Lokasi, Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Isi Materi Latihan 20-30menit Latihan Rileksasi Otot Progresif Penutup 10 menit Imagery

Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Subang Jawa Barat. Pemberian treatment bentuk latihan rileksasi, imagery dan rileksasi-imagery dilakukan di salah satu ruangan yang ada di stadion PERSIKAS Kabupaten Subang yang beralamatkan di Jln. Pulau Bali No. 10 Subang. Pengamatan kinerja wasit dilakukan di lapangan sepak bola yang ada di wilayah Kabupaten Subang pada saat wasit memimpin pertandingan sepakbola. 2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wasit sepakbola PSSI yang ada di Kabupaten Subang berjumlah 30 orang. Pada penelitian ini semua anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian yang akan dibagi ke dalam 3 kelompok. Penetapan kelompok dilakuan dengan teknik sample random sampling, Sugiono 2009, hlm. 82 menjelaskan bahwa “Sample random sampling merupakan pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen dan sampel yang terpilih dianggap representatif”. Adapun cara yang digunakan dalam pengambilan sampel secara random sampling adalah menggunakan cara undian. Sampel kelompok A dengan perlakuan treatment latihan keterampilan psikologis rileksasi-imagery berjumlah 10 orang wasit. Sampel kelompok B dengan perlakuan treatment latihan keterampilan psikologis rileksasi berjumlah 10 orang wasit. Sampel kelompok C dengan perlakuan treatment latihan keterampilan psikologis imagery berjumlah 10 orang wasit.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment . Menurut Sugiyono 2008, hlm. 72 berpendapat bahwa “Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang tekendalikan.” Metode eksperimen merupakan metode yang cocok untuk penelian yang akan dilaksanakan karena ingin mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan. Lebih lanjut Arikunto 2010, hlm. 9 menjelaskan 69 Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahwa, “Eksperimen selalu dimaksudkan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.” Dengan demikian, peneliti beranggapan bahwa metode eksperimen tepat digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh penerapan metode latihan keterampilan psikologis berupa latihan keterampilan rileksasi, imagery dan rileksasi –imagery dalam meningkatkan kinerja wasit dalam memimpin pertandingan sepakbola. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain the two control groups and one experimental group pretest-post-test design. Sebagai gambaran, penulis sajikan bentuk design penelitian yang digunakan seperti terlihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. The two control groups and one experimental group pretest-post-test design Sumber : Cohen 2007, hlm. 278 Keterangan: O1, O3, O5: Tes awal kinerja wasit dalam memimpin pertandingan sepakbola. O2, O4, O6: Tes akhir kinerja wasit dalam memimpin pertandingan Sepakbola. X1: Perlakuan latihan keterampilan psikologis dalam bentuk latihan rileksasi-imagery. X2: Perlakuan latihan keterampilan psikologis dalam bentuk latihan rileksasi X3: Perlakuan latihan keterampilan psikologis dalam bentuk latihan imagery R : Subjek dipilih secara random Penelitian ini dilakukan selama 7 Minggu 21x pertemuan yang dilaksanakan setiap hari Rabu, Sabtu dan Minggu terhitung dari tanggal 20 April –7 Juni 2014. Perlakuan dilakukan atas dasar pendapat Sheard and Golby dalam Birrer Morgan 2010, hlm. 79 bahwa “Showed with 36 young elite swimmers asignificant post-PST performance enhancement after a 7-week PST training program imagery and relaxation”. Berdasarkan pendapat tersebut perlakuan latihan imagery, rileksasi, dan rileksasi- imagery berpengaruh terhadap kinerja selama kurun waktu 7 Minggu. Maka melihat dari hasil penelitian tersebut bahwa latihan keterampilan psikologis berupa latihan rileksasi, Ekperimental RO 1 X 1 O 2 Control 1 RO 3 X 2 O 4 Control 2 R0 5 X 3 O 6 Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu imagery, dan rileksasi-imagery diharapkan dapat memberi pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kinerja wasit dalam memimpin pertandingan sepakbola.

1. Pre Test

Pre test dilakukan sebelum perlakuan diberikan yaitu penilaian kinerja wasit ketika sedang memimpin pertandingan sepakbola. Pre test dilakukan untuk melihat sejauh mana kemampuan wasit ketika sedang memimpin pertandingan sepakbola sebelum diberikannya perlakuan. Untuk mendapatkan data kemampuan wasit ketika memimpin pertandingan sepakbola, digunakan form penilaian kinerja wasit PSSI yang dinilai oleh pengawas pertandingan. Setelah data diperoleh melalui instrument, kemudian data diolah dan diinterpretasikan ke dalam skor pre test.

2. Perlakuan

Perlakuan dilakukan dengan penerapan metode latihan keterampilan psikologis dalam bentuk latihan rileksasi, imagery, dan rileksasi-imagery. Perlakuan ini dilaksanakan 3 kali seminggu pada wasit sepakbola PSSI Kabupaten Subang. Penerapan metode latihan keterampilan psikologis ini bertujuan agar wasit dapat mengontrol emosi ketika mendapatkan tekanan-tekanan atau pelecehan dari pemain, penonton dan ofisial pada saat memimpin pertandingan sepakbola, dan wasit dapat lebih siap dalam mengalami berbagai situasi yang ditemuinya dalam situasi pertandingan, oleh karena situasi-situasi tersebut kebanyakan sudah berkali-kali ia praktekan dalam imajinasinya. Berikut merupakan program, format perpertemuan dan materi perpertemuan untuk perlakuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kinerja wasit dalam memimpin pertandingan sepakbola, yang dilakukan sebanyak 21 kali pertemuan dalam Tabel program 3.1., format perpertemuan dan materi perpertemuan pada Tabel 3.2. A. Rileksasi Format ini merupakan format perpertemuan untuk melakukan latihan keterampilan psikologis rileksasi, adapun format tersebut bisa dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Format Pertemuan Latihan Keterampilan Psikologis Rileksasi PERTEMUAN KEGIATAN Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1-27 A. Pendahuluan 10 menit a. Doa b. Penjelasan tentang program latihan yang akan di lakukan.

B. Isi Materi Latihan 20-30menit Latihan Rileksasi Otot Progresif

a Tahap Persiapan b Tahap Pelaksanaan

C. Penutup 10 menit

a. Refleksi b. feed back evaluasi c. Doa

B. Imagery

1 Program perlakuan imagery dan materi pertemuan imagery merupakan program dan materi yang diberikan untuk melaksanakan latihan keterampilan psikologis imagery, adapun materi tersebut bisa dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Program dan Materi latihan Keterampilan Psikologis Imagery Minggu Pertemuan Materi 1 1, 2 dan 3 Imagery : membayangkan seorang pemain, ofosial, atau penonton, yang marah karena tidak puasnya terhadap kepemimpinan wasit, ketika tim tersebut dalam keadaan kalah. 2 4, 5 dan 6 imagery: membayangkan pengambilan keputusan seluruh kejadian dengan tepat, benar dan tenang. Tidak ada tekanan dari pemain, ofisial, dan penonton. 3 7, 8 dan 9 imagery: Membayangkan pengambilan keputusan seluruh kejadian dengan tepat, benar dan tenang. Adanya tekanan dari pihak pemain, ofisial, dan penonton. 4 10, 11 dan 12 imagery: membayangkan protes yang tidak sewajarnya dari pemain, ofisial, dan penonton, padahal keputusan yang diambil wasit ketika memimpin pertandingan itu benar sesuai peraturan permainan dari PSSI. 5 13, 14, dan 15 imagery: Membayangkan adanya protes yang tidak sewajarnya dari pemain, ofisial dan penonton, karena kekeliruankesalahan keputusan wasit di lapangan, yang berakibatkan kalahnya salah satu tim. 16, 17 dan 18 imagery: Membayangkan pengambilan keputusan seluruh kejadian dengan tepat, benar dan tenang. Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6 Tetapi terjadi kejadian berhentinya pertandingan beberapa saat karena ulah antar suporter yang bersitegang sehingga berpengaruh dan mengganggu jalannya pertandingan. 7 19, 20, dan 21 imagery: Membayangkan adanya protes yang tidak sewajarnya dari pemain, ofisial dan penonton, karena kekeliruankesalahan keputusan wasit di lapangan, yang berakibatkan pertandingan terhenti karena ketidakpuasan dari kepemimpinan wasit. 2 Format perpertemuan imagery merupakan format yang diberikan untuk melaksanakan latihan keterampilan psikologis imagery, adapun format tersebut bisa dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Format latihan Keterampilan Psikologis Imagery PERTEMUAN KEGIATAN

A. Pendahuluan 10 menit