Hasil Penelitian
Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Minyak daun cengkeh
Minyak daun cengkeh merupakan salah satu minyak atsiri yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia dengan cara penyulingan air dan uap. Minyak daun
cengkeh berupa cairan berwarna bening sampai kekuning - kuningan, mempunyai rasa pedas, keras dan berbau aroma cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi
coklat atau berwarna ungu jika terjadi kontak dengan besi atau akibat penyimpanan. Minyak daun cengkeh mulai dikembangkan pada tahun 1960 yang
digunakan untuk bahan baku obat, pewangi sabun dan deterjen. Minyak daun cengkeh juga digunakan di industri wewangian dengan ketetapan standar mutu
tertentu yang lebih ketat. Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna kuning
pucat sesaat setelah disuling dan mudah berubah warna menjadi coklat atau ungu bila terkena logam besi sehingga minyak ini lebih baik dikemas dalam botol kaca,
drum aluminium atau drum timah putih.
Gambar II.1. Minyak daun cengkeh Minyak cengkeh Oleum Caryophillorum diperoleh dengan cara menyuling
daun, ganggang dan bunga cengkeh yang telah dikeringkan. Komponen utama minyak daun cengkeh adalah eugenol 78-80, eugenol asetat 7-17 dan
caryophyllene 4-12 dan komponen-komponen lain yang jumlahnya sangat kecil. Masada, 1976
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil Penelitian
Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
5 Tabel II.1.1. Sifat fisik komponen-komponen yang terdapat dalam minyak cengkeh
Komponen BM grmol
Td C
Berat Jenis grml
Eugenol 164,20
252,66 1,0651
Eugenol asetat 206,23
282,00 1,0870
Caryophyllene 204,34
260,50 0,9075
Methyl salisilat 152,14
223,50 -
Methyl-n amyl-keton 114,18
151,50 1,8170
Methyl alkohol 32,04
64,40 0,7914
Furfural 96,08
160,17 1,1616
Methyl benzoat 136,14
199,60 1,0880
Methyl-n-amyl-karbinol 170,50
160,40 0,8187
Furfural alkohol 185,00
170,50 1,1615
Methyl furfural 110,11
185,00 1,0365
Methyl-n-heptol karbinol 144,25
193,50 0,8471
Vanillin 152,14
264,00 1,0560
Sumber : Sani 2000 Untuk meningkatkan kualitas minyak dan nilai jualnya, bisa dilakukan
dengan beberapa proses pemurnian baik secara fisika ataupun kimia. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian bisa meningkatkan kualitas
minyak tersebut, terutama dalam hal warna, sifat fisikokimia dan kadar komponen utamanya. Proses pemurnian yang akan dibahas adalah untuk pemurnian minyak
daun cengkeh. Dari proses pemurnian bisa dihasilkan warna minyak yang lebih cerah dan karakteristiknya memenuhi persyaratan mutu standar.
Marwati, T., ,2005
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil Penelitian
Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
6 Tabel II.1.2. SNI untuk minyak daun cengkeh
Sumber : Jayanudin dan Nuryoto 2009 Tabel II.1.3. Kandungan eugenol hasil analisa awal
Sumber : Hasil penyulingan dari Wonosalam, Jombang II.2. Eugenol
Eugenol adalah suatu senyawa fenol dengan rumus C
10
H
12
O
2
diperoleh dari minyak cengkeh atau sumber lain. Berupa cairan berbentuk minyak, tidak
berwarna, atau sedikit kekuningan dan akan menjadi coklat jika kontak dengan udara. Kekentalan dan warna eugenol akan meningkat apabila selama penyimpanan
kontak dengan udara dan sinar. Dari rumus bangunnya eugenol adalah suatu alkohol siklis monohidrat alkohol tersier atau suatu fenol, sehingga dapat bereaksi
dengan basa kuat. Eugenol sulit larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti
bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut. Menurut Guenther, 1990 menyatakan bahwa eugenol larut dalam 5:6
No. Jenis Uji
Satuan Persyaratan
1. Keadaan warna
- Kuning coklat tua khas
minyak cengkeh 2.
Densitas gml
1,0250 – 1,0609 3.
Indeks bias pada suhu 28
C -
1,52 – 1,54 4.
Kelarutan dalam etanol
- 1 : 2 jernih
5. Eugenol total
. vv Min 78
SENYAWA KADAR
Eugenol 58,69
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil Penelitian
Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
7 dengan alkohol 50, 2:3 dengan alkohol 60 dan 1:2 dengan alkohol 70.
Eugenol secara luas digunakan pada berbagai industri antara lain : 1. Industri kosmetik pewangi parfum dan pewangi sabun.
2. Industri farmasi untuk obat analgesik gigi, turunan eugenol untuk obat penyakit paru-paru, tipus, kolera dan penenang saraf.
3. Industri makanan dan minuman digunakan sebagai pengawet dan pengharum.
4. Sebagai bahan pembuatan iso-eugenol. Sifat-sifat kimia Eugenol :
§ Mempunyai berat jenis 1,0651 – 1,072 grml. § Indek bias 1,5410 – 1,5439.
§ Titik beku 10,3 C dan titik didih 252,66
C pada tekanan 1 atm. § Liquida tidak berwarna hingga kekuningan, warna berubah menjadi
coklat bila berhubungan dengan udara. § Larut dalam alkohol, kloroform, n-hexane dan sedikit larut dalam air.
Gambar II.2. Rumus bangun eugenol Anonim,
2012,” Pengetahuan
tentang Eugenol”,
Online, http:id.wikipedia.orgwikiEugenol, diakses 18 Maret 2012 17.00 WIB.
Eugenol diperoleh dari pengolahan minyak cengkeh yaitu dengan mencampur larutan NaOH atau KOH 3, eugenol larut dalam larutan basa sedangkan
komponen – komponen lain tidak larut. Dengan adanya kompleks eugenol maka minyak berwarna hitam kecoklatan. Timbulnya warna hitam kecoklatan pada
minyak daun cengkeh merupakan warna gabungan dari logam Fe, Mg, Mn, Zn, Pb.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil Penelitian
Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
8 Logam Fe merupakan penyebab warna coklat atau ungu jika berhubungan dengan
minyak daun cengkeh EOA, 1975, dan mnghasilkan warna kuning oranye dalam suatu cairan dan juga merubah warna cairan dari kuning menjadi merah. Logam Mn
mempunyai kemampuan untuk membentuk warna merah anggur atau hijau. Logam Mg mempunyai kemampuan untuk membentuk warna biru. Pb merupakan logam
berwarna coklat kehitaman. Sedangkan logam Zn dapat menimbulkan warna karat Muller et al., 1997. Dengan demikian maka gabungan dari kemungkinan warna
yang dapat ditimbulkan dari logam-logam tersebut, maka warna yang dihasilkan dari kompleks eugenol-logam menjadi hitam kecoklatan.
Isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh dengan larutan NaOH 4 pada suhu 48
C dan waktu pengadukan 30 menit dihasilkan eugenol dengan kemurnian 98 . Semakin tinggi tekanan vacum, maka hasil distilat semakin bagus baik warna
jernih dan bau khas maupun kemurniannya. Hasil terbaik dicapai pada kemurnian eugenol 99,932 dicapai pada kondisi operasi tekanan vacum 20 in Hg, tinggi
packing 56 cm, pada pemanasan medium. Sani, 2000 Pemucatan minyak daun cengkeh dapat dilakukan dengan proses adsorpsi
menggunakan bentonit 10, yang diduga melalui mekanisme pengikatan logam bebas dalam minyak. Proses pengkelatan menggunakan asam sitrat menggunakan
asam sitrat 0,6 dapat dilakukan untuk memucatkan minyak daun cengkeh, melalui mekanisme pengikatan logam dari gugus eugenol.
Dilihat dari kadar logam, kadar eugenol dan sifat fisikokimia minyak standar mutu minyak, proses adsorpsi minyak daun cengkeh menunjukkan hasil
yang lebih baik dari pada pengkelatan. Marwati, 2005
II.3. Zeolit