Kualitas Seresah Paitan Tithonia diversifolia

commit to user 28 mentah atau belum matang dan masih akan mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme. Menurut Gustiani dan Gunawan 2008 bila bahan organik yang belum matang digunakan sebagai pupuk maka pertumbuhan tanaman akan terganggu oleh mikroorganisme yang akan menguraikan bahan organik tersebut. Dalam menguraikan bahan organik mentah tersebut mikroorganisme memerlukan N untuk membangun sel-sel tubuhnya. Dalam bahan organik yang belum matang, kandungan nitrogennya rendah sehingga mikroorganisme mengambil N dari tanah. Akibatnya terjadi persaingan penyerapan N oleh mikroorganisme pendekomposisi dengan tanaman. Menurut Suriadikarta dan Setyorini 2005 bahwa bahan organik sudah matang dan dapat digunakan sebagai pupuk bila CN rationya 10-25. Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa pupuk organik kotoran sapi yang digunakan dalam penelitian memiliki CN ratio 11,735, jadi pupuk organik tersebut telah matang dan dapat langsung diaplikasikan pada tanah. Berdasarkan hasil analisis laboratorium yang disajikan dalam Tabel 4.2 maka diketahui bahwa pupuk organik kotoran sapi memiliki pH 6,9, N total 2,735, P 2 O 5 0,963, K 2 O 1,755, S 2,429, C-organik 32,080 dan bahan organik 55,310 sehingga pupuk organik kotoran sapi ini berpotensi sebagai sumber hara K dan pemasok bahan organik tanah, serta sumber hara lainnya.

2. Kualitas Seresah Paitan Tithonia diversifolia

Seresah merupakan salah satu sumber bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber unsur hara tanah, memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah, sehinggga dalam hal ini seresah dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman Langi, 2009. Terdapat beberapa macam seresah yang dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, baik dari segi jumlah unsur commit to user 29 hara yang terkandung maupun kemampuannya dalam memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah. Seresah yang digunakan dalam penelitian merupakan seresah paitan Tithonia diversifolia. Seresah paitan mengandung beberapa unsur hara makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, diantaranya adalah N, P, K, Ca dan Mg Jufri, 2010. Adapun hasil analisis seresah paitan yang digunakan dalam penelitian disajikan dalam Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Analisis Seresah Paitan Tithonia diversifolia No. Variabel Pengamatan Satuan Hasil 1. Polifenolik 7,82 2. Lignin 19,88 3. Tanin 6,34 4. Selulosa 8,86 5. Abu 0,72 6. C-Organik 36,13 7. Bahan Organik 61,42 8. K total 1,44 9. N Total 3,17 9. CN ratio - 11,40 10. Pol + LigN 8,75 11. P Total 0,34 12. CP ratio - 108,10 13. S Total 0,21 14. CS ratio - 172,05 Sumber : Hasil Analisis Laboratorium di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Unibraw 2009 Berdasarkan hasil analisis laboratorium yang disajikan dalam Tabel 4.3 maka diketahui bahwa seresah paitan yang digunakan dalam penelitian memiliki kandungan polifenolik 7,82, lignin 19,88, Tanin 6,34, selulosa 8,86, abu 0,72, C-organik 36,13, bahan organik 61,42, K 1,44, N total 3,17, CN ratio 11,40, P total 0,34, CP ratio 108,10, S total 0,21, dan CS ratio 172,05. Seresah paitan yang digunakan dalam penelitian mengandung beberapan unsur hara penting bagi tanaman, khususnya K, sehingga seresah paitan dalam penelitian ini berfungsi sebagai sumber K dan pemasok bahan organik tanah, serta sumber hara lainnya Jufri, 2010. commit to user 30 Secara umum kualitas suatu seresah ditentukan melalui beberapa hal, diantaranya adalah kandungan lignin, selulosa dan polifenol. Lignin merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam seresah yang sulit untuk terdekomposisi, sedangkan selulosa merupakan senyawa yang mudah untuk terdekomposisi Nopianto, 2009. Semakin besar kandungan lignin dalam suatu seresah maka seresah tersebut semakin sulit untuk terdekomposisi, sedangkan semakin besar kandungan selulosa maka semakin mudah untuk terdekomposisi. Polifenol adalah senyawa aromatik hidroksil yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni : polifenol sulit larut dan polifenol mudah larut. Polifenol berpengaruh terhadap kecepatan dekomposisi bahan organik, semakin tinggi kandungan polifenol dalam bahan organik, maka akan semakin lambat terdekomposisi dan termineralisasi. Sifat khas dari polifenol adalah kemampuannya dalam membentuk kompleks dengan protein, sehingga protein sulit dirombak oleh dekomposer. Selain itu, polifenol juga dapat mengikat enzim dekomposer, sehingga aktivitas enzim menjadi lemah. Selain lignin, selulosa dan polifenol, variabel lain yang mempengaruhi laju dekomposisi seresah adalah CN ratio. Bahan organik dengan CN ratio tinggi menunjukkan bahwa bahan organik tersebut berkualitas rendah, sedangkan bahan organik dengan CN ratio rendah menunjukkan bahwa bahan organik berkualitas tinggi. Semakin rendah CN ratio seresah maka seresah tersebut mudah terdekomposisi oleh mikroorganisme pendekomposisi. Selain itu seresah dengan CN ratio rendah menunjukkan bahwa seresah tersebut dapat langsung diaplikasikan ke dalam tanah. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa seresah mengandung lignin 19,88, selulosa 8,86 dan CN ratio 11,40, jadi seresah paitan yang digunakan dalam penelitian termasuk dalam seresah yang berkualitas tinggi dan mudah terdekomposisi. Semakin cepat seresah terdekomposisi dan termineralisasi maka hara yang terkandung dalam seresah tersebut semakin cepat tersedia bagi tanaman. commit to user 31 ,0 7 b ,0 7 b ,0 7 b ,0 7 b ,0 6 a ,0 6 a ,0 7 b ,0 7 b ,0 7 b ,0 6 a ,0 6 a ,0 6 a ,0 6 a ,0 6 a ,0 6 a ,0 6 a ,0 6 a ,0 6 a 0,05 0,06 0,07 0,08 D 1 B 1 D 2 B 1 D 3 B 1 D 4 B 1 D 5 B 1 D 6 B 1 D 7 B 1 D 8 B 1 D 9 B 1 D 1 B 2 D 2 B 2 D 3 B 2 D 4 B 2 D 5 B 2 D 6 B 2 D 7 B 2 D 8 B 2 D 9 B 2 Kom binas i Pe rlakuan K T e rs e d ia m e

C. Pengaruh Perlakuan Terhadap Variabel

Dokumen yang terkait

PENGARUH ZEOLIT DAN PUPUK K TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN K TANAMAN PADI DI LAHAN PASIR PANTAI KULONPROGO

0 10 62

PENGARUH PENGAYAAN PUPUK ORGANIK DAN SERESAH PAITAN TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR S, SERAPAN S DAN KUALITAS HASIL PADI PADA DUA SISTEM BUDIDAYA

1 6 60

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH GAMAL ( Gliricidia maculata ) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN Ca DAN Mg TANAMAN PADI

0 16 63

PENGARUH PENGKAYAAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN SERESAH SENGON TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR P SERTA SERAPANNYA PADA TANAMAN PADI

0 4 49

SERAPAN HARA N, P, K OLEH TANAMAN PADI DENGAN PENGELOLAAN KADAR LENGAS DAN PUPUK ORGANIK PADA TANAH VERTISOL

1 3 74

PENGARUH IMBANGAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP EFISIENSI SERAPAN K DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L ) DI LAHAN SAWAH PALUR

0 2 59

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH SENGON (Albizzia falcataria) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN UNSUR Ca PADA DUA SISTEM BUDIDAYA PADI SAWAH.pdf

0 4 52

PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK DENGAN PUPUK NPK TERHADAP K-POTENSIAL, K-dd, SERAPAN K SERTA HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) PADA FLUVAQUENTIC EPIAQUEPTS.

0 0 1

PENGARUH DOSIS INOKULUM AZOLLA DAN PUPUK KALIUM ORGANIK TERHADAP KETERSEDIAAN K DAN HASIL PADI PADA ALFISOL JUMANTONO, KARANGANYAR.

1 3 10

Pengaruh Pupuk Anorganik dan Pupuk Organik Diperkaya Mikroorganisme Fungsional Terhadap Ketersediaan Hara Pada Tanah Sawah dan Serapan Hara Tanaman oleh Tanaman Padi - UNS Institutional Repository

0 0 12