BAHAN KATUP DAN PERALATAN FITTING FLENS

TUGAS AKHIR KM “MARTINS” GC 5960 BRT PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN VI - 3 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ENGET WISMANDITA L0G 006 024 B.5. Pipa Schedule 80 – 120 Pipa jenis ini diisyaratkan mempunyai ketebalan yang lebih tebal dibandingkan dengan jenis pipa yang lain. Dalam penggunaan pipa schedule 80 – 120 dapat difungsikan sebagai pipa hidrolis yaitu pipa dengan aliran fluida bertekanan tinggi. B.6. Pipa Galvanis Gambar 6.6. Pipa Galvanis Pipa jenis ini digunakan untuk supplai air laut sistem Ballast dan Bilga.

C. BAHAN KATUP DAN PERALATAN FITTING

C.1. Kuningan Bross Katup dengan bahan ini digunakan untuk temperatur di bawah 450 ºF. Bila temperatur lebih besar dari 550º F maka digunakan material perunggu. Biasanya mempunyai diameter 3 inchi dan tekanan kerja dapat lebih besar dari 330 Pcs. C.2. Baja CorTuang Dapat dipakai pada setiap sistem dan untuk semua tekanan temperatur. C.3. Besi Cor dan Campuran Setengah Baja Dapat digunakan untuk temperatur yang tidak melebihi 450º F. Kecuali jika untuk sistem yang bersangkutan diperlukan bahan lain.

D. FLENS

Flens dipakai untuk sistem pipa, dapat dipasang pada pipa – pipa dengan salah satu cara di bawah ini dengan mempertimbangan bahan yang dipakai. D.1. Pipa Baja Pipa baja dengan diameter normal lebih dari 12 inchi harus dimuaikan expanded ke dalam flens baja atau dapat dibaut pada flens atau dilas. TUGAS AKHIR KM “MARTINS” GC 5960 BRT PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN VI - 4 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ENGET WISMANDITA L0G 006 024 D.2. Pipa yang lebih kecil Dapat dibaut kedalam flens tanpa dilas tetapi untuk pipa uap air dan minyak juga disesuaikan supaya memastikan adanya kekedapan pada ulirnya. D.3. Pipa non ferro Harus dipatri solder trased tetapi untuk diameter lebih kecil atau sama dengan 2 inchi dapat dibaut. Tabel 6.1. Ketentuan Sambungan Pipa Dengan Flens d d 1 Pe D t H J.Baut 15 21,0 60 80 9 12 4 20 27,7 65 85 10 12 4 25 34,0 75 95 10 12 4 32 42,7 90 115 12 15 4 40 48,6 95 120 12 15 4 65 76,3 130 150 14 15 4 80 89,1 145 180 14 15 4 100 114,3 165 200 16 19 4 125 159,8 200 135 16 19 8 150 165,2 135 265 18 19 8 200 216,3 280 320 20 20 8 Sumber : BKI Th. 2006 Vol III Sec. 10 Keterangan: d = Diameter dalam pipa d 1 = Diameter luar pipa Pe = Diameter letak baut flens D = Diameter flens t = Tebal flens H = Diameter Baut J baut = Jumlah Baut Gambar 6.7. Flens TUGAS AKHIR KM “MARTINS” GC 5960 BRT PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN VI - 5 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ENGET WISMANDITA L0G 006 024

E. KETENTUAN UMUM SISTEM PIPA