2 kinetik benda pada bidang miring, Teresia Pujayanti memanfaatkan kamera digital sebagai
sensor optik, Carles Victor Natalius Simorangkir memanfaatkan kamera digital sebagai media pembelajaran untuk menentukan viskositas fluida sedangkan Yulia Sannang memanfaatkan
kamera digital sebagai detektor gerak satu dan dua dimensi. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana memanfaatkan
kamera digital untuk menghitung kecepatan dan energi ayunan dua bandul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kamera digital dapat dimanfaatkan untuk
menghitung kecepatan dan energi ayunan dua bandul. Adapun batasan masalahnya adalah untuk bandul yang digunakan massa dan jenisnya sama. Sedangkan manfaat yang dapat
diperoleh adalah memberi alternatif baru untuk pengukuran osilasi ayunan dua bandul.
2. DASAR TEORI
2.1. Media Pembelajaran, Video Kamera Digital
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar, segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
[3]
. Secara umum video merupakan salah satu elemen penting yang ikut berperan dalam
membangun sebuah system komunikasi dalam bentuk gambar bergerak. Video sendiri terbentuk melalui beberapa tahap, antara lain tahap pengambilan video, memproses,
mentransmisi, dan menata ulang gambar bergerak, salah satu perangkat yang biasa digunakan untuk membuat sebuah video adalah kamera digital
[4]
. 2.2.
Gerak Harmonik Sederhana
Gambar 1. Gerak ayunan bandul
3 Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Dari gambar 1 Jika bandul ditarik ke samping dari posisi seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul akan berayun dalam bidang
vertikal karena pengaruh gravitasi. Geraknya merupakan gerak osilasi dan periodik
[1]
. Dari persamaan gerak harmonis sederhana jika A adalah jarak simpangan terhadap posisi
setimbang bola, ω= πT da φ adalah eda fase aka :
1 Sedangkan untuk kecepatan kedua bola, jika persamaan 1 dideferensialkan terhadap waktu
maka persamaannya menjadi: V =
A ω cos ωt+φ 2
2.3. Energi kinetik, Energi potensial dan Energi mekanik
Energi kinetik adalah energi yang terdapat pada setiap benda yang sedang bergerak. Besar energi kinetik sebanding dengan massa benda m dan kuadrat kecepatan geraknya V
2
, persamaannya adalah sebagai berikut
[2]
, 3
Jika persamaan 2 disubstitusikan terhadap persamaan 3 maka persamaan energi kinetiknya: Ek=12 m A
2
π
2
T
2
co s πT+φ 4
Dengan Ek=Energi kinetik J, m=massa benda Kg, dan v=kecepatan benda ms. Sedangkan energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena posisinya atau
keadaannya yang menunjukkan bahwa usaha atau kerja dapat dilakukan. Secara matematis, energi potensial gravitasi dirumuskan sebagai berikut
[2]
, Ep=m g h 5
Dengan Ep = energi potensial gravitasi J, m = massa benda kg, g = percepatan gravitasi ms
2
, dan h = tinggi benda m. Energi mekanik adalah penjumlahan energi kinetik dan energi potensial
[2]
, Em= Ek+Ep konstan
Em=12mv
2
+mgh 6
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan percobaan dengan menggunakan dua buah bola besi dengan massa yang sama 16,34 gram, digantungkan dengan benang yang
panjangnya 10 cm dan dipasang skala, jarak tiap kotak skala 0.5 mm dirangkai seperti gambar 2. Kemudian salah satu bola besi tersebut ditarik di ketinggian h dengan menganggap sebelah
kiri bola nilainya negatif - dan sebelah kanan bola nilainya positif+, sedangkan 0 adalah posisi kesetimbangan kedua bola, lalu saat bola besi mulai dilepaskan dan bergerak,
pergerakannya direkam dengan menggunakan kamera digital. Hasil rekaman video tersebut diubah ke format jpg menjadi gambar. Data yang diperoleh
kemudian diolah dengan excel untuk memperoleh kecepatan dan energi saat benda mulai bergerak.