Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Pada PT.Bintang Mega Medika Semarang.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA
PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG
Andi Trisetiawan
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat

1. Pendahuluan
Distribusi memegang peranan
dalam

kehidupan

penting

sehari-hari

dalam

distribusi, barang dan jasa dapat sampai ke

tangan

konsumen,

Dengan

demikian

masyarakat. Distribusi adalah salah satu

kegunaan dari barang dan jasa akan lebih

aspek

meningkat setelah dapat dikonsumsi.

dari

pemasaran.


Distribusi

merupakan proses penyaluran barang dari

PT. Bintang Mega Medika merupakan

produsen

perusahaan

hingga

sampai

ke

tangan

yang


bergerak

di

bidang

masyarakat / konsumen. Produsen yaitu

trading dan distributing. Pada saat ini PT.

orang yang melakukan kegiatan produksi,

BMM berperan sebagai distribusi peralatan

dan orang

melakukan kegiatan

alat kesehatan yang juga mendistribusikan


distribusi disebut Distributor. Distributor

produk lain seperti produk obat-obatan.

merupakan salah satu pelaku industri.

Sebagai sebuah perusahaan distributor

Distributor adalah badan perseorangan

yang

yang mempunyai kemampuan membeli

supplier dan customer yang berorientasi

produk

ingin


yang

dalam

jumlah

besar

dan

berhubungan

memuaskan

langsung

dengan

pelanggan,


dan

yang

ingin

menyalurkannya kepada sub distributor

banyaknya

atau

Sebuah

mendistribusikan barangnya melalui PT.

perusahaan atau seorang distributor adalah

Bintang Mega Medika, maka perusahaan


perantara yang menyalurkan produk dari

diharuskan memilih supplier yang mana

pabrikan

yang

pengecer

langsung.

(manufacturer)

ke

pengecer

dapat


supplier

dipilih

untuk

menjalin

(retailer). Setelah suatu produk dihasilkan

kerjasama yang baik dan menguntungkan,

oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan

adalah salah satu aspek penting yang

dan biasanya sekaligus dijual ke suatu

menjamin


distributor, kemudian distributor tersebut

perusahaaan serta tidak mengecewakan

menjual produk itu ke pengecer (retailer)

customer. Disinilah peran DSS dibutuhkan

atau

untuk mengambil keputusan pemilihan

pelanggan.

kegiatan ekonomi

Distribusi
yang

merupakan


menjembatani

kelancaran

supplier yang tepat.

operasional

Pengambilan

suatu

keputusan

merupakan sesuatu yang sangat vital

2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem


dalam menentukan keputusan yang

Keputusan

harus

menghadapi

Sistem Penunjang Keputusan ( SPK )

persaingan didunia bisnis. Pengambilan

adalah sistem penghasil informasi yang

keputusan

dapat

oleh

ditujukan pada suatu masalah tertentu yang

beberapa

aspek,

dapat

harus dipecahkan oleh manager dan dapat

dalam

membantu manager dalam pengambilan

diambil

dalam

mempengaruhi

dipengaruhi
hal

ini

kecepatan

Pendukung

mengambil keputusan oleh decision

keputusan ( Raymond McLeod,Jr 1995).

maker dimana pengambilan keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan

harus cepat dan akurat.

bagian tak terpisahkan dari totalitas sistem

Kemajuan teknologi yang semakin

organisasi

cepat membuat proses pengambilan

organisasi mencakup sistem fisik , sistem

keputusan

keputusan dan sistem informasi ( Dr. Ir.

teknologi

juga

membutuhkan

informasi,

hal

ini

keseluruhan.

Suatu

sistem

Kadarsyah Suryadi, 2002).
Sistem

yang

sebuah perusahaan

mencerminkan proses transformasi dari

untuk bergerak cepat dalam mengambil

input menjadi output melalui serangkaian

suatu keputusan dan tindakan. Secara

mekanisme atau proses dengan melibatkan

umum, teknologi informasi mencakup

Sumber Daya Manusia dan Non Manusia (

tiga hal, yaitu management information

mesin,

system, processing information system,

informasi,dan lain-lain ).

decision information system. Teknologi

2.2 Metode SAW (Simple Additive

informasi

Weighting)

menuntut

organisasi

berfungsi

fisik

uang,

(sistem

operasional)

dikarenakan adanya era globalisasi,

bahan

memperlancar dalam perolehan dan

Simple

Additive

penyimpanan

(SAW)

sering

data,

yang

dengan

baku,

Weighting

juga

dikenal

energi,

Method
dengan

menggunakan berbagai fungsi software,

metode penjumlahan terbobot. Konsep

selanjutnya dapat diinterpretasi dan

dasar metode SAW, adalah mencari

ditransformasi menjadi informasi yang

penjumlahan terbobot dari rating kinerja

bermakna,

pada setiap alternatif dari semua atribut,

dan

memungkinkan

transmisi informasi ini kepada para

metode

pengguna sehingga membantu mereka

normalisasi matrik keputusan (x) ke suatu

untuk mencapai tujuan dan sasaran

skala yang dapat diperbandingkan dengan

organisasi.

SAW

membutuhkan

proses

dengan semua rating alternatif yang ada

proses penjualannya, karena dari selisih

(Kusumadewi, 2006).

inilah perusahaan mengambil keuntungan.

Metode ini merupakan metode yang

Sehingga pemilihan supplier dilihat dari

paling

banyak

seberaga harga yang ditawarkan supplier.

menghadapi

Disamping harga yang bersaing, kualitas

dikenal

digunakan
situasi

dan

orang

dalam

MADM

decision

paling

(multiple

making).

attribute
ini

diabaikan, disamping juga ada sistem

keputusan

pemberian harga berjenjang untuk masing-

menentukan bobot bagi setiap atribut.

masing jumlah barang yang dipesan.

Skor

alternatif

Kriteria harga ini mempunyai skor 25 tiap

diperoleh dengan menjumlahkan seluruh

sub kriterianya dan terdiri atas dua sub

hasil perkalian antara rating (yang dapat

kriteria yaitu kepantasan harga dengan

dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap

kualitas barang yang ditawarkan dan

atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas

kemampuan

dimensi yang artinya telah melewati

harga pada pemesanan dalam jumlah

proses normalisasi sebelumnya.

tertentu. Yang masing-masing sub criteria

3. Pembahasan
Dalam penilaian Sistem pendukung
keputusan pemilihan supplier dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 1 Model Penilaian

mempunyai

mengharuskan

total

Metode

barang yang disediakan juga tidak boleh

pembuat

untuk

sebuah

memberikan

bobot.

potongan

Untuk perhitungan

terhadap harga dan kualitas (bobot1)
=bobot * 25. Dan untuk potongan harga
(bobot2) = bobot * 25. Sehingga akan
menghasilkan nilai aspek harga = bobot1 +
bobot2.
2. Kriteria Kualitas
Ini

menyangkut

kemampuan

supplier

memberikan kepastian dan kesesuaian
antara kualitas dengan spesifikasi barang
yang ditawarkan, disamping itu ada garansi
Pada subsistem model pendukung

barang tidak cacat produksi atau ada

keputusan terdiri dari 5 kriteria yaitu

system

meliputi :

untuk barang-barang yang tidak sesuai,

yang

menjamin

pengembalian

1. Kriteria Harga

kemudian ada juga garansi untuk selalu

Perusahaan distribusi sangat mengandalkan

konsisten dalam menjaga mutu dan kualitas

selisih harga beli dan harga jual dalam

barang setiap saat. Kriteria kualitas ini
mempunyai skor 20 tiap sub kriterianya

dan terdiri atas tiga sub kriteria yaitu
Kesesuaian kualitas dengan spesifikasi
dan Penyediaan barang tanpa cacat serta
Kemampuan memberikan kualitas yang
konsisten. Yang masing-masing kriteria
mempunyai bobot. Perhitungan kesesuaian
kualitas (bobot1) = bobot * 20 dan
Penyediaan barang tanpa cacat (bobot2) =
bobot * 20 serta kemampuan memberikan
kualitas yang konsisten (bobot3) = bobot *
20. Sehingga akan menghasilkan nilai
aspek kualitas= bobot1 + bobot2 + bobot3

dengan jumlah barang yang dipesan serta
ada jaminan bahwa isi kemasan harus
sesuai dengan ketentuan. Kriteria ketepatan
jumlah ini mempunyai skor 10 tiap sub
kriterianya dan terdiri atas dua sub criteria
yaitu Ketepatan dan kesesuaian jumlah
dalam pengiriman dan Kesesuaian isi
kemasan. Yang masing-masing kriteria
mempunyai bobot. Perhitungan Ketepatan
dan kesesuaian jumlah pengiriman
(bobot1) = bobot * 15 dan Kesesuaian isi
kemasan (bobot2) = bobot * 15. Sehingga
akan menghasilkan nilai criteria ketepatan

Perusahaan distribusi selalu menjaga
ketersediaan stok barang. Sehingga tidak
ada alasan kepada konsumen bahwa barang

jumlah= bobot1 + bobot2
5. Aspek Customer Care
Supplier yang baik harus menjamin bahwa
pelanggan-pelanggannya
diberikan
kemudahan dan kepedulian yang baik,

tidak tersedia. Oleh karena itu, pemilihan
supplier yang baik adalah supplier yang
mampu memberikan jaminan ketepatan
waktu pengiriman. Kriteria ketepatan
pengiriman ini mempunyai skor 15 tiap sub

seperti
mudah
melakukan
kontak,
informatif, cepat tanggap, dan segera
menyelesaikan keluhan pelanggannya.
Kriteria ini mempunyai skor 10 tiap sub
kriterianya dan terdiri atas dua sub criteria

kriterianya dan terdiri atas dua sub criteria
yaitu Kemampuan untuk mengirimkan
barang sesuai dengan tanggal yang
disepakati dan Kemampuan menangani
masalah-masalah transportasi.
Yang

yaitu
Kemudahan
dihubungi,
kemudahan memberikan informasi,
kecepatan menanggapi permintaan
pelanggan dan Cepat tanggap dalam
menyelesaikan
keluhan
pelanggan.

masing-masing kriteria mempunyai bobot.
Perhitungan Pengiriman sesuai tanggal
(bobot1) = bobot * 15 dan penanganan
masalah transportasi (bobot2) = bobot * 15.
Sehingga akan menghasilkan nilai criteria

Yang masing-masing kriteria mempunyai
bobot. Perhitungan mudah dihubungi
(bobot1) = bobot * 10 dan informatif
(bobot2) = bobot * 10 kemudian cepat
menanggapi permintaan (bobot3) = bobot *

ketepatan pengiriman= bobot1 + bobot2
4. Aspek Ketepatan Jumlah
Disamping waktu pengiriman yang sesuai
dengan tanggal yang sudah ditentukan,

10 serta cepat tanggap menangani keluhan
(bobot4) = bobot * 10. Sehingga akan
menghasilkan nilai aspek customer care =
bobot1 + bobot2 + bobot3 + bobot4

3. Kriteria Ketepatan Pengiriman

jumlah barang yang dikirim harus sesuai

Adapun pembobotan dari masingmasing aspek dilihat dari sejauh mana
aspek tersebut lebih diutamakan daripada
aspek lain. Pada kasus diatas, aspek kriteria
harga dirasa jauh lebih utama dari pada
aspek yang lain. Oleh karena itu nilai
bobotnya lebih besar daripada aspek yang
lain. Dengan ketentuan total bobot dari
kelima aspek tersebut adalah 250 poin.
Pembobotan
dapat
dirubah
sesuai
keinginan dan ketentuan yang ada
diperusahaan.

customer care. Masing-masing kriteria
terdapat sub-sub kriteria yang akan dinilai
dan mencerminkan setiap supplier.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan
analisa yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.

Sistem dapat melakukan keputusan
pemilihan supplier digunakan untuk
memilih supplier dengan kinerja
terbaik, dimana selama ini supplier
yang

dipilih

terkadang

kurang

memuaskan bagi perusahaan.
2.

Sistem

Penunjang

keputusan

Pemilihan Supplier ini didasarkan
pada

5

kriteria

yaitu

kriteria

kepantasan harga, kualitas barang,

Gambar 1 Contex Diagram

ketepatan

pengiriman,

ketepatan

jumlah pengiriman dan customer
care. Masing-masing kriteria ini
dibagi lagi kedalam sub-sub kriteria
yang

mempunyai

bobot

nilai

tersendiri dan dapat diubah-ubah
sesuai
Gambar 2 Tampilan aplikasi penilaian
supplier
Pada penilaian supplier ada dua tampilan,
yang pertama seperti pada gambar 2 yaitu
user diminta untuk memilih supplier mana
yang akan dinilai, kemudian supplier akan
dinilai

semua

kriteria

harga,

kriteria

kualitas, kriteria ketepatan pengiriman,
kriteria ketepatan jumlah dan kriteria

dengan

kebutuhan

dan

kondisi terkini.
3.

Sistem

pemilihan

Penunjang

supplier

fasilitas-fasilitas,
mengisikan

ini

dimana

kondisi

kebiasaan-kebiasaan

keputusan
mempunyai
user

supplier
supplier

tinggal
dan
dalam

bertransaksi. Sehingga sistem ini dapat
melakukan penilaian secara otomatis dan
dapat memberikan rekomendasi apakah

supplier tesebut direkomendasikan atau

(Online)

tidak direkomendasikan untuk menjadi

,(http://books.google.co.id/books?id

supplier tetap pada perusahaan.

=awC2247vPUkC&pg=PA141&dq=

Untuk

menyempurnakan

sistem

sistes+informasi&hl=id&sa=X&ei=

yang

dibuat, maka penulis memberikan saran-

N_GRUafTCYHyrQfNtIDwDQ&sqi

saran sebagai berikut :

=2&rered_esc=y#v=onepage&q=sist
em%20adalah&f=false

1. Pihak PT. Bintang Mega medika

tanggal 20 Mei 2013).

Semarang diharapkan memanfaatkan
sistem penunjang keputusan pemilihan

[3]

(repository.amikom.ac.id/files/Publi

aplikasi sistem penunjang keputusan

kasi_05.12.1179.pdf,

pemilihan supplier.
[4]

saat

implementasi aplikasi atau program

[5]

Systems

(Sistem

Pendukung

Kusumadewi, Sri, dkk. Fuzzy Multi-

MADM). Yogjakarta: Graha Ilmu,

[6]

http://id.wikipedia.org/wiki/Karyawa

Jogiyanto, Hm. Analisis dan Disain
Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Offset. 2005.

Buruh, Wikipedia Bahasa Indonesia,
[7]

Fathansyah, Ir. Basis Data edisi :
revisi. Bandung : CV. Infomatika.

n di akses tanggal 13 Mei 2013.
Hendri.

Intelligent

2006.

Daftar Pustaka
[1] Artikel non-personal, 1 Mei 2013,

Tanjung,

Systems and

Attribute Decision Making (Fuzzy

hilangnya data dengan tidak sengaja.

Marimin.

Support

Offset. 2005.

diinginkan, misalnya terkena virus atau

[2]

Turban, Efraim, et all. Decision

ketujuh jilid 1. Yogjakarta : Andi

3. Bakcup data untuk menyimpan ulang

untuk menghindari resiko yang tidak

akses

Keputusan dan Sistem Cerdas) edisi

dilakukan.

atau kembali data supaya tidak hilang

di

tanggal 20 Mei 2013).

2. Meningkatkan kinerja sumber daya

maksimal

Pendukung

(Online),

yang dipergunakan dalam pembuatan

secara

Sistem

Keputusan. Jurnal Ilmu Pendidikan.

dengan menambah aplikasi software

komputer

Kusrini, M.Kom. 2007. Konsep dan
Aplikasi

supplier ini semaksimal mungkin, yaitu

manusia dengan mengadakan pelatihan

di akses

&

Prabowo, Haryo. Sistem Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia,

2012.