Sistem Perpipaan TINJAUAN PUSTAKA

31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Perpipaan

Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana untuk menghantarkan fluida baik berupa gas maupun cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Adapun sistem pengaliran fluida dilakukan dengan metode gravitasi maupun dengan sistem aliran bertekanan. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan standart dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Carbon Steel, PVC Polyvinil Chloride, stainless Steel, dan lain-lain. Untuk merancang sistem pipa dengan benar, engineer harus memahami perilaku sistem akibat pembebanan dan regulasi kode standard design yang mengatur perancangan sistem pipa. Perilaku sistem pipa ini antara lain digambarkan oleh parameter-parameter fisis, seperti perpindahan, percepatan, tegangan, gaya, momen dan besaran lainnya. Kegiatan engineering untuk memperoleh perilaku sistem pipa ini dikenal sebagai analisa tegangan pipa atau dahulu disebut juga analisa fleksibilitas. Code dan standard pada sistem pemipaan sangat berperan dalam perancangan pipa, karena bertujuan untuk mendapatkan kepastian agar sistem pipa aman dan tidak membahayakan jiwa manusia. Selain itu code dan standard sistem perpipaan juga mempermudah dalam pemilihan dan pemakaian peralatan, jenis material dan prosedur perancangan pipa. Sehingga pada saat perancangan sistem pemipaan yang akan dibuat dapat menghemat biaya produksi. Diantaranya yang dipakai pada perancangan pipa adalah Code ASME American Society of Mechanical Engineers B31.8 untuk Gas Transmission and Distribution Pipeline dan API American Petroleum Institute 5l X65, dan Standard ANSI American National Standard Institute B16.5 tentang Pipe Flange and Flanged Fitting. Universitas Sumatera Utara 32 Pada saat ini ada beberapa buah kode standard dari komite B31.8 ini yang sering dipakai sebagai acuan di Indonesia sesuai dengan kebutuhan bidang industri, yaitu : • ASMEANSI B31.1 untuk sistem perpipaan di industri pembangkit listrik; • ASMEANSI B31.3 untuk sistem perpipaan di industri proses dan petrokimia; • ASMEANSI B31.4 untuk sistem pipa transport minyak dan zat cair lainnya; • ASMEANSI B31.5 untuk sistem perpipaan pendingin; • ASMEANSI B31.8 untuk pipa transport gas.

2.2. Aliran Fluida

Dokumen yang terkait

Simulasi dan Perbandingan Distribusi Aliran Air Bersih dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert pada Perumahan PT. INALUM Power Plant, Paritohan

11 78 83

Simulasi dan Perbandingan Distribusi Aliran Air Bersih dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert pada Perumahan PT. INALUM Power Plant, Paritohan

0 0 13

Simulasi dan Perbandingan Distribusi Aliran Air Bersih dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert pada Perumahan PT. INALUM Power Plant, Paritohan

0 0 2

Simulasi dan Perbandingan Distribusi Aliran Air Bersih dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert pada Perumahan PT. INALUM Power Plant, Paritohan

0 1 5

Analisa Laju Aliran Air Bersih Dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert V 6.39 di Perumahan Graha Indah Kelapa Gading. Klambir V, Medan

0 1 22

Analisa Laju Aliran Air Bersih Dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert V 6.39 di Perumahan Graha Indah Kelapa Gading. Klambir V, Medan

0 0 2

Analisa Laju Aliran Air Bersih Dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert V 6.39 di Perumahan Graha Indah Kelapa Gading. Klambir V, Medan

0 4 4

Analisa Laju Aliran Air Bersih Dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert V 6.39 di Perumahan Graha Indah Kelapa Gading. Klambir V, Medan

0 1 23

Analisa Laju Aliran Air Bersih Dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert V 6.39 di Perumahan Graha Indah Kelapa Gading. Klambir V, Medan

1 5 3

Analisa Laju Aliran Air Bersih Dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert V 6.39 di Perumahan Graha Indah Kelapa Gading. Klambir V, Medan

0 0 53