24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan- perusahaan berbagai industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun
2009-2012 dan melakukan konsolidasi laporan keuangan serta memiliki goodwill dalam laporan keuangannya. Pemilihan sampel berdasarkan metode purposive
sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI selain sektor keuangan. 2. Perusahaan harus terdaftar di BEI dan tidak mengalami delisting pada tahun
2009-2012. 3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan audit tahun 2009-2012 dalam
situs www.idx.co.id
. 4. Perusahaan mencantumkan goodwill pada laporan posisi keuangan selama
periode 2009-2012. 5. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan konsolidasian.
6. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah. 7. Variabel-variabel yang diteliti tersedia dengan lengkap dalam laporan
keuangan periode 2009-2012.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan dari basis data. Sumber data yang digunakan adalah data arsip
sekunder, yaitu laporan keuangan yang diperoleh dari website www.idx.co.id
, Pusat Referensi Pasar Modal Jakarta, dan Indonesian Capital Market Directory
ICMD.
3.3. Definisi Variabel dan Pengukurannya
Indikator untuk menentukan apakah perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai melakukan manajemen laba model big bath atau income
smoothing adalah dengan melihat laba yang berasal dari kegiatan operasi.
Manajemen laba model big bath terjadi ketika perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai memiliki laba operasi yang sangat rendah, sedangkan
manajemen laba model income smoothing terjadi apabila perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai labanya tidak terlalu rendah. Perusahaan
yang tidak membukukan kerugian penurunan nilai digunakan sebagai pembanding untuk menentukan seberapa rendah laba operasi perusahaan yang membukukan
kerugian penurunan nilai. Laba kegiatan operasi adalah laba sebelum adanya kerugian penurunan nilai dan pendapatan atau beban lain yang bukan dari
kegiatan operasi, seperti keuntungan kerugian selisih kurs, pendapatan dan beban keuangan.
Penjelasan masing-masing variabel sebagai berikut: a. Return on Asset
ROA Return on assets
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang
digunakan. Return on assets ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya, apabila return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aset yang dipergunakan, perusahaan
mendapatkan kerugian. Semakin besar ROA yang diperoleh, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin
baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Nilai ROA diperoleh dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aset yang
menghasilkan profit, Gibson 2011: 308.
Average total asset merupakan nilai aset di tahun t ditambah dengan aset di
tahun t-1 dibagi dengan 2.
b. Return on Sales atau Operating Profit Margin
Rasio ini mengukur seberapa besar laba bersih operasi yang diperoleh perusahaan untuk setiap satu rupiah penjualan. Semakin tinggi margin laba
operasi perusahaan, semakin bagus perusahaan itu. Cara menghitung ROS adalah:
Return on Asset =
Net Operating Income Average Total Asse
t
Return on Sales =
Net Operating Income Net Sales Revenue
3.4. Model Penelitian