Laporan KKL Ajid Menjemen kelas B

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
STUDI BANDING DI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA MOJOKERTO
DAN PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK. PASURUAN

Digunakan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat Mengajukan Skripsi
Dalam Rangka Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Wijaya Mulya Surakarta

Oleh:
Nama : Ajid Jamal Rifa’i
NPM

: 201402004

ProgDi : Manajemen S-1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) WIJAYA MULYA SURAKARTA
2016

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

STUDI BANDING DI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA MOJOKERTO
DAN PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK. PASURUAN

Digunakan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat Mengajukan Skripsi
Dalam Rangka Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Wijaya Mulya Surakarta

Oleh:
Nama : Ajid Jamal Rifa’i
NPM

: 201402004

ProgDi : Manajemen S-1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) WIJAYA MULYA SURAKARTA
2016

i


HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan ini telah disetujui oleh Pembimbing Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wijaya Mulya Surakarta.

Hari

: ………………………….

Tanggal : ………………………….

Surakarta, ……………………………..
Pembimbing

NIDN: 

ii

KATA PENGANTAR


Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur kepada Allah SWT. Karena, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Adapun Laporan Kuliah Kerja Lapangan yang berjudul “Studi Banding di PT. Yakult
Indonesia Persada Mojokerto dan PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Pasuruan” tersebut
dibuat untuk melengkapi dan memenuhi syarat-syarat mengajukan skripsi dalam rangka
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wijaya
Mulya Surakarta.
Dengan selesainya Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dra. Sri Isfantin Puji Lestari, SE, MM. selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Wijaya Mulya Surakarta.
2. Drs. Kasidi, MM. selaku pembimbing Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
3. Semua pihak yang telah mendukung dan memberi bantuan dalam kegiatan
penulisan.
Akhir kata, semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat kepada kita
semua.

Sukoharjo, ......................................


Ajid Jamal Rifa’i

DAFTAR ISI
iii

Halaman Judul ………………………………………………………………………….... i
Halaman Persetujuan …………………………………………………………………….. ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….iii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum KKL ………………………………………………………... 1
B. Maksud dan Tujuan KKL …………………………………………………. 1
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. PT. Yakult Indonesia Persada……………………………………………… 2
1. Visi dan Misi ………………………………………………………….. 2
2. Struktur Organisasi……………………………………………………..2
3. Aspek Pasar……………………………………………………………. 3
4. Aspek Modal ………………………………………………………….. 4
5. Aspek Sumber Daya Manusia.………………………………………… 5

6. Aspek Produksi………………………………………………………... 5
7. Aspek Manajemen……………………………………………………...9
8. Aspek Kemitraan……………………………………………………….11
B. PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK. ……………………………. 12
1. Visi dan Misi Perusahaan……………………………………………… 12
2. Struktur Organisasi……………………………………………………..13
3. Aspek Pasar……………………………………………………………. 13
4. Aspek Modal…………………………………………………………... 14
5. Aspek Sumber Daya Manusia ...……….……………………………… 14
6. Aspek Produksi………………………………………………………... 15
7. Aspek Manajemen……………………………………………………...22
8. Aspek Kemitraan……………………………………………………… 23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………….25
1. PT. Yakult Indonesia Persada…………………………………………. 25
2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. …………………………………. 26
B. Saran……………………………………………………………………….. 27
1. PT. Yakult Indonesia Persada…………………………………………. 27
2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. …………………………………. 27
Daftar Pusaka…………………………………………………………………………….. 28

Lampiran………………………………………………………………………………….. 29
A. PT. Yakult Indonesia Persada……………………………………………… 29
B. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. ………………………………………. 31

iv

v

BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum KKL
Surat Keputusan No. 07/KKL/STIE/WM/X/2016 bahwa KKL merupakan
mata kuliah berbobot 3 SKS yang wajib ditempuh guna melengkapi syarat
mengikuti skripsi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wijaya Mulya
Surakarta.
B. Maksud dan Tujuan KKL
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
yang dimiliki oleh mahasiswa agar dapat beradaptasi dengan lingkungan,
berkompeten sehingga memilliki daya saing yang kuat. Sedangkan tujuan khusus

yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah mahasiswa dapat memahami praktek
tentang manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya
manusia, dan manajemen operasional yang diterapkan perusahaan.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. PT. Yakult Indonesia Persada
1. Visi dan Misi
a. Visi
PT. Yakult Indonesia Persada sebagai perusahaan dengan produk
minuman

kesehatan

memilliki

visi

“Mengeksplorasi


kemungkinan

pemanfaatan bakteri berguna untuk meningkatkan kesehatan manusia.”
b. Misi

1

Misi perusahaan Yakult adalah “Sebagai pelopor prebiotik minuman
Yakult yang sehat yang membantu dalam menjaga usus.”
2. Struktur Organisasi
Presiden
Direktur
Direktur
Operasional
Manager

P

M


H

Ke

P

S

r

ar

C

ua

D

C


o

ke

P
ng
Superviso

Q

M

d

ti

an

A


u

n

k

g

si

r
Officer

Operator

2

3. Aspek Pasar
PT. Yakult Indonesia Persada memiliki cakupan pasar yang luas di
Indonesia yang tersebar ke seluruh wilayah di pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan, dan Sulawesi.
Konsumen Yakult pun terdiri dari berbagai kalangan usia. Karena sifatnya yang
berupa minuman kesehatan, bahkan balita dengan usia minimal 6 bulan (sudah
mengkonsumsi makanan tambahan) dapat diberikan Yakult. Untuk konsumen
dari kalangan lansia, tersedia Yakult Ace.
Metode pemasaran Yakult adalah dengan membuat iklan dengan tagline
yang mudah diingat konsumen yang menunjukkan karakteristik Yakult. Pada
tahun 1996, Yakult menerapkan tagline “Sudahkah Anda minum Yakult?” pada
iklannya. Yakult tidak memberikan pertanyaan dengan jawaban “ya” atau
“tidak”. Hal ini demi merangsang keinginan konsumen untuk mengkonsumsi
Yakult setelah melihat iklan tersebut.
Pada tahun 2001, Yakult menerapkan tagline baru “Kami terusss minum
Yakult.”Hal ini merupakan langkah penyegaran dalam mempromosikan Yakult
karena Yakult tidak memiliki variasi rasa maupun warna di dalam produknya.
Pada tahun 2003, Yakult mencantumkan “Pelopor Probiotik” dalam kemasan
maupun iklannya.Hal ini sekaligus memberikan gambaran misi Yakult sebagai
pelopor probiotik dalam menjaga kesehatan usus.
Pada tahun 2004, Yakult memasuki pasar

pada

supermarket-

supermarket.Yakult juga mengubah iklannya dengan menambahkan suasana
keluarga yang sedang berbelanja di supermarket, menandakan Yakult kini sudah
tersedia di supermarket-supermarket.
Pada tahun 2005, Yakult membuat jingle-nya yang berjudul “Days a Week”
untuk iklan barunya.
Pada tahun 2006, Yakult melakukan ekspansi produknya ke 33 negara dan
dengan tagline Yakult World.

3

Pada tahun 2007, Yakult memperbarui tampilannya dengan memberi aksen
pelangi pada kemasan Yakult yang baru.Hingga saat ini kemasan pelangi tetap
dipakai karena dapat mendeskripsikan keceriaan ketika meminum Yakult.
Pada tahun 2010, Yakult menerapkan tagline baru yaitu “Cintai Ususmu”.
Yakult memilih tagline tersebut dengan maksud yang jelas. Mencintai usus
berarti peduli pada kesehatan diri sendiri. Jika usus baik maka proses
pencernaan juga berjalan baik.
Selain promosi dengan iklan, Yakult juga melakukan promosi dengan
edukasi kesehatan tentang pentingnya minum Yakult. Cara promosi tersebut
disisipkan pada pemutaran film di tempat umum yang banyak dikunjungi
seperti sekolah, puskesmas, perkantoran, dan lain-lain. Promosi tersebut
dilakukan baik dengan film showing mobil maupun dengan melakukan
kunjungan pabrik. Setelah masyarakat sadar manfaat meminum Yakult bagi
kesehatan, diharapkan konsumen pasar akan meningkat.
4. Aspek Modal
Dalam sebuah perusahaan tentunya perusahaan tersebut membutuhkan
modal, modal sendiri adalah segala nilai sesuatu aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan dan yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan modal sendiri
meliputi dalam artian uang dalam bentuk modal/barang.
Sumber modal PT. Yakult sendiri benar-benar 100% dari Yakult Honsha
Co. Ltd dan menjadi penanam modal asing murni (tidak patungan), itu sumber
modal dalam PT. Yakult internal sedangkan mungkin sumber modal eksternal
berasal dari bank atau pinjaman dan pasar modal atau supplier.
5. Aspek Sumber Daya Manusia
Faktor Sumber Daya Manusia juga berpengaruh pada kegiatan perusahaan.
Pada PT. Yakult pekerja terdiri dari berbagai lini dengan kualifikasi jenjang
pendidikan yang berbeda.Pekerja lini bawah, kualifikasi yang dibutuhkan
berupa lulusan SMA dan D3. Pada manajer (level bawah) memiliki kualifikasi
4

lulusan S1 dan pada manajer atas (top manajer) memiliki kualifikasi lulusan S2.
Kuantitas dari pekerja Yakult Mojokerto ada kurang lebih 200 pekerja dengan
sistem pembagian 2 shift kerja, karena proses produksi Yakult sendiri sudah
dikerjakan dengan mesin-mesin modern.
6. Aspek Produksi
Setiap tahapan proses produksi Yakult harus memenuhi standar
internasional secara ketat dan higienis untuk menjamin kualitas produk, dan
proses produksi dilakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
Pabrik Yakult menggunakan mesin otomatis dan sistem tertutup, yang
merupakan standar bagi seluruh pabrik Yakult di penjuru dunia dan seluruh
perlengkapan produksinya menggunakan bahan stainless steel terbaik yang
berkualitas.
Untuk menghasilkan produk yang aman dengan kualitas terbaik, Yakult
Indonesia menerapkan proses produksi berdasarkan manajemen keamanan
pangan sesuai standar ISO 22000:2005. Selain itu, Yakult juga mengambil
tindakan lebih lanjut dalam menerapkan sistem manajemen kualitas sendiri
yang ketat berdasarkan standar sertifikasi tersebut. Dengan demikian,
perusahaan telah menciptakan jaminan kualitas yang tinggi untuk menghasilkan
produk yang aman dan berkualitas baik.
a. Tahap memasuki ruang produksi Yakult
Jika diuraikan secara rinci, maka ada 6 tahapan yang harus dilalui
karyawan Yakult sebagai berikut:
1) Membersihkan sepatu
2) Memakai penutup kepala
3) Memakai sepatu boot
4) Mencuci kedua tangan
5) Mensucihamakan kedua tangan
6) Memasuki ruang air shower
b. Bahan baku
Bahan baku pembuat Yakult sebagian besar masih diimpor, bahan
baku untuk membuat Yakult antara lain:Lebih dari 6,5 milyar bakteri

5

Lactobacillus casei Shirota strain hidup, susu bubuk skim, glukosa,
sukrosa, perisa Yakult, dan air.
c. Proses produksi
Proses produksi Yakult dapat dibagi menjadi 7 tahapan proses, berikut
tahapan-tahapan tersebut:
1) Proses pembuatan seed starter (proses A)
Skim milk powder dan glukosa dilarutkan dengan air kemudian
disterilisasi dan difermentasi dengan penambahan Lactobacillus casei
Shirota strain di dalam tangki pembibitan (seed tank).
2) Proses pembuatan susu fermentasi (proses B)
a) Susu bubuk skim dan glukosa dituang ke dalam silo.
b) Susu bubuk skim dan glukosa dari silo tank selanjutnya dilarutkan
menggunakan air panas di dalam disolving tank.
c) Setelah proses pelarutan sempurna, larutan difilter dan ditransfer
ke mesin Ultra High Temperature (UHT) untuk disterilisasi
dengan temperatur tertentu. Dari mesin UHT selanjutnya larutan
susu steril ini ditransfer ke culture tank.
d) Untuk mendapatkan warna khas Yakult, susu dipanaskan dengan
temperature tertentu.
e) Proses penambahan seed starter (lihat proses A)
f) Proses fermentasi sejak proses seeding sampai didapatkannya
suatu susu fermentasi sesuai standar mutu yang ditetapkan.
g) Susu fermentasi yang sudah memenuhi standar mutu selanjutnya
dihomogenisasi menggunakan mesin homogenizer.
3) Proses pembuatan sirup (proses C)
a) Sukrosa (gula rafinasi) dituang ke dalam silo tank.
b) Sukrosa (gula rafinasi) dari silo tank selanjutnya dilarutkan
menggunakan air panas di dalam disolving tank.
c) Setelah larut sempurna, sirup ditransfer ke mesin HTST (High
Temperatur Short Time) untuk disterilisasi.
4) Proses mixing-1 (proses D)
Proses mixing-1 adalah proses dimana susu fermentasi dari mesin
Homogenizer (hasil proses B) ditransfer ke storage tank yang sudah

6

berisi dengan sirup steril (hasil proses C). hasil dari proses ini disebut
sebagai Yakult Concentrate (YACON).
5) Proses sterilisasi air (proses E)
Air yang sudah mendapatkan perlakuan awal selanjutnya disterilisasi
dengan mesin ultraviolet (UV) dan ditampung sebagai air steril di
dalam water tank.
6) Proses pembotolan dan pengepakan
a) Botol-botol Polistyrene dihasilkan oleh mesin Moulding, Yakult
dibotolkan secara otomatis oleh mesin pengisi dan ditutup dengan
aluminium foil. Setiap botol Yakult mempunyai volume 65 ml.
b) Yakult yag sudah dibotolkan selanjutnya dikemas menjadi
kemasan Multi yang terdiri dari 5 botol/pak dan dikemas lagi
menjadi kemasan Repack yang terdiri dari 10 pak Multi/pak (=50
botol).
7) Penyimpanan dingin
Yakult yang sudah dikemas selajutnya disimpan dalam Cold Storage.
d. Produk Yakult
Yakult tidak memiliki varian rasa maupun warna, disebabkan rasa dan
warna pada Yakult asli berasal dari proses fermentasi. Hingga sekarang
Perusahaan Yakult hanya memproduksi 2 jenis Yakult, yaitu:
1) Yakult biasa/regular
Yakult dengan isi bersih 65 ml dengan kandungan bakteri L. casei
Shirota strain 6,5 milyar di dalamnya.
2) Yakult Ace/premium
Yakult dengan isi bersih 80 ml dengan kandungan bakteri L. casei
Shirota strain mencapai 30 milyar. Bahkan terdapat kandungan
beberapa vitamin B, seperti vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, dan
vitamin D.
e. Pengolahan limbah
Untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan, pabrik Yakult Indonesia
telah membangun sistem pengolahan air limbah dengan menggunakan
teknologi yang diciptakan oleh Yakult Jepang.Sistem ini menggunakan
7

botol Yakult tanpa dasar yng diletakkan dalam tangki pengolahan limbah
dimana kemudian beragam mikroorganisme menempati bagian dalam dan
luar botol Yakult tersebut. Mikroorganisme ini mengurai dan mengolah
zat-zat organik yang membuat keruh air sehingga menghasilkan air yang
jernih.
7. Aspek Manajemen
PT Yakult Indonesia Persada didirikan pada tanggal 2 Februari 1990,
dengan kantor pusat di Central Plaza, Jakarta Selatan. Pada tahun yang sama
dilakukan pembangunan Pabrik di Pasar Rebo.
Pada tahun 1991, Yakult Indonesia memulai pemasaran produknya di
Jakarta, juga pembukaan cabang bandung (Jawa Barat) dan cabang Surabaya
(Jawa Timur).
Pada tahun 1992, pembukaan kantor cabang Semarang (Jawa Tengah) dan
Bandar Lampung.
Pada tahun 1996, kantor cabang Solo mulai beoperasi.
Pada tahun 1997, pembukaan cabang Yakult di Bali dan Medan, pada
tahun ini pula dilakukan pemindahan lokasi Pabrik Yakult dari Pasar Rebo –
Jakarta ke Cicurug, Sukabumi.
Pada tahun 2001, status perusahaan berubah menjadi PMA, juga cabang
Pekanbarun memulai kegiatan operasional.
Pada tahun 2002, pembukaan cabang Cirebon (Jawa Barat) dan cabang
Palembang (Sumatera Selatan).
Pada tahun 2003, pembukaan cabang Tasikmalaya, Malang dan Padang.
Pada tahun 2004, pembukaan cabang di Serang, Tegal, Madiun,
Purwakarta, Jember, Purwokerto, dan Makasar.
Pada tahun 2005, cabang Banjarmasin, Pontianak dan Balikpapan
dibuka.Pada tahun ini Pabrik Yakult mendapat sertifikat HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point).
Pada tahun 2006, pembukaan cabang Yogyakarta, Jambi, Batam dan
Manado. Pada tahun ini Pabrik Yakult mendapatkan Sertifikat ISO9001:2000.

8

Pada tahun 2007, peluncuran Yakult Ace sebagai produk kedua di
Indonesia. Cabang Lombok, Bengkulu, dan Padang Sidempuan memulai
kegiatan operasional.
Pada tahun 2008, pembukaan stand Yakult di Kidzania Jakarta sebagai
saran bermain dan edukasi anak. Pada tahun ini Yakult mendapatkan Top Brand
dan Best Brand Award.
Pada tahun 2009, pemindahan kantor cabang Madiun ke Kediri, menjadi
cabang Kediri. Kemudian pembukaan cabang Bangka dan Banda Aceh. Yakult
mendapatkan Top Brand dan Best Brand Award.
Pada tahun 2010, pembukaan cabang Yakult di Bukittinggi. Pembangunan
pengolahan air limbah di Pabrik Yakult Cicurug. Yakult kembali mendapatkan
Top Brand Award dan Best Brand Award.
Pada tahun 2011, pembukaan cabang Yakult di Kudus, Palangkaraya,
Samarinda dan Baturaja.
Pada tahun 2012, pembukaan cabang Yakult di Pematangsiantar, Duri,
Muarabungo dan Madiun.Yakult juga mendapatkan Top Brand Award.
Pada tahun 2013, pembukaan cabang Yakult di Lhoksumawe dan
Magelang.Pada tahun ini dilakukan pembangunan Pabrik Yakult kedua di
Ngoro, Mojokerto.
8. Aspek Kemitraan
PT. Yakult memiliki kemitraan pada sistem distribusi produknya karena
Yakult mempunyai 2 sistem distribusi, yaitu direct sales dan Yakult Lady.
Dengan sistem direct sales, staff penjualan Yakult sendiri mengantarkan produk
mereka dengan kendaraan berpendingin untuk menjamin ketersediaan Yakult di
supermarket, minimarket, toko, kantin, dan gerai lainnya. Selain itu, staff
penjualan mereka juga memberikan penjelasan mengenai manfaat Yakult
kepada pelanggan melalui kegiatan sampling di beberapa supermarket besar,
serta penempatan sales promotion di supermarket untuk memberikan kejelasan
kepada pelanggan.
9

Sedangkan sistem pendistribusian Yakult Lady diciptakan

untuk

menjangkau konsumen dengan cara jemput bola atau kepada end user, bahkan
walau hanya 1 botol. Setiap Yakult Lady memiliki wilayah yang mencakup
1000 orang. Selain mengantarkan Yakult, para Yakult Lady juga melakukan
komunikasi dan memberikan informasi kesehatan kepada pelanggan, sehingga
Yakult Lady disebut pula sebagai “Pusat Informasi Berjalan.” Sistem Yakult
Lady ini tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Batam,
Bangka, Kalimantan, dan Sulawesi.
Yakult juga menjalin kemitraan dengan menghadirkan Yakult Science
Laboratorium di Kidzania. Contohnya adalah kemitraan Yakult dengan PT.
Aryan Indonesia, pemilik dan pengelola theme park adutainment Kidzania
Jakarta.

B. PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK.
1. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
PT. Nippon Indosari , Tbk. dengan produknya Sari Roti memiliki visi
“Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan
mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang
terjangkau bagi rakyat Indonesia.”
b. Misi
Misi PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. adalah “Membantu
meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesisa dengan memproduksi dan
mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman
bagi pelanggan.”
2. Struktur Organisasi

10

3. Aspek Pasar
Hingga saat ini Sari Roti sudah memasarkan produknya hampir ke semua
daerah di Indonesia. Dengan pabriknya yang telah berdiri di berbagai daerah,
Sari Roti akan mudah didapatkan di wilayah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan,
dan Sulawesi.
Sari Roti mempunyai aspek pasar yang bagus dikarenakan perubahan pola
konsumsi masyarakat Indonesia di kota-kota besar yang mulai berubah
mengkonsumsi roti sebagai pengganti nasi.Selain itu, ketersediaan Sari Roti
pada minimarket-minimarket yang tersebar di setiap daerah membuatnya lebih
mudah didapatkan bagi masyarakat yang sedang bepergian.Karena roti
merupakan salah satu produk makanan yang mudah dibawa untuk perjalanan,
sehingga Sari Roti adalah pilihan terbaik untuk mengganjal perut ketika
singgah di minimarket.
Cara pemasaran Sari Roti yang paling terkenal adalah jingle-nya yang
unik. Jingle Sari Roti tersebut adalah “Sari Roti, roti Sari Roti.” Simple namun
mudah diingat.
PT. Nippon Indossari Corpindo juga memberikan free sample produknya
ketika kunjungan pabrik. Dengan begitu masyarakat bisa merasakan rasa gurih
yang dimiliki Sari Roti, dengan harapan konsumen Sari Roti dapat bertambah
nantinya. Sehingga kunjungan pabrik semacam itu, selain menambah wawasan
juga merupakan bagian dari cara perusahaan mempromosikan produknya.
4. Aspek Modal
PT. Nippon Indosari Corpindo.Tbk, sumber modalnya berasal dari suratsurat sero (saham). Karena perusahaan ini adalah sebuah PT. Tbk, maka saham
11

perusahaan diperjual-belikan di pasar saham, selain itu perusahaan juga terbuka
dalam menerima dana untuk kelangsungan perusahaan dari pihak lain yang
menjalin kerja sama.
5. Aspek Sumber Daya Manusia
Pada PT. Nippon Indosari Corpindo, cara perusahaan mendapatkan tenaga
kerja atau karyawan baru adalah dengan cara eksternal dan internal. Cara
eksternal dilakukan dengan menginformasikan lowongan kepada berbagai
media atau log tertentu, sedangkan cara internal dilakukan dengan seleksi,
yaitu melakukan interview dengan HRD, User, kemudian melakukan uji
Psikotes, dan tes akhir dari tahap seleksi adalah melakukan medical check up,
guna mengetahui kesehatan pelamar.Waktu kerja karyawan dibagi menjadi 2
shift, yaitu pukul 21.00 – 05.00 WIB dan pukul 05.00 – 16.00 WIB.
6. Aspek Produksi
a. Proses masuk ruang produksi
Pabrik Sari Roti mempunyai standar kualifikasi kebersihan diri yang
tinggi sebelum turun ke area proses produksi. Area ini disebut area wajib
GMP, yang perlu dilakukan yaitu:
1) Menggunakan baju laboratorium, masker, hairnet, dan covershoes.
2) Mencuci tangan dengan sabun antibakteri.
3) Mengeringkan tangan dengan mesin pengering.
4) Memberikan alkohol pada tangan agar steril dan bebas dari kuman.
5) Masuk ruang shower
b. Bahan baku
Dalam proses pembuatan Sari Roti, bahan baku dipilih melalui proses
seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal
perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat
memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan,
tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang digunakan harus
memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti
yang dihasilkan.
12

Bahan baku yang dikirim oleh Pemasok diperiksa terlebih dahulu
melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar Pemasok yang telah
terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima.
Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku
sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan.
Bahan baku tersebut antara lain:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Tepung terigu
Air
Ragi
Telur
Garam
Gula
Margarin
Isian berupa cokelat, strawberry, keju, kelapa, blueberry, mocca,
sarikaya, dan vanilla (roti manis)

c. Proses produksi
Dalam proses pembuatan roti, dikenal beberapa metode proses
pembuatannya. Mulai dari proses yang hanya memerlukan satu kali
pencampuran seperti straight dough mixing dan no time dough mixing,
hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses
pencampuran seperti sponge and dough mixing.
Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam
proses pembuatan roti, Sari Roti menggunakan metode sponge and dough
mixing. Metode ini memiliki kekurangan berupa proses yang diperlukan
memerlukan waktu yang lebih lama, namun kelebihannya adalah dapat
memberikan roti dengan kualitas terbaik, baik dari segi tekstur,
kelembutan, aroma, dan rasa dari roti yang dihasilkan.
Tahap-tahap produksi Sari Roti:
1) Bahan baku ditimbang sesuai dengan standar formulasi yang telah
ditetapkan. Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masing-

13

masing bahan baku yang digunakan telah ditimbang dengan benar
agar dapat menjaga konsistensi kualitas roti yang dihasilkan.
2) Pada proses pencampuran pertama atau sponge mixing, sebagian
bahan baku dicampurkan terlebih dahulu untuk menghasilkan adonan
biang. Bahan baku yang telah tercampur selanjutnya disimpan pada
tempat khusus untuk kemudian disimpan pada ruang fermentasi.Pada
proses fermentasi ini, ragi yang ada pada adonan akan bekerja
memecah karbohidrat yang terdapat pada tepung terigu dan beberapa
bahan lainnya menjadi alkohol dan beberapa jenis asam. Alkohol dan
asam tersebut yang akan berperan besar terhadap aroma dan rasa khas
dari adonan roti yang dihasilkan.Pada proses fermentasi ini juga
dihasilkan gas CO2 yang kemudian terperangkap di dalam adonan
sehingga volume adonan akan mengembang beberapa kali lipat dari
volume adonan awal.Proses fermentasi ini berlangsung antara 3
hingga 4 jam pada ruangan khusus yang dijaga suhu dan
kelembabannya agar proses fermentasi dapat berlangsung secara
sempurna.
3) Setelah proses fermentasi selesai, adonan akan kembali dimasukkan
ke dalam mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua
atau dikenal sebagai dough mixing. Pada proses ini adonan
akanditambahkan beberapa bahan baku lainnya seperti gula, garam,
susu, dan beberapa bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan
rasa yang khas pada masing-masing adonan roti yang dihasilkan.Pada
proses pencampuran kedua ini, adonan yang dihasilkan harus
dipastikan telah dalam kondisi kalis, elastis, dan tidak lengket pada

14

mesin. Kedua hal ini merupakan indikator utama bahwa adonan roti
telah cukup baik dan dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya.
4) Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa menit untuk
menstabilkan suhu adonan dan untuk menjaga kualitas adonan.
5) Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang
telah ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin pemotong
khusus

(divider)

dan

kemudian

dibulatkan

secara

otomatis

menggunakan rounder.
6) Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan tersebut selanjutnya akan
masuk ke dalam intermediate proofer. Proses ini bertujuan agar
adonan lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih lembut dan mudah
untuk dibentuk pada proses selanjutnya.
7) Untuk menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang seragam,
adonan dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses ini gas yang terdapat
pada kantung udara akan dikeluarkan sehingga adonan akan memiliki
pori-pori yang halus dan seragam.
8) Adonan selanjutnya dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki.
Bentuk dapat berupa bentuk bulat, oval, bentuk seperti tabung, atau
bentuk-bentuk lainnya. Khusus untuk roti manis, sebelum dibentuk
biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu dengan isian roti.
9) Setelah dibentuk, adonan selanjutnya disusun pada loyang khusus.
Loyang yang sudah penuh dengan adonan selanjutnya disimpan pada
rak khusus dan dimasukkan ke dalam ruang fermentasi akhir.Proses
fermentasi akhir (final proofing) ini memiliki prinsip yang sama
dengan proses fermentasi pertama, namun dilakukan dengan waktu
yang lebih singkat.
10) Setelah adonan mengembang dan diperoleh volume adonan yang
sesuai

dengan

standar

yang

diharapkan,

adonan

selanjutnya

dikeluarkan dan siap untuk dipanggang. Proses pemanggangan adonan
15

(baking) dilakukan pada tunnel oven yang memiliki panjang sekitar 12
meter selama 10 hingga 30 menit, tergantung dari jenis roti yang akan
dibuat, dengan suhu pemanggangan yang dijaga ketat agar roti dapat
matang

dengan

sempurna.Selama

proses

ini,

adonan

akan

dimatangkan baik di bagian dalam maupun bagian luar. Pada proses
ini akan diperoleh warna roti yang diharapkan. Demikian pula dengan
aroma khas roti akan muncul pada saat proses pemanggangan
berlangsung.
11) Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan dari loyang
(depanning) dan dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling
tower terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas. Proses
pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat pada roti dapat
keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas dalam
kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti
mudah berjamur.Roti yang baru keluar dari oven juga umumnya
kondisinya masih lembek. Khusus untuk roti tawar, jika roti tersebut
langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga
bentuknya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
12) Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap
untuk dikemas. Khusus untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih
dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan
bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan.Pada kemasan Sari Roti selalu
tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan tanggal baik sebelum,
yang menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang

16

tertera pada kemasan. Khusus untuk roti tawar Sari Roti, tanggal baik
sebelum tertera pada kwiklok atau penjepit kemasan roti.
13) Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu
pada metal detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual
kepada

konsumen

bebas

dari

kontaminasi

fisik

dan

tidak

membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga merupakan
salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard Analysis and
Critical Control Point) pada proses pembuatan Sari Roti.
14) Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun
pada krat khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan siap
untuk didistribusikan.
d. Produk Sari Roti
Produk Sari Roti antara lain yaitu :
1) Roti tawar
2) Roti gandum
3) Roti kupas
4) Roti isi (cokelat, keju, dll.)
5) Isi krim (cokelat, keju, dll.)
6) Roti sobek (cokelat, keju, dll.)
7) Roti kasur
8) Roti sisir
9) Bun burger
10) Bun hotdog
11) Roti sandwich
12) Roti chiffon
13) Roti dorayaki
14) Tepung roti
e. Pengolahan limbah
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan,
Perseroan memiliki potensi terjadinya pencemaran lingkungan yang
mungkin

disebabkan

oleh

limbah

produksi

Perseroan.Untuk

mengantisipasi munculnya potensi pencemaran lingkungan hidup, maka
Perseroan menerapkan sistem pengelolaan lingkungan dan senantiasa
melakukan pemantauan lingkungan secara berkala.

17

Limbah perseroan dapat dikategorikan menjadi:
1) Limbah padat
Untuk mengelola limbah padat, Perseroan bekerjasama dengan
pihak ketiga.
2) Limbah cair
Sebagian besar pabrik Perseroan berlokasi di dalam kawasan
industri, oleh karena itu dalam mengolah limbah cair, Perseroan
bekerjasama dengan pihak kawasan industri.Sementara itu untuk pabrik
yang berlokasi di luar kawasan industri, Perseroan melakukan
pengolahan limbah cair secara mandiri dengan memperhatikan standar
pengolahan limbah.
3) Debu dan gas
Perseroan selalu menjaga lingkungan kerja Perseroan terbebas dari
gangguan debu dan gas dengan cara membuat sistem sirkulasi yang
baik sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.
4) Kebisingan
Tingkat kebisingan di area pabrik Perseroan berada di bawah
ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan Menakertrans No.PER13/MEN/X/2011 atau masih berada di bawah 85 dBA.
8. Aspek Manajemen
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. berdiri pada tahun 1995. Pabrik
pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.
Pada tahun 2001, perusahaan menambah kapasitas produksi dengan
menambahkan dua lini mesin (roti tawar dan roti manis).
Pada tahun 2005, perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa
Timur.
Pada tahun 2006, perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan
sebagai bukti komitmen perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal,
Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti.

18

Pada tahun 2008, perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa
Barat.
Pada tahun 2009 hingga sekarang, perseroan meraih penghargaan Top
Brand dan Top Brand for Kids.
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana
tepatnya pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode
emiten roti. Perseroan juga mendapatkan penghargaan Marketing Award dan
Original Brand.
Pada tahun 2011, perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa
Tengah), Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang Barat (Jawa Barat).
Pada tahun 2012, perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang
(Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan
masing-masing satu lini mesin paada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan,
Semarang, dan Medan. Perseroan mendapatkan penghargaan Investor Award.
Pada tahun 2013, perseroan membangun dua pabrik baru (double capacity)
di Cikande (Banten) dan Purwakarta (Jawa Barat).
9. Aspek Kemitraan
Pada PT. Nippon Indosari Corpindo,Proses pendistribusian produk Sari
Roti berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang
sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, Sari Roti dibuat setiap
hari, sehingga setelah Sari Roti selesai diproduksi, Sari Roti akan segera
dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur modern, tradisional, maupun
institusional. Pada sistem distribusi modern, perusahaan menjalin kemitraan
dengan mengirimkan produknya ke supermarket dan minimarket yang berskala
nasional. Sedangkan pada jalur tradisional, perusahaan menjalin kemitraan
pada masyarakat luas dengan mengirimkan produknya kepada distributor dan
agen seperti toko-toko dengan cara jual-putus. Untuk jalur institusional,

19

perusahaan menerima pesanan dari suatu institusi dengan jumlah pemesanan
minimal Rp500.000,00.

20

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. PT. Yakult Indonesia Persada
Setelah dijelaskan mengenai segala aspek PT. Yakult Indonesia Persada,
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. PT. Yakult Indonesia Persada memiliki wilayah dan sasaran pemasaran
yang terbuka lebar dengan produknya yang murah dan mudah di dapat di
berbagai wilayah.
b. Berbagai metode pengiklanan yang dilakukan Yakult sukses membuat
Yakult menjadi minuman fermentasi kesehatan yang diminati masyarakat
Indonesia, terbukti dengan kapasitas produksi yang dilakukan Yakult
semakin meningkat serta dibukanya pabrik baru di Mojokerto, Jawa
Timur.
c. Yakult menggunakan modal sendiri dengan dukungan dari Yakult Honsha
Co. Ltd baik dalam operasional maupun mesin-mesin yang digunakan
dalam proses produksi. SDM yang digunakan lebih banyak dialokasikan
pada pendistribusian dan kantor cabang, karena pada pabrik Yakult lebih
banyak menggunakan mesin-mesin modern dalam proses produksinya.
d.Selain menggunakan sistem direct sales, Yakult menjalin kemitraan
dengan menerapkan sistem penjualan Yakult Lady.
e. Manajemen Yakult berkembang dengan baik, terbukti setiap tahun
dibuka kantor cabang baru di berbagai wilayah Indonesia.

25

26

f. Diperolehnya berbagai penghargaan semakin memperkuat keberhasilan
pada manajemen Yakult.
2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
Setelah dijelaskan mengenai segala aspek PT. Nippon Indosari Corpindo,
Tbk., dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. atau yang lebih dikenal dengan
produknya “Sari Roti” merupakan produsen roti terbesar di Indonesia.
b.PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. memiliki pabrik yang beroperasi di
sebagian wilayah Indonesia terutama di pulau Jawa dan Sumatera dengan
kapasitas produksi yang masih terus ditambah.
c. Mengingat jangka waktu kadaluarsa Sari Roti hanya pendek (5 hari
setelah produksi), berarti PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. memiliki
sistem pemasaran dan pendistribusian yang baik.
d.Sistem pendistribusian Sari Roti dilakukan dengan menjalin mitra usaha
pada toko, minimarket, dan agen-agen penjualan Sari Roti.
e. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. merupakan perusahaan dengan
modal yang sahamnya diperjualbelikan secara terbuka.
f. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. memiliki manajamen yang baik,
terbukti dengan terus dibangunnya pabrik-pabrik baru yang menandakan
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. semakin berkembang.
g.Penghargaan yang di dapat Sari Roti juga menandakan keberhasilan
manajemen PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. dalam memperoleh
kepercayaan masyarakat.
C. Saran
1. PT. Yakult Indonesia Persada
Yakult sebagai perusahaan yang memproduksi minuman kesehatan
hendaknya terus memberikan edukasi pada masyarakat Indonesia, yaitu pada
masyarakat secara umum mengenai manfaat Yakult. Jika masyarakat Indonesia
sadar akan manfaat Yakult bagi kesehatan usus, diharapkan jumlah penduduk
Indonesia yang sakit juga akan berkurang.

27

Dengan adanya kepedulian mencegah sebelum mengobati, Yakult
merupakan produk yang tepat untuk menjaga kesehatan terutama pada usus. Di
samping itu, penjualan Yakult juga akan meningkat karena permintaan
masyarakat yang peduli pada kesehatan usus juga meningkat.
2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
Sari Roti memiliki banyak varian dalam produknya. Sayangnya tidak
semua varian bisa tersedia pada minimarket-minimarket, sehingga hanya varian
tertentu yang menjadi favorit konsumen. Hendaknya Sari Roti menyuplai setiap
varian yang dimilikinya pada setiap agen penjualan maupun distributornya
dengan lengkap, sehingga konsumen tidak kecewa ketika varian roti yang
dicarinya tidak tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

1. Yakult, “Sejarah,” PT. Yakult Indonesia Persada,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

http://www.yakult.co.id/sejarah.html
Yakult, “Proses Produksi,” PT. Yakult Indonesia Persada,
http://www.yakult.co.id/proses-produksi-A.html
Yakult, “Pengolahan Air Limbah,” PT. Yakult Indonesia Persada,
http://www.yakult.co.id/pengolahan-air-limbah-A.html
Yakult, “Jurnal Perusahaan,” PT. Yakult Indonesia Persada,
http://www.yakult.co.id/jurnal-perusahaan.html
Sari Roti, “Teknologi,” PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.,
http://www.sariroti.com/content/teknologi/
Sari Roti, “Sejarah,” PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.,
http://www.sariroti.com/content/sejarah-1/
Sari Roti, “Distributor,” PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.,
http://www.sariroti.com/content/distributor/
Sari Roti, “Struktur Organisasi,” PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.,
http://www.sariroti.com/content/struktur-organisasi/

LAMPIRAN
A. PT. Yakult Indonesia Persada

28

Mahasiswa STIE Wijaya Mulya melakukan kunjungan ke pabrik Yakult Mojokerto

PT. Yakult Indonesia Persada tampak depan

Proses Pengepakan (Packing) Yakult

29

Proses Quality Control pada kemasan botol Yakult

B. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

Bagian depan PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

30

Proses Pengepakan (packing) roti tawar Sari Roti

Proses pembuatan roti sobek Sari Roti

31

Karyawan PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. menggunakan seragam
sesuai standar kualifikasi kebersihan

32