serta dikenai sanksi bagi yang mengingkari perjanjian. Menurut Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), badan


(25)

7

usaha jenis jasa pelaksana konstruksi dapat dibagi menjadi 5 (lima) bidang, antara lain (www.lpjk.org, 2014):

1. Arsitektur, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi bidang arsitektur antara lain:

Perumahan tunggal dan Koppel, Perumahan multi hunian, Bangunan pergudangan dan industri, Bangunan komersial, Bangunan-bangunan non perumahan lainnya, Fasilitas pelatihan sport diluar gedung, Pertamanan, Pekerjaan pemasangan instalasi asesori bangunan, Pekerjaan dinding dan jendela kaca, Pekerjaan interior, Pekerjaan kayu, Perawatan Gedung / Bangunan.

2. Elektrikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :

Pembangkit tenaga listrik semua daya, Pembangkit tenaga listrik dengan daya maksimal 10 MW / unit, Pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra tegangan tinggi, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra tegangan tinggi, Jaringan transmisi telekomunikasi dan atau telepon, Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah, Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah, Jaringan distribusi telekomunikasi dan atau telepon, Instalasi kontrol dan instrumentasi, Instalasi listrik gedung dan pabrik, Instalasi listrik lainnya.

3. Mekanikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :

Instalasi pemanasan, ventilasi udara dan AC dalam bangunan, Perpipaan air dalam bangunan, Instalasi pipa gas dalam bangunan, Insulasi dalam


(26)

8

bangunan, Instalasi lift dan escalator, Pertambangan dan manufaktur, Instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal (Pekerjaan

Rekayasa), Konstruksi alat angkut dan alat angkat (Pekerjaan Rekayasa), Konstruksi perpipaan minyak, gas dan energi (Pekerjaan Rekayasa), Jasa penyedia peralatan kerja konstruksi.

4. Sipil, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :

Jalan raya, Jalan lingkungan,Jalan kereta api, Lapangan terbang dan runway, Jembatan, Jalan layang, Terowongan, Jalan bawah tanah, Pelabuhan atau dermaga, Drainase Kota, Bendung, Irigasi dan Drainase, Persungaian Rawa dan Pantai, Bendungan, Pengerukan dan Pengurugan, Pekerjaan penghancuran, Pekerjaan penyiapan dan pengupasan lahan, Pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah, Pekerjaan pemancangan, Pekerjaan pelaksanaan pondasi, Pekerjaan kerangka konstruksi atap, Pekerjaan atap dan kedap air, Pekerjaan pembetonan, Pekerjaan konstruksi baja, Pekerjaan pemasangan perancah pembetonan, Pekerjaan pelaksana khusus lainnya.

5. Tata Lingkungan, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain: Perpipaan minyak, Perpipaan gas, Perpipaan air bersih / limbah,

Pengolahan air bersih, Instalasi pengolahan limbah, Pekerjaan pengeboran air tanah, Reboisasi / Penghijauan.


(27)

9

2.2Pendapatan

Pengertian pendapatan menurut Weygandt et al diterjemahkan oleh Wibowo (2011:930)“Gross inflow of economic benefits during the period a rising in the ordinary activities of an entity whenthose inflows result in increases in equity, other than increases relating to contributions from equity participants”. Yang artinya adalah pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Sedangkan menurut Earl K et al (2010) dalam Ratunuman (2013) “revenues are inflowsor other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities (or a combination of both) from delivering or producting goods, rendering services, or carrying out other activities that constitute the entity’s on going major or central operations”. Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa pendapatan adalah arus masuk atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama atau aktivitas central yang sedang berlangsung.

Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut: “Pengertian Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman


(28)

10

karena aktivitas bisnis perusahaan yang menyebabkan terjadinya perubahan ekuitas.

2.2.1 Pengakuan Pendapatan

Menurut pendapat Weygandt et al (2011:955) “prinsip pengakuan pendapatan mengindikasikan bahwa pendapatan diakui ketika ada kemungkinan memberikan keuntungan ekonomi kepada perusahaan dan keuntungan tersebut dapat diukur

dengan andal.”

Menurut Harnanto (2003:389) mengenai pengakuan pendapatan yaitu, “Untuk

dapat diakui, pendapatan harus sudah direalisasi (realized) atau, dapat direalisasikan (realizable) dan sudah diperoleh (earned)”.

Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada saat proses produksi, Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi biasanya dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan produksi untuk kontrak jangka panjang. GAAP ( General Accepted Accounting Principle ) memperbolehkan dua metode akuntansi untuk pendapatan atas kontrak jangka panjang, yaitu sebagai berikut:

1. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion Method) Metode persentase penyelesaian adalah bentuk alternative atas metode kontrak selesai. Dalam metode ini, pengakuan pendapatan dicatat berdasarkan tingkat kemajuan pekerjaan atau dengan kata lain jumlah pendapatan yang diakui untuk


(29)

11

tiap periode ditentukan berdasarkan tingkat penyelesaian, bagian pendapatan dan beban (dan juga laba) diakui ketika dihasilkan pada setiap periode akuntansi.

Besarnya tingkat penyelesaian dari suatu kontrak harus diukur dimana

pengukuran yang biasa digunakan adalah pengukuran masukan dan pengukuran keluaran.

1. Pengukuran masukan (input measure), adalah upaya yang dikorbankan pada suatu proyek pada tanggal tertentu dibandingkan dengan total upaya yang diperkirakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

Pengukuran ini meliputi:

a. Metode biaya ke biaya (cost to cost method), Metode ini paling sering digunakan, dimana tingkat penyelesaian ditentukan dengan membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan estimasi biaya total yang diharapkan.

b. Metode usaha yang diupayakan (effort expended method), Metode ini didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan yang meliputi jam kerja, upah, jam mesin, atau kuantitas bahan. Bahan penyelesaian dengan menggunakan metode ini diperoleh dengan cara yang sama seperti metode biaya ke biaya.

2. Pengeluaran keluaran (output measure), adalah hasil pada tanggal tertentu dibandingkan dengan total hasil kerja proyek yang diselesaikan.

Pengukuran pendapatan dengan menggunakan ukuran keluaran didasarkan pada hasil yang dicapai dengan nilai tambah.


(30)

12

2. Metode kontrak selesai (Completed Contract Method)

Menurut metode ini, pendapatan diakui jika pekerjaan sudah selesai 100%. Semua biaya selama pelaksanaan dalam pekerjaan. Tagihan atas kemajuan tidak dicatat sebagaimana pendapatan, tetapi diakumulasikan dalam akun kontrak persediaan. Metode kotrak selesai harus digunakan hanya:

1) Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek,

2) Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian tidak dapat dipenuhi,

3) Jika terdapat bahaya yang melejat dalam kontrak itu diluar resiko bisnis yang normal dan berulang.

Metode kontrak selesai (completed contract method) ini hanya akan digunakan jika metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) tidak tepat.

2.2.2 Pendapatan Kontrak Konstruksi

Pendapatan yang terdapat dalam suatu kontrak konstruksi disebut pendapatan kontrak (contract revenue). Pendapatan kontrak menurut PSAK No.34 paragraf 11 (IAI, 2010) terdiri dari :

1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak.

2. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif.

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam


(31)

13

sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya

ketidakpastian. Penyebab peningkatan atau penurunan jumlah pendapatan kontrak yaitu :

1. Kontraktor dan pelanggan mungkin menyetujui penyimpangan atau klaim yang meningkatkan atau menurunkan pendapatan kontrak pada periode setelah periode dimana kontrak pertama kali disetujui.

2. Jumlah pendapatan yang disetujui dalam kontrak harga tetap dapat meningkat karena ketentuan – ketentuan kenaikan biaya.

3. Jumlah pendapatan dapat menurun karena denda yang timbul akibat keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut.

4. Jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit output, pendapatan kontrak meningkat jika jumlah unit meningkat.

Ada dua hal yang lazim dilakukan dalam kontrak konstruksi, yaitu:

1. Pemberian uang muka, yaitu : bagian nilai kontrak yang diterima kontraktor dari pemberi kerja sebelum pekerjaan dilaksanakan. Uang muka ini akan diperhitungkan (dipotong dari pembayaran tersisa secara proporsional dengan % pembayaran termin).

2. Retensi, yaitu : jumlah pembayaran termin yang ditahan oleh pemberi kerja sebagai jaminan untuk pemeliharaan atau perbaikan bagian pekerjaan yang telah selesai. Retensi ini akan dibayarkan kembali oleh pemberi kerja kepada kontraktor setelah konstruksi/pekerjaan 100% selesai dan


(32)

14

Menurut Asiyanto (2008: 51), cara pembayaran proyek konstruksi ada bermacam-macam, yaitu :

1. Pembayaran dengan uang muka atau tanpa uang muka.

2. Pembayaran bulanan (monthly payment), Prestasi atau kemajuan penyedia jasa dihitung setiap akhir bulan. Setelah prestasi tersebut diakui pengguna jasa maka penyedia jasa dibayar sesuai prestasi tersebut.

3. Pembayaran termin (progress payment), Pembayaran kepada penyedia jasa dilakukan atas dasar prestasi atau kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Jadi tidak atas dasar prestasi yang dicapai dalam satuan waktu (bulan).

4. Pembayaran sekali di akhir (turn key payment), Penyedia jasa harus mendanai dahulu seluruh pekerjaan sesuai dengan kontrak. Setelah pekerjaan selesai 100% dan diterima dengan baik oleh pengguna jasa barulah penyedia jasa mendapatkan pembayaran sekaligus.

2.2.3 Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi

Pekerjaan / kegiatan kontrak konstruksi diselesaikan dalam satu periode atau dalam beberapa periode, sehingga dalam pengakuan pendapatan kontrak konstruksi diakui pada saat produksi atau sebelum penyerahan barang/jasa. Menurut Weygandt et al (2011) dalam Rahayu dan Kardina (2012), ada dua metode akuntansi yang diterima secara umum untuk kontrak konstruksi yaitu :


(33)

15

1. Metode Kontrak Selesai (Completion Method/ Completed Contract Method)

Metode kontrak selesai umumnya digunakan untuk proyek dengan masa kontrak relatif singkat atau selesai dalam satu periode akuntansi. Namun metode kontrak selesai juga digunakan bila taksiran dari pekerjaan yang sedang berlangsung atau perkiraan biaya kontrak tidak dapat diestimasi dengan baik.

Menurut metode ini, pendapatan suatu kontrak pemborongan baru diakui pada saat penjualan yaitu saat pekerjaan telah selesai seluruhnya. Suatu proyek dikatakan selesai apabila biaya yang masih harus dikeluarkan atau segala biaya yang tak terduga merupakan jumlah yang tidak material. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai proyek, sehingga terdapat perbandingan beban dan pendapatan yang lebih baik. Namun bila perusahaan memiliki banyak kontrak dan pada setiap tahun selalu terdapat kontrak yang selesai maka biaya umum dan biaya administrasi dapat dibebankan sebagai biaya periode.

2. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion Method) Menurut metode ini suatu perusahaan akan mengakui pendapatan dan biaya pada suatu kontrak sesuai dengan kemajuan penyelesaian proyek, tidak menunggu sampai dengan proyek selesai. Karena pengukuran pendapatan didasarkan pada tingkat kemajuan proyek maka laba atau rugi suatu proyek


(34)

16

dapat ditentukan walaupun proyek belum selesai. Beberapa unsur yang harus ada jika metode persentase penyelesaian digunakan adalah:

a. Pendapatan kontrak, biaya kontrak dan kemajuan dari proyek dan diestimasikan dengan baik dan hasilnya dapat diandalkan.

b. Kontrak harus menetapkan dengan jelas pelaksanaan hak mengenai barang dan jasa yang akan disediakan dan diterima, kepentingan yang akan disediakan dan diterima, cara dan syarat-syarat penyelesaian.

c. Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak. d. Kontraktor dapat diharapkan untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak. Ada dua pendekatan dalam metode persentase penyelesaian :

a. Metode biaya ke biaya (cost to cost method)

Pada metode ini persentase tingkat penyelesaian diukur dengan

membandingkan dengan biaya yang telah terjadi dengan taksiran total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

b. Pendekatan Fisik

Dalam menilai kemajuan pekerjaan didasarkan pada kemajuan fisik pekerjaan dan bukan didasarkan pada kemajuan pengeluaran biaya seperti halnya pada metode biaya ke biaya.

Pembagian metode untuk mengukur tingkat kemajuan proyek yang terdapat dalam Standar Akuntasi Keuangan tidak berbeda dengan yang telah disebutkan diatas yakni:


(35)

17

1. Berdasarkan proporsi biaya kontrak untuk pekerjaan yang telah

dilaksanakan dibandingkan dengan total biaya kontrak yang diestimasi. Biaya-biaya yang tidak termasuk misalnya:

a. Biaya kontrak yang berhubungan dengan aktivitas masa kontak, seperti biaya bahan yang telah dikirim ke lokasi atau dimasukkan untuk penggunaan dalam suatu kontrak tetapi belum dipasang, digunakan atau diaplikasikan selama pelaksanan kontrak kecuali bahan-bahan tersebut telah dibuat secara khusus untuk keperluan kontrak yang bersangkutan.

b. Pembayaran yang dibayarkan ke sub kontraktor sebagai uang muka atas pekerjaan yang dilaksanakan dalam sub kontrak tersebut. 2. Survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.

3. Penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan kontrak.

2.3Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kepengurusan sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas. Laporan keuangan yang diterbitkan harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku agar laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya atau dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lain. Laporan keuangan diperoleh dari proses berjalannya sistem akuntansi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem atau proses akuntansi tidak dapat dibuat secara mudah, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang


(36)

18

berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 dalam Harahap (2009:121), Tujuan Laporan Keuangan adalah:

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.4Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai berikut :

Ratunuman (2013) dengan judul Analisis Pengakuan Pendapatan Dengan Persentase Penyelesaian Dalam Penyajian Laporan Keuangan pada PT. Pilar Dasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan pengakuan pendapatan dengan metode persentase penyelesaian dalam rangka penyajian laporan keuangan. Setelah menganalisis, menurut Ratunuman (2013), Perusahaan lebih


(37)

19

baik menggunakan metode pendekatan cost-to-cost dalam mengakui pendapatan dan laba periode berjalan karena dengan metode cost-to-cost pendapatan, beban dan laba konstruksi yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan kontrak secara proporsional sehingga menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar bagi perusahaan.

Rahayu dan Kardina (2012) dengan judul Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang, berdasarkan PSAK No. 34, menjelaskan bahwa CV. Samudera Konstruksi Palembang sebaiknya

menggunakan metode persentase penyelesaian dalam mengakui pendapatan untuk proyek jangka panjang. Jika dengan metode persentase penyelesaian perusahaan akan mengakui pendapatan setiap tahunnya, laporan laba rugi yang dihasilkan menjadi akurat dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 tentang Kontrak Konstruksi. Dengan demikian maka laporan laba rugi yang disajikan oleh perusahaan akan memberikan informasi yang tepat untuk

pengambilan keputusan perusahaan.

Danial dan Triandi (2009) dengan judul Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dan Beban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi. Menurut Danial dan

Triandi,perusahaan perlu memiliki suatu sistem pelaporan dan anggaran keuangan yang efektif dalam menelaah estimasi pendapatan dan biaya kontrak sesuai

dengan kemajuan kontrak dan perusahaan hendaknya secara konsisten menggunakan metode persentase penyelesaian dalam melakukan pengakuan pendapatan dan beban kontrak.


(38)

20

Gustati, Haryadi dan Santi (2011) dengan judul Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap Penentuan Laba / Rugi Periodik. Menurut Gustati, Haryadi dan Santi, Agar dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan atau standar akuntansi yang berlaku, sebaiknya perusahaan kontrak konstruksi ditangani oleh akuntan yang berkompeten dibidangnya, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan mencerminkan aktivitas perusahaan yang sebenarnya dalam suatu periode. Hal ini ditujukan agar pemakai dapat menilai kinerja perusahaan dalam suatu periode dan tidak keliru dalam pengambilan keputusan.

2.5Kerangka Pemikiran

Model komprehensif yang dimaksud adalah model yang memberikan gambaran mengenai pengakuan pendapatan pada PT. XYZ memakai metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian serta mengetahui perbedaan dampak

penerapan antara metode kontrak selesai dan persentase penyelesaian sehingga dapat menggunakan metode dengan tepat dalam meningkatkan laba. Berikut adalah gambar yang menunjukan kerangka pikir dalam penelitian ini:


(39)

21

Gambar 1. Model Penelitian

Pendapatan yang diakui perusahaan konstruksi adalah pada saat Pelaksanaan suatu proyek dilakukan setelah adanya permintaan dari pihak pemberi kerja. Menurut PSAK 34 menjelaskan bahwa jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan, dalam penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi bisa dalam waktu satu tahun atau lebih dari satu tahun, maka dalam pengakuan pendapatan harus akurat. Metode pengakuan pendapatan jasa konstruksi menurut Kieso & Weygandt (2002) dalam Gustati, Haryadi dan Santi (2011) yaitu metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Kedua metode tersebut harus

diterapkan dengan tepat supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pengakuan pendapatan dan dampak pada laba perusahaan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

34

Pengakuan Pendapatan Menurut Perusahaan

Pernyataan Standar Akuntansi


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Menurut Umar (2005: 6), penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang dapat

dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yaitu dengan menjelaskan atau menggambarkan pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT. XYZ dan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.

3.2Sumber Data

Menurut (Sugiyono, 2009:14). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Data Primer

Merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi atau pun dalam bentuk file-file dan data ini harus dicari melalui nara sumber yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi atau pun data.


(41)

23

2. Data Sekunder

Merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data ini sudah tersedia, sehingga peneliti hanya mencari dan mengumpulkannya saja.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan sekunder, karena data diperoleh secara langsung melalui nara sumber, yang menjadi informan adalah salah satu pegawai keuangan pada PT. XYZ, Data Primer, dalam hal ini peneliti melakukan wawancara langsung serta melakukan observasi. Pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan dalam mendapatkan data yang akan diolah menjadi suatu hasil penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengadakan studi kepustakaan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini, karangan ilmiah, serta sumber lain yang berhubungan dengan penelitian untuk menghimpun pengetahuan teoritis serta teknik-teknik perhitungan yang berhubungan dengan penelitian. Agar

memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka penulis membutuhkan data dan informasi yang dapat mendukung penelitian dengan metode pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan, yaitu dengan mempelajari buku, artikel jurnal dan sumber-sumber materi lainnya yang dapat dijadikan referensi terhadap masalah yang dibahas. Berdasarkan sumbernya data yang diperlukan terdiri dari data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi, terdiri dari:


(42)

24

- Dokumen perusahaan, berupa rencana anggaran biaya proyek perusahaan dan rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek perusahaan.

- Penelitian kepustakaan, buku-buku, pendapat atau pemikiran pihak lain berupa,makalah jurnal dan literatur lainnya yang relevan.

3.3Metode Analisis Data

Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna ungkapan larangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:9)

yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian. Adapun gambaran umum yang akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran secara singkat mengenai objek penelitian ini yaitu PT. XYZ.

2. Memberikan gambaran mengenai urutan proses kegiatan PT. XYZ dari awal mendapatkan proyek sampai dengan penyelesaian proyek, dari


(43)

25

sebelum menentukan nilai kontrak, sampai kepada pekerjaan diterima hingga suatu pekerjaan diselesaikan.

3. Memberikan gambaran mengenai metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT. XYZ, pengukuran pendapatan menggunakan nilai tunai sebagai ukuran dalam penentuan pendapatan yang diakui yaitu sebesar nilai kontrak yang ditanda tangani pada saat transaksi. 4. Memberikan gambaran pengakuan pendapatan yang sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 dalam perusahaan jasa konstruksi serta perbandingan antara pengakuan pendapatan perusahaan yang dipakai perusahaan dengan pengakuan pendapatan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.


(44)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa:

1. Metode pengakuan pendapatan yang ada di PT. XYZ adalah berdasarkan progress kerja (kemajuan kerja) atau yang lebih dikenal dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) yang berdasarkan usulan hasil (output measures).

2. Perbedaan penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut PSAK No.34 adalah PT XYZ tidak

menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset dan jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban, tetapi mencatat selisih tersebut sebagai piutang konstruksi.

3. PT. XYZ dalam menentukan tingkat penyelesaian pekerjaannya berdasarkan taksiran hasil atau kemajuan yang dicapai secara fisik (output measures) yang dibuat oleh bagian teknik dan operasi dalam bentuk laporan prestasi proyek yaitu dengan menghitung volume pekerjaan yang telah diselesaikan. 5.2 Implikasi

1. Untuk proyek jangka panjang PT. XYZ mengakui pendapatan secara

profesional yaitu dengan menerapkan metode persentase penyelesaian dalam pengakuan hasil. Adapun alasan dari perusahaan menggunakan metode ini


(45)

44

adalah agar laporan yang disajikan dapat mencerminkan hasil operasi secara layak atau wajar dan agar prestasi berkala perusahaan dapat diperlihatkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penggunaan metode hasil ukuran sebaiknya tidak diterapkan kepada seluruh jenis proyek tetapi hanya kepada proyek-proyek tertentu yang hasil atau outputnya dapat dihitung satuannya dengan tepat sehingga dapat digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian pekerjaan tersebut secara akurat.

2. Perhitungan persentase penyelesaian pekerjaan yang telah diselesaikan tidak mengalami kesulitan walaupun hasil dari pekerjaan kontrak tersebut tidak memiliki satuan pengukur keluaran yang jelas. Perusahaan dalam mengukur persentase penyelesaiannya sebaiknya menggunakan ukuran masukan dalam hal ini, sehinggga akan menunjukkan hubungan antara suatu unit masukan dengan produktivitas.

5.3 Keterbatasan

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian tidak menggunakan nama perusahaan yang asli, karena permintaan dari pejabat perusahaan untuk tidak menggunakan nama perusahaannya karena ada beberapa kepentingan. Data yang peneliti peroleh merupakan data yang sesungguhnya dan dapat dibuktikan


(46)

45

2. Penelitian ini hanya menggunakan 1 dokumen rencana anggaran biaya dan 1 dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan sebagai bahan penelitian skripsi ini.

5.4 Saran

1. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam

pelaksanaan kontrak konstruksi jangka panjang.

2. Untuk proyek-proyek tertentu seperti pembangunan drainase dan jaringan pengairan, jembatan, jalan, landasan dan lokasi pengeboran darat gedung dan proyek lainnya yang sulit dihitung unit hasilnya sebaiknya digunakan metode ukuran masukan biaya ke biaya (input measure to cost method) karena dengan metode ini dianggap akan lebih memadai di dalam menentukan tingkat

penyelesaian proyek-proyek tersebut. Disamping itu untuk jenis kontrak-kontrak konstruksi jangka pendek sebaiknya diterapkan metode kontrak-kontrak selesai (completed contract method) di dalam penentuan pendapatannya. 3. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang

akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam


(47)

DAFTAR PUSTAKA .

Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Proyek Jalan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Basrindu, Adam. 2010. Bisnsi Kontraktor – Jasa Konstruksi. http://tulisan-adam.blogspot.com/2010/12/bisnis-kontraktor-jasa-konstruksi.html

David. 2007. Faktor-Faktor yang Mendasari Pemilihan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Kontrak Konstruksi pada PT. Nusa Raya Cipta Cabang Medan. Jurnal.

Danial, Muhammad danTriandi. 2009. PengaruhPengakuanPendapatan DanBeban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi. Jurnal. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Earl K. Stice., James D. Stice., K. Fred Skousen. 2010 Intermediate Accounting, 17E. Brigham Young University.

Gustati., Haryadi, Anda Dwi dan Elfitri, Santi. 2011.Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap Penentuan Laba/Rugi Periodik. Jurnal. Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang.

Harnanto. 2003. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 2003/2004, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

IkatanAkuntan Indonesia 2010, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta.

Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weygant. (2002). Intermediate Accounting.(ninth Edition). Toronto, Canada : Johan Wiley & Sons Inc.

Prastowo,Dwi., Julianty,Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan.Yokyakarta: AMP YKPN.

Rahayudan Kardinal. 2012. Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34.Jurnal. Jurusan Akuntansi STIE MDP.


(48)

Ratunuman, Sisilia Merry. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan Dengan Persentase Penyelesaian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pt. Pilar Dasar. Jurnal. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado.

S. Munawir.2004. Analisa Laporan Keuangan. (Edisi keempat). Yogyakarta Liberty.

Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Salembah Empat, Jakarta.

Weygant, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul W. Kimmel, 2011. Intermediate Accounting, Jilid Satu alih bahasa Herman Wibowo, dkk., PT Erlangga, Jakarta.


(1)

sebelum menentukan nilai kontrak, sampai kepada pekerjaan diterima hingga suatu pekerjaan diselesaikan.

3. Memberikan gambaran mengenai metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT. XYZ, pengukuran pendapatan menggunakan nilai tunai sebagai ukuran dalam penentuan pendapatan yang diakui yaitu sebesar nilai kontrak yang ditanda tangani pada saat transaksi. 4. Memberikan gambaran pengakuan pendapatan yang sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 dalam perusahaan jasa konstruksi serta perbandingan antara pengakuan pendapatan perusahaan yang dipakai perusahaan dengan pengakuan pendapatan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa:

1. Metode pengakuan pendapatan yang ada di PT. XYZ adalah berdasarkan progress kerja (kemajuan kerja) atau yang lebih dikenal dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) yang berdasarkan usulan hasil (output measures).

2. Perbedaan penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut PSAK No.34 adalah PT XYZ tidak

menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset dan jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban, tetapi mencatat selisih tersebut sebagai piutang konstruksi.

3. PT. XYZ dalam menentukan tingkat penyelesaian pekerjaannya berdasarkan taksiran hasil atau kemajuan yang dicapai secara fisik (output measures) yang dibuat oleh bagian teknik dan operasi dalam bentuk laporan prestasi proyek yaitu dengan menghitung volume pekerjaan yang telah diselesaikan. 5.2 Implikasi

1. Untuk proyek jangka panjang PT. XYZ mengakui pendapatan secara

profesional yaitu dengan menerapkan metode persentase penyelesaian dalam pengakuan hasil. Adapun alasan dari perusahaan menggunakan metode ini


(3)

adalah agar laporan yang disajikan dapat mencerminkan hasil operasi secara layak atau wajar dan agar prestasi berkala perusahaan dapat diperlihatkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penggunaan metode hasil ukuran sebaiknya tidak diterapkan kepada seluruh jenis proyek tetapi hanya kepada proyek-proyek tertentu yang hasil atau outputnya dapat dihitung satuannya dengan tepat sehingga dapat digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian pekerjaan tersebut secara akurat.

2. Perhitungan persentase penyelesaian pekerjaan yang telah diselesaikan tidak mengalami kesulitan walaupun hasil dari pekerjaan kontrak tersebut tidak memiliki satuan pengukur keluaran yang jelas. Perusahaan dalam mengukur persentase penyelesaiannya sebaiknya menggunakan ukuran masukan dalam hal ini, sehinggga akan menunjukkan hubungan antara suatu unit masukan dengan produktivitas.

5.3 Keterbatasan

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian tidak menggunakan nama perusahaan yang asli, karena permintaan dari pejabat perusahaan untuk tidak menggunakan nama perusahaannya karena ada beberapa kepentingan. Data yang peneliti peroleh merupakan data yang sesungguhnya dan dapat dibuktikan


(4)

45

2. Penelitian ini hanya menggunakan 1 dokumen rencana anggaran biaya dan 1 dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan sebagai bahan penelitian skripsi ini.

5.4 Saran

1. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam

pelaksanaan kontrak konstruksi jangka panjang.

2. Untuk proyek-proyek tertentu seperti pembangunan drainase dan jaringan pengairan, jembatan, jalan, landasan dan lokasi pengeboran darat gedung dan proyek lainnya yang sulit dihitung unit hasilnya sebaiknya digunakan metode ukuran masukan biaya ke biaya (input measure to cost method) karena dengan metode ini dianggap akan lebih memadai di dalam menentukan tingkat

penyelesaian proyek-proyek tersebut. Disamping itu untuk jenis kontrak-kontrak konstruksi jangka pendek sebaiknya diterapkan metode kontrak-kontrak selesai (completed contract method) di dalam penentuan pendapatannya. 3. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang

akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam


(5)

.

Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Proyek Jalan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Basrindu, Adam. 2010. Bisnsi Kontraktor – Jasa Konstruksi. http://tulisan-adam.blogspot.com/2010/12/bisnis-kontraktor-jasa-konstruksi.html

David. 2007. Faktor-Faktor yang Mendasari Pemilihan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Kontrak Konstruksi pada PT. Nusa Raya Cipta Cabang Medan. Jurnal.

Danial, Muhammad danTriandi. 2009. PengaruhPengakuanPendapatan DanBeban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi. Jurnal. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Earl K. Stice., James D. Stice., K. Fred Skousen. 2010 Intermediate Accounting, 17E. Brigham Young University.

Gustati., Haryadi, Anda Dwi dan Elfitri, Santi. 2011.Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap Penentuan Laba/Rugi Periodik. Jurnal. Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang.

Harnanto. 2003. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 2003/2004, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

IkatanAkuntan Indonesia 2010, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta.

Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weygant. (2002). Intermediate Accounting.(ninth Edition). Toronto, Canada : Johan Wiley & Sons Inc.

Prastowo,Dwi., Julianty,Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan.Yokyakarta: AMP YKPN.

Rahayudan Kardinal. 2012. Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34.Jurnal. Jurusan Akuntansi STIE MDP.


(6)

Ratunuman, Sisilia Merry. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan Dengan Persentase Penyelesaian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pt. Pilar Dasar. Jurnal. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado.

S. Munawir.2004. Analisa Laporan Keuangan. (Edisi keempat). Yogyakarta Liberty.

Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Salembah Empat, Jakarta.

Weygant, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul W. Kimmel, 2011. Intermediate Accounting, Jilid Satu alih bahasa Herman Wibowo, dkk., PT Erlangga, Jakarta.