Analysis the Effect of Fundamental and Technical Variables on Stock Price Bank Industry at Indonesian Stock Exchange

ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL
FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA
SAHAM INDUSTRI PERBANKAN DI BEI

RABIATUL ADWIYAH

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA *
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Pengaruh VariabelVariabel Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Industri Perbankan
di Bei adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta
dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.


Bogor, April 2014

Rabiatul Adwiyah
NIM: H251114061

RINGKASAN
RABIATUL ADWIYAH. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan
Teknikal terhadap Harga Saham Industri Perbankan di BEI. Dibimbing oleh
ABDUL KOHAR IRWANTO dan TB. NUR AHMAD MAULANA.
Kondisi perekonomian dan dunia usaha Indonesia saat ini telah
berkembang dalam lingkungan yang penuh dengan perubahan. Dalam bidang
permodalan setiap perusahaan harus mampu mendapatkan sumber dana atau
modal tambahan yang jumlahnya tidak kecil. Pasar modal memungkinkan
perusahaan memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang yang relatif murah
dari instrumen-instrumen keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas).
Untuk berinvestasi di pasar
modal investor memerlukan pertimbanganpertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui
sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi
harga saham perusahaan yang akan dibeli. Mengetahui pengaruh variabel-variabel
tersebut, investor dapat memilih strategi untuk menentukan perusahaan yang

dianggap sehat, sebagai tempat menanamkan modal.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis variabel yang dominan dari
variabel-variabel fundamental dan teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga
saham perbankan yang telah terdaftar di BEI dan bagaimana sifat hubungannya
dan menganalisis variabel-variabel fundamental dan teknikal mampu menjelaskan
variansi (pola pergerakan) harga saham pada perusahaan-perusahaan industri
perbankan yang telah terdaftar di BEI. Obyek penelitian adalah bank yang
konsisten masuk dalam LQ 45 periode 2008-2012. Data yang digunakan untuk
penelitian ini merupakan data sekunder berupa data panel. Data panel (pooled
data) merupakan gabungan data runtun waktu (time series) selama periode lima
tahun yaitu 2008-2012 dengan data silang (cross section) dari lima perbankan
pada kelompok LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modelling)
dengan tools Lisrell 8.80.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa delapan variabel bebas
mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham. Variabelvariabel tersebut adalah volume penjualan saham, jumlah uang beredar, tingkat
bunga deposito, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, return on
investement, tingkat inflasi, current ratio, dan harga saham lalu. Sedangkan
volume penjualan saham mempunyai arah yang positif dan pengaruh yang paling
dominan. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,97

menunjukkan bahwa kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan pola perubahan
variabel terikat (harga saham) cukup baik.
Kata Kunci: fundamental, harga saham, industri perbankan, SEM, teknikal

SUMMARY
RABIATUL ADWIYAH. Analysis the Effect of Fundamental and Technical
Variables on Stock Price Bank Industry at Indonesian Stock Exchange.
Supervised by ABDULKOHAR IRWANTO and TB.
NUR AHMAD
MAULANA
Economic conditions and the Indonesian business world today has evolved
in an environment full of changes . In the area of capital each company should be
able to obtain additional capital resources or funds which amount is not small .
Capital market allows the company long-term sources of funding are relatively
cheap from financial instruments in various securities ( securities ) . To invest in
the stock market investors require careful considerations . Accurate information
that is necessary to know the extent to which the close relationship variables that
cause fluctuations in the company's stock price to be purchased . Knowing the
influence of these variables , investors can choose a strategy for determining
which companies are considered healthy , as a place to invest .

The objective of this study is to analyze the dominant variable from the
variables that affect the fundamental and technical banking stock price
movements have been registered on the Stock Exchange and how to analyze the
nature of the relationship and the fundamental variables and technically able to
explain the variance ( movement pattern ) on the company's stock price banking industry company that has been listed in BEI . Object of research is consistent
entry in the bank LQ 45 period 2008-2012 . The data used for this study is a
secondary data panel . Panel data (pooled data) is a combination of time series
data over a period of five years ie from 2008 to 2012 with the data cross ( cross
section ) of the five banks in the group LQ 45 in Indonesia Stock Exchange . The
method used in this study is the SEM ( Structural Equation Modeling ) with 8.80
Lisrell tools.
The results of this study indicate that there are eight independent variables
have a effect significant partially on stock prices . These variables are the share
sales volume, money supply, deposit interest rates, the exchange rate againts the
US Dollar, return on investment, inflation rate, current ratio and the stock price .
variable share sales volume has a positive direction and influence of the dominant
. The coefficient of determination value ( Adjusted R Square) of 0.97 indicates
that contribution of independent variables in explaining the pattern of change in
the dependent variable ( stock price ) is quite good .
Key words : banking industry, fundamental, SEM, stock price, technical


© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL
FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA
SAHAM INDUSTRI PERBANKAN DI BEI

RABIATUL ADWIYAH

Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains

Pada
Program Studi Ilmu Manajemen

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Ma’mun Sarman, MS, M.Ec

.

Judul Tesis : Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal
terhadap Harga Saham Industri Perbankan di BEI.
Nama
: Rabiatul Adwiyah
NIM
: H251114061

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Ir Tb. Nur Ahmad Maulana, MBA, MSc. PhD

Ketua

Anggota

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi
Ilmu Manajemen

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Tanggal Sidang: 10 Maret 2014

Mengetahui

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Lulus:

Judul Tesis : Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal
terhadap Barga Saham Industri Perbankan di BEL
: Rabiatul Adwiyah
Nama
: B251114061
NIM

Disetuj ui oleh
Komisi Pembimbing

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Ir Th. Nur Ahmad Maulana, MBA, MSc. PhD
Anggota


Ketua

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi
IImu Manajemen

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Tangga) Sidang: 10 Maret 2014

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

TanggalLulus :

0 4 APR 2014

PRAKATA
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis dengan judul Analisis Pengaruh
Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal terhadap Harga Saham Industri
Perbankan di BEI, dapat terselesaikan. Tesis ini merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister
Sains dari Program Studi Ilmu Manajemen di Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak
Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc dan Bapak Ir. Tubagus Nur Ahmad Maulana,
Phd, MSc, MBA selaku komisi pembimbing, yang dengan segala kesibukannya
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan yang
sangat bermanfaat bagi penulisan tesis ini. Terima kasih juga untuk Dr. Ir,
Ma’mun Sarman, MS,M.Ec selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan bagi penulis.
Demikian juga terima kasih dan penghargaan yang tinggi untuk suami
saya tercinta Agita Arrasy Asthu, S.Sos, keempat orang tua saya, Masykur H.M.
Yasin, SP, Mukminah, Koko Sondari, S.Sn,MM dan Cucu Suparsih, S.Sn, SPd,
semua dosen yang telah mengajar penulis dan rekan – rekan kuliah yang
senantiasa membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di Kelas Magister
Program Studi Ilmu Manajemen IPB. Ungkapan terima kasih yang sebesarbesarnya juga penulis sampaikan kepada DIKTI atas bantuan dana pendidikan
Beasiswa Unggulan Dikti On Going (BU DIKTI). Dedikasi para dosen yang
tinggi dan dukungan rekan – rekan kuliah, telah banyak membantu penulis dalam

perkuliahan dengan baik.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2014

Rabiatul Adwiyah

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
2 TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Saham
Pembentukan Harga Saham
Analisis Saham
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Analisis Rasio Keuangan
Structural Equation Modeling (SEM)
Definisi Operasional Variabel-Variabel yang Digunakan Dalam
Penelitian
Klasifikasi Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal
Kajian Penelitian Terdahulu
3 METODE
Kerangka Pemikiran Teoritis
Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Populasi dan Metode Pengumpulan Sampel
Hipotesis
Hasil Yang Diharapkan
Metode Pengolahan dan Analisis Data
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Singkat Bank
Analisis Structural Equation Modeling (SEM)
Pengujian Hipotesis
Implikasi Manajerial
5 SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

i

i
ii
ii
ii
1
1
3
5
5
5
6
6
6
6
7
9
10
12
13
13
14
14
17
17
17
18
18
18
21
21
23
26
34
35
36
40
52

DAFTAR TABEL
1 Kapitalisasi pasar sektor perbankan 2008-2012
2 Klasifikasi variabel-variabel fundamental dan teknikal
3 Sampel penelitian
4 Hasil kriteria kesesuaian model SEM
5 Perbandingan koefisien yang diharapkan dengan koefisien
hasil penelitian

3
13
20
24
31

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Grafik perkembangan posisi modal, ATMR dan CAR perbankan
Grafik perkembangan posisi modal, ATMR dan CAR
Kerangka pemikiran teoritis
Kerangka operasional penelitian
Model awal penelitian SEM
Diagram path SEM pengaruh variabel fundamental dan teknikal
terhadap harga saham (t-value)
7 Diagram koefisien hasil SEM pengaruh variabel fundamental dan
teknikal terhadap harga saham (Standardized Loading Factor)
8 Suku bunga tahunan Bank Indonesia
9 Rata-rata return saham IHSG tahun 2008-2012
10 Grafik tingkat inflasi tahun 2008-2012

2
3
15
16
20
25
26
29
29
31

DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar istilah
2 Ringkasan penelitian terdahulu
3 Daftar emiten
4 Tabel rekapitulasi hasil studi
5 Hasil pengolahan data SEM

40
42
45
47
48

ii

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kondisi perekonomian dan dunia usaha Indonesia saat ini telah
berkembang dalam lingkungan yang penuh dengan perubahan. Proses
perkembangan yang sangat cepat tersebut mengharuskan badan-badan usaha
negara ataupun swasta untuk melaksanakan perubahan organisasi dan strategi,
sehingga mampu bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan dan
tantangan-tantangan baru. Salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal
adalah menjual sebagian saham perusahaan di pasar modal, dengan cara ini
perusahaan terlebih dahulu dapat menarik sejumlah dana dari masyarakat,
kemudian digunakan sebagai permodalan dalam menjalankan usahannya.
Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber pembiayaan
jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen keuangan dalam
berbagai surat berharga (sekuritas). Melakukan investasi di pasar modal
setidaknya harus memperhatikan dua hal yaitu; keuntungan yang diperoleh dan
resiko yang mungkin terjadi.
Untuk berinvestasi di pasar modal investor memerlukan pertimbanganpertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui
sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi
harga saham perusahaan yang akan dibeli. Mengetahui pengaruh variabel-variabel
tersebut, investor dapat memilih strategi untuk menentukan perusahaan yang
dianggap sehat, sebagai tempat menanamkan modal.
Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu
perusahaan, baik yang bersumber dari lingkungan eksternal ataupun internal
perusahaan. Menurut Umar (2000), harga saham sebagai indikator nilai
perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal.
Variabel fundamental dibagi menjadi dua yaitu variabel fundamental yang
bersifat internal yang memberi informasi tentang kinerja perusahaan dan
variabel yang bersifat eksternal yang meliputi kondisi perekonomian secara
umum. Variabel teknikal meliputi variabel-variabel yang menyajikan informasi
yang akan memberikan gambaran kepada investor untuk menentukan kapan
pembelian saham dilakukan dan kapan saham tersebut dijual atau ditukar
dengan saham yang lain agar memperoleh keuntungan yang maksimal.
Variabel teknikal ini meliputi tentang perkembangan Kurs saham, keadaan
pasar modal, volume transaksi, perkembangan harga saham dari waktu ke
waktu dan capital gain/loss.
Adanya peluang terjadi capital loss dalam investasi saham, maka
seorang investor perlu memahami dan mengetahui variabel-variabel mana yang
memengaruhi pergerakan harga saham. SEM (Structural Equation Modeling)
dapat digunakan untuk membantu investor menganalisis pengaruh baik variabel
fundamental maupun variabel teknikal terhadap harga saham.
Industri perbankan merupakan salah satu industri yang terdaftar pada
kelompok Indeks LQ 45. Kelompok Indeks LQ 45 ini beranggotakan perusahaan
yang nilai kapitalisasi pasarnya tergolong 45 saham yang paling likuid dan

2

memiliki nilai kapitalisasi yang terbesar (bluechip). Pengamatan terhadap data
yang ada menunjukkan bahwa perbankan Indonesia memiliki perkembangan
yang baik yang ditandai dengan adanya rasio kecukupan modal atau Capital
Adequacy Ratio (CAR) diatas standar minimum Bank Indonesia sebesar 8%.
Begitu pula ditandai dengan jumlah dana yang telah disiapkan untuk membayar
kemungkinan gagal kredit atau aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR).
Pengamatan terhadap data nilai ATMR dari tahun ke tahun yang menunjukkan
tren yang positif. Perkembangan modal, ATMR dan CAR dapat dilihat pada
Gambar 1. Adanya perkembangan nilai CAR dan ATMR yang menunjukkan
perkembangan yang positif, ditopang oleh mekanisme pengawasan Bank
Indonesia yang ketat melalui penerapan GCG yang baik, menunjukkan bahwa
sektor perbankan adalah sektor yang menjanjikan untuk dijadikan sarana investasi
(Azwar, 2013).
Menurut undang-undang Nomor 7 tahun 1998 tentang perbankan
menyebutkan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Pentingnya peran perbankan menurut UU tersebut,
maka Bank Indonesia melakukan berbagai pengawasan termasuk pengawasan
dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) melalui Peraturan Bank
Indonesia (PBI) nomor 8/4/PBI/2006. PBI ini adalah tentang pelaksanaan GCG
bagi bank umum yang berbunyi, bahwa “Good Corporate Governance adalah
suatu tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan
(transparency),
akuntabilitas
(accountability),
pertanggungjawaban
(responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness)”. Kelima
prinsip tersebut dikenal dengan singkatan “TARIF”.
ATMR dan Modal (Jutaan Rupiah)

CAR(%)

3000000

17,6

2500000

17,4

2000000

17,2

1500000

17

1000000

16,8

500000

16,6

ATMR
MODAL
CAR

16,4

0
2008

2009

2010

2011

2012

Gambar 1. Grafik perkembangan posisi modal, ATMR dan CAR perbankan
(Bagian statistik Bank Indonesia, 2013)
Selain itu, dilihat dari kapitalisasi sektor perbankan menunjukan bahwa
sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai potensi yang cukup baik
untuk dijadikan tempat berinvestasi. Terlihat pada Tabel 1.

3

Tabel 1. Kapitalisasi pasar sektor perbankan 2008-2012
No.

Tahun

Kapitalisasi Pasar Sektor
Perbankan (Millyar
Rupiah)
1.
2008 116 457
2.
2009 284 225
3.
2010 509 628
4.
2011 415 767
5.
2012 521 167
Sumber: www.idx.co.id (2008-2012)

Total Kapitalisasi
Pasar Seluruh Sektor
(Millyar Rupiah)
1 076 491
2 019 375
3 247 097
3 537 294
4 126 995

Market Share
(%)
10.82
14.07
15.69
11.75
19.11

Investor membutuhkan informasi apakah saham yang dibelinya dapat
mendatangkan keuntungan atau tidak, untuk itu investor perlu mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi harga saham yang dibelinya sehingga dapat
memutuskan apakah saham tersebut layak atau dijual. Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka peneliti melakukan penelitian mengenai “analisis pengaruh
variabel-variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham menggunakan
SEM industri perbankan yang telah terdaftar di BEI”. Untuk memudahkan dan
memberikan informasi serta pengetahuan penting bagi perusahaan dan calon
investor untuk memilih saham yang akan memberikan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi.
Rumusan Masalah
Semakin besarnya peran bursa saham dalam perekonomian suatu negara,
memungkinkan perusahaan dapat meraup dana cukup besar, pada akhirnya
menarik banyak investor untuk terjun di dalamnya. Agar dapat sukses berinvestasi
di pasar modal, investor perlu mengetahui faktor-faktor apa yang dapat
mempengaruhi pergerakan harga saham yang ada di bursa efek.
Suatu perusahaan memutuskan untuk menggunakan pasar modal sebagai
sarana untuk mendapatkan dana dari masyarakat, maka perusahaan tersebut harus
mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pergerakan
harga saham, sehingga harga tersebut mampu mendapatkan keuntungan atau
manfaat dengan memperkecil resiko yang ada di bursa efek. Masyakarat juga
sebagai pemilik dana di bursa efek, perlu memiliki pengetahuan tentang saham,
sehingga dapat mempertimbangkan keuntungan dan resiko yang dihadapinya.
Untuk itu masyarakat juga perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap pergerakan harga saham, yang dapat dijadikan acuan
sebagai pengambilan keputusan dalam menentukan saham mana yang akan dibeli
maupun dijual di bursa efek.
Salah satu sektor yang baik untuk dijadikan pertimbangan investasi adalah
sektor perbankan kelompok indeks LQ 45. Perbankan merupakan salah satu
sektor di LQ 45 yang diminati oleh investor karena regulasi pemerintah
mengharuskan perusahaan-perusahaan perbankan menerapkan prinsip transparansi
dan menjaga kinerja keuangan dengan baik. Sektor perbankan pada LQ 45
memiliki rata-rata kinerja yang meningkat setiap tahunnya. Sejumlah besar
perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan

4

penelitian pada perusahaan perbankan dengan kriteria sampel tertentu. Pemilihan
kelompok perusahaan yang tergabung dalam perusahaan perbankan yang terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia adalah dengan pertimbangan bahwa di antara berbagai
saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia, sektor perbankan salah satu
sektor yang diharapkan mempunyai prospek cukup cerah di masa yang akan
datang, karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari
jasa perbankan dan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang
mempunyai kontribusi cukup besar terhadap pendapatan negara.
Perbankan di Indonesia tidak luput dari kesulitan keuangan bahkan
kegagalan. Hal ini dapat diakibatkan beberapa bank yang melakukan merger dan
akuisisi dengan bank lainnya. Kasus merger bank di Indonesia dimulai pada saat
krisis finansial tahun 1998 yang mengakibatkan perekonomian nasional
mengalami krisis keuangan dan terpuruknya nilai tukar Rupiah terhadap US
Dollar, hal ini disebabkan tingginya rasio pinjaman dalam bentuk mata uang US
Dollar yang dilakukan oleh bank-bank devisa nasional pada waktu itu. Salah satu
langkah pemulihan perekonomian nasional adalah dilakukannya penutupan
beberapa bank swasta nasional dalam dua tahap yaitu sebanyak 16 bank swasta
pada tahap satu dan 34 bank swasta pada tahap dua. Sebagai dampak kebijakan
tersebut adalah pemerintah RI yang menanggung biaya dalam APBN (Anggaran
Pendapatan Belanja Negara) karena penyaluran BLBI (Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia) terhadap bank-bank swasta nasional yang ditutup tersebut (Bank
Indonesia, 2013). Selain itu, terjadinya penurunan harga saham perbankan pada
saham unggulan kelompok indeks LQ 45 sebesar 1,32 % (Bank Indonesia, 2013)
dan terjadi penurunan IHSG yang mencapai 15 % selama kurun waktu lima tahun
(dapat dilihat pada Gambar 2), sehingga fenomena-fenomena tersebut menjadi
pertimbangan menarik bagi penulis untuk menuangkannya dalam penelitian ini.
23

25

(%)

20
18

20

15
15
10
10
5
0
2008

2009

2010
IHSG (Persentase)

2011

2012

Tahun

Gambar 2. Tingkat pertumbuhan IHSG di Indonesia
(Bagian Statistik Bank Indonesia, (2008-2012)
Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Variabel apa yang dominan dari variabel-variabel fundamental dan teknikal
yang mempengaruhi pergerakan harga saham pada industri perbankan yang
telah terdaftar di BEI dan bagaimana sifat hubungannya?

5

2. Bagaimana variabel-variabel fundamental dan teknikal mampu menjelaskan
variansi (pola pergerakan) harga saham industri perbankan yang telah terdaftar
di BEI?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis variabel yang dominan dari variabel-variabel fundamental dan
teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga saham perbankan yang telah
terdaftar di BEI dan bagaimana sifat hubungannya.
2. Menganalisis variabel-variabel fundamental dan teknikal yang mampu
menjelaskan variansi (pola pergerakan) harga saham industri perbankan yang
telah terdaftar di BEI.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan gambaran mengenai hubungan simultan harga saham dengan
variabel-variabel lainnya yanag berpengaruh pada sektor perbankan yang telah
terdaftar pada tahun 2008 sampai tahun 2012. Hal ini berguna bagi pemerintah
sebagai pengambil keputusan maupun bagi pihak lain yang berkaitan.
2. Manajer perusahaan perbankan, untuk mendapatkan informasi yang digunakan
sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan keuangan.
3. Pelaku pasar modal, sebagai bahan pertimbagan dalam mengambil keputusan
investasi. Terutama dalam pemilihan saham perbankan.
4. Masyarakat akademik, sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu, terutama
yang berkaitan dengan bidang keuangan, dan juga dapat dijadikan sebagai
bahan referensi penelitian yang berkaitan.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini terbatas pada permasalahan mengenai: 1) penelitian ini
dilakukan pada fluktuatif harga saham pada industri perbankan yang telah
terdaftar di BEI sejak tahun 2008 sampai 2012. 2) penelitian ini menggunakan
teknik multivariat structural Equation modeling. SEM adalah teknik yang dapat
mengkombinasi aspek-aspek dari multiple regresi dan faktor analisis untuk
mengestimasi berbagai hubungan dan ketergantungan antara variabel secara
simultan. 3) penelitian ini dilakukan terhadap fluktuasi harga saham pada Bursa
Efek Indonesia, jadi tidak membahas bursa efek lainnya. 4) variabel yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain: variabel terikatnya adalah harga saham
sedangkan varibel bebasnya adalah current ratio, ROI, tingkat inflasi, tingkat
bunga deposito, jumlah uang beredar (M2), Kurs Rupiah terhadap Dollar
Amerika, volume penjualan saham dan harga saham masa lalu.

6

2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Saham
Menurut Keputusan Republik Indonesia No 52 tahun 1976 pasal 1 ayat 3
disebutkan bahwa: “efek adalah setiap saham, obligasi atau bukti lainnya
termasuk sertifikat atau surat pengganti atau surat bukti sementara dari surat surat jaminan, opsi atau hak-hak lainnya untuk memesan atau membeli
saham, obligasi atau bukti penyertaan dalam modal atau pinjaman lainnya,
serta setiap alat yang lazim dikenal sebagai efek”.
Umumnya instrumen atau surat-surat berharga yang diperdagangkan
di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga yang bersifat hutang
seperti obligasi dan surat berharga yang bersifat kepemilikan seperti saham.
Saham adalah hak atas sebagaian dari suatu perusahaan, misalnya saham
suatu perusahaan terbatas atau suatu bukti penyertaan atau partisipasi dalam
modal suatu perusahaan. Pemegang saham suatu perusahaan turut memiliki
sebagian dari perusahaan tersebut. Saham yang dimiliki oleh mereka yang
sudah membeli, yaitu yang telah menyerahkan uang ke dalam perusahaan
agar perusahaan dapat berfungsi, sebagai bukti kepemilikan maka diterbitkan
surat saham. Surat saham diberikan kepada mereka yang telah menyerahkan
dana.
Pembentukan Harga Saham
Menurut Bowonu (2007), bahwa harga saham di bursa ditentukan oleh
kekuatan pasar yang artinya saham tergantung dari kekuatan permintaan dan
penawaran. Dilihat harga pembentukan harga saham yang terjadi di pasar modal,
maka pasar modal dapat dibagi dalam pasar regular dan pasar negosiasi.
Pembentukan harga pasar regular dilakukan dengan cara tawar menawar secara
terus menerus berdasarkan kekuatan pasar. Pembentukan harga saham di pasar
negosiasi dilakukan dengan cara negosiasi antara pihak pembeli dan penjual.
Selain itu, persaingan dalam pasar akan banyak berpengaruh terhadap harga
saham.
Analisis Saham
Analisis Fundamental
Menurut Husnan (2001), menyatakan bahwa: analisis fundamental
mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan (i)
memperkirakan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham
dimasa yang akan datang dan (ii) menetapkan hubungan variabel-variabel tersebut
sehingga diperoleh taksiran harga saham. Model analisis fundamental sering
disebut sebagai share price forecasting model dan sering digunakan dalam
berbagai pelatihan analisis sekuritas.
Menurut Bowonu (2007), analisis fundamental merupakan analisis yang
fokus pada berita dan informasi keuangan, ekonomi, serta perkembangan politik
suatu negara dalam mengukur kekuatan permintaan dan penawaran. Munawir

7

(2002), menyatakan juga bahwa analisis fundamental adalah pendekatan dasar
untuk melakukan analisis saham dengan menerapkan share value forecasting
model.
Analisis Teknikal
Menurut Husnan (2001) ”Analisis teknikal merupakan upaya untuk
memperkirakan harga saham dan kondisi pasar dengan mengamati perubahan
harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lalu”. Komarudin (1996)
mengemukakan bahwa: Analisis teknikal adalah analisis sekuritas yang
memusatkan perhatian pada harga saham, harga atau statistik pasar lainnya
dalam menentukan pola yang mungkin dapat memprediksi dari gambaran yang
telah di buat. Analisis teknikal menganggap bahwa saham adalah komoditas
perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan
manifestasi kondisi psikologis dari pemodal.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Berdasarkan beberapa sumber maka ada beberapa faktor yang dapat
dianggap sebagai faktor atau variabel yang mempengaruhi harga saham.
1. Berdasarkan Hidayat (2003)
Penelitian yang telah dilakukan oleh Hidayat (2003) dari tahun 19992003. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat
yaitu harga saham sedangkan variabel bebasnya adalah ROI, DPR, current
ratio, tingkat inflasi, tingkat bunga, jumlah uang beredar (M2), Kurs Rupiah
terhadap Dollar Amerika, volume penjualan saham dan harga saham lalu.
Hasilnya secara umum variabel bebas secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang cukup kuat terhadap harga saham. Hanya ada dua variabel yang
sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh terhadap harga saham, yaitu jumlah uang
beredar dan harga saham lalu, sedangkan ke tujuh variabel lainnya tidak
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.
2. Menurut Arifin (2004), ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi
harga saham. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kondisi fundamental emitten.
Berhubungan dengan kinerja emitten sendiri misalnya kondisi keuangan,
strategi bisnisnya, produksinya, manajemennya hingga keunggulan lainnya
yang bersifat comprative advantage, (kondisi keuangan suatu perusahaan
dapat diwakili oleh rasio-rasio keuangan seperti ROI, RORA, DPR, CR,
ROE, DER, LDR, DPS, PER, CAR, HK, dan lain-lain.
b. Hukum Permintaan dan Penawaran
Kenaikan harga karena permintaan yang banyak atau penawaran yang
sedikit tidak akan berlangsung terus, sebab pada suatu titik harga saham
akan menjadi terlalu mahal.
c. Tingkat Bunga
Adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana
investasi akan mengalami perubahan. Ada yang cenderung naik ada juga
yang cenderung turun. Mengalami kecenderungan naik misalnya investasi di
pasar uang sehingga seperti tabungan, deposito, valuta asing dan masih
banyak lagi. Peredaran uang yang terlalu banyak di masyarakat akan

8

mengakibatkan masyarakat cenderung membelanjakan uangnya yang pada
akhirnya berdampak pada kenaikan harga barang-barang. Salah satu faktor
yang memicu terjadinya inflasi. Jika hal ini terjadi maka kondisi
perekonomian negara tidaklah begitu baik, kalau tidak dibatasi segera dapat
memicu ketidakstabilan sosial, politik dan keamanan. Bunga yang tinggi ini
tentunya akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor.
Investasi produk Bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil
risikonya dibandingkan investasi dalam bentuk saham. Karenanya investor
akan menjual sahamnya dan dananya kemudian akan ditempatkan di bank.
Penjualan saham secara serentak ini akan berdampak pada penurunan harga
saham secara siginifikan.
d. Valuta Asing
Menghadapi perekonomian global, tidak ada satupun negara di dunia yang
dapat menghindari perekonomiannya dari pengaruh valuta asing khususnya
Dollar Amerika.
e. Dana asing di bursa efek
Jika sebuah bursa dikuasai oleh investor asing, maka ada kecenderungan
transaksi saham sedikit tergantung pada investor asing tersebut. Investor
lokalpun akan banyak menjadi pengikut investor asing. Hal ini masih
menjadi masalah, namun setidaknya ada alasan misalnya diakibatkan pasar
modal di Indonesia masih sangat muda dan ada anggapan investor asing
lebih berpengalaman dan juga minat masyarakat Indonesia terhadap pasar
modal masih minim.
f. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Mencerminkan kondisi keseluruhan transaksi bursa saham yang terjadi jika
dibandingkan menjadi ukuran kenaikan maupun penurunan harga saham.
Untuk saham-saham kelas atas (bluechip) bila terjadi transaksi saham
sedikit saja maka pengaruhnya pada IHSG sudah terasa. Lain dengan saham
kelas bawah, mesti transaksi yang terjadi jumlahnya besar namun efeknya
terhadap IHSG tidak begitu terasa.
g. News dan Rumors
News adalah semua berita yang beredar di tengah masyarakat yang
menyangkut berbagai hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik dan
keamanan, jadi pergerakan saham juga tergantung pada berita. Berita-berita
bukan hanya yang berhubungan dengan ekonomi saja, tapi juga berita
masalah keamanan seperti Aceh, Maluku, terorisme dan lain-lain. Adanya
berita tersebut para investor dapat memprediksi seberapa kondusif keadaan
negeri ini, sehingga kegiatan investasi dapat dilaksanakan. Ini akan
berdampak pada pergerakan harga saham di bursa. Rumors adalah beritaberita yang belum tentu benar yang terkadang juga terselip diantara news
sebagai media masa.
3. Menurut Osmad (2007), variabel teknikal yang mempengaruhi harga saham
adalah;
a. Volume Penjualan Saham
Merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada
waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu.

9

b. Harga Saham Masa Lalu
Variabel ini merupakan upaya untukmemperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harga saham di waktu yang lalu, yang dalam hal ini
satu tahun sebelumnya.
Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, faktor mana yang paling
berpengaruh terhadap fluktuatif harga saham, tergantung pada tipe investor juga.
Investor yang memiliki naluri gambling dengan toleransi risiko tinggi tentunya
tidak memperhatikan faktor tertentu sebagai indikator. Tetapi mereka
melakukanya dengan cara spekulasi.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan metode perhitungan dan interpretasi
rasio keuangan yang menunjukan kinerja dan status suatu perusahaan untuk
mengukur kelemahan atau kekuatan suatu perusahaan dibidang keuangan yang
menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas (Ghozali 2005). Rasio
keuangan dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang diukur berdasarkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh
tempo (Bowonu 2007)
2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan
dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya (Hidayat 2003)
3. Rasio Hutang
Rasio hutang merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka panjangnya/kewajiban-kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi (Bowonu 2007)
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga
memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya (Hidayat 2003)
Penelitian yang dilakukan ini, rasio likuiditas dan rasio profitabilitas yang
digunakan yaitu yang memiliki korelasi dan keterkaitan yang signifikan terutama
terhadap sektor usaha yang dihadapi, yaitu sektor perbankan. Hal ini didasarkan
pada kajian penelitian terdahulu yaitu menurut hasil penelitian Bowonu (2007),
diantaranya adalah;
Rasio Likuiditas
Likuiditas di dalam perusahaan bisnis diukur berdasarkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh
temponya, Rasio Likuiditas terdiri dari:
1. Net Working Capital
Net Working Capital biasanya digunakan untuk mengukur likuiditas
perusahaan secara menyeluruh. Secara matematis, perhitungannya adalah:
Net Working Capital = Current Asset – Current Liabilitas .......................... (1)

10

2. Current Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Secara matematis, perhitungannya adalah:
Current Ratio = current asset.........................................................................(2)
current liabilities
3. Quick Ratio (Acid Test)
Ratio ini hampir sama dengan current ratio, perbedaan hanya terletak pada
perhitungannya tidak memasukan komponen persediaan (inventory)
Quick Ratio = current ratio – inventory.........................................................(3)
Current liabilities
Rasio Profitabilitas
Analisis profitabilitas ini terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah
return on total asset. Rasio ini dikenal juga sebagai Return On Investment (ROI)
yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan untuk menghasilkan
keuntungan dari seluruh asset yang dimiliki. Secara matematis perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Return on Total asset = Net profit after asset.................................................(4)
Total asset
Structural Equation Modeling (SEM)
Adapun salah satu alat yang dapat digunakan untuk membantu penelitian
di bidang manajemen yang memiliki tingkat kerumitan tinggi adalah dengan
teknik SEM. SEM atau model persamaan struktural adalah suatu model berupa
gabungan dari analisis faktor dan regresi berganda yang dapat digunakan untuk
menguji serangkaian hubungan dependen yang terdiri dari beberapa struktur
secara serentak (Hair et al. 1998).
Menurut Ghozali (2005), SEM (Structural Equation Modeling) dinilai
dapat mengatasi kelemahan dalam model regresi dan juga jalur path (path model)
dimana semua peubah yang akan dianalisis hubungannya diasumsikan dapat
diukur langsung atau dapat diwakili oleh satu peubah yang dapat diukur. Peubahpeubah dalam suatu penelitian dibagi menjadi dua kelompok. Ekonometrika
maupun psikologi, kedua kelompok tersebut dikenal dengan istilah peubah bebas
(independent variable) dan peubah tidak bebas (dependent variable). Structural
Equation Modeling (SEM) merupakan teknik analisis multivariat yang
dikembangkan guna menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh model-model
analisis sebelumnya yang telah digunakan secara luas dalam penelitian statistik.
Model-model yang dimaksud diantaranya adalah regression analysis (analisis
regresi), path analysis (analisis jalur), dan confirmatory factor analysis (analisis
faktor konfirmatori) (Hox dan Bechger 1998).
Beberapa hal yang membedakan SEM dengan regresi biasa dan teknik
multivariat lainnya, diantaranya adalah;
1. SEM membutuhkan lebih dari sekedar perangkat statistik yang didasarkan
atas regresi biasa dan analisis varian,
2. Regresi biasa, umumnya, menspesifikkan hubungan kausal antara variabelvariabel teramati, sedangkan pada model variabel laten SEM, hubungan
kausal terjadi di antara variabel-variabel tidak teramati atau variabel-varibel
laten,

11

3.

SEM selain memberikan informasi tentang hubungan kausal simultan
diantara variabel-variabelnya, juga memberikan informasi tentang muatan
faktor dan kesalahan-kesalahan pengukuran,
4. Estimasi terhadap multiple interrelated dependence relationships. pada SEM
sebuah variabel bebas pada satu persamaan dapat menjadi variabel terikat
pada persamaan lain (Efferin 2008).
Widodo (2006) mengemukakan sepuluh keistimewaan SEM sebagai
berikut;
1. Mampu memperlakukan variabel endogenous dan variabel eksogenous
sebagai variabel acak dengan kesalahan pengukuran,
2. Mampu memodelkan variabel laten dengan sejumlah indikatornya,
3. Mampu membedakan kesalahan pengukuran dan kesalahan model,
4. Mampu menguji model secara kesuluruhan, bukan hanya menguji koefisien
model secara individu,
5. Mampu memodelkan variabel mediator,
6. Mampu memodelkan hubungan antar error,
7. Mampu menguji silang koefisien model dari berbagai kelompok sampel,
8. Mampu memodelkan dinamika suatu fenomena.
9. Mampu mengatasi data yang hilang.
10. Mampu menangani data tidak normal.
Beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh SEM adalah sebagai berikut
(Widodo 2006);
1. SEM tidak digunakan untuk menghasilkan model namun untuk
mengkonfirmasi suatu bentuk model,
2. Hubungan kausalitas diantara variabel tidak ditentukan oleh SEM, namun
dibangun oleh teori yang mendukungnya,
3. SEM tidak digunakan untuk menyatakan suatu hubungan kausalitas, namun
untuk menerima atau menolak hubungan sebab akibat secara teoritis melalui
uji data empiris,
4. Studi yang mendalam mengenai teori yang berkaitan menjadi model dasar
untuk pengujian aplikasi SEM.
SEM terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut (Widodo 2006):
1. Pengembangan model berdasarkan teori
Tujuannya adalah untuk mengembangkan sebuah model yang mempunyai
justifikasi (pembenaran) secara teoritis yang kuat guna mendukung upaya
analisis terhadap suatu masalah yang sedang dikaji/diteliti.
2. Pengembangan diagram lintasan (PATH diagram)
Tujuannya adalah menggambarkan model teoritis yang telah dibangun pada
langkah pertama kedalam sebuah diagram jalur agar peneliti dengan mudah
dapat mencermati hubungan kausalitas yang ingin diujinya.
3. Mengkonversi diagram jalur kedalam persamaan struktural
Langkah ini membentuk persamaan-persamaan pada model struktural dan
model pengukuran.
4. Pemilihan data input dan teknik estimasi
Tujuannya adalah menetapkan data input yang digunakan dalam pemodelan
dan teknik estimasi model

12

5.

6.

7.

Evaluasi masalah identifikasi model
Tujuannya adalah untuk mendeteksi ada tidaknya masalah identifikasi
berdasarkan evaluasi terhadap hasil estimasi yang dilakukan program
komputer
Evaluasi Asumsi dan Kesesuaian model
Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pemenuhan asumsi yang disyaratkan
SEM, dan kesesuaian model berdasarkan kriteria goodness-of-fit tertentu.
Interpretasi dan modifikasi model
Tujuannya adalah untuk memutuskan bentuk perlakuan lanjutan setelah
dilakukan evaluasi asumsi dan uji kesesuaian model.

Definisi Operasional Variabel-Variabel yang Digunakan Dalam Penelitian
1. ROI (Return On Investmen)
Menurut Arifin (2004), ROI adalah merupakan indikator dari kondisi keuangan
sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari variabel fundamental dan ini
mempengaruhi harga saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Bowonu (2007) dan Hidayat (2003), variabel ini berpengaruh signifikan
terhadap harga saham, walaupun tidak secara langsung, sehingga variabel ini
juga digunakan pada penelitian ini.
2. CR (Current Ratio)
Variabel ini digunakan dengan alasan, rasio ini merupakan penggambaran dari
current asset terhadap current liabilitas. Menurut Arifin (2004), CR
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat
(2003), pertumbuhan modal sendiri ini berpengaruh siginifikan terhadap harga
saham. Jadi variabel ini dianggap mewakili variabel yang memperlihatkan
pertumbuhan modal.
3. Tingkat suku bunga deposito
Tingkat suku bunga deposito yang dimaksud adalah tingkat suku bunga
deposito bank pemerintah. Data yang diambil adalah rata-rata pertahun suku
bunga deposito berjangka triwulan.
4. Tingkat inflasi
Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga secara umum. Jadi tingkat inflasi
adalah tingkat perubahan harga secara umum yang dapat dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut: Rate of inflation (year t) = Price level (year t)- price
level (year t-l) rice level (year t-l).
5. M2 (jumlah uang beredar)
Digunakan dalam penelitian ini, seperti juga yang telah dinyatakan oleh Ali
Arifin (2004), variabel tersebut dianggap mempengaruhi fluktuasi harga
saham. Bahkan menurut Bowonu (2007), dalam penelitiannya mengatakan M2
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Jumlah uang beredar yang
dimaksud meliputi uang kartal, uang giral dan uang kuasi yang terdapat pada
masyarakat.
6. Kurs Rupiah terhadap Dollar AS
Menurut Mankiw (2006) Kurs (Exchange Rate) antara dua negara adalah
tingkat harga yang disepakati penduduk dari kedua Negara untuk saling
melakukan perdagangan. Dalam hal ini, Kurs Rupiah terhadap Dollar As. Kurs

13

yang digunakan dalam variabel penelitian ini adalah Kurs nominal yaitu harga
relatif dari mata uang dua negara. Depresiasi merupakan penurunan nilai mata
uang dalam negeri terhadap valuta asing. Depresiasi terjadi akibat penurunan
nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing terjadi bukan karena adanya
kebijakan pemerintah, tetapi akibat kekuatan permintaan dan penawaran mata
uang di pasar valuta asing. Apresiasi merupakan kebalikan dari depresiasi,
yaitu suatu kenaikan nilai tukar uang dalam negeri terhadap valuta asing yang
terjadi di pasar valuta asing.
7. Volume Penjualan saham
Digunakan seperti telah dijelaskan oleh Arifin (2004) dan Hidayat (2003).
Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa secara bersama-sama
dengan variabel lainnya variabel ini berpengaruh terhadap harga saham. Jadi
variabel ini juga digunakan dalam penelitian ini
8. Harga saham lalu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Hidayat (2003), variabel harga
saham lalu ini berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sehingga
variabel ini juga dimasuk ke dalam penelitian ini.
9. Nilai Saham
Nilai saham yang digunakan dalam penelitian ini sebagai variabel indikator
harga saham adalah berdasarkan nilai intrinsik atau nilai fundamental harga
saham itu sendiri, yaitu nilai saham yang sebenarnya. Dalam hal ini, nilai
intrinsik yang digunakan peneliti adalah menggunakan pendekatan nilai
sekarang (nilai saham yang ditentukan oleh pasar).
Semua variabel ini digunakan dengan asumsi Ceteris Paribus artinya
“Dengan syarat yang lain tidak berubah. Sehingga variabel-variabel yang lain
dianggap konstan, (Samuelson)
Tabel 2. Klasifikasi variabel-variabel fundamental dan teknikal
Variabel Fundamental
dan Teknikal
CR (Current Ratio)
ROI (Return On
Investment)
Tingkat bunga deposito

Koefisien/ Ekspektasi Arah Hubungan Terhadap
Variabel Dependent (Harga Saham)
+
_

Tingkat inflasi
M2 (jumlah uang beredar

+
-

Nilai tukar Rupiah
terhadap Dollar Amerika
Volume penjualan saham

+

Harga saham masa lalu

-

Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh variabel fundamental dan teknikal terhadap
harga saham telah banyak dilakukan. Ringkasan penelitian terdahulu ini dapat
dilihat pada Lampiran 2. Penelitian mengenai analisi pengaruh variabel

14

fundamental dan teknikal terhadap harga saham sudah dilakukan oleh beberapa
peneliti yaitu, menurut Sumiaty dan Susanto (2009), hasil penelitiannya
menyatakan bahwa harga saham industri tekstil yang go public di BEJ
dipengaruhi secara bersama-sama oleh kesembilan variabel bebas yang diajukan
dalam penelitian dan dari model analisis regresi yang dilakukan ada dua variabel
yang mempunyai pengaruh nyata secara parsial terhadap harga saham.Variabelvariabel tersebut adalah jumlah uang beredar dan harga saham masa lalu.
Bowonu (2007), hasil penelitiannya menyatakan bahwa harga saham lalu
untuk beberapa bank berpengaruh cukup signifikan terhadap perkembangan harga
saham saat ini. Secara umum variabel-variabel fundamental dan teknikal
menggunakan SEM dapat menjelaskan pola pergerakan harga saham masingmasing bank yang sudah di cluster-kan dan memberikan gambaran ada hubungan
yang cukup signifikan terhadap variabel-variabel tersebut dengan harga saham
saat ini. Menurut Hutami (2012), Dividend per Share, ROE, Net Profit
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan industri
manufaktur yang tercatat di BEI periode 2006-2010. Dividend per share, return
on equity dan net profit margin pengaruh positif dan signifikan secara bersamasama (simultan) terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.
3

METODE

Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini dimulai dengan penentuan populasi, identifikasi variabel,
definisi operasional, sumber dan teknik pengumpulan data, serta selanjutnya
adalah penentuan model analisis. Teknik mulivariate yang digunakan dalam
penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modeling) merupakan teknik yang
dapat mengkombinasikan aspek-aspek dari multiple regresi dan faktor analisis
untuk mengestimasikan berbagai hubungan dan ketergantungan antar variabel
secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang
termasuk dalam LQ 45 dan sudah telah terdaftardi Bursa Efek Indonesia.
Berikut ini dikemukakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
untuk memahami pengaruh variabel-variabel fundamental dan teknikalterhadap
harga saham. Model teoritis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
model dari Hidayat (2003) tentang “pengaruh variabel teknikal dan fundamental
terhadap harga saham”. Penelitian tersebut dilakukan dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2005. Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian
tersebut. Variabel terikatnya adalah harga saham sedangkan variabel bebasnya
adalah return on investmen, deviden payout ratio, current ratio, tingkat inflasi,
tingkat bunga, jumlah uang beredar, kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika,
volume penjualan saham dan harga saham lalu.
Model teoritis berikutnya yang menjadi acuan dalam penelitian ini
mengacu pada Arifin (2004), ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
fluktuasi harga saham, ada yang bersifat mikro maupun makro. Mikro adalah
faktor-faktor yang dampaknya hanya terhadap beberapa jenis saham saja,
sedangkan faktor makro adalah faktor penyebab yang berdampak pada semua

15

saham (keseluruhan bursa) termasuk juga perekonomian secara menyeluruh.
Varibel bebas dan variabel terikatnya sama dengan model teoritis yang dikemukan
oleh Hidayat (2003).
Sementara itu variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut
adalah variabel terikatnya yaitu harga saham sedangkan variabel bebasnya adalah
return on investment, CR, tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, jumlah uang
beredar (M2), Kurs Rupiah terhadap Dollar, volume penjualan saham dan harga
saham lalu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data-data laporan
keuangan bank-bank yang terdaftar di LQ 45 dari tahun 2008-2012. Hasil dari
penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Seperti bagi Manager dalam rangka pembentukan kebijakan perbankan, bagi
investor sebagai analisis kompherensif keputusan investasi dan pemerintah dalam
menjaga stabilitas perekonomian suatu negara.
Analisis Strategi Investasi Saham
Perbankan di BEI

Variabel Terikat:
Harga saham dengan
indikatornya Nilai
saham

Variabel Bebas:
Return On Investment, CR,
tingkat inflasi, tingkat bunga
deposito, jumlah uang beredar
(M2), kurs rupiah terhadap
Dolar, volume penjualan saham
dan harga saham lalu.

Tingkat Pengembalian yang
diharapkan/ Return Saham

Implikasi Manajerial

Keterangan:

Gambar 3. Kerangka pemikiran teoritis
Hubungan
Proses
Ruang lingkup Penelitian

16

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Studi literatur Konsep

Studi literatur tentang
Penelitian yang berhubungan

Identifikasi Variabel
Identifikasi dan pengumpulan
data yang diperlukan
Pembentukan Model
Identifikasi sampel

Metode Purposive sampling

Penerapan Model menerapkan
teknik SEM dengan Lisrell 8.80

Output Model

Evaluasi dan Analisis Model

Modifikasi Model dan Penerapan
Model