1BAB IPENDAHULUAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leher adalah bagian yang menghubungkan antara kepala dengan tubuh.
Dimana terdapat banyak sekali organ-organ yang berhubungan dengan
saluran pernafasan ataupun saluran pencernaan. Seperti halnya laring, faring
dan tonsil. Bila terjadi infeksi dan peradangan, hal ini akan menimbulkan
gejala-gejala sehingga menggangu aktivitas masyarakat. Laringitis adalah
radang pada laring yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang pada
umumnya disebabkan oleh infeksi virus influenza (tipe A dan B),
parainfluenza (tipe 1,2,3), rhinovirus dan adenovirus. Faringitis adalah
inflamasi pada mukosa faring akibat infeksi, alergi, atau iritasi kronik yang
banyak dijumpai di bagian THT-KL. Prevalensi faringitis kronik di Provinsi
Jawa Tengah berkisar 0,2% setara dengan Sumatra Barat dan Jawa Timur.
Tonsilitis adalah inflamasi atau pembengkakan akut pada tonsil atau
amandel. Organisme penyebabnya yang utama meliputi streptococcus atau
staphylococcus. Tonsil dikenal di masyarakat sebagai penyakit amandel,
merupakan penyakit yang sering di jumpai di masyarakat sebagian besar
terjadi pada anak-anak. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada
orang dewasa, dan masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan
tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.
Di USA, faringitis terjadi lebih sering pada anak-anak daripada
dewasa terutama usia 4-7 tahun, dan sekitar 10% diderita dewasa.
Faringitis ini jarang terjadi pada anak usia < 3 tahun. (Accera, 2011).
Penyakit ini tidak lazim ada pada anak di bawah umur 1 tahun. Insidensnya
kemudian naik sampai puncaknya pada 4-7 tahun tetapi berlanjut sampai
akhir masa kanak-kanak dan kehidupan dewasa.
2
1.2 Tujuan
Tujuan referat mengenati faringitis, tonsilitis dan laringitis ini adalah
agar baik penulis dan pembaca dapat mengetahui mengenai penyakit ini.
Karena banyak masyarakat yang menganggap penyakit ini sebagai penyakit
yang sifatnya tidak serius. Untuk itu, penulis berharap dengan adanya referat
ini, pembaca dapat mengetahui tentang faringitis, tonsilitis dan laringitis
beserta definisi, penyebab, gejala klinisnya dan penatalaksanaannya yang
termasuk pengobatan dan pencegahan di dalamnya.
1.3 Manfaat
Manfaat referat ini adalah agar pembaca bisa lebih memahami tentang
laringitis, tonsilitis dan faringitis, dimulai dari struktur anatomi, pengertian,
etiologi, faktor resiko, gejala klinis, komplikasi, penatalaksanan hingga
prognosis dari penyakit-penyakit tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leher adalah bagian yang menghubungkan antara kepala dengan tubuh.
Dimana terdapat banyak sekali organ-organ yang berhubungan dengan
saluran pernafasan ataupun saluran pencernaan. Seperti halnya laring, faring
dan tonsil. Bila terjadi infeksi dan peradangan, hal ini akan menimbulkan
gejala-gejala sehingga menggangu aktivitas masyarakat. Laringitis adalah
radang pada laring yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang pada
umumnya disebabkan oleh infeksi virus influenza (tipe A dan B),
parainfluenza (tipe 1,2,3), rhinovirus dan adenovirus. Faringitis adalah
inflamasi pada mukosa faring akibat infeksi, alergi, atau iritasi kronik yang
banyak dijumpai di bagian THT-KL. Prevalensi faringitis kronik di Provinsi
Jawa Tengah berkisar 0,2% setara dengan Sumatra Barat dan Jawa Timur.
Tonsilitis adalah inflamasi atau pembengkakan akut pada tonsil atau
amandel. Organisme penyebabnya yang utama meliputi streptococcus atau
staphylococcus. Tonsil dikenal di masyarakat sebagai penyakit amandel,
merupakan penyakit yang sering di jumpai di masyarakat sebagian besar
terjadi pada anak-anak. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada
orang dewasa, dan masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan
tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.
Di USA, faringitis terjadi lebih sering pada anak-anak daripada
dewasa terutama usia 4-7 tahun, dan sekitar 10% diderita dewasa.
Faringitis ini jarang terjadi pada anak usia < 3 tahun. (Accera, 2011).
Penyakit ini tidak lazim ada pada anak di bawah umur 1 tahun. Insidensnya
kemudian naik sampai puncaknya pada 4-7 tahun tetapi berlanjut sampai
akhir masa kanak-kanak dan kehidupan dewasa.
2
1.2 Tujuan
Tujuan referat mengenati faringitis, tonsilitis dan laringitis ini adalah
agar baik penulis dan pembaca dapat mengetahui mengenai penyakit ini.
Karena banyak masyarakat yang menganggap penyakit ini sebagai penyakit
yang sifatnya tidak serius. Untuk itu, penulis berharap dengan adanya referat
ini, pembaca dapat mengetahui tentang faringitis, tonsilitis dan laringitis
beserta definisi, penyebab, gejala klinisnya dan penatalaksanaannya yang
termasuk pengobatan dan pencegahan di dalamnya.
1.3 Manfaat
Manfaat referat ini adalah agar pembaca bisa lebih memahami tentang
laringitis, tonsilitis dan faringitis, dimulai dari struktur anatomi, pengertian,
etiologi, faktor resiko, gejala klinis, komplikasi, penatalaksanan hingga
prognosis dari penyakit-penyakit tersebut.