Yesi Lisnawati, 2015 Konsep Khalīfaħ Dalam Al-Qur`An Dan Implikasinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
teoritis tanpa memiliki hubungan yang ril denga n apa yang dialami oleh individu dan masyarakat, serta sedala aspek kehidupan mereka.
Dalam penelitian ini, permasalahan yang dikaji adalah konsep k halīfaħ.
Maka, dalam langkah operasionalnya, peneliti menghimpun ayat-ayat Al- Qur`ān yang memuat kata khalīfaħ, khulafā` dan khalā`if.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan salah penafsiran pembaca terhadap istilah- istilah dalam penelitian ini, maka akan dikemukakan penjelasan
beberapa istilah tersebut, yakni sebagai berikut. 1.
Khalīfaħ; Khalīfaħ seringkali diartikan sebagai pengganti” karena yang menggantikan selalu berada atau datang di belakang, sesudah
yang digantikannya. Adapun makna k halīfaħ dalam tafsir Al-
Mishbah, tafsir An-Nur, tafsir Hamka hal itulah yang hendak dicari dalam penelitian ini.
2. Pendidikan; pendidikan yang dimaksud dalam judul penelitian ini
adalah usaha mendewasakan atau mengarahkan perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik sesuai dengan tuntunan Allah Swt. untuk
menjadi manusia kamil insan kamil. 3.
Implikasi; makna implikasi dalam penelitian ini, sesuai dengan maknanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen
Pendidikan Indonesia, 2008: 529 yang berarti keterlibatan. Salah satu hal yang dicari dalam penelitian ini ialah keterlibatan peran
manusia sebagai k halīfaħ.
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. Jadi, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2015, hal.
148. Arikunto 2006:160, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya leb ih
Yesi Lisnawati, 2015 Konsep Khalīfaħ Dalam Al-Qur`An Dan Implikasinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah.
Sementara itu Nurul Zuriah 2007:168, menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data.
Berkenaan dengan hal tersebut, Sugiyono 2008: 222-223, menyebutkan bahwa yang menjadi instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif
adalah peneliti itu sendiri. Lebih lanjut Sugiyono mengatakan, bahwa peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafs irkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Lebih lanjut Sugiyono
menyampaikan bahwa “the researcher is the key instrumen”, artinya peneliti adalah instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.
Senada dengan pendapat Sugiyono, Nasution dalam Sugiyono, 2008: 223 menyatakan:
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa,
segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil
yang diharapkan, itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang
penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-
satunya yang dapat mencapainya.”
E. Jenis dan Sumber Data