IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

(1)

IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

SKRIPSI OLEH YANI SORAYA

07740007

PROGRAM STUDI KEHUTANAN JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Implementasi Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Konservasi Sumber Daya Hutan

Nama : Yani Soraya

NIM : 07740007

Jurusan/ Prog.Studi : Kehutanan/ Kehutanan

Skripsi oleh Yani Soraya ini telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal………

Dewan Penguji

Ir.Nandang Rahayu,MP, Penguji I

Drs.Amir Syarifuddin, MP, Penguji III

Ir.Nugroho Triwaskitho, MP, Penguji II

Ir.Joko Triwanto,MP, Penguji IV

Mengesahkan, Dekan

Dr. Ir. Damat, MP

NIP. 196402281990031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kehutanan

Ir. Nandang Rahayu, MP NIP. 196310211991011001


(3)

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul ”Implementasi Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Konservasi Sumber Daya Hutan”, yang ditulis sebagai syarat untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1), dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Ir Damat, MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP, selaku Ketua Jurusan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi dukungan dan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ayahanda, Ibunda, dan keluarga besarku tercinta terima kasih atas dukungan moril, materiil maupun spiritual hingga selesainya skripsi ini.


(4)

iv 6. Dosen penguji dan teman-teman angkatan 2007 Jurusan Kehutanan yang telah

membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas motivasi dan bantuan baik moril maupun materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan penulisan ini.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Malang, September 2011 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Hipotesa ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Konservasi ... 6

2.2 Kawasan Konservasi ... 9

2.3 Taman Nasional ... 11

2.4 Pemberdayaan Masyarakat... 14

2.5 Hubungan Masyarakat dengan Hutan... 15

2.6 Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Pendekatan Penelitian ... 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

3.3 Sumber Data ... 21

3.4 Jenis Data yang Dikumpulkan ... 21

3.5 Tehnik Pengumpulan Data ... 22

3.6 Metode Penelitian... 23


(6)

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Sejarah, Letak dan Luas Kawasan TNBTS ... 26

4.1.1 Keadaan Fisik ... 26

4.1.2 Keadaan Biologi ... 28

4.1.3 Sosial Ekonomi ... 29

4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Penyangga TNBTS ... 30

4.2.1 Letak dan Luas Desa Argosari ... 30

4.2.2 Kependudukan ... 31

4.2.3 Mata Pencaharian ... 32

4.2.4 Pendidikan ... 32

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 33

4.3.1 Karakteristik Pemanfaat Sumber Daya Hutan ... 33

4.3.2 Penerimaan Responden dalam Bidang Pertanian ... 38

4.3.3 Jenis Sumber Daya Hutan yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Desa Argosari... 42

4.3.4 Kegiatan Konservasi Masyarakat Desa Argosari... 44

4.3.5 Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Argosari... 49

4.3.6 Persepsi dan Harapan Masyarakat dengan Keberadaan TNBTS ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Profil Kependudukan Masyarakat Desa Argosari ... 31

4.2 Profil Pendidikan Masyarakat Desa Argosari ... 32

4.3 Profil Penduduk Berdasarkan Usia Responden ... 33

4.4 Profil Jumlah Anggota Keluarga Responden ... 34

4.5 Profil Tingkat Pendidikan Responden ... 35

4.6 Profil Mata Pencaharian Responden ... 36

4.7 Status Kepemilikan Lahan Responden ... 36

4.8 Nilai Produksi Jagung... 39

4.9 Nilai Produksi Singkong ... 40

4.10 Jenis Sumber Daya Hutan yang Dimanfaatkan oleh Responden ... 41

4.11 Kegiatan Masyarakat dalam Upaya Konservasi Hutan... 43

4.12 Analisa Penggunaan Kayu Bakar ... 47

4.13 Estimasi Perbandingan Biaya Penggunaan Bahan Bakar Memasak Selama Setahun... 48


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra. 1985. Peranan Pengembangan Wisata Alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Bagi Masyarakat Sekitarnya. Makalah Penunjang Fakultas Kehutanan IPB, 3-4 September 1985.

Arikunto. 1992. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Bina Aksara. Jakarta.

Anonymous. 1982. Pedoman Pola Pengelolaan Ekosistem Taman Nasional. Bogor : Proyek Pembinaan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati.

_______, 1984. Perkembangan Pembangunan Taman Nasional. Bogor : Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam.

_______, 2004. Konservasi. Http://Www.Pendakierror.Com/Konservasi.Htm. Diakses. Malang, 12 April 2011.

_______, 2007. Rencana Makro Pemberdayaan Masyarakat di dalam dan sekitar Hutan.http://www.dephut.go.id/INFORMASI/UMUM/Draft_Renc_Mak ro.pdf. Diakses. Malang, 12 April 2011.

Awang, 2003. Politik Kehutanan Masyarakat. Center for Critical Social Studies (CCSS). Yogyakarta.

Chamber , R. 1995. PRA: Memahami Desa Secara Partisipatif. Kanisius. Yogyakarta.

Djajapertjunda, S. 2001. Hasil Hutan Non Kayu. http://www. Lestarim 3.org/index2 . php?option=com_content&do_pdf. Diakses. Malang, 12 April 2011. Hadi, M. 2010. Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengelolaan Lingkungan.

http://eprints.undip.ac.id/1070/1/ILING-II-5-KONSERVASI.pdf. Diakses. Malang, 12 April 2011.

Kadri, W. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Kartasapoetra, A.G. 1988. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.

MacKinnon J, K. 1993. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika (terjemahan). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Manullang, S. 1999. Kesepakatan Konservasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konsevasi.http://www.google.co.id/#hl=id & biw = 1152&bih=664&q =kawasan+konservasi& aq=6&aqi =g10& aql = &0=kawasan &fp=2e9f82d51617f465. Diakses. Malang, 12 April 2011.


(9)

Marliani, R. 2005. Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan oleh Masyarakat Desa Penyangga Taman Nasional Baluran. http://www.google.co.id/ #hl= id &q = manfaa t+hasil+huta n+bagi+masyarakat +di+ kawasan+TN + Baluran&aq= f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=a86637e519b879be. Diakses. Malang 12 April 2011.

Nadia, 2007. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. http://pipitkecilku .blogdrive. com/archive/97.html. Diakses. Malang, 12 April 2011.

Napitu, J.P. 2007. Pengelolaan Kawasan Konservasi. http://forestindonesia. files. Wordpress.com/2008/01/pengelolaan-kawasan-konservasi.pdf.

Diakses. Malang, 12 April 2011.

Pamulardi, B. 1999. Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Setiawan H. 1999. Kajian Tekanan Masyarakat terhadap Taman Nasional Studi Kasus Pemungutan Bambu di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur. [Skripsi]. Bogor : IPB, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan.

Simon, H. 2001. Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat. BIGRAF Publishing. Yogyakarta.

Soekmadi. 2005. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Kawasan Konservasi. Makalah pada Workshop tentang Penguatan Kebijakan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Bogor : tanggal 11-12 Mei 2005. Suhaeri. 1994. Pengembangan Kelembagaan Taman Nasional Gunung Halimun

[Tesis]. Bogor : IPB, Program Pasca Sarjana

Syamri, L. 2010. Pengertian Konservasi. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061466-pengertian-konservasi/ Diakses. Malang, 12 April 2011.

Wiratno, Daru I, Ahmad S, Ani K. 2004. Berkaca di Cermin Retak : Refleksi

Konservasi dan Implikasi bagi Pengelolaan Taman Nasional. Jakarta : Forest Press, The Gibbon Foundation Indonesia, Departemen Kehutanan dan PILINGO Movement.


(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat di sekitar hutan memiliki ketergantungan yang sangat besar dengan keberadaan hutan disekitarnya, pemanfaatan hutan dan hasil hutan oleh masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keterdesakan masyarakat dalam pemanfaatan hutan sebagai sumber mata pencaharian dan kehidupan masyarakat mendorong terjadinya tingkat kemiskinan. Pada kondisi seperti ini, fenomena kemiskinan yang terjadi pada masyarakat di sekitar hutan mendorong tingginya kerusakan hutan termasuk pada kawasan konservasi.

Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan perubahan kondisi sosial politik sekarang, menjadikan tuntutan masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya alam juga semakin besar, termasuk kekayaan alam yang ada di kawasan konservasi. Di sisi lain keberadaan kawasan konservasi harus tetap dipertahankan karena memegang peranan yang strategis sebagai sistem penyangga kehidupan, perlindungan keaneragaman hayati dan ekosistemnya, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Dalam mempertahankan keberadaan potensi kawasan konservasi, maka salah satu konsep pengelolaan yang diterapkan adalah mengeluarkan segala kegiatan masyarakat dari kawasan konservasi, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil hutan dan lahan hutan. Konsep mengeluarkan aktivitas masyarakat tersebut banyak dipilih oleh pengelola kawasan konservasi karena dinilai memiliki dampak yang lebih kecil terhadap kerusakan ekosistem hutan. Akan tetapi konsep tersebut juga memiliki


(11)

banyak kekurangan yaitu tertutupnya akses masyarakat sekitar terhadap kawasan hutan yang selama ini menjadi sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dampak dari terputusnya akses tersebut adalah masyarakat mencoba merambah hutan/kawasan konservasi secara illegal yang berakibat pada semakin rusaknya kawasan hutan.

Masalah dengan masyarakat muncul sebagai akibat dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat lokal tentang manfaat hutan yang dikelola oleh HPH, Hutan Lindung, Taman Nasional, Cagar Alam, dan Tahura. Faktor penyebab utama umumnya berangkat dari rendahnya asset kepemilikan lahan masyarakat untuk kepentingan pertanian dan perkebunan yang produktif. Sementara itu sebagian besar kawasan hutan dikuasai negara, pemanfaatannya belum berpihak kepada masyarakat sekitar hutan secara langsung, dan lemahnya pengetahuan tentang perlindungan dan konservasi.

Penetapan dan pengelolaan kawasan konservasi merupakan salah satu cara terpenting untuk menjamin agar sumberdaya alam dapat dilestarikan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Kawasan konservasi jika dikelola secara tepat dapat memberikan keuntungan yang lestari bagi masyarakat. Pelestarian kawasan ini memegang peranan penting dalam pembangunan sosial ekonomi di lingkungan pedesaan dan turut mengembangkan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat penghuni pedesaan sekitar kawasan konservasi.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu kawasan konservasi pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan zonasi, yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,


(12)

3 menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Namun dalam pengelolaannnya masih dijumpai beberapa permasalahan seperti perambahan hutan, pencurian kayu, perburuan liar, penggembalaan ternak, dan lain sebagainya. Kurangnya kerja sama pengelola dan masyarakat sekitar menyebabkan upaya konservasi tidak berjalan optimal. Diharapkan permasalahan tersebut dapat dikurangi melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan.

Keberhasilan pelestarian kawasan konservasi sangat tergantung pada keberhasilan dalam menangani masalah sosial ekonomi masyarakat disekitarnya. Gangguan terhadap kawasan konservasi akan berkurang bila kesejahteraan masyarakat sekitar sudah dapat dipenuhi dari hasil usaha di luar pemanfaatan hutan. Untuk itu diperlukan solusi-solusi terhadap berkurangnya atau tertutupnya akses masyarakat terhadap kawasan konservasi melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan, serta pemahaman terhadap kepentingan masyarakat secara sosial, ekonomi, dan budaya.

1.2 Rumusan Masalah

Jumlah penduduk dan kebutuhan hidup yang semakin meningkat disertai dengan kondisi sosial ekonomi yang kurang memadai telah mengakibatkan tekanan-tekanan dalam kawasan yang semakin berat terhadap sumber daya hutan baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Kebutuhan akan sumber daya hutan untuk memenuhi keperluan hidupnya, telah mendorong masyarakat di sekitar kawasan taman nasional untuk memanfaatkan sumber daya hutan yang ada di dalam maupun di luar kawasan hutan


(13)

Keadaan tersebut mendorong tingginya tingkat kerusakan hutan terutama pada kawasan konservasi. Pelestarian kawasan konservasi sangat tergantung pada keberhasilan dalam menangani masalah sosial ekonomi masyarakat. Diharapkan permasalahan tersebut dapat dikurangi melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui seberapa besar persepsi masyarakat sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengenai pentingnya konservasi.

2. Mengkaji karakteristik masyarakat sekitar taman nasional yang memanfaatkan sumber daya hutan.

3. Mengkaji bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat dalam upaya konservasi hutan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat agar kelestarian kawasan Taman Nasional dapat lebih baik.


(14)

5 1.5 Hipotesa

1. Masyarakat sekitar hutan belum memahami pentingnya konservasi dan manfaatnya bagi hutan dan masyarakat itu sendiri.

2. Tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan serta banyaknya hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat.

3. Hubungan masyarakat dengan pihak pengelola TNBTS dapat terjalin baik untuk memperlancar konservasi sumber daya hutan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

4. Pemberdayaan masyarakat mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan mengurangi tingkat kerusakan kawasan hutan.


(1)

Marliani, R. 2005. Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan oleh Masyarakat Desa Penyangga Taman Nasional Baluran. http://www.google.co.id/ #hl= id &q = manfaa t+hasil+huta n+bagi+masyarakat +di+ kawasan+TN + Baluran&aq= f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=a86637e519b879be. Diakses. Malang 12 April 2011.

Nadia, 2007. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. http://pipitkecilku .blogdrive. com/archive/97.html. Diakses. Malang, 12 April 2011.

Napitu, J.P. 2007. Pengelolaan Kawasan Konservasi. http://forestindonesia. files. Wordpress.com/2008/01/pengelolaan-kawasan-konservasi.pdf.

Diakses. Malang, 12 April 2011.

Pamulardi, B. 1999. Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Setiawan H. 1999. Kajian Tekanan Masyarakat terhadap Taman Nasional Studi Kasus Pemungutan Bambu di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur. [Skripsi]. Bogor : IPB, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan.

Simon, H. 2001. Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat. BIGRAF Publishing. Yogyakarta.

Soekmadi. 2005. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Kawasan Konservasi. Makalah pada Workshop tentang Penguatan Kebijakan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Bogor : tanggal 11-12 Mei 2005. Suhaeri. 1994. Pengembangan Kelembagaan Taman Nasional Gunung Halimun

[Tesis]. Bogor : IPB, Program Pasca Sarjana

Syamri, L. 2010. Pengertian Konservasi. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061466-pengertian-konservasi/ Diakses. Malang, 12 April 2011.

Wiratno, Daru I, Ahmad S, Ani K. 2004. Berkaca di Cermin Retak : Refleksi

Konservasi dan Implikasi bagi Pengelolaan Taman Nasional. Jakarta : Forest Press, The Gibbon Foundation Indonesia, Departemen Kehutanan dan PILINGO Movement.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat di sekitar hutan memiliki ketergantungan yang sangat besar dengan keberadaan hutan disekitarnya, pemanfaatan hutan dan hasil hutan oleh masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keterdesakan masyarakat dalam pemanfaatan hutan sebagai sumber mata pencaharian dan kehidupan masyarakat mendorong terjadinya tingkat kemiskinan. Pada kondisi seperti ini, fenomena kemiskinan yang terjadi pada masyarakat di sekitar hutan mendorong tingginya kerusakan hutan termasuk pada kawasan konservasi.

Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan perubahan kondisi sosial politik sekarang, menjadikan tuntutan masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya alam juga semakin besar, termasuk kekayaan alam yang ada di kawasan konservasi. Di sisi lain keberadaan kawasan konservasi harus tetap dipertahankan karena memegang peranan yang strategis sebagai sistem penyangga kehidupan, perlindungan keaneragaman hayati dan ekosistemnya, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Dalam mempertahankan keberadaan potensi kawasan konservasi, maka salah satu konsep pengelolaan yang diterapkan adalah mengeluarkan segala kegiatan masyarakat dari kawasan konservasi, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil hutan dan lahan hutan. Konsep mengeluarkan aktivitas masyarakat tersebut banyak dipilih oleh pengelola kawasan konservasi karena dinilai memiliki dampak yang lebih kecil terhadap kerusakan ekosistem hutan. Akan tetapi konsep tersebut juga memiliki


(3)

banyak kekurangan yaitu tertutupnya akses masyarakat sekitar terhadap kawasan hutan yang selama ini menjadi sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dampak dari terputusnya akses tersebut adalah masyarakat mencoba merambah hutan/kawasan konservasi secara illegal yang berakibat pada semakin rusaknya kawasan hutan.

Masalah dengan masyarakat muncul sebagai akibat dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat lokal tentang manfaat hutan yang dikelola oleh HPH, Hutan Lindung, Taman Nasional, Cagar Alam, dan Tahura. Faktor penyebab utama umumnya berangkat dari rendahnya asset kepemilikan lahan masyarakat untuk kepentingan pertanian dan perkebunan yang produktif. Sementara itu sebagian besar kawasan hutan dikuasai negara, pemanfaatannya belum berpihak kepada masyarakat sekitar hutan secara langsung, dan lemahnya pengetahuan tentang perlindungan dan konservasi.

Penetapan dan pengelolaan kawasan konservasi merupakan salah satu cara terpenting untuk menjamin agar sumberdaya alam dapat dilestarikan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Kawasan konservasi jika dikelola secara tepat dapat memberikan keuntungan yang lestari bagi masyarakat. Pelestarian kawasan ini memegang peranan penting dalam pembangunan sosial ekonomi di lingkungan pedesaan dan turut mengembangkan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat penghuni pedesaan sekitar kawasan konservasi.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu kawasan konservasi pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan zonasi, yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,


(4)

menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Namun dalam pengelolaannnya masih dijumpai beberapa permasalahan seperti perambahan hutan, pencurian kayu, perburuan liar, penggembalaan ternak, dan lain sebagainya. Kurangnya kerja sama pengelola dan masyarakat sekitar menyebabkan upaya konservasi tidak berjalan optimal. Diharapkan permasalahan tersebut dapat dikurangi melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan.

Keberhasilan pelestarian kawasan konservasi sangat tergantung pada keberhasilan dalam menangani masalah sosial ekonomi masyarakat disekitarnya. Gangguan terhadap kawasan konservasi akan berkurang bila kesejahteraan masyarakat sekitar sudah dapat dipenuhi dari hasil usaha di luar pemanfaatan hutan. Untuk itu diperlukan solusi-solusi terhadap berkurangnya atau tertutupnya akses masyarakat terhadap kawasan konservasi melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan, serta pemahaman terhadap kepentingan masyarakat secara sosial, ekonomi, dan budaya.

1.2 Rumusan Masalah

Jumlah penduduk dan kebutuhan hidup yang semakin meningkat disertai dengan kondisi sosial ekonomi yang kurang memadai telah mengakibatkan tekanan-tekanan dalam kawasan yang semakin berat terhadap sumber daya hutan baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Kebutuhan akan sumber daya hutan untuk memenuhi keperluan hidupnya, telah mendorong masyarakat di sekitar kawasan taman nasional untuk memanfaatkan sumber daya hutan yang ada di dalam maupun di luar kawasan hutan


(5)

Keadaan tersebut mendorong tingginya tingkat kerusakan hutan terutama pada kawasan konservasi. Pelestarian kawasan konservasi sangat tergantung pada keberhasilan dalam menangani masalah sosial ekonomi masyarakat. Diharapkan permasalahan tersebut dapat dikurangi melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui seberapa besar persepsi masyarakat sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengenai pentingnya konservasi.

2. Mengkaji karakteristik masyarakat sekitar taman nasional yang memanfaatkan sumber daya hutan.

3. Mengkaji bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat dalam upaya konservasi hutan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat agar kelestarian kawasan Taman Nasional dapat lebih baik.


(6)

1.5 Hipotesa

1. Masyarakat sekitar hutan belum memahami pentingnya konservasi dan manfaatnya bagi hutan dan masyarakat itu sendiri.

2. Tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan serta banyaknya hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat.

3. Hubungan masyarakat dengan pihak pengelola TNBTS dapat terjalin baik untuk memperlancar konservasi sumber daya hutan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

4. Pemberdayaan masyarakat mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan mengurangi tingkat kerusakan kawasan hutan.