V
V
B k
L
J
3
VI. 215
Konsep Peren
V.2.2. T
1. Eksterio
KARA LINGKU
YANG M K
Bukaan
Bukaan pa keterbukaan
Lucarne
Merupaka
kemiringa ruang atap
Terdapat p
Jendela
36
ibid 32
ncanaan dan P
Tampilan F or
AKTERIST UNGAN TE
MEMPRESE KETERBUK
ada bangun
an jendela an atap untu
p dan estetika.
3
pada bekas Ho
Perancangan
Fisik Tiga D
TIK FISIK ERBANGUN
ENTASIKA KAAN
nan membe
kecil, duduk uk sirkulasi u
36
tel “Toegoe”.
Dimensional
N AN
HO
rikan
k di udara
M
b sa
Be
da
Be be
bi
PENERA OTEL BINT
KOTA YO
Mengimpresi b isa dikemban
ama sekali.
entuk, irama apat diterap ke
entuk jendela erupa kaca ben
dang transpara
Aloysius 94
APAN PAD TANG 3 DI
OGYAKAR
entuk lucarne ngkan atau b
, proporsi, dalam bangun
yang berukura ning sehingga
an.
s Yossi Aribowo
01 07592 TA
DA PUSAT
RTA
yang ada , bahkan tidak
pengulangan nan.
an besar dan menciptakan
VI. 216 Konsep Perencanaan dan Perancangan
Aloysius Yossi Aribowo
94 01 07592 TA
Jendela membentuk irama perulangan yang teratur.
Ukuran bervariasi : ada yang besar, lebar,
tinggi, ada juga yang kecil.
Jendela berupa jendela transparan kaca maupun jendela kayu.
Menara
letak pada ujung depan bangunan
terdapat jendela
sebagai penyeimbang komposisi atau juga estetika
beton diplester, dicat putih.
Socle
Bagian bawah bangunan, untuk tumpuan
kolom dinding
37
bertekstur kasar untuk melindungi dari kotor dan air; biasa terbuat
dari batu kali atau kerikil.
Mengimpresi bentuk menara yang ada , bisa dikembangkan atau tidak sama sekali.
Dapat dipakai dengan beberapa kombinasi
modifikasi
37
op.cit 31 p 90 Bukaan pada point of
interest
VI. 217 Konsep Perencanaan dan Perancangan
Aloysius Yossi Aribowo
94 01 07592 TA
Pilaster
Bagian bangunan untuk perkuat dinding
atau kolom, menyatu dengan dinding pada jarak-jarak tertentu, biasanya berupa
tonjolan
38
Biasa terdapat tekstur atau pun ornamen dekorasi
Diterapkan dengan pengulangan bentuk
kolom yang agak ditonjolkan keluar dari dinding.
38
Op.cit 31 p 90
VI. 216 Konsep Perencanaan dan Perancangan