Penentuan Evaluasi Uji Kecukupan Data Uji Validitas

7 5. Membutuhkan waktu lama. 6. Tidak rapi dan justru memberikan image negatif terhadap produk terkait. 7. Volumetrik yang tidak sesuai sehingga menimbulkan efek biaya ongkos kirim yang lebih mahal. 8. Tidak ada informasi produk secara lengkap tidak informatif. 9. Tidak adanya notice tanda, ajakan, saran advice yang ditujukan kepada costumers terkait kesadaran diri terhadap lingkungan sekitar. 10. Penggunaan bahan baku yang berdampak negatif bagi lingkungan. Secara umum dari permasalahan yang telah diutarakan, gambaran packaging yang diharapkan adalah suatu smart packaging berupa active packaging for intip dengan konsep eco design . Smart packaging dalam hal ini fungsinya disesuaikan dengan produk intip yaitu dapat menjaga kondisi intip tetap dalam kondisi sempurna selama rantai distribusi, sedangkan untuk eco design yang dimaksud disini adalah dengan cara meminimkan row material , menggunakan bahan dasar ekonomis dan ramah lingkungan sehingga tidak memberikan cost impact yang besar dalam pembuatannya dan tidak menimbulkan bad impact pada lingkungan sekitar.

3.2 Penentuan

Kansei Word Langkah awal yaitu menentukan Kansei Word dengan memberikan deskripsi gambaran dari packaging berdasarkan citra atau pandangan responden akan gambaran packaging yang telah diperlihatkan sehingga didapatkan 19 Kansei Word pada penelitian awal. Kemudian dari Kansei Word tersebut dieliminasi menjadi 13 Kansei Word yang relevan dan sesuai dengan keingingan dari pelanggan. Berikut Kansei Word yang didapat dari observasi. Tabel 2. Kansei Word hasil observasi No Kansei Word 1 Biasa 2 Tidak Praktis 3 Tidak Menarik 4 Mahal 5 Tidak Fleksibel 6 Berantakan 7 Rapuh 8 Tidak Informatif 9 Tidak Aman 10 Susah Dibuka 11 Kotor 12 Rumit 13 Berbahaya

3.3 Evaluasi

Sematic Differential Kuesioner 1 Berdasarkan 13 Kansei Word yang didapatkan dan sesuai dengan keinginan pelanggan, kuesioner dibagikan kepada responden yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunaan skala 5 pada kuesioner yang diberikan. 8

3.4 Uji Kecukupan Data

Data yang diperoleh, digunakan untuk uji kecukupan data guna mengetahui data yang diambil apakah sudah memenuhi syarat pemenuhan sampel yang diperlukan seperti berikut: N’ = = 33.712 Berdasarkan hasil perh itungan didapatkan hasil N’ sebesar 33,712, sedangkan N sebesar 45 dimana nilai tersebut menunjukkan nilai N ≥ N’ sehingga data yang digunakan sudah cukup.

3.5 Uji Validitas

Uji ini bertujuan untuk menunjukkan Kansei Word yang diuji dalam kuesioner dapat menggambarkan valid atau tidak image dari packaging . Uji ini mengggunakan SPSS v. 16 dengan Α = 0.05; df= n-2 = 45-2 = 43; r tabel = 0.301 . Data dapat dikatakan valid jika nilai r kalkulasi ≥ r table. Berikut hasil pengolahan data iterasi ke-1 dan iterasi ke-2 yang ditunjukan pada tabel 3 dan 4. Tabel 3. Validitas iterasi pertama Kansei Word Corrected Item-Total Correlation Keterangan Unik 0.493 Valid Praktis 0.528 Valid Menarik 0.537 Valid Murah 0.423 Valid Fleksibel 0.1 Tidak Valid Rapi 0.61 Valid Kuat 0.432 Valid Informatif 0.596 Valid Aman 0.12 Tidak Valid Mudah Dibuka 0.656 Valid Bersih 0.557 Valid Sederhana 0.444 Valid Ramah Lingkungan 0.373 Valid Hasil dari uji validitas iterasi pertama menunjukkan bahwa terdapat 2 variabel yang tidak valid dikarenakan nilai r kalkulasi 0.301 sehingga 2 variabel tersebut dihapus dari daftar variabel. Tabel 4. Validitas Iterasi Kedua Kansei Word Corrected Item-Total Correlation Keterangan Unik 0.526 Valid Praktis 0.522 Valid Menarik 0.515 Valid Murah 0.443 Valid Rapi 0.611 Valid Kuat 0.444 Valid Informatif 0.61 Valid Mudah Dibuka 0.638 Valid Bersih 0.577 Valid Sederhana 0.439 Valid Ramah Lingkungan 0.38 Valid Uji validitas iterasi kedua menunjukkan semua variabel valid karena r kalkulasi 0.301. 9

3.6 Uji Realibilitas

Dokumen yang terkait

Bayesian Rough Set Model in Hybrid Kansei Engineering for Beverage Packaging Design

1 6 22

Element Extraction and Evaluation of Packaging Design using Computational Kansei Engineering Approach

2 7 23

PENDAHULUAN Redesign Rak Pengering Intip Ergonomis Menggunakan Metode Reverse Engineering Studi Kasus: Industri Intip di Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta).

0 4 7

MENGGUNAKAN METODE REVERSE ENGINEERING (Studi Kasus: Industri Intip Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta) Redesign Rak Pengering Intip Ergonomis Menggunakan Metode Reverse Engineering Studi Kasus: Industri Intip di Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta).

0 5 19

LAPORAN TUGAS AKHIR Redesign Rak Pengering Intip Ergonomis Menggunakan Metode Reverse Engineering Studi Kasus: Industri Intip di Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta).

0 4 16

PERANCANGAN ALAT PENCETAK INTIP BARU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT Perancangan Alat Pencetak Intip Baru Dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment.

0 9 17

PERANCANGAN ALAT PENCETAK INTIP BARU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION Perancangan Alat Pencetak Intip Baru Dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment.

0 4 17

LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Smart Packaging Intip dengan Menggunakan Metode Kansei Engineering dan Eco-Design (Studi Kasus: Industri Pembuatan Intip Wilayah Kota Surakarta).

0 2 15

PENDAHULUAN Perancangan Smart Packaging Intip dengan Menggunakan Metode Kansei Engineering dan Eco-Design (Studi Kasus: Industri Pembuatan Intip Wilayah Kota Surakarta).

0 2 8

PERANCANGAN DESAIN TROLI SUPERMARKET MENGGUNAKAN IMPLEMENTASI METODE KANSEI ENGINEERING DESIGN SUPERMARKET TROLLEY USING IMPLEMENTATION KANSEI ENGINEERING METHOD

0 1 7