3 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
3. Gereja Ruang lingkup ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Masyarakat Ruang lingkup ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam
masyarakat sesuai irmansabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja.
E. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoritis tertentu. Dalam pendidikan Agama Katolik, pendekatan pembelajaran lebih ditekankan pada pendekatan yang di dalamnya terkandung tiga proses, yaitu proses
pemahaman, pergumulan yang diteguhkan dalam terang Kitab Suciajaran Gereja dan pembaharuan hidup yang terwujud dalam penghayatan iman sehari-hari.
4 Buku Guru Kelas VIII
F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang perlu dimiliki setiap peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas
VIII adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Menghayati nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus
Kristus melalui sabda dan tindakan. 1.2 Menghayati makna sengsara,
wafat dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai konsekuensi atas
perjuangan-Nya menegakkan nilai- nilai Kerajaan Allah.
1.3 Menghayati pribadi Yesus Kristus sebagai Allah yang menjelma
menjadi manusia. 1.4 Menghayati panggilan dan
perutusan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya untuk
mewartakan Kerajaan Allah. 1.5 Menghayati peranan Roh Kudus
sebagai daya hidup Gereja. 1.6 Menghayati makna Gereja sebagai
Paguyuban umat beriman. 1.7 Menghargai orang-orang yang terlibat
dalam pelbagai pelayanan Gereja demi terwujudnya karya penyelamatan
Allah. 1.8 Menghayati bahwa Gereja sebagai
tanda dan sarana keselamatan bagi semua orang.
1.9 Menghayati makna dan konsekuensi sakramen inisiasi
dalam hidup menggereja.