Perancangan aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis android

(1)

(2)

(3)

(4)

KAMPUS II : JL. DIPATI UKUR 116 TELP. (022) 2533676, 2506634 BANDUNG 40132 KAMPUS III : JL. DIPATI UKUR 102 TELP. (022) 2503624, FAX. 2533754 BANDUNG 40132 KAMPUS IV : JL. DIPATI UKUR 114 TELP. (022) 2506553, 2508412 BANDUNG 40132

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10508420

Nama : Riyan Hidayat

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 1990-01-03 Jenis Kelamin : Pria

Semester : 10

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274 Alamat Bandung : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274

E-Mail : ry.hidayat90@gmail.com

No. Telepon : 227318528

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Anda Sukanda

Nama Ibu : Iar Armanah

Alamat Orang Tua : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274 No. Telpon Orang Tua : 227318528

Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,


(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RIYAN HIDAYAT 1.05.08.420

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(6)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME dikarenakan atas kehendakNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:

PERANCANGAN APLIKASI LAYANAN INFORMASI TENTANG

PENGOBATAN HERBAL BERBASIS ANDROID”.

Skripsi ini penulis sajikan untuk memenuhi salah satu prasyarat kelulusan Program Stara Satu Jurusan Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu komputer, khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada ibunda, ayahanda, dan kakak tercinta yang telah memberikan do’a dan restunya. Serta Ibu Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongannya dalam segala hal termasuk dalam penulisan skripsi ini. Demikian pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:


(7)

iv

Teknik Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom selaku Ketua Prodi Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Wali Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Ibu Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku Dosen Pembimbing Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

6. Terima Kasih Pula Kepada Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom.. dan Bapak Yasmi Afrizal, S.Kom, M.Kom. selaku penguji pada Seminar dan Sidang dalam penyusunan Skripsi ini

7. Dosen dan Sekretatariat Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

8. Terima kasih pula kepada teman – teman angkatan 2008, semua anak-anak kelas SI-09 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sedia membantu, terima kasih atas dorongan dan bantuannya serta do’anya dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Keluargaku yang ku kasihi dan yang kusayangi ayah, ibu beserta keluarga besar terimakasih atas setiap dukungan baik moril maupun materil semua yang belum bisa dibalas oleh penulis.


(8)

diharapkan guna penyempurnaan dimasa-masa yang akan datang, terimakasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juni 2013


(9)

vi

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR SIMBOL ...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...5

1.2.1 Identifikasi Masalah ...5

1.2.2 Rumusan Masalah ...6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...6

1.3.1 Maksud Penelitian ...6

1.3.2 Tujuan Penelitian ...7

1.4 Kegunaan Penelitian ...7

1.4.1 Kegunaan Praktis ...7

1.4.2 Kegunaan Akademis ...7

1.5 Batasan Masalah ...8


(10)

2.1 Pengertian Aplikasi ...10

2.2 Pengertian Informasi ...10

2.3 Peengetian Herbal ...12

2.3.1 Penggolongan Obat Herbal ...12

2.3.2 Ketepatan Penggunaan Obat Herbal ...13

2.3.3 Pengolahan Obat Herbal...14

2.4 Pengertian Android ...16

2.4.1 Sejarah Android ...17

2.4.2 Arsitektur Android ...20

2.4.3 Pengertian Smartphone (Telepon Pintar) ...22

2.4.4 Java Software Development Kit ( SDK Java) ...23

2.4.5 Eclipse Software Development Kit (SDK Eclipse) ...23

2.4.6 Android Software Development Kit (SDK Android) ...23

2.4.7 Android Eclipse Plugin ( ADT ) ...23

2.4.8 Android Package (APK) ...24

2.4.9 Android Virtual Devices (AVD) ...24

2.4.10 Emulator ...24

2.5 Unified Modeling Language (UML) ...25

2.5.1 Use Case Diagram ...28

2.5.2 Sequence Diagram ...28

2.5.3 Collaboration Diagram ...28

2.5.4 Activity Diagram ...29

2.5.5 Deplyoment Diagram ...29

2.5.6 Component Diagram ...29

2.5.7 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML ...29

2.6 Object Oriented Programming (OOP) ...31

2.7 Bahasa Pemograman ...32


(11)

viii

2.13 Eclips ...38

2.13.1 Versi Eclips ...39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...40

3.1.1 Sejarah Singkat Bumi Herbal Dago ...40

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ...45

3.1.2.1 Visi Perusahaan ...45

3.1.2.2 Misi Perusahaan ...45

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ...46

3.2 Metodologi Penelitian... .49

3.2.1 Desain Penelitian ...49

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...50

3.2.2.1Sumber Data Primer ...50

3.2.2.2Sumber Data Sekunder...51

3.2.3 Metode Pendekatan dan pengembangan sistem ...51

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem ...51

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem ...52

3.2.3.3Alat Bantu Analisis Dan Perancangan. ...54

3.2.4 Pengujian software ...60

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ...61

4.1.1 Analisis Masalah ...61

4.1.2 Analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional ...62

4.1.2.1Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak ...62


(12)

4.2 Perancangan Sistem ...64

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ...64

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Usulan ...64

4.2.3 Perancangan Prosedur Usulan ...66

4.2.3.1Use Case Diagram Usulan ...66

4.2.3.2Skenario Usecase Diagram Usulan ...67

4.2.3.3Activity Diagram Usulan ...73

4.2.3.4Sequence Diagram Usulan ...76

4.2.3.5Class Diagram Usulan ...80

4.2.3.6Object Diagram Usulan ...80

4.2.3.7Component Diagram Usulan ...81

4.2.3.8Deployment Diagram ...82

4.3 Perancangan Antar Muka ...83

4.3.1 Antar Muka Menu Utama ...83

4.3.2 Antar Muka Login ...84

4.3.3 Antar Muka Memilih Gejala ...85

4.3.4 Antar Muka Informasi Herbal ...86

4.3.5 Antar Muka Help ...87

4.3.6 Antar Muka Exit ...88

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Program ...89

5.2 Perangkat Pendukung yang Digunakan ...90

5.2.1 Perangkat Keras (Hardware) ...90

5.2.2 Perangkat Lunak (Software) ...91

5.3 Implementasi Instalasi Program Pendukung ...91

5.3.1 Installasi Java Development Kit ...91

5.3.2 Installasi Eclipse ...95


(13)

x

5.5.4 Tampilan Menu Login ...103

5.5.5 Tampilan Menu Help ...104

5.6 Pengujian Sistem ...104

5.6.1 Pengujian Fungsional ...104

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...108

6.2 Saran ...108

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

1. Sumber Buku :

[1]. Budhi Purmanto. 2013. Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta, Nuha Medika.

[2]. Nugroho Adi ,ST.,MMSI.2009.RekayasaPerangkatLunakmenggunakan UML dan Java.Andi. Yogyakarta.

[3]. Raharjo Budi, Heryanto Imam, dan Haryono Arif.2010.Mudah Belajar JavaedisiRevisi.Informatika.Bandung.

[4]. Safaat, Nazrudin. 2011. Android Pemgroman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC, Bandung, Informatika.

2. Sumber Internet :

[1]. http://aldyputra.net/2011/08/download-berbagai-macam-emulator/ 18 Oktober 2012

[2]. http://andbook.anddev.org./Andbook : Android Programing/ 18 Oktober 2012.

[3]. http://developer.android.com/guide/index.html/Android SDK Developer Guide/ 18 Oktober 2012.

[4]. http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse_(perangkat_lunak)/ 18 Oktober 2012. [5]. http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_pintar/18 Oktober 2012.

[6]. http://ilmucomputer2.blogspot.com/2010/02/pengertian-java.html/ 18 Oktober 2012.


(15)

Oktober 2012.

[9]. http://rhendhi.blogspot.com/2010/02/tutorial-cara-menginstal-java.html/ 18 Oktober 2012.

[10]. http://www.ekunji.com/health/diseases/diseases.htm 13 Januari 2013 [11]. http://www.chem.itb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&

id=45:obat-herbal&catid=1:news&lang=en / 04 Maret 2011 [12]. http://i-herbal.blogspot.com/ 2013


(16)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Ilmu pengetahuan atau juga biasa disebut sains, secara singkat dan sederhana dapat didefinisikan sebagai “Himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses pengkajian secara empirik dan dapat diterima oleh rasio”. Adapun teknologi adalah, “Penerapan konsep ilmiah yang tidak hanya bertujuan menjelaskan gejala-gejala alam untuk tujuan pengertian dan pemahaman”, namun lebih jauh lagi bertujuan memanipulasi faktor-faktor yang terkait dalam gejala-gejala tersebut, untuk mengontrol dan mengarahkan proses yang terjadi. Jadi teknologi disini berfungsi sebagai sarana memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia. Dengan kata lain, teknologi adalah “Penerapan sains secara sistematis untuk mempengaruhi dan mengendalikan alam di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Untuk mempermudah proses tersebut kita membutuhkan sarana yang berisikan informasi di bidang kesehatan mengenai konsultasi dan pengobatan herbal. Data WHO tahun 2005 menyebutkan, sebanyak 75-80 persen penduduk dunia pernah menggunakan herbal. Di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), dr Hardhi Pranata, penggunaan herbal untuk pengobatan dan obat tradisional sudah dilakukan sejak lama. Ini diturunkan secara lisan dari satu generasi ke generasi dan juga tertulis pada daun lontar dan


(17)

kepustakaan keraton. Minat masyarakat dalam menggunakan herbal, Menurut Hardhi pada Herbal Expo 2010 beberapa waktu lalu, terus meningkat berdasarkan konsep back to nature (kembali ke alam). Ini dibuktikan dengan meningkatnya pasar obat alami Indonesia. Pada 2003 pasar obat herbal sekitar Rp 2,5 triliun, pada 2005 sebesar Rp 4 triliun, dan pada 2010 diperkirakan mencapai Rp 8 triliun. Menurut Direktur Penilaian Obat Asli Indonesia BPOM, dr Sherley, kecenderungan penggunaan obat bahan alam (herbal) oleh masyarakat, baik untuk menjaga kesehatan maupun mengobati suatu penyakit, cenderung meningkat di negara berkembang maupun di negara maju. "Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku masyarakat dan pergeseran pola penyakit dari infeksi menjadi penyakit Degeneratif. Dan berbagai hasil penelitian mendukung penggunaan obat herbal," jelas Sherley.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern dengan catatan memenuhi kaidah dan aturan dalam penggunaaannya. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif sedikit daripada obat modern jika penggunaannya dalam jumlah tepat dan rasional.


(18)

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai upaya penanggulangan masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman obat merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman yang secara turun temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu dan dilestarikan sampai sekarang. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional yang berasal dari herbal merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan. Pengobatan herbal semakin meningkat sejalan dengan berkembangnya penelitian dan pengembangan mengenai khasiat tanaman obat, informasi mengenai pengobatan herbal dan tanaman obat berkhasiat.

Apa yang sudah Bumi Herbal Dago laksanakan adalah meneliti dan mengembangkan etnofarmasi melalui pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman tanaman obat Indonesia untuk diolah menjadi produk herbal, baik obat, pangan fungsional, maupun produk terkait lainnya. Sehingga kelengkapan koleksi tanaman obat di sana dapat terus dikembangkan. Sebagian besar tanaman obat yang terdapat di BHD sudah dideterminasi oleh Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB sehingga akan lengkap data jati diri tanaman tersebut budidaya, BHD membudidayakan beberapa tanaman untuk dapat dikembangkan menjadi produk herbal. Saat ini Bumi Herbal Dago sudah memiliki website sendiri untuk lebih memperkenalkan BHD serta keanekaragaman tanaman obatnya kepada masyarakat pengguna internet. Peneliti melihat perlu adanya perluasan ketersediaan informasi tersebut lewat teknologi lain yang memang sedang berkembang pesat khusunya di Indonesia, terlebih untuk mengembalikan


(19)

kesadaran masyarakat pada terhadap pemakaian herbal sebagai pengobatan yang bersifat menyembuhkan bukan meredakan dan bersifat jangka panjang. Herbal bisa dijadikan pilihan utama dalam pengobatan penyakit dibandingkan langsung mengkonsumsi obat-obat kimia yang memiliki efek samping lebih banyak.

Agar informasi pengobatan cara herbal dan peranan tanaman obat ini lebih dikenal oleh masyarakat luas (mudah diakses dimana saja), perlu adanya upaya penyebarluasan informasi dengan menggunakan media yang dapat menyebar hingga ke pelosok, minimal kecamatan. Telekomunikasi seluler merupakan salah satu media yang dapat dipilih karena telah menyebar hingga ke daerah kecamatan. Teknologi seluler dengan platform android di pilih karena perkembangannya yang signifikan khusus nya di Indonesia. ''Pengguna Android di Indonesia tumbuh signifikan,'' kata Head of VAS, Aplications and Device Management Group Telkomsel, Gideon Edi Purnomo di Jakarta. Gideon menunjuk pada pertumbuhan pengguna Android di Telkomsel yang mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat dalam enam bulan terakhir ini. ''Akhir tahun 2011 pengguna Android baru sekitar 170 ribu, sekarang mencapai 2,5 juta atau mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat,'' kata Gideon.

Melihat pada data diatas akan keperluan sarana yang telah menyebar untuk memberikan layanan informasi mengenai pengobatan herbal, maka bahan untuk penelitian tugas akhir mengangkat judul yaitu “APLIKASI LAYANAN

INFORMASI TENTANG PENGOBATAN HERBAL BERBASIS

ANDROID”. Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan layanan informasi


(20)

solusi akan kesadaran masyarakat terhadap pemakaian herbal sebagai pengobatan dan tidak tergantung lagi dengan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping yang lebih banyak.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Penulis melakukan pengumpulan data masalah dan mengidentifikasi yang terjadi pada Bumi Herbal Dago (BHD) Bandung. serta melakukan perumusan masalah dari hasil pengumpulan data permasalahan.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan tema serta tempat akan dilakukanya penelitian, yang nantinya dijadikan sebagai bahan acuan, mengapa dilakukan pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Adapun penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan masyarakat akan layanan informasi mengenai pengobatan menggunakan herbal yang dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu.

2. Belum adanya ketersediaan informasi mengenai layanan informasi dan pengobatan menggunakan herbal yang bisa dijangkau seluruh masayarakat di semua pelosok dengan akses yang cepat.


(21)

3. Menentukan cara penggunaan tanaman herbal untuk kemudian bisa dikonsumi untuk mengobati gejala dan penyakit yang dirasakan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android.

2. Bagaimana menguji aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android.

3. Bagaimana implementasi aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah salah satu syarat menyelesaikan jenjang studi Satra 1 (satu) di program studi Sistem informasi Universitas Komputer Indonesia. Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android, Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan layanan informasi khusus nya kepada masyarakat Indonesia mengenai pengobatan herbal. Menjadi solusi akan kesadaran masyarakat terhadap pemakaian herbal sebagai pengobatan dan tidak


(22)

tergantung lagi dengan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping lebih banyak.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk merancang dan membangun aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android.

2. Untuk mengetahui analisis, perancangan, pembangunan tentang pengujian aplikasi layanan informasi dan pengobatan herbal berbasis Android.

3. Untuk mengimplementasikan aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Penelitian ini memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di Indonesia akan informasi dan pengetahuan mengenai herbal serta cara memanfaatkannya sebagai pengobatan. Serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan seiring perkembangan teknologi.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian yang dapat mendukung dalam pengembangan Aplikasi dengan platform Android.


(23)

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh studi di Universitas Komputer Indonesia dan sekarang dapat menerapkan ilmu tersebut lansung dilapangan untuk pengabdian kepada masyarakat.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan Aplikasi layanan informasi yang lain ataupun pengembangan dalam penelitian yang sama

1.5. Batasan Masalah

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang ada pada suatu tempat penelitian. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pengelompokan-pengelompokan masalah sehingga dapat dipecahkan secara terstruktur dan terarah.

Oleh sebab itu penulis mengelompokan batasan masalah yang akan di bahas pada penelitian ini. Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini menampilkan gejala umum yang biasa dialami.

2. Gejala yang ditampilkan adalah gejala penyakit tidak menular penyebab kematian terbanyak di Indonesia antara lain stroke, hipertensi, diabetes, kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru seperti ISPA (sumber : www.depkes.go.id). Kemudian beberapa penyakit lain yang sering dialami


(24)

masyarakat seperti diabetes, demam berdarah dengue, asam urat, asma, maag, diare, anemia, sembelit/konstipasi, wasir, dan osteoporosis.

3. Dalam aplikasi ini, ketika memilih satu atau lebih dari satu jenis gejala maka akan ditampilkan kemungkinan penyakit yang diderita.

4. Kemudian aplikasi ini menampilkan solusi pengobatan menggunakan herbal yang telah diketahui khasiatnya untuk penyakit yang disebutkan. 5. Data tanaman herbal yang ditampilkan adalah nama umumnya, nama latin,

bagian yang digunakannya dan cara pengolahannya.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis telah melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya selama 5 bulan terhitung mulai dari tanggal 16 November 2012 s.d 28 April 2013, adapun lokasi penelitian dilaksanakan di Bumi Herbal Dago Jl. Bukit Pakar Utara – Kampung Negla Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.


(25)

Tabel 1.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

No Kegiatan Penelitian

Tahun 2013

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Identifikasi Kebutuhan User

1. observasi 2. wawancara 3. pengumpulan data

2. Membuat prototype 3. Menguji prototype 4. Memperbaiki prototype 5. Mengembangkan Versi


(26)

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah seperangkat instruksi khusus dalam komputer yang dirancang agar kita dapat menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sebagai contoh. Aplikasi Word Processing adalah sebuah Aplikasi yang diperuntukan membuat dokumen tertulis. Aplikasi Web Browser adalah aplikasi yang diperuntukkan untuk mencari sesuatu dan menampilkan halaman web. (Shelly. Cashman dan Vermaat, 2009, p57).

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan yang disajikan secara tepat dan akurat. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata kejadian – kejadian (event).

Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu yang menyangkut perubahan nilai yang disebut transaksi. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek yang nyata dan terjadi pada saat kejadian berlangsung.


(27)

Data juga dapat diartikan suatu yang perlu diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan suatu informasi. Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas informasi yang diharapkan tergantung 4 (empat) hal pokok yaitu :

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan – kesalahan yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat, karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu dierlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat. 3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bias dikatakan berguna jika benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

4. Aman

Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapan oleh orang yang tidak berwenang dalam penggunaan informasi tersebut.


(28)

2.3 Pengertian Herbal

Istilah herbal biasanya diidentikan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau dengan kata lain perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal berkenaan dengan segala jenis tumbuhan dan atau seluruh bagian-bagiannya yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan sebagai obat (therapeutic).

Pada dasarnya, pengobatan dengan obat herbal dilakukan melalui pendekatan yang bersifat holistik, yaitu tubuh manusia dipandang memiliki suatu sistem harmoni yang selalu seimbang . Apabila ada salah satu bagian tubuh bermasalah, akan timbul pula masalah pada bagian tubuh yang lain. Obat herbal di sini bekerja dengan cara memberi energi pada organ tubuh dan kelenjar tertentu serta menyeimbangkan kondisi tubuh sehingga membantu mengembalikan keharmonisan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Dalam aplikasinya, pengobatan dengan obat herbal diarahkan untuk menjaga dan mempertahankan sistem imun tubuh untuk melawan patogen (bibit penyakit) dari luar.

Herbal tradisional dapat dikategorikan sebagai obat yang aman apabila telah diteliti melalui penelitian dengan waktu panjang sehingga dapat diketahui unsur zat aktif, efek farmakologis, dosis serta efek sampingnya.

2.3.1 Penggolongan Obat Herbal

Berdasarkan sudut pandang farmakognosi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengelompokan tanaman obat herbal dalam tiga kelompok yaitu :


(29)

1. Jamu

Jamu merupakan tumbuhan yang diekstrak dan dijadikan sebagai obat, namun belum teruji secara klinis maupun pra-klinis. Pada umumnya jamu dipilih karena resep tradisional turun-temurun untuk kesehatan ataupun pengobatan.

2. Obat Herbal Terstandar

Obat herbal terstandar maksudnya yang terdapat di dalam obat tersebut adalah senyawa penting untuk penyakit tertentu saja sehingga lebih efektif untuk pengobatan. Selain itu, obat ini sudah teruji secara pra-klinis atau dengan kata lain sudah diuji di dalam sel makhluk hidup lain (hewan).

3. Fitomarmaka

Kelompok ini paling baik kualitasnya karena dibuat dengan pengolahan senyawa tertentu untuk pengobatan tertentu pula sehingga zat-zat yang tidak perlu tidak akan ikut terkonsumsi. Obat ini telah teruji secara klinis, yakni sudah pernah diujicobakan pada manusia sehingga kualitasnya terjamin .

2.3.2 Ketepatan Penggunaan Obat Herbal

Menurut Sari (2006) efek samping obat herbal relatif lebih kecil apabila digunakan secara tepat yang meliputi :

1. Kebenaran bahan 2. Ketepatan dosis


(30)

4. Ketepatan cara penggunaan 5. Ketepatan telaah informasi 6. Tanpa penyalahgunaan

7. Ketepatan pemilihan obat untuk indikasi tertentu.

Penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman obat sangat membantu dalam pemilihan bahan baku obat herbal. Dalam pemanfaatan obat herbal, dapat menggunakan beberapa jenis herbal yang mudah ditemui dan terjangkau seperti : kunyit, temulawak, jahe, bawang putih dan lain-lain. Pengalaman empiris ditunjang dengan penelitian ilmiah semakin memberikan keyakinan pada khasiat dan keamanan obat herbal.

2.3.3 Pengolahan Obat Herbal

Pengolahan tanaman obat secara sederhana dapat dilakukan melalui beberapa tahap antara lain :

1. Mengidentifikasi jenis tanaman herbal yang akan digunakan

Bermanfaat untuk mengetahui jenis tanaman herbal yang akan digunakan untuk mengobati penyakit tetentu. Berpedoman pada khasiat dan zat aktif yang terkandung pada jenis tanaman herbal tersebut.

2. Waktu pemetikan dan pengumpulan

Teknik dalam pemetikan dan pengumpulan tanaman herbal beramnfaat untuk menjaga kualitas dan kuantitas zat aktif yang terkandung didalam tanaman herbal. Masing-masing tumbuhan memeiliki sifat farmakolognisi yang berbeda,


(31)

maka untuk pemetikan daun sebagai obat herbal harus mengetahui petunjuk pemetikan.

3. Penyortiran

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan obat herbal hendaknya disortir terlebih dahulu untuk membebaskan dari bahan asing atau kotoran. Penyortiran berfungsi untuk mendapatkan simplisia secara homogen yang meliputi jenis, ukuran, tingkat, kematangan dan lain-lain.

4. Pencucian

Pencucian simplisia dengan aor bersih yang mengalir atau dibersihkan dengan cara tepat sehingga diperoleh simplisia yang bersih dan terbebas dari mikroba pathogen, kapang, khamir, serta pencemar yang lainnya.

5. Pengeringan

Pengeringan simplisia dapat menggunakan sinar matahari secara langsung. Kadar air yang dipersyaratkan adalah 10% sehingga dapat mencegah pembusukan oleh jamur atau bakteri.

6. Teknik pengolahan

Ada beberapa teknik mengolah tanaman herbal diantaranya : a. Merebus

Dalam perebusan obat herbal umumnya menggunakan wadah dari bahan anti karat, tanah liat, kaca atau email. Perebusan akan menyebabkan terjadinya perpindahan senyawa-senyawa aktif dari simplisia ke dalam air.


(32)

b. Menyeduh

Teknik seduh sering digunakan pada simplisia lunak berupa bunga dan daun. Teknik penyeduhan obat herbal dengan menggunakan air panas agar senyawa aktif dari tanaman herbal berpindah ke dalam air. c. Serbuk

Dalam pembuatan serbuk obat herbal terapat dua jenis serbuk yaitu serbuk tunggal murni dan serbuk campuran beberapa jenis herbal.

2.4 Pengertian Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.

Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software (ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai


(33)

IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi Android.

Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi, diantaranya adalah:

a. Windows XP/Vista/7

b. Mac OS X (Mac OS X 10.48 atau yang lebih baru) c. Linux

2.4.1 Sejarah Android

Pada saat perilisan perdana Android pada tanggal 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler tersebut. Di sisi lain, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache. Sehingga terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android yaitu yang mendapat dukungan penuh dari Google dan yang mendapat dukungan penuh dari Open Handset Distribution (OHD).

Telepon selular pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah HTC Dream yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communication yang diproduksi oleh Asustek Komputer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc.

Hingga saat ini terdapat beberapa versi dari sistem operasi Android, antara lain:


(34)

a. Android versi 1.1

Dirilis pada 9 Maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan adanya jam, alarm, voice search, pengiriman pesan dengan Gmail dan pemberitahuan email.

b. Android versi 1.5 (Cupcake)

Dirilis pada Mei 2009. Terdapat pembaruan dari versi 1.1 diantaranya adalah fitur upload video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android versi 1.6 (Donut)

Dirilis pada September 2009. Pembaruan yang terdapat pada versi ini diantaranya adalah proses pencarian yang lebih baik, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang diintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, Text-to-speech engine.

d. Android versi 2.1 (Éclair)

Dirilis pada 3 Desember 2009. Perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3.2 MP, digital zoom dan bluetooth 2.1.


(35)

Dirilis pada 20 Mei 2010. Versi Android inilah yang sekarang banyak digunakan sebagai standar sistem operasi mereka. Terdapat perubahan yang cukup signifikan dari versi sebelumnya diantaranya adalah kerangka aplikasi memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia, Dalvik Virtual Machine (DVM) yang dioptimalkan untuk perangkat mobile, grafik di 2D dan 3D berdasarkan libraries OpenGL, SQLite, mendukung berbagai format audio dan video, GSM, bluetooth, EDGE, 3G, Wifi, kamera, Global Positioning System (GPS), kompas dan accelerometer.

f. Android versi 2.3 (GingerBread)

Dirilis pada 6 Desember 2010. Beberapa perbaikan fitur dari versi sebelumnya adalah SIP-based VoIP, Near Field Communications (NFC), gyroscope dan sensor, multiple cameras support, mixable audio effect dan download manager.

g. Android versi 3.0 (Honeycomb)

Dirilis tahun 2011. Android versi ini dirancang khusus untuk tablet, sehingga terdapat perbedaan dari fitur UI (User Interface). Honeycomb sengaja dibuat untuk layar yang lebih besar dan juga dapat mendukung multiprocessor.

h. Android versi 4.0 (Ice Cream)

Versi ini masih dalam pengembangan. Dari berbagai informasi menyebutkan bahwa versi Ice Cream merupakan gabungan antara versi


(36)

Gingerbread dengan Honeycomb. Sehingga bisa digunakan untuk ponsel maupun tablet. Dan kemungkinan dirilis pada quarter ke 4 tahun 2011

2.4.2 Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:

1. Application dan Widget

Application dan Widget ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA.

2. Application Framework

Application Framework adalah layer untuk melakukan pengembangan / pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content provider yang berupa SMS dan panggilan telepon.

Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Framework adalah sebagai berikut:

a. Views

b. Content Provider

c. Resource Manager

d. Notification Manager


(37)

f. Libraries

Libraries adalah layer tempat fitur-fitur Android berada, biasanya para pengembang aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya

3. AndroidRuntime

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

Di dalam Android Runtime dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Core Libraries

Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java, sementara DVM bukan merupakan virtual machine untuk Java. Sehingga diperlukan libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh Core Libraries

b. Dalvik Virtual Machine

Virtual Machine berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat Linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

c. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti sistem operasi dari Android itu berada. Berisi file system yang mengatur system processing memory,


(38)

resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux Kernel yang digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.4

Gambar 2.1 Arsitektur Android

( Sumber : NazruddinSafaat H.2012.Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC berbasis Android)

2.4.3 Pengertian Smartphone (Telepone Pintar)

Smartphone adalah sebuah telepon yang kegunaan dasarnya sama dengan telepon biasa yang dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan kabel, namun memiliki kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang menyerupai komputer.


(39)

2.4.4 Java Software Development Kit ( SDK Java)

SDK Java merupakan kebutuhan utama bagi programmer untuk membuat dan menjalankan java. Komponen JDK antara lain compiler(javac), interpreter(java) disebut juga java virtual machine atau java runtime environment, applet viewer(appletviewer), debugger(jdb), java class library(jcl), header dan stub generator(javah), dan yang paling penting yaitu java documentation(javadoc).

2.4.5 Eclipse Software Development Kit (SDK Eclipse)

SDK Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent).

2.4.6 Android Software Development Kit (SDK Android)

SDK Android adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java

2.4.7 Android Eclipse Plugin ( ADT )

DefinisiAndroid Eclipse Plugin adalah suatu perangkat tambahan koneksi

Eclipse dengan Android SDK, sehingga bisa lebih memudahkan membuat


(40)

2.4.8 Android Package (APK)

APK adalah paket aplikasi Android (Android PacKage). APK umumnya digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan pada perangkat Android. APK pada dasarnya seperti zip file, karena berisi dari kumpulan file, dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstal sebuah aplikasi melalui Market, download dari sebuah situs web, atau membuat sendiri dengan bahasa Java.

2.4.9 Android Virtual Devices (AVD)

AVD adalah konfigurasi dari emulator sehingga kita dapat menjalankan perangkat Android sesuai model yang dipilih, misalkan Android 1.5 atau 2.2. Untuk dapat menjalankan emulator.

2.4.10 Emulator

Emulator adalah Aplikasi yang memungkinkan sebuah software dari sebuah platform berjalan di atas platflorm lain. Emulator menjalankan kode-kode software pada virtual machine. Sehingga software tersebut mengira bahwa ia sedang berjalan di atas platform aslinya. Dalam hal ini emulator Android dapat membuat virtual phone di komputer seperti telepon genggam berbasis sistem operasi Android yang sebenarnya.


(41)

2.5 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan seluruh rancangan sistem perangkat lunak. Penggunaan model ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalam lingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem dengan subsistem maupun sistem lain di luarnya.

Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson di bawah bendera Rational Software Corp [HAN98]. UML menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli:

1. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.

2. Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”.

3. Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para


(42)

pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan testing serta Dokumentasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”.

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk

menentukan, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. Artifacts adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifacts dapat berupa model, deskripsi, atau software. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis yang diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisa atau rekayasa. Diagram grafis tersebut antara lain

Daftar simbol-simbol dalam UML ( Unified Modelling Language )

Tabel 2.1Daftar Simbol-Simbol UML

Sumber : http://freetechebooks.com/ebook-2011/daftar-simbol-uml.html

Gambar simbol Nama simbol Keterangan

Usecase Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


(43)

hasil yang terukur bagi suatu aktor

Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

Package suatu simbol yang memberikan batasan dan

komentar yang dikaitkan pada suatu elemen atau kumpulan elemen

Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi

atribut serta operasi yang sama.

Control Mengkordinasikan aktifitas dalam sistem

Entity Kelas yang berhubungan data dan informasi

yang dibutuhkan oleh sistem

Boundery Kelas yang memodelkan interaksi antar satu

atau lebih aktor dengan sistem

Activity Memperlihatkan bagaimana masing-masing

kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

State Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu


(44)

UML menyediakan 10 macam diagram yang merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam mengembangkan system berorientasi objek. Ada 9 jenis diagram yang ditangani oleh UML, yakni:

2.5.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah suatu kumpulan urutan interaksi di antara user dengan system untuk mencapai suatu tujuan di mana use case ini menggambarkan kebutuhan fungsional suatu system tanpa menampilkan struktur internal system.

2.5.2 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.

2.5.3 Collaboration Diagram

Collaboration diagram adalah perluasan dari objek diagram. Objek diagram menunjukkan objek-objek dan hubungannya dengan yang lain. Collaboration diagram menunjukkan pesan-pesan objek yang dikirim satu sama lain.


(45)

2.5.4 Activity Diagram

Activity diagram adalah representasi secara grafis dari proses dari proses dan control flow dan berfungsi untuk memperlihatkan alur dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain serta menggambarkan perilaku yang kompleks.

2.5.5 Deplyoment Diagram

Deployement adalah penggambaran tugas-tugas kongkrit dari setiap node/software yang terlibat dalam jaringan system, menampilkan keseluruhan node dalam jaringan serta hubungan dari node-node tersebut termasuk proses-proses yang terlibat di dalamnya.

2.5.6 Component Diagram

Component diagram adalah diagram yang menunjukkan organisasi dan kebergantungan di antara sekumpulan komponen. Diagram ini memodelkan pandangan implementasi fisik dari sistem.

2.5.7 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.


(46)

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. 6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. 9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.


(47)

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.Perangkat lunak siap dirilis”.

2.6 Object Oriented Programming (OOP)

Object Oriented Progamming (OOP) atau Pemrograman Berorientasi Objek adalah konsep pemrograman yang difokuskan pada penciptaan kelas yang merupakan abstraksi/ blueprint/ prototype dari suatu objek. Kelas ini harus mengandung sifat (data) dan tingkah laku (method) umum yang dimiliki oleh objek-objek yang kelak akan dibuat (diinstansiasi). Data dan method merupakan anggota (member) dari suatu kelas.

Pemrograman prosedural murni yang tidak menerapkan konsep object oriented (karena ada bahasa pemrograman prosedural yang juga sudah berorientasi objek, meskipun belum sepenuhnya) banyak menitikberatkan ke arah pembentukan fungsi-fungsi, sehingga di dalam program akan terdapat banyak sekali fungsi dan variabel yang menyulitkan pemrogram untuk mengelola dan mengembangkannya. Oleh karena itu, dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan tersebut, maka dibentuklah bahasa yang menerapkan pendekatan


(48)

object oriented untuk menyederhanakan fungsi-fungsi dan variabel-variabel ke dalam bentuk objek.

Dalam OOP dibutukan memory lebih besar dibandingkan dengan program prosedural (tradisional). Dua objek yang identik akan memerlukan dua area memory berbeda walaupun dari sisi data dan proses keduanya memiliki jumlah dan jenis yang sama. Hal ini disebabkan karena data dan proses pada kedua objek tersebut dipisahkan oleh komputer.

Secara garis besar yang menjadi ciri dari OOP adalah adanya proses abstraksi (abstraction), pengkapsulan (encapsulation), penurunan sifat (inheritance), dan polimorfisme (polymorphism) pada objek-objek yang dibentuk.

2.7 Bahasa Pemograman

Java adalah sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan.

Java2 adalah generasi kedua dari Java platform (generasi awalnya adalah Java Development Kit). Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama JVM (Java Virtual Machine). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Oleh Karena itu bahasa Java disebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat dijalankan berbagai system operasi, asalkan pada system operasi tersebut terdapat JVM.


(49)

Platform Java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas-kelas yang dipaket dalam sebuah lingkungan rutin Java, dan sebuah compiler, debugger, dan perangkat lain yang dipaket dalam Java Development Kit (JDK). Java2 adalah generasi yang sekarang sedang berkembang dari platform Java. Agar sebuah program Java dapat dijalankan, maka file dengan ekstensi “.java” harus dikompilasi menjadi file bytecode. Untuk menjalankan bytecode tersebut dibutuhkan JRE (Java Runtime Environment) yang memungkinkan pemakai untuk menjalankan program Java, hanya menjalankan, tidak untuk membuat kode baru lagi. JRE berisi JVM dan library Java yang digunakan.

2.8 Definisi Perangkat Yang Digunakan

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu kelebihan dari Eclipse yang membuatnya popular adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.

Karakteristik Eclipse Indigo:

1. Components

Eclipse terdiri dari model komponen-komponen (plug-ins) yang dapat digunakan lebih dari satu aplikasi.


(50)

2. Middleware and Infrastructure

Komponen utama dalam Eclipse dibuat berdasarkan framework dan fasilitas, sehingga mempermudah penulisan kode oleh pengguna. Fasilitas yang diperoleh, seperti: paradigma UI yang fleksibel, aplikasi yang dapat diekstensi, help support, scalable UI, context-sensitive help, network updates, error handling, dan lain-lainnya.

3. Native User Experience

Eclipse Standard Widget Toolkit menyediakan toolkit GUI untuk java yang efisien dan akses yang portable ke fasilitas bawaan (native) UI di OS.

4. Portability

Eclipse memiliki aplikasi yang fleksibel di berbagai OS dan client environments (syaratnya: hardware itu dapat diinstal Java Runtime Environment).

5. Intelligent Install and Update

Aplikasi di Eclipse memiliki fitur update plugins melalui HTTP, Java Web Start, Update Site, copy file, atau system manajemen perusahaan yang canggih.

6. Disconnected Operation

Tidak membutuhkan koneksi internet, karena aplikasi Eclipse berjalan di local komputer.


(51)

Eclipse menyediakan class pertama di IDE java yang dapat diintegrasikan untuk develop, test, dan package aplikasi rich clients.

8. Component Libraries

Komponen di framework tidak akan lengkap tanpa set plugins yang komprehensif. Sehingga Eclipse akan memproduksi plugins yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi secara utuh.

2.9 Location Based Service (LBS)

Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan. Dua unsur utama LBS adalah:

1. Location Manager (API Maps)

Menyediakan tools/source untuk LBS, Application Programming Interface (API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi maps/peta beserta feature-feature lainnya seperti tampilan satelit, street (jalan), maupun gabungannya. Paket ini berada pada com.google.Android.maps

2. Location Providers (API Location)

Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global Positioning System) dan data lokasi real-time. API Location berapa pada paket Android yaitu dalam paket Android.location. Dengan Location Manager, kita dapat menentukan lokasi kita saat ini, Track


(52)

gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan mendeteksi perpindahan.

2.10 Arsitektur Andorid

Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Applications Frameworks

Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, dan sebagainya.

3. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.


(53)

Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta libraries lainnya.

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

5. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating system dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur system processing, memory, resource, drivers, dan system-sistem operasi Android lainnya.

2.11 Android Lifecycle

Setiap aktifitas yang ada di dalam aplikasi pasti akan melalui lifecycle. Misalnya jika menjalankan aplikasi fungsi onCreate akan digunakan untuk membuat aplikasi tampil di layar Android, jika keluar dari aplikasi fungsi OnDestroy akan digunakan

2.12 Database SQLite

Android juga memiliki fasilitas untuk membuat database yang dikenal dengan SQLite yaitu salah satu software yang embedded yang sangat popular, kombinasi SQL interface dan penggunaan memory yang sangat sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat. SQLite di Android termasuk dalam Android runtime, sehingga setiap versi dari Android dapat membuat database dengan SQLite.


(54)

Dalam system Android terdapat beberapa teknik untuk melakukan penyimpanan data. Teknik yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

1. Shared prefences yaitu menyimpan data beberapa nilai (value) dalam bentuk groups key yang dikenal dengan prefences.

2. Files yaitu menyimpan data dalam file, dapat berupa menulis ke file atau membaca dari file.

3. SQLite Database, yaitu menyimpan data dalam bentuk database.

4. Content Providers, yaitu menyimpan data dalam bentuk content providers

service.

2.13 Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dijalankan di semua platform. Eclipse sendiri juga merupakan sebuah komunitas open source, yang memiliki proyek yang berfokus pada membangun sebuah platform pengembangan terbuka dari extensible Framework, tools dan runtime untuk membangun, menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh siklus hidup perangkat lunak tersebut.

Umumnya Eclipse digunakan untuk membuat sebuah program yang menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, Eclipse juga bisa digunakan untuk penggunaan bahasa pemrograman lainnya seperti C, C++, COBOL, Perl, PHP, Python, dan sebagainya.


(55)

2.13.1 Versi Eclipse

Berikut ini adalah versi Eclipse yang telah dirilis:

Tabel 2.2 Versi Eclipse

Nama Tanggal rilis Versi

Eclipse 3.0 21 Juni 2004 3.0

Eclipse 3.1 28 Juni 2008 3.1

Callisto 30 Juni 2006 3.2

Europa 29 Juni 2007 3.3

Ganymade 25 Juni 2008 3.4

Galileo 24 Juni 2009 3.5

Helios 23 Juni 2010 3.6

Indigo 22 Juni 2011 3.7


(56)

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bumi Herbal Dago Jl. Bukit Pakar Utara Kampung Negla Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung Utara.

3.1.1 Sejarah Singkat Bumi Herbal Dago

Bumi Herbal Dago merupakan perkebunan herbal milik PT. Ilthabi Sentra Herbal yang terletak di Kawasan Bandung Utara, tepatnya bersebelahan dengan hutan lindung yang merupakan bagian dari Tanaman Hutan Rakyat (TAHURA) Juanda. Berada di ketinggian sekitar 1200m – 1350m dpl, BHD menyuguhkan udara yang sejuk dan panorama kota Bandung bagian timur yang sangat memukau. Dengan temperature iklim rata-rata yang mirip iklim subtropics, BHD merupakan kebun yang ideal bagi tumbuhnya bukan hanya tanaman asal dalam negeri, melainkan juga tanaman dari mancanegara, sehingga kelengkapan koleksi tanaman obat dapat terus dikembangkan. Keberadaan BHD dapat berkontribusi terhadap kelestarian Kawasan Bandung Utara yang merupakan daerah resapan air terpenting di kota Bandung, karena konsep pengelolaannya selalu berorientasi kepada penghijauan alam sekitar.


(57)

Beberapa fasilitas yang terdapat di Bumi Herbal Dago (BHD) diantanya : 1. Green House

Untuk menunjang kegiatan di bidang botani, BHD dilengkapi dengan green house. Semua tanaman introduksi awalnya disemai disana. Selain itu tanaman dalam negeri yang rentan terhadap iklim dan keadaan tanah di dataran tinggi juga diamati pertumbuhannya di green house.

2. Laboratorium

Tanaman pilihan yang berpotensi untuk diolah menjadi produk jadi akan melalui serangkaian uji coba di laboratorium mini yang terdapat di BHD. Output yang dihasilkan dari laboratorium mini ini antara lain adalah teh herbal, pangan fungsional atau minyak atsiri.

3. Kedai

Belum lengkap kiprah BHD apabila hasil dari serangkaian aktifitasnya tidak dapat dinikmati masyarakat, karena itu BHD menyediakan sarana bagi masyarakat pecinta herbal berupa Kedai BHD. Disana ditawarkan makanan dan minuman sehat berbasis tanaman obat yang tumbuh di BHD, selain itu masyarakat dapat pula membeli bibit tanaman obat dan produk simplisia.

Saat ini kebun koleksi terdapat lebih dari 300 jenis tanaman obat di BHD dan akan terus bertambah. Sebagian besar tanaman obat yang terdapat di BHD sudah dideterminasi oleh Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB), sehingga lengkaplah data jati diri tanaman tersebut seperti nama latin, nama daerah, khasiat dan data botani lainnya.


(58)

PT. Ilthabi Sentra Herbal merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Ilthabi Rekatama yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan etnofarmasi melalui pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman tanaman obat Indonesia untuk diolah menjadi produk herbal, baik obat, pangan fungsional, maupun produk terkait lainnya.

PT. Ilthabi Sentra Herbal didirikan pada tanggal 7 Desember 2005 dengan maksud dan tujuan perseroan ialah berusaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, dan pertanian. PT. Ilthabi Sentra Herbal memiliki kantor pusat di Kantor Taman A9 Unit C8-C14 Jl. Mega Kuningan Lot. 8.9/9 Jakarta. Sedangkan untuk tempat kegiatan terfokus di Bandung.

Tempat kegiatan terbuka di Bandung dibuka pada Juni 2007 tepatnya di daerah Bukit Pakar Utara, Kampung Negla, Kabupaten Bandung. Awalnya lahan tersebut merupakan lahan pertanian sayuran yang dalam perkembangannya dirubah menjadi lahan koleksi penelitian dan observasi tanaman obat/herbal. Hingga pada akhir tahun 2007 lahan tersebut diberi nama Bumi Harbal Dago (BHD).

Bumi Herbal Dago (BHD) merupakan perkebunan miliki PT. Ilthabi Sentra Herbal yang terletak di Kawasan Bandung Utara, tepatnya bersebelahan dengan hutan lindung yang merupakan bagian dari Taman Hutan Raya (TAHURA) Juanda. Luas lahan BHD adalah ± 7 ha, terletak di dataran tinggi dan “flat” miring (lahan terasering), dengan kemiringan wilayah antara 15%-45%. Ketinggian Bumi Herbal Dago antara 1200m dpl – 1350m dpl. Kondisi iklim


(59)

bersuhu < 10oC di pagi hari dengan kelembaban udara 78% di musim hujan, 70% pada musim kemarau serta bercurah hujan rata-rata seriap tahun 1500 – 4000 mm. BHD menyuguhkan udara yang sejuk dan panorama kota Bandung bagian timur yang sangat memukau. Dengan temperature rata-rata yang mirip iklim subtropics, BHD merupakan kebun yang ideal bagi tumbuhnya bukan hanya tanaman dalam negeri, melainkan juga tanaman introduksi (dari mancanegara), sehingga kelengkapan koleksi tanaman obat di sana dapat terus dikembangkan. Keberadaan BHD dapat berkontribusi terhadap kelestarian Kawasan Bandung Utara yang merupakan daerah resapan air terpenting di Kota Bandung, karena konsep pengelolaannya selalu berorientasi kepada penghijauan alam sekitar.

Untuk menunjang kegiatan di bidang botani, BHD dilengkapi denga green house. Semua tanaman introduksi awalnya disemai disana. Selain itu tanaman dalam negeri yang rentan terhadap iklim dan keadaan tanah di daratan tinggi juga diamati pertumbuhannya di green house. Tanaman pilihan yang berpotensi untuk diolah menjadi produk jadi akan melalui serangkaian uji coba di laboratorium mini yang terdapat di BHD. Output yang dihasilkan dari laboratorium mini ini antara lain adalah teh herbal, pangan fungsional atau minyak atsiri.

Koleksi tanaman obat di BHD akan terus bertambah, tanaman tersebut baik dari dalam maupun dari manca Negara. Sebagian besar tanaman obat yang terdapat di BHD sudah dideterminasi sehingga akan lengkap data jati diri tanaman tersebut budidaya, BHD membudidayakan beberapa tanaman untuk dapat dikembangkan menjadi produk herbal komersil. Beberapa tanaman yang dibudidayakan yaitu rosella, jati belanda, kirinyuh, mint, pegagan, dsb.


(60)

Untuk mewujudkan dan menjalankan visi dan misinya, PT. IlthabiSentra Herbal bekerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:

1. Sekolah Farmasi ITB, dalam bidang penelitian

2. Sekolah Ilmu dan Teknologi ITB, untuk determinasi koleksi tanaman obat

PT. Ilthabi Sentra Herbal selalu mengikuti perkembangan dunia fitofarmasi melalui keikutsertaan berbagai seminar yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri, dan terus menerus berupaya untuk meluaskan jaringan dalam aspek keilmuan dan pasar, dengan cara melakukan kontak dengan para herbalis.

Belum lengkap kiprah BHD apabila hasil dari serangkaian aktifitasnya tidak dapat dinikmati masyarakat, karena itu BHD menyediakan sarana bagi masyarakat pecinta herbal berupa Kedai BHD yang telah ada sejak tahun 2010. Kedai BHD menyuguhkan suasana alam yang sejuk, disana ditawarkan makanan dan minuman sehat berbasis tanaman obat yang tumbuh di BHD, seperti sirup rosella, lotek herbal, green tea mint, dsb. Selain itu masyarakat dapat pula membeli bibit tanaman obat dan produk herba kering yang telah tersedia di BHD.

Pada tahun yang sama pula PT. Ilthabi Sentra Herbal mulai memperkenalkan dua produk rosella yaitu sirup rosella dan green tea rosella. Dan tahun 2011 produk yang dipasarkan menjadi empat buah, dengan produk tambahannya yaitu selai rosella, manisan rosella. Dan simplisia yang dipasarkanpun semakin banyak jenisnya. Selain itu, BHD pun memiliki program wisata edukasi herbal kepada masyarakat. Wisata ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang tanaman herbal.


(61)

Selain menghasilkan produk herbal yang berkhasiat bagi kesehatan, PT. Ilthabi Sentra Herbal juga menyediakan informasi lengkap mengenai tanaman obat dan produk herbal, memberikan pembinaan kepada petani herbal, dan kegiatan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

PT. Ilthabi Sentra Herbal selalu tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain meningkatkan dalam pengembangan produk, PT. Ilthabi Sentra Herbal di tahun 2012 ini menyempurnakan organisasi dan melengkapi personilnya untuk divisi business development dan departemen program agar tujuan PT. Ilthabi Sentra Herbal semakin mudah untuk dicapai.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adupun visi dan misi PT. Ilthabi Sentra Herbal adalah :

3.1.2.1. Visi Perusahaan

Melestarikan dan memanfaatkan keanekaragaman tanaman obat Indonesia untuk dikembangkan, diproduksi, dan dipasarkan menjadi produk obat, pangan fungsional, dan produk obat terkait yang bermutu tinggi melalui Penelitian dan Pengembangan ditunjang oleh teknologi tepat guna.

3.1.2.2. Misi Perusahaan

Adapun misi PT. Ilthabi Sentra Hrbal Indonesia adalah : 1. Melestarikan dan membudidayakan tanaman obat Indonesia

2. Memproduksi obat herbal sebagai curative dan preventive treatment 3. Melakukan penelitian pada tanaman obat potensial


(62)

5. Memberikan edukasi dan pengenalan kepada masyarakat luas mengenai keunggulan herbal Indonesia

6. Memberikan dukungan dan pembinaan kepada petani agar herbal yang dihasilkan terjaga kualitasnya dan memenuhi standar.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah tempat atau wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan pengorganisasian yaitu suatu proses dimana pekerjaan diatur dan dibagikan diantara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

Untuk struktur organisasi, PT. Ilthabi Sentra Herbal menggunakan departementation by enterprise function, yaitu manajer diberi wewenang untuk menjalankan proses atau fungsi yang spesifik di dalam suatu organisasi. Berikut bentuk struktur organisasi PT. Ilthabi Sentra herbal :


(63)

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. Ilthabi Sentra herbal

Untuk Direktur utama hingga jajaran VP. Bertempat di Jakarta, sedangkan staff lainnya bertempat di Bandung.

3.1.3.1Unit Kerja PT. Ilthabi Sentra Herbal

3.1.3.1.1 Divisi Operasional

Divisi operasi pada intinya bertugas membantu presiden direktur di dalam menjalankan program optimalisasi pemanfaatan lahan Bumi Herbal Dagu (BHD) dan pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung dan melaksanakan program kerja BHD. Divisi operasi dipimpin oleh Vice President (VP) Operation.


(64)

Di dalam menjalankan fungsi dan wewenangannya, VP operation membawahi dua pimpinan (manager) unit kerja yaitu Plant manager (kepala kebun) dan Program manager.

3.1.3.1.2 Divisi Research & Developement

Pada intinya bertugas membantu presiden direktur di dalam menjalankan program penelitian, pengembangan produk, dan bertanggungjawab atas produksi. Divisi ini dipimpin oleh Vice President Research & Development (VP R & D).

Di dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya, VP Research & Development membawahi dua pimpinan (manager) unit kerja yaitu Product Manager dan R & D Manager.

3.1.3.1.3 Divisi Business Developement

Divisi Business Development bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan semua fungsi bidang pengembangan bisnis yang meliputi semua hal terkait pemasaran, sales, promosi, dan potensi pengembangan produk dari segi komersil.

Divisi ini dipimpin oleh VP Business Development. Didalam menjalankan fungsi dan wewenangnya, VP Business Development membawahi dua pimpinan (manager) unit kerja yaitu Marketing Manager dan Sales Manager.


(65)

3.2 Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Unsur – unsur metode adalah wawasan, intelektual, konsep, cara penghampiran persoalan (coach) dan database. Wawasan intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa, serapan, dan ilmu pengetahuan. Konsep adalah hasil proses intelektual berupa kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya serapan, sehingga di bentuk gagasan baru yang dapat menganalisis persoalan secara lebih cermat.

3.2.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif dan komparatif. Menurut Erlina (2008:20), penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain.

Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang: apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana yang berkaitan dengan karakteristik populasi atau fenomena tersebut. Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan metode komparatif yang dilakukan dengan membandingkan teori yang ada dengan praktik yang ditemui di dalam perusahaan dan menarik kesimpulan.

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, maka penulis melakukan pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan pendekatan ini, data yang dikumpulkan dapat disesuaikan


(66)

dengan keadaan yang sebenarnya dan dibandingkan dengan teori yang menunjang. Dengan demikian, dapat memberikan gambaran yang cukup jelas serta dapat menarik kesimpulan dari objek yang diteliti.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan Metode pengumpulan data digunakan penulis untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penulisan skripsi dengan tujuan membuat suatu perancangan aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android. Dalam hal ini penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa sumber data primer (observasi, wawancara dan pengumpulan data) dan sumber data sekunder (dokumentasi).

3.2.2.1Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui atau dalam istilah teknisnya responden yaitu orang yang kita jadikan sebagai objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah sebagai berikut:

a. Teknik observasi yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung. b. Teknik wawancara yaitu dengan cara melakukan tanya jawab secara

langsung kepada pihak-pihak yang berkompeten.

c. Teknik kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dari buku atau bahan tulisan yang ada relevansinya dengan skripsi ini.


(67)

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Sumber data – data atau informasi lainnya yang menunjang untuk melakukan penelitian didapatkan melalui perpustakaan, internet, dan lain – lain. Studi dokumentasi yang digunakan adalah pencarian bahan – bahan atau buku – buku bacaan, karya ilmiah dan sumber – sumber bacaan lainnya. Data sekunder dalam penelitian ini seperti struktur organisasi, visi misi dan fungsi dari struktur organisasi (job description), serta data-data yang bersangkutan dengan instansi terutama dalam hal yang menunjang pembuatan aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android.

3.2.3 Metode Pendekatan dan pengembangan sistem

Dalam pembangunan suatu aplikasi diperlukan suatu pendekatan dan pengembangan system yang akan menentukan proses penyelesaian rekayasa perangkat lunak, adapun pendekatan system yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek dan pengembangan system dengan menggunakan metode pengembangan prototype.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang di gunakan adalah pendekatan dengan Object Oriented yang menggunakan OOA (Object Oriented Analysis) yang di visualisasikan dengan UML dan di antara nya adalah sebagai berikut : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Object Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.


(68)

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Sugiyono (2009:3) mendefinisikan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Tahapan-tahapan yang dilakukan di dalam mekanisme pengembangansistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut:

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.


(69)

3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai. 4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan

menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.

5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.


(70)

Identifikasi Kebutuhan Pemakai Membuat Prototipe Menguji Prototipe Memperbaiki Prototipe Mengembangkan Versi Produk

- Pengembang dan pemakai bertemu - Pemakai menjelaskan kebutuhan user

- Pengembang mulai membuat prototype

- Pemakai menguji prototipe dan

memberikan kritika atau saran

- Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan dari pemakai

- Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi 2003,

Andi.Yogyakarta)

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam merancang Aplikasi Layanan Informasi Tentang Pengobatan Herbal Berbasis Android

yang dikembangkan penulis adalah:

a. Use Case Diagram.

Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan


(1)

5.5.3 Tampian Menu Informasi Herbal

Pada Menu Informasi Kesehatan akan muncul tampilan seperti gambar di bawah :

Gambar 5.19 Tampilan Menu Informasi Kesehatan

5.5.4 Tampilan Menu Login

Pada Menu Login akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini :


(2)

5.5.5 Tampilan Menu Help

Pada Menu Help akan muncul tampilan seperti gambar di bawah :

Gambar 5.21 Tampilan Menu Help 5.6 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan – kesalahan atau kekurangan – kekurangan pada perangkatlunak yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan perangkat lunak tersebut.

5.6.1 Pengujian Fungsional

Pengujian fungsional yang digunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian alpha. Pengujian alpha berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.


(3)

Rencana pengujian yang akan dilakukan pada aplikasi ini selengkapnya terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.2 Tabel Rencana Pengujian

Kelas Uji Detail Pengujian Jenis Uji

Memilih Gejala

Menampilkan menu gejala-gejala yang diderita.

Black box

Informasi Herbal MenampilkanInformasiKesehatan Black box

Login Validasi username dan password Black box

Help

Menampilkan Cara menggunakan aplikasi

Black box

1. Pengujian Menu Memilih Gejala

Pengujian menu Memilih Gejala merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih gejala-gejala yang diderita.

Tabel 5.3 Pengujian Menu Periksa Kasus dan hasil uji

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memilih

Gejala

Menampilkan menu gejala-gejala yang


(4)

diderita ditampilkan [ ] ditolak

2. Pengujian Menu Informasi Herbal

Pengujian Menu Informasi Herbal merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menu Informasi Herbal.

Tabel 5.4 Pengujian Menu Informasi Herbal Kasus dan hasil uji

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Menu Informasi Herbal

Menampilkan informasi herbal

Informasi umum pengobatan Herbal ditampilkan

[√] diterima [ ] ditolak

3. Pengujian Menu Login

Tabel 5.5 Pengujian Login Admin Kasus dan Hasil Uji (Data normal)

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data terdaftar Muncul halaman

utama admin

Dapat masuk ke halaman utama operator

[ x ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data salah)

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data tidak Menampilkan pesan Menampilkan pesan [ ] Diterima


(5)

terdaftar “Username atau Password Salah”

“Username atau Password Salah”

[ x ] Ditolak

Data kosong atau tidak diisi semua

Muncul pesan “Username dan Password Harus Diisi”

Menampilkan pesan “Username dan Password Harus Diisi”

[ ] Diterima [ x ] Ditolak

4. Pengujian Menu Help

Pengujian menu Help merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menu Help.

Tabel 5.6 Pengujian Menu Help Kasus dan hasil uji

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Menu Help

Menampilkan informasi cara menggunakan aplikasi

Informasi cara menggunakan aplikasi ditampilkan

[√] diterima [ ] ditolak


(6)

108 6.1 Kesimpulan

Aplikasi ini dapat membantu dalam memperoleh informasi mengenai pengobatan menggunakan herbal yang dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu, Aplikasi ini merupakan salah satu alternatif sederhana yang bisa membantu seseorang dalam menentukan pengobatan herbal yang tepat untuk mengobati gejala penyakit yang dialami. Aplikasi ini bisa menampilkan cara penggunaan tanaman herbal secara tepat untuk mengobati gejala dan penyakit yang dirasakan.

6.2 Saran

Aplikasi ini hanya bisa menampilkan cara penggunaan tanaman herbal untuk beberapa penyakit dengan gejala tertentu saja, kemudian aplikasi ini belum menggunakan database eksternal yang terintegrasi dengan aplikasi. Dalam pengembangan sistem berikutnya supaya dapat melakukan penambahan macam jenis penyakiit yang lebih banyak dan diikuti dengan solusi penanganannya dengan penggunaan tanaman herbal yang tepat, serta bisa dikembangkanya database eksternal untuk keperluan data yang lebih besar.