B6 PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN LIMBAH

Laporan Tutorial B6
Penyediaan air bersih dan
pengelolaan limbah

Seorang sokter puskesmas menerima kiriman
penderita kolera seraong pria yang berumur 40
tahun dari pustu dalam keadaan dehidrasi berat.
Disamping itu dia juga mendapat pasien seorang
anak perempuan umur 5 tahun dengan busung
lapar. Berdasarkan anamnese ternyata kedua
penderita tersebut berasal dari keluarga tidak
mampu dan tinggal pada daerah yang berdekatan
yaitu daerah kumuh dan dekat dengan TPA dengan
sumber air minum sumur gali.
Ternyata di puskesmas kekurangan cairan infuse
dan oksigen sehingga kedua pasien dikirim ke RS.
Kabupaten, hal yang sama di RS. Kabupaten
tenaga dokter anak sedang cuti sehingga
membuat keluarganya mengeluh.

Klasifikasi Istilah

Kolera : Penyakit infeksi saluran cerna
(usus)
yang bersifat akut yang disebabkan
oleh vibrio
kolera
Pustu : Puskesmas Pembantu
TPA : Tempat pembuangan akhir

Defenisi Masalah
• Kenapa Os (40 thn) dehidrasi berat ?
• Kenapa Os (5 th), perempuan,
busung lapar?
• Kenapa didaerah itu ada pasien
kolera dan busung lapar ?

Analisa Masalah

Kenapa Os dehidrasi berat?
• Os terinfeksi Vibrio Kolera -> infeksi
usus -> respon tubuh + mengganggu

fungsi penyerapan usus (nutrisi dan
cairan)-> Mencret -> Diare (terus
menerus) – Tidak mendapat
penanganan -> Dehidrasi

Kenapa Os (5 thn) busung lapar?
• Os (dari Keluarga miskin) +
lingkungan kumuh -> tidak
terpenuhinya kebutuhan pangan
(gizi) + tidak memiliki, kurang
pengetahuan tentang kesehatan +
ketidakperdulian tentang kesehatan
(perilaku) -> terpapar pencemaran +
daya tahan tubuh menurun ->
mudah terinfeksi -> busung lapar

Kenapa di daerah itu ada pasie
kolera dan busung lapar ?
• Sumber air (mandi, minum, mencuci dll) tercemar
karena dekat dengan TPA

– Penyediaan Air minum seharusnya :





Lebih tinggi dari tempat limbah
Jauh dari tempat paparan pencemaran limbah
Bersih secara fisik (tidak berwarna, berbau dan berasa)
Bebas bakteri dan bahan kimia

– Pembuangan/pengelolaan limbah seharusnya :







Jauh dari pemukiman

Tidak mengotori permukaan tanah
Tidak mengotori air permukaan
Tidak mengotori air tanah
Tidak dijangkau oleh serangga atau hewan lain
Tertutup

• Miskin (tidak mampu memenuhi kebutuhan
pangan, sandang, papan)
• Perilaku = tidak perduli, tingkat pengetahuan
rendah
• Pelayanan Kesehatan = Petugas puskesmas
– Kurang melakukan tugasnya
– Jumlah pel kesehatan tdk seimbang dg jmlh
masyarakat yg dijangkau
– Kurangnya pengobatan, fasilitas
– Kurangnya perencanaan obat

• Lingkungan (kumuh, padat, tidak tersedia
penyediaa air bersih dan pembuangan
limpah)


GALI KONSEP

Learning Objective
• Bagaimana Menegakan peristiwa Wabah dan KLB di
puskesmas?
• Sistem Rujukan Pada Kasus tersebut
• Jenis Spesialis Yang tersedia di RS (berdasarkan
tipe RS)
• Defenisi minimum medical standar dan jenisnya
• Jenis indikator kepuasan pasien
• Jenis indikator keselamatan pasien
• Syarat Rumah sehat
• Cara Penyediaan Air Bersih
• Pengelolaaan sampah

1. Bagaimana Menegakan peristiwa
Wabah dan KLB di puskesmas?

ALUR PELAPORAN

(sumber : Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk
mahasiswa kebidanan. Jakarta : EGC)

2. Sistem Rujukan Pada Kasus
tersebut

Sumber : Prof. Dr. David H.
Simanjuntak, DAKM. 2008. Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat fakultas
kedokteran universitas Methodist
Indonesia : medan. Hal 53

3. Jenis Spesialis Yang tersedia di RS (berdasarkan tipe RS)

Rumah sakit umum kelas A
(Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bab IV, RSU
Kelas A Pasal 6

Harus mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling

sedikit 4 pelayanan medik spesialis
dasar,
5
pelayanan
spesialis
penunjang medik, 12 pelayanan
medik
spesialis
lain
dan
13
pelayanan medik sub spesialis

Rumah sakit umum kelas B
Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bab IV, Bagian
Kedua, RSU Kelas B Pasal 10

Harus mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 4 pelayanan medik spesialis

dasar,
4
pelayanan
spesialis
penunjang medik, 8 pelayanan medik
spesialis lainnya dan 2 pelayanan
medik subspesialis dasar.

Rumah sakit umum kelas C
(Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bab IV, Bagian Ketiga,
RSU Kelas C Pasal 14)

Mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4
pelayanan medik spesialis dasar dan
4 pelayanan spesialis penunjang
medik

Rumah sakit umum kelas D


(Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bab IV, Bagian
Keempat, RSU Kelas D Pasal 18)

Harus mempunyai fasiltias dan
kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 2 pelayanan medik spesialis
dasar

RS Khushs
sumber : Bab V rumah sakit khusus, pasar 23

Jenis rumah sakit khusus antara lain :
• Rumah sakit khusus ibu dan anak,
Janutng, Kanker, Orthopediparu,
Kusta, Mata, Ketergantungan obat,
Stroke, Penyakit infeksi, Bersalin,
Gigi dan mulut, Rehabilitasi medik,
Tht, Bedah, Ginjal, Kulit dan kelamin

4. Defenisi minimum medical standar dan jenisnya


Standar minimal pelayanan yang
harus didapatkan oleh masyarakat
dan
menjadi
program
yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat
dan
pelaksanaannya
diwajibkan
kepada pemerintah daerah sesuai
dengan
sumber
daya
dan
kemampuan daerah.

Tahun 2013 ditetapkan 18 indikaotr
SDM, yaitu :

• Cakupan kunjungan ibu hamil K4 (88%)
• Cakupan komplikasi kebidanan yang/ ditangani (73%)
• Pertolongan persalinan oleh bidan yang mempunyai
kompetensi kebidanan (88%)
• Cakupan pelayanan nifas (88%)
• Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani (70%)
• Cakupan kunjungan bayi (86%)
• Cakupan kelurahan/desa (90%)
• Cakupan pelayanan anak balita (81%)
• Cakupan pemberian MPASI pada anak usia 6 -24 bln keluarga
miskin (100%)
• Cakupan penderita gizi buruk mendapat perawatan (100%)

• Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
sederajat (100%)
• Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit pneumonia balita, TB paru, DBD, Diare
• Cakupan masyarakat miskin (100%)
• Cakupan pelayanan kesehatan rjukan masyarakat
miskin
• Cakupan pelayanan yang harus diberikan sarana
kesejatan kabupaten/kota
• Cakupan kelurahan/desa mengaalami KLB yang
dilakukan penyelidikan 100% epidemiologi
• Cakupan desa siaga aktif 100%

5. Jenis indikator kepuasan pasien

1. Jumlah Keluhan dari
pasien/keluarganya
2. Surat pembaca di koran
3. Surat kaleng
4. Surat masuk dari kotak saran
5. Survei tingkat kepuasan pelayanan
kesehatan RS
Sumber : Prof. Dr. David H. Simanjuntak, DAKM. 2008. Bahan
Ajar Kuliah. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat fakultas
kedokteran universitas Methodist Indonesia : medan.

6. Jenis indikator keselamatan pasien

1. Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar
mandi
2. Pasien diberi obat yang salah
3. Tidak ada obat/alat emergensi
4. Tidak ada oksigen
5. Tidak ada alat penyedot lendir
6. Tidak tersedia alat pemadam kebakaran
7. Pemakaian obat tidak sesuai standar
8. Pemakaian air, listrik, gas dan sebagainya
Sumber : Prof. Dr. David H. Simanjuntak, DAKM. 2008. Bahan
Ajar Kuliah. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat fakultas
kedokteran universitas Methodist Indonesia : medan.

7. Syarat Rumah sehat

Rumah Sehat Menurut WINSLOW dan
APHA (American public health
association) harus memenuhi
kebutuhan
berikui
:


Fisiologis (pencahayaan, ventilasi, ruang gerak,
terhindar dari kebisingan)
• Psikologis ( aman, nyaman, privasi cukup,
komunikasi sehat, lingkungan ekonomi relatif
sama)
• Persyaratan pencegahan penularan penyakit (air
bersih, pengelolaan tinja dan limbah, bebas
vektor, kepadatan)
• Pencegahan terjadinya kecelakaan (kokoh, bebas
dari keracunan, kecelakaan lalu lintas)
(Sumber : www.Digilib.ump.ac.id)

8. Cara Penyediaan Air Bersih

• Alamiah
• Menyaring
• Penambahan zat kimia
– Tawas untuk mengedapkan
– Kaporit untuk sterilisasi

• Mengalirkan udara
• memanaskan
Sumber : Prof. Dr. David H. Simanjuntak, DAKM. 2008. Bahan
Ajar Kuliah. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat fakultas
kedokteran universitas Methodist Indonesia : medan.

9. Pengelolaaan sampah

Kesimpulan

Berdasarkan sistem rujukan, Os di
rujuk
di
RS
tipe
C
untuk
mendapatkan
penanganan
dari
dokter
spesialis,
serta
perlu
dilakukan
kembali
pendekatan
komprehensif
kepada
seluruh
masyarakat di lingkungan puskesmas

Sekian
TERIMAKASIH BANYAK