B AB IPENDAHULUAN - Skripsi Manajemen 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan sangat tergantung dari kesempurnaan aparatur negara.

  Penyempurnaan dan peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara perlu dilaksanakan secara terus menerus dan terencana.

  Selain itu diperlukan juga seorang pemimpin yang mampu menggerakkan bawahan atau pegawainya yang disiplin dan mempunyai motivasi dan tanggung jawab yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu seorang pemimpin harus mempunyai seperangkat pengetahuan teknis, hubungan kepada masyarakat (human relation) dan konseptual. Hal ini yang harus diperhatikan dalam proses menggerakkan seseorang untuk terlibat aktif dalam kegiatan adalah situasi dan kondisi serta motivasi prang yang akan digerakkan, karena walau bagaimanapun tingginya kemampuan seseorang untuk menggerakkan bila situasi dan kondisi prang yang digerakkan itu tidak memungkinkan atau rendah maka proses penggerakkan seseorang atau kelompok sulit untuk dicapai.

  Ada tiga hal yang dapat dilakukan seorang atau pemimpin dalam menggerakkan orang-orang yang ada dibawahnya atau pegawainya : a. Mencetak kader-kader penggerak pembangunan yang memiliki kepasitas dan kapabilitas yang memadai. b. Menciptakan suasana yang kondusif bagaimana terciptanya peluang-peluang bagi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan.

  c. Mengadakan upaya-upaya yang terencana, terarah, terpadu dan berkesenambungan yang diorientasikan pada meningkatnya motivasi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan.

  Produktivitas kerja pegawai akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pemimpin, lingkungan dan lain-lain. Lingkungan tempat kerja, seperti tata ruang, penerangan, sirkulasi udara, dan kebisingan dari suara-suara yang mempengaruhi konsentrasi kerja pegawai. Sebab jika konsentrasi kerja terganggu, maka akan berakibat lemahnya semangat untuk menyelesaikan pekerjaan.

  Mungkin sudah saatnya kita tidak hanya memikirkan lingkungan tempat tinggal saja tetapi juga mulai memikirkan lingkungan kerja kita. Dalam hal ini memikirkan manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Yang disebut istilah Eco Office, Eco Office adalah kantor peduli lingkungan yang telah mewujudkan penerapan sistem manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kantor yang bersih, indah, nyaman serta menyehatkan. Selain itu Eco Office bertujuan juga untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber daya alam.

  Prakteknya yang bisa dikerjakan antara lain adalah penghematan listrik dan air, penggunaan kertas seefisien mungkin, memilah sampah organik dan non organik. Yang paling penting adalah mengubah perilaku, Sasaran diterapkannya Eco Office tersebut adalah mengubah sikap dan perilaku individu kantor untuk terkait aspek lingkungan. Memberikan kenyamanan bagi individu yang berada di lingkungan kantor dan sekitarnya. Lingkungan tempat kerja juga harus diperhatikan karena hal ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja pegawai. Kantor camat lubuk sandi kabupaten seluma adalah instansi dinas yang bertujuan mengatur daerah pemukiman dan prasarana wilayah untuk mencapai tujuan tersebut produktivitas kerja yang tinggi.

  Untuk melihat serta membuktikan lebih jauh apakah produktivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh lingkungan kerja, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

  Produktivitas Kerja Pegawai Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma".

  1.2 Rumusan Masalah

  Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah "Bagaimana Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma" ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

  1.4 Manfaat Penelitian

a. Sebagai penambahan wawasan penulis dalam bidang manajemen sumber daya

  manusia khususnya lingkungan tempat kerja serta pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai.

  

b. Sebagai masukan dan informasi yang baik bagi kantor camat lubuk sandi

  kabupaten seluma dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

  

c. Dapat dijadikan reperensi bagi penelitian yang lain dalam meneliti dengan

permasalahan yang sama dan pengembangan ilmu pengetahuan.

1.5 Batasan Masalah

  Supaya penelitian ini lebih terarah dan tepat sasaran maka permasalahan dibatasi pada faktor lingkungan tempat kerja serta pengaruh yang sama terhadap produktivitas kerja pegawai kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

  Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.

  Tujuannya adalah memberikan kepadaatuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnyaendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

  Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. mengelola sumber daya manusia yang dinaunginya, sehingga dapat bekerja seperti yang diharapkan baik secara individual maupun secara kelompok, karena perlu diketahui sebuah organisasi tidak dapat berjalan dengan baik bila dikerjakan hanya oleh pimpinan atau manajemennya saja tetapi sangat tergantung pada bawahannya juga, untuk itu diperlukan manajemen sumber daya manusia yang dapat diandalkan.

  Sebelum dijelaskan tentang manajemen sumber daya manusia terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian manajemen dan pengertian sumber daya manusia. Manajemen merupakan suatu seni mengatur orang-orang untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pengertian manajemen :yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengandung arti bahwa manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orangorang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan itu sendiri (T. Hani Handoko, 1999: 3).

  G.R. Terry dalam Malayu S.P. Hasibuan (1996 : 2) memberi definisi manajemen sebagai berikut : "Suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan clan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain". Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain yang menunjang pencapaian tujuan dari sebuah organisasi.

  Pencapaian tujuan sebagaimana pengertian yang terkandung dalam manajemen diperlukan sumber daya manusia yang handal.

  Untuk mengatur atau meminij sumber daya manusia yang handal, seorang pimpinan harus mengerti tentang manajemen sumber daya manusia yang menangani kegiatan-kegiatan seperti penarikan, seleksi, pemberian kompensansi dan pelatihan karyawan.

  Manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia yang merupakan penarikan, seleksi, pengembangan pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Flippo (T. Hani Handoko, 1993 : 3), manajemen personalia adalah :

  "Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengeintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat". Sedangkan French (T. Ham Handoko, 1999 : 3), manajemen personalia adalah : "S eb ag ai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi".

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen personalia dan sumber daya manusia adalah "pengakuan" terhadap manusia yang vital bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat.

2.1.2 Pengertian Lingkungan Tempat Kerja

  Pengertian lingkungan ternyata telah menjadi hal yang sepele, dan bahkan diabaikan. Dalam kenyataannya organisasi menciptakan produknya dari lingkungan, sedangkan untuk mempertahankannya organisasi harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang Ya berubah-ubah. Instansi pemerintah seperti halnya Dinas Kmpraswi Provinsi merupakan bagian dari masyarakat, maka secara alami masyarakat turut serta mendukung kelancaran usaha agar instansi tersebut dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat.

  Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan atau instansi dibagi menjadi : a. Lingkungan luar perusahaan adalah lingkungan perusahaan yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuan.

  b. Lingkungan dalam perusahaan adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam pencapaian tujuan.

  Menurut Alex. S. Nitisemito (2000 : 183), lingkungan kerja adalah : "Segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan".

  Sedangkan menurut Agus Ahyari (1996 : 128), lingkungan kerja merupakan : "Suatu keadaan dimana para karyawan tersebut melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari".

  Berdasarkan teori diatas maka dapat dikatakan bahwa lingkungan tempat kerja merupakan suatu kondisi fisik dan kondisi non fisik yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Kondisi merupakan suatu yang ada di sekitar pekerja dan kondisi non fisik menyangkut tentang hubungan karyawan dengan perusahaan.

  Nadi Purwanto (1999 : 173) memberikan penjelasan mengenai lingkungan kerja adalah : "Segala aspek fisik yang berada dilingkungan kerja dimana para pekrja melakukan berbagai aktivitasnya. Sedangkan aspek-aspek tersebut mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan yang sedikit banyaknya berpengaruh terhadap para pekerja".

  Menurut Agus Ahyari (1996: 128), pembagian lingkungan kerja adalah:

a. Pelayanan karyawan

  Dengan adanya pelayanan pada karyawan oleh perusahaan yang baik maka para karyawan akan memperoleh kepuasan atau motivasi dalam menyelesaikati pekerjaan yang dilaksanakan.

  b. Kondisi kerja

  Merupakan kondisi dalam perusahaan tersebut bekerja, yang dapat dipersiapkan oleh manajemen perusahaan hal ini meliputi penerangan (sinar) yang cukup, suhu udara yang tepat, serta keamanan kerja para karyawan perusahaan.

  c. Hubungan karyawan

  Hubungan karyawan yang tidak serasi akan menurunkan prestasi kerja perusahaan, hal ini disebabkan karena didalam penyelesaian tugas-tugas karyawan akan merasa terganggu dengan hal-hal yang diakibatkan tidak harmonisnya hubungan karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.

  Disamping itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam lingkungan tempat kerja agar menimbulkan semangat, gairah dan motivasi kerja pegawai antara lain :

  a. Kebersihan, meliputi keadaan kantor, peralatan kerja, kamar kecil, dan fasilitas-fasilitas lain yang ada di lingkungan tempat kerja.

  b. Penerangan (cahaya) yaitu cahaya yang ada di lingkungan tempat kerja yang berfungsi untuk membantu penglihatan, cahaya yang dimaksud disini tidak hanya terbatas pada energi listrik saja, tetapi juga cahaya yang bersumher pada energi matahari.

  c. Ventilasi, yaitu alat pengatur udara yang dibuat sedemikian rupa agar udara yang keluar masuk ruangan dapat disesuaikan dengan d. Perlengkapan dan peralatan kerja, yaitu scmua perlengkapan dan peralatan yang digunakan dalam melakukan pekerjaan.

  e. Sarana hiburan dan rekreasi, yaitu alat-alat, fasilitas-fasilitas yang ada di tempat kerja yang dapat digunakan sebagai sarana hiburan dan rekreasi bagi para pekerja seperti : TV, radio, tape, majalah, ruang istirahat, alat olahraga dan lain-lain.

  Faktor lingkungan kerja perusahaan yang dikehendaki karyawan adalah kondisi kerja yang baik, upah/imbalan yang baik, penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan, pekerjaan yang menarik dan pemahaman atasan terhadap problem-problem karyawan karena dengan lingkungan tempat kerja yang baik membuat karyawan menjadi lebih bergairah, bersemangat sehingga dapat miningkalkan motivasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

  Untuk menghadapi tantangan lingkungan itu manajemen sumber daya manusia dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut .

  a. Memonitor lingkungan.

  Bagian personalia harus Ya mengamati Perubahanperubahan lingkungan yang terjadi, informasi lingkungan perlu senantiasa dikumpulkan dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi variabel-variabel lingkungan yang kritis bagi organisasi.

  b. Mengevaluasi dampak perubahan.

  Atas dasar informasi perubahan lingkungan yang diperoleh organisasi sekarang dan waktu yang akan datang.

  c. Mengambil tindakan-tindakan proaktif Setelah perubahan-perubahan diidentifikasi dan dampaknya telah dievaluasi, bagian personalia mengimplementasikan berbagai teknik dan pendekatan yang mmmbantu organisasi mencapai sasaran yang ditetapkan.

  d. Mendapatkan dan menganilisa umpan balik Berbagai hasil kegiatan-kegiatan personalia proaktif selanjutnya dievaluasi untuk mengetahui apakah sasaran-sasaran yang diinginkan tercapai.

2.1.3 Pengertian Produktivitas kerja

  Manusia dipengaruhi institusinya, pikiran serta pengamatan dalam setiap tingkah lakunya. Ada hal-hal tertentu yang menyebabkan manusia melakukan suatu pekerjaan atau mempunyai semangat dan gairah sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

  Dalam pembicaraan sehari-hari, kadang-kadang masih terdapat kesimpangsiuran dari arti produktifitas. Pengertian yang tidak jelas

  Ini akan menimbulkan atau mengakibatkan penggunaan istilah ini dalam pembicaraan sehari-hari tidak tepat pula. Masyarakat awam sering memberikan arti produktivitas sebagai jumlah produksi, padahal dalam kenyataannya jumlah produksi yang tinggi tidak menjamin tingginya tingkat produktivitas dalarn perusahaan yang bersangkutan.

  Menurut Sondang P. Siagian (1998:130), produktivitas adalah : "terdapatnya korelasi "terbalik" antara masukan dan luaran. Artinya suatu sistem dapat dikatakan produktif apabila masukan diproses semakin sedkit untuk menghasilkan luaran yang semakin besar".

  Sedangkan menurut Agus Ahyari (1999:9), produktivitas adalah : "Suatu perbandingan antara hasil kegiatan yang seharusnya". Apabila dinyatakan dengan angka maka nilai dari produktivitas akan berkisar 0,00 sampai dengan 1,00 atau bila dinyatakan dalam presentase 0% dan 100% memang sangat jarang terjadi, atau dapat dikatakan kedua nilai tersebut merupakan batas bawah dan batas atas sehingga di dalam kenyataan nilai produktivitas suatu perusahaan tidaklah mendekati kedua nilai tersebut, namun akan berada diantaranya.

  Ada tiga komponen produktivitas menurut T. Hani Handoko, (1992:26), antara lain : a. Peningkatan prestasi kerja.

  b. Penurunan absensi kerja.

  c. Penurunan perputaran kerja.

  Perlu diketahui bahwa produktivitas suatu perusahaan ini bukan merupakan barang mati, atau konstan selama perusahaan tersebut masih mempunyai kegiatan, melainkan akan dapat berubah-ubah sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.

  Perusahaan akan mempunyai tingkat produktivitas yang berbeda-beda dari tahun ketahun, atau dari suatu bulan kebulan yang lain. Dengan tingkat yang tinggi, maka pihak manajemen harus berupaya untuk mempertahankannya.

2.1.4 Pengukuran Produktivitas Kerja

  Prestasi kerja karyawan atau pegawai dapat diukur melalui :

  a. Kualitas hasil kerja Mutu kerja yang dimaksud adalah mutu dari hasil pekerjaan yang dilakukan. Mutu kerja yang dimaksud menyangkut ketetapan waktu menyelesaikan laporan serta ketelitian data yang menunjukkan hasil kerja yang baik yang sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Mutu dan kualitas kerja adalah :

  1. Kesesuaian/kecocokan dengan standar yang berlaku

  2. Cocok dan pas untuk digunakan (Finess For Use)

  3. Dapat memuaskan keinginan, kebutuhan dan pengharapan pelanggan dengan biaya yang kompottitif.

  Mutu dalam artri kesesuaian disini adalah ketetapan waktu yang telah ditetapkan. Sedangkan mutu dalam arti cocok atau pas untuk ketetapan data yang sesuai dengan keperluan laporan tersebut.

  b. Kuantitas hasil kerja Kuantitas hasil kerja adalah jumlah suatu pekerjaan yang dapat dikerjakan dalam waktu tertentu. Dalam penelitian ini kuantitas pekerjaan yang dimaksud adalah laporan yang harus dikerjakan pegawai Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma.

  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu :

  1. Motivasi Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan, dengan kata lain motivasi merupakan dorongan dari luar terhadap seseorang agar bersedia melakukan sesuatu.

  Dorongan dimaksudkan adalah desakan yang dialami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup.

  Susilo Martoyo (1996 : 55) mengartikan motivasi sebagai berikut :"pekerjaan yang dilakukan manajer dalarn memberikan inspirasi, sernangat dan dorongan kepada orang lain, dalarn hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan- tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk semangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki orang tersebut". Dari definisi diatas dapat kita sampaikan bahwa motivasi adalah dorongan atau kekuatan seseorang yang timbul akibat dari adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi. Kebutuhan seseorang menyebabkan ia mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu terhadap organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

  2. Pendidikan

  Orang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi pula, dengan kata lain pendidikan merupakan syarat mutlak dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.

  3. Disiplin kerja Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi kedisiplinan dilakukan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya

  4. Lingkungan kerja Lingkungan kerja adalah kondisi atau keadaan dimana pegawai atau karyawan bekerja. Lingkungan kerja yang baik dapat mcningkatkan prestasi kerja karena akan menimbulkan semangat kerja.

2.1.5 Pengaruh Lingkungan Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai

  Setiap orang pada dasarnya ingin memiliki lingkungan tempat kerja yang menyenangkan dalam melaksanakan tugasnya. Lingkungan tempat kerja adalah suatu keadaan dimana para pegawai tersebut melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari.

  Lingkungan tempat kerja mempengaruhi perilaku pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Jika lingkungan fisik tempat kerjanya menyenangkan maka akan mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik sehingga produktivitas kerjanya akan meningkat, jika lingkungan kerja tidak baik maka akan terjadi hal yang sbealiknya.

  Ada beberapa aspek lingkungan" tempat kerja yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai, antara lain : a. Kebersihan lingkungan tempat kerja

  Kebersihan lingkungan fisik tempat kerja sangat berpengaruh terhadap kesehatan pegawai karena dengan lingkungan yang bersih akan meningkatkan derajat kesehatan para pegawai baik kesehatan fisik maupun mental, seperti yang dijelaskan Bambang Riyanto, (1999 : 59), sebagai berikut :

  "Bagi setiap orang yang normal, maka lingkungan fisik tempat kerja yang bersih akan menimbulkan rasa senang. lni akan dapat mempengaruhi sescorang untuk bekerja lebih bersemangat dan bergairah. Bayangkan apabila kita bekerja pada suatu tempat yang penuh debu dan bau yang tidak enak, apabila pekerjaan tersebut memerlukan konsentrasi yang tinggi tentu akan terganggu". Dari penjelasan tersebut jelas bahwa lingkungan fisik tempat kerja yang kotor akan menimbulkan kelzsuan dan hilangnya motivasi kerja pegawai untuk bekerja.

  b. Penerangan (cahaya) dilingkungan tempat kerja.

  Dalam melaksanakan pekerjaan seseorang membutuhkan penerangan baik yang bersumber dari energi listrik ataupun yang bersumber dari energi matahari. Sistem penerangannya yang baik akan menghasilkan efisiensidan efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Arex. S. Nitisemito (2001 : 153), sebagai berikut: dan teratur, akan sangat membantu konsentrasi dan ketelitian para pegawai dalam bekerja, dengan demikian pekerjaan akan lebih efektif dan efisien. Setiap karyawan akan lebih bersemangat apabila mereka merasa akan mencapai hasil yang lebih baik".

  c. Ventilasi (alat pengatur sirkulasi udara di ruangan tempat kerja) Adanya sirkulasi udara yang baik dan teratur terutama pada ruangan yang bersekat atau tertutup sangat diperlukan demi kenyamanan pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Sirkulasi udara yang teratur akan menghilangkan kelembaban, kepengapan di ruangan tersebut sehingga. memberikan kesegaran dan kenyamanan bagi pegawai.

  d. Perlengkapan dan peralatan kerja Perlengkapan dan peralatan kerja merupakan salah satum penunjang yang tidak kalah pentingnya dalam memberikan motivasi kerja pegawai, karena sangat membantu pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya pada waktu yang telah ditetapkan.

  Moekijat (2003 : 103), berpendapat bahwa, "Perlengkapan dan peralatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang bagi para karyawan dalam melakukan pekerjaannnya. Dengan adanya perlengkapan dan peralatan kerja yang lengkap dan baik, maka suatu pekerjaan akan mencapai hasil yang baik".

  e. Sarana hiburan dan rekreasi T. Sumarno Nugroho (1998 : 114), menjelaskan bahwa

  "Hiburan dan rekreasi adalah merupakan suatu kebutuhan manusia yang sangat penting, terutama bagi masyarakat modern yang

  Sesuai dengan pengertian motivasi diatas bahwa seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu karena adanya kebutuhan dengan terpenuhnya salah satu kebutuhan yaitu hiburan dan rekreasi begitu juga dengan seorang pegawai akan termotivasi apabila salah satu kebutuhannya tersebut dapat dipenuhi.

  Dari pengertian-pengertian diatas dapat dipahami bahwa dengan adanya lingkungan yang sehat dan menyenangkan akan menumbuhkan keinginan dan semangat pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.

2.2 Kerangka Analisis

  Agar memudahkan dalam penelitian, maka perlu dibuat kerangka analisis yang menunjukkan hubungan antara variabel X (lingkungan tempat kerja) dengan variabel Y (produktivitas kerja pegawai) pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, untuk lebih jelasnya seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 1 : Kerangka Analisis

  Produktivitas Kerja Lingkungan Kerja Pegawai

  Skema tersebut menjelaskan bahwa lingkungan kerja merupakan variabel pengaruh edangkan produktivitas kerja pegawai merupakan variabel terpengaruh yang artinya lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

2.3. Definisi Operational

  1. Lingkungan Kerja

  Lingkungan kerja adalah tempat kantor camat Lubuk Sandi kabupaten Seluma merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi pegawai camat lubuk sandi kabupaten seluma dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

  2. Produktivitas kerja pegawai

  Produktivitas kerja pegawai adalah dorongan semangat kerja pegawai kantor camat Lubuk Sandi kabupaten Seluma baik yang timbul dari diri pegawai itu sendiri atau yang timbul dorongan dari luar diri pegawai tersebut sehingga dengan pekerjaan yang sedikit akan mencapai hasil yang lebih banyak atau lebih memuaskan.

2.4. Hipotesis

  Hipotesis merupakan suatu kondisi atau prinsip yamg untuk sementara waktu dianggap benar supaya ditarik kesimpulan dalam hipotesis ini dapat diadakan pengujian tentang kebenaran dengan menggunakan data hasil penelitian. Maka penulisan skripsi ini penulis mengajukan hipotesis: Diduga lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja baik secara parsial (sendiri-sendiri) maupun secara simultan (bersama-sama).

  pengaruh yang sama terhadap produkiivilus kerja pegawai pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma ".

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Jenis Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, kuantitatif, yaitu mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisa data secara kuantitatif (angka-angka) dan secara deskriptif (uraian kalimat) agar dapat memberikan penjelasan dan gambaran yang jelas atas permasalahan yang diteliti, yaitu lingkungan kerja dalam mempengaruhi produktivitas kerja pegawai kantor camat Lubuk Sandi kabupaten Seluma.

  3.2 Metode Pengambilan Sampel

  1. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka sampel yang diambil harus betul-betul mewakili populasi (Sugiyono, 2000: 56).

  Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah semua pegawai yang ada di kantor camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma sebanyak 25 orang pegawai.

  Sampel yang diambil adalah sernua populasi sehingga metode pengambilan sampelnya dengan cara sensus.

  Metode Skor (Pengukuran) adalah tidak lain dari petunjuk angka- angka pada suatu variabel menurut aturan yang telah ditentukan.

  Melalui pengukuran ini peneliti dapat membagi respondennya kedalam urutan rangking atas dasar sikapnya pada objek atau tindakan tertentu. Adapun skor yang digunakan adalah :

  a. Jika jawaban a maka diberi nilai 4

  b. Jika jawaban b maka diberi nilai 3

  c. Jika jawaban c maka diberi nilai 2

  d. Jika jawaban d maka diberi nilai 1

3.4 Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  a. Studi Pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai

  literatur, bahan kuliah dan sumber-sumber lain yang berhubungan dalam menganalisa serta menarik kesimpulan.

  b. Studi lapangan yaitu mengadakan secara langsung ke obyek yang diteliti

  dengan cara sebagai berikut :

  a. Observasi Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan secara langsung obyek yang diteliti.

  b. Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada di Kantor Camat Lubuk Sandi.

  c. Metode kuisioner Yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden untuk memperoleh informasi tentang lingkungan tempat kerja dan prduktivitas kerja pegawai.

3.5 Metode Analisis

  Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan statistik (Descriptive

  statistics) sebagai berikut :

  a. Analisis Friedman Test Friedman Test adalah digunakan untuk meguji hipotesis komperatif k sampel yang berpasangan, bila datanya berbentuk ordinal. Bila data yang terkumpul berbentuk interval, atau ratio, maka data tersebut di ubah kedalam ordinal. Distribusi yang terbentuk adalah distribusi Chi Kuadrat, maka rumus yang digunakan untuk pengujian adalah rumus Chi Kuadrat

  2

  (X ) dengan rumus adalah

  12

  2

  2 X = (R ) - 3N (k+1) j

  Nk (k+1) Dimana : N = banyak baris dalam tabel k = banyak kolom Rj = Jumlah rangking dalam kolom Hipotesis Ho = lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang sama terhadap produktifitas kerja Ha = lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap produktifitas kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Kecamatan Lubuk Sandi

  Kecamatan Lubuk Sandi adalah salah satu Kecamatan pemekaran di Kabupaten Seluma yang dimekarkan pada tahun 2004 yang ibu kota kecamatan terletak di Desa Rena Panjang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, Kantor Camat Lubuk Sandi mempunyai pegawai sebanyak 25 orang terdiri dari 1 orang Camat, 4 orang Kasi, 2 orang Subag, 16 orang Staf, 2 orang Tenaga PHL.

  Kantor Camat Lubuk Sandi melakukan pelayanan masyarakat yang meliputi wilayah kerja sebanyak 12 desa, secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut :

  Tabel 1. Jumlah Desa Dalam Kecamatan Lubuk Sandi No Wilayah Kerja

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 Desa Tumbuan Desa Rena Panjang Desa Gunung Agung Desa Tanjung Kuaw Desa Napal Jungur Desa Talang Kebun Desa Dusun Tengah Desa Arang Sapat Desa Cawang Desa Padang Capo Ulu

  11 Desa Padang Capo Ilir

  12 Desa Talang Giring

  Sumber: Kantor Camat Lubuk Sandi Sedangkan batas wilayah Kecamatan Lubuk Sandi adalah sebagai berikut :

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara dan Propinsi Sumatera Selatan

  2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Seluma Barat

  3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Seluma Utara

  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Sukaraja.

4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

  Organisasi merupakan syarat untuk melaksanakan tujuan semua ini dicapai di dalam organisasi terdapat kerja jasama yang baik antara atasan dan kebawahan guna mencapai tujuan dari organisasi baik tujuan khusus maupun tujuan umum.

  Setiap kantor apapun bentuknya selalu mempunyai tujuan tersebut dapat tercapai apabila terjalin kerja sama yang baik apabila semua anggota atau di dalam kantor dan menentukan tugas dan jelas dari masing-masing anggota sesuai dengan keahlian dan terjabat jelas struktur organisasi

  Struktur organisasi merupakan jajaran lurus yang dipegang oleh masing-masing menurut keahlian. Pada preinsip dengan sistem kerja yamg merantai dan saling memerlukan satu sama lain sehingga pegawai memliki tanggung jawab yang berpegang pada saling mendukung antara tugas yang satu dengan tugas pegawai yang lain.

  Menurut T. Ani Andofo (2000) struktur organisasi adalah : “Mekanisme-mekanisme formal dengan nama organisasi di kelola dari defenisi tersebut dapat dikesimpulkan bahwa struktur orgnisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi- posisi maupun orang-irang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi” Alokasi (pembagian) yanggung jawab yang tepat kepada inti dan indenpendensi organisatoris bagian tersebut sangat penting bagi stuktur organisasi yang baik.

  Pembagian wewenang dan pembebanan tanggungjawab merupakan perluasan lebih lanjut pengembangan struktur organisasi. Dalam pembagian wewenang yang jelas. Perusahaan akan dapat mengalokasikan berbagai su daya yang dimiliki untuk mencapau tujuan yang telah direncanakan. Disamping itu pembagian wewenang yang jelas memudahkan pertanggung jawaban setiap bagian perusahaan yang diberi wewenang.

  Pelaksanaan tugas dan fungsi setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan singronisasi baik dalam lingkungan masing- masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan pemerintahan daerah serra dengan intansi lain di luar pemerintah daerah serta dengan tugas masing-masing.

  Sesuai dengan Peraturan Bupati Seluma Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Kecamatan Dalam Kabupaten Seluma maka Kantor Camat Lubuk Sandi Mempunyai Tugas Pelayanan Masyarakat secara umum yang meliputi :

  1. Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum, pembina keagrariaan dan pelayanan umum.

  2. Pembina pemerintahan Desa/Kelurahan

  3. Pembina, ketentraman dan ketertiban Kecamatan

  4. Pemberdayaan masyarakat yang meliputi pembinaan perekonomian produksi dan distribusi serta pembinaan sosial

  5. Penyusunan program dan pembinaan administrasi ketatausahaan dan rumah tangga Kecamatan

  Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi Kantor Camat Lubuk Sandi

SUBAG SUBAG KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN PERENCANAAN KASI KASI KASI KASI PEMERINTAHAN TRAMTIB KESSOS DAN PU KMD KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

  Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi Kantor Camat Lubuk Sandi sebagai pusat pelayanan Masyarakat mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

  1. Camat Memimpin penyelenggaraan pembangunan dan pembinaan - kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah Kecamatan.

  2. Sekretariat (secam) Menyusun rencana, pengendalian dan mengevaluasi - pelaksanaannya Melaksanakan urusan admnistrasi keuangan -

  • Melaksanakan urusan tata usaha, administrasi, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan - tugas Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan - pengembangan karier. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan -

  3. Kasubag Kepegawaian Mengurus penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran arsip surat- - surat Mengurus rumah tangga kesejahteraan pegawai dan lingkungan - camat

  • Penyelenggaraan pelaksanaan insvetaris sarana dan prasarana di kantor Penyelenggaraan sistem prosistor, penghimpun mengolahan dan - pengajukan informasi tata kerja bagi kepemimpinan Mengurus tata usaha kepegawaian meliputi penerimaan - pengusulan pengangkatan dan pemberhentian pensiun serta cuti dan angka kredit
  • Melaksanaakan tugas yang diberikan atasan

  4. Kasubak Keuangan Menyusun anggaran rutin melaksanakan dan pengawasan terhadap - pelaksanaan tugas pembendaharaan

  • Melaksnakan penyimpanan data untuk menyusun anggaran
  • Melaksanakan monitoring dan pengawasan terdapat penerimaan penyimpanan dan pengeluaran keuangan
  • Melaksnakan tugas yang lain diberikan atasan

  5. Seksi Pemerintahan

  • Penyusunan program dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum dan Desa/Kelurahan
  • Penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan pelayanan kekayaan serta inventaris Desa/Kelurahan
  • Pembinaan keagrariaan
  • Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
  • Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier.
  • Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

  6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

  • Penyusunan prgram dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertban umum
  • Pembinaan tertib perizinan
  • Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas
  • Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier

  7. Seksi Pembangunan Masyarakat Desa/Kelurahan

  • Penyusunan program dan pembinaan pereknomian masyarakat

  Desa/Kelurahan, produksi dan distribusi, serta rekomendasi izin gangguan (HO) Penyusunan program dan pembinaan lingkungan hidup - Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan - tugas.

  Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan - pengembangan karier.

  Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan -

  8. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Umum

  • Penyusunan program, pembinaan pelayanan dan bantuan sosial, pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan olahraga Penyusunan program, pembinaan kehidupan keagamaan, - pendidikan, kebudayaan dan kesejahteraan masyarakat Penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan pelayanan - kependudukan dan catatan sipil

4.1.3 Karakteristik Responden

  a. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan di Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

  Tabel 2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

  1 Sarjana Strata (S1)

  10 Orang 40 %

  2 SLTA

  15 Orang 60 % Jumlah

  25 Orang 100 % Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

  Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma yang paling banyak jumlahnya pendidikan SLTA yaitu jumlahnya 15 rang atau 60 % S1 berjumlah 10 rang atau 40 %

  b. Untuk melihat keadaan pegawai menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  Tabel 4. Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin

  No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

  1 Laki-laki

  20 Orang 80 %

  2 Perempuan

  5 Orang 20 %

  Jumlah

  25 Orang 100 % Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

  Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma yang banyak jumlahnya adalah laki-laki yaitu jumlahnya 20 orang atau 80 % dan perempuan jumlahnya 5 orang atau 20 %.

  c. Jumlah pegawai menurut pangkat Jumlah pegawai menurut pangkat pada Kantor Camat Lubuk

  Sandi Kabupaten Seluma dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  Tabel 5 Jumlah Menurut Pangkat Pegawai dan golongan

  No Pangkat Golonga Jumlah Persentase n

  1 Penata TK 1

  III/d

  2 Orang 8 %

  2 Penata

  4 Orang 16 %

  III/c

  3 Penata Muda TK 1

  2 Orang 8 %

  III/b

  4 Penata Muda

  2 Orang 8 %

  III/a

  5 Pengatur TK 1

  2 Orang 8 %

  II/d

  6 Pengatur Muda

  3 Orang 12 %

  II/b

  7 Pengatur Muda

  8 Orang 32 %

  II/a

  8 PHL

  2 Orang 8 %

  • Jumlah

  25 Orang 100 % Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

  Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma yang paling banyak jumlahnya pengatur muda dengan holongan II/a yaitu jumlahnya 8 orang atau 32 %, penata muda TK. 1 dengan golongan III/c berjumlah 4 orang, atau 16 %, pengatur muda TK. 1 berjumlah 3 orang dengan golongan

  II/d atau 12 %, penata TK. 1 berjumlah 2 orang dengan golongan III/a, atau 8 %, penata muda TK. 1 berjumlah 2 orang dengan golongan III/ b atau 8 %, penata muda berjumlah 2 orang dengan golongan II/b atau 8 %, pengatur TK. 1 berjumlah 2 orang dengan golongan II/d atau 8 %, PHL berjumlah 2 orang atau 8 %.

4.2 Analisis Friedman Test

  Sebelum melakukan perhitungan untuk pengujian, akan dilakukan penyajian data yaitu data hasil untuk keperluan mengadakan analisis skor dengan pengujian hipotesis bila Chi-Kuadrat hitung lebih kecil dari chi-Kuadrat tabel maka Ho diterima, dan apabila Chi-Kuadrat hitung lebih besar dari chi-Kuadrat tabel maka Ho ditolak.

  Tabel 6. Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja (data Interval)

  15

  15

  15

  18

  14

  13

  17

  15

  16

  16

  15

  14

  15

  16

  16

  14

  19

  16

  15

  23

  14

  25

  15

  15

  24

  15

  15

  15

  20

  14

  22

  15

  14

  21

  15

  14

  15

  13

  No Responden

  15

  15

  14

  5

  14

  13

  4

  16

  3

  14

  15

  13

  2

  16

  15

  1

  Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja Lungkungan Kerja Produktifitas kerja

  6

  15

  14

  10

  12

  12

  16

  16

  11

  15

  12

  14

  7

  13

  9

  15

  13

  8

  14

  13

  16 JUMLAH 353 376 Dari tabel 6 di atas terdapat keperluan analisis, maka skor dari 2 kelompok yang berupa data interval, untuk memenuhi syarat analisis data tersebut di ubah ke data ordinal/rangking. Rangking yang didapat 1, 2 (angka 15 yang terkecil).

  ]-2 (25) (2-1) = 5,50

  2

  22

  1

  1

  21

  1

  2

  20

  2

  19

  1

  1

  1

  18

  1

  1

  17

  1

  1

  16

  1

  23

  1

  2

  2

  2

  = [29

  2

  12 X

  2

  )

  j

  = (R

  12 X

  1

  32 Dari hasil tabel 7. Di atas di peroleh jumlah rangking dalam kelompok adalah 29. 32. Dengan perhitungan sebagai berikut dengn rumus

  29

  2 JUMLAH

  1

  25

  1

  1

  24

  1

  1

  15

  Tabel 7. Hasil skor Data Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja (data Ordinal) No

  2

  1

  6

  1

  1

  5

  2

  1

  4

  1

  7

  3

  1

  1

  2

  2

  1

  1

  Lungkungan Kerja Produktifitas kerja

  Responden Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja

  1

  1

  2

  2

  2

  14

  1

  1

  13

  1

  1

  12

  2

  11

  1

  1

  1

  10

  1

  1

  9

  1

  1

  8

  • 3N (k+1) Nk (k+1)
    • 32
    Untuk pengujian signifikan, maka perlu dibandingkan dengan harga nilai untuk Chi-kuadrat yaitu sebesar p = 5,50. Utnuk test ini dk = k-1 = 1. Maka untuk dk =1, dan tingkat kesalahan α 0,05, maka harga Chi kuadrat tabel sebesar 37,6. Sedangkan harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel yaitu 5,50 < 37,6. Dengan demikian maka ho diterima, lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang sama terhadap produktifitas kerja.

4.3 Pembahasan

  Hasil dari perhitungan dengan menggunakan Test Friedman yaitu perhitungan chi kuadat menyatakan bahwa lingkungan Kerja berpengaruh yang sama terhadap Produktivitas Kerja pegawai pada kantor camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma dengan nilai didapat P = 5,50 dan untuk hasil uji hipotesis diperoleh hasil untuk variabel lingkungan Kerja terhadap Variabel Produktivitas Kerja Pegawai hipotesis Ho diterima, dengan tingkat kesalahan α 0,05, maka harga Chi kuadrat tabel sebesar 37,6. Sedangkan harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel yaitu 5,50 < 37,6. Dari hasil tersebut pada kantor camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma harus tetap memperhatikan lingkungan kerja karena lingkungan kerja akan sangat signifikan dalam mempengaruhi produktivitas kerja karena lingkungan kerja merupakan rasa nyaman bagi pegawai dimana la bekerja. Adanya rasa yaman dilingkungan bagi seseorang pegawai tercipyanya keharmonisan antar karyawan saat bekerja sehingga lancar melakukan pekerjaan. lingkungan mempunyai arti yang luas, karena ia muncul dari perasaan dan sikap pekerjaan dengan baik yang, diwujudkan dengan tindakan Lingkungan kerja sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karena dengan suasana lingkungan kerja yang nyaman dan teratur akan menimbulkan semangat dan gairah kerja yang akan berpengaruh pada produktivitas kerja.