d. Untuk pembebanan dengan 2 lampu 7 Watt, diperoleh:
1 Arus yang dihasilkan Alternator I
7
: 34,6 mA 2
Tegangan yang dihasilkan Alternator V
7
: 42 Volt
3 Putaran poros turbin Kaplan N
17
: 81 rpm 4
Putaran poros altenator N
27
: 465 rpm
4.2.2. Analisa daya dan putaran altenator tanpa beban dan dengan pemberian beban
Dari data yang telah diperoleh dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa daya pada alternator berubah terhadap penambahan beban lampu yang digunakan.
Sehingga dapat dihitung besar dengan menggunakan persamaan : P = V.I Watt
................................................................4.1 Maka daya pengisian ke baterai adalah sebagai berikut:
a. Untuk tanpa pembebanan lampu, diperoleh:
P
c0
= V . I
P
c0
= 50 . 37 . 10
-3
P
c0
= 1,850 Watt b.
Untuk pembebanan 1 lampu 3 Watt, diperoleh: P
c3
= V
3
. I
3
P
c3
= 49 . 35,3. 10
-3
P
c3
= 1,7297 Watt c.
Untuk pembebanan 1 lampu 4 Watt, diperoleh: P
c4
= V
4
. I
4
P
c4
= 48 . 35,2 . 10
-3
P
c4
= 1,6896 Watt
Universitas Sumatera Utara
d. Untuk pembebanan 2 lampu 7 Watt, diperoleh:
P
c7
= V
7
. I
7
P
c7
= 42 . 34,6 . 10
-3
P
c7
= 1,4532 Watt
Dari perhitungan data diatas dapat ditampilkan dalam bentuk tabel yakni sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil percobaan dan daya yang dihasilkan alternator pada sudut guide vane 30
Beban Lampu
Watt Arus
mA Tegangan
Volt Putaran
Turbin rpm
Putaran Altenator
rpm Daya
Alternator Watt
37 50
122 701
1,850 3
35,3 49
111 638
1,7297 4
35,2 48
89 511
1,6896 7
34,6 42
81 465
1,4532
Dari tabel 4.2 diatas dapat ditampilkan kedalam bentuk grafik untuk mengetahui lebih jelas fenomena pada perubahan daya pada alternator terhadap
penambahan beban lampu yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik perubahan daya Alternator terhadap penambahan beban lampu pada sudut guide vane 30
Dengan melihat grafik diatas, dapat dianalisa semakin besar penambahan beban maka semakin kecil daya pada alternator dan hanya dapat diberi
pembebanan 2 lampu 7 Watt. Selanjutnya hubungan antara perubahan putaran di poros altenator terhadap penambahan beban lampu dapat dilihat pada grafik
di bawah ini.
Gambar 4.4 Grafik perubahan putaran altenator terhadap penambahan beban lampu pada sudut guide vane 30
1,85 1,7297
1,6896 1,4532
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1,8 2
3 4
7
Beban Lampu Watt D
ay a
A lt
e rn
a tor
W a
tt
701 638
511 465
100 200
300 400
500 600
700 800
3 4
7
Beban Lampu Watt Pu
ta ra
n A
lt e
rn a
tor rp
m
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik diatas, dapat dianalisa perubahan putaran alternator terhadap beban lampu yang diberikan ,semakin besar penambahan beban maka semakin
kecil putaran poros altenator. Dimana putaraan poros tanpa beban lampu adalah 701 rpm dan ketika diberi beban lampu paling besar putaran altenator menjadi 465
rpm.
4.2.3 Pengujian Torsi - Putaran Berbeban