STUDI VARIASI BENTUK TRIKOMA TUMBUHAN DI KAMPUS III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

(1)

i

STUDI VARIASI BENTUK TRIKOMA TUMBUHAN DI

KAMPUS III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Disusun Oleh : Nurul Fitri 201110070311124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

ii

STUDI VARIASI BENTUK TRIKOMA TUMBUHAN DI

KAMPUS III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh : Nurul Fitri 20111007031124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Nurul Fitri

NIM : 201110070311124

Program Studi : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Studi Variasi Bentuk Trikoma Tumbuhan Di Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi

Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Nurul Fitri

Tempat/tgl Lahir : Banyuwangi, 02 Oktober 1993

NIM : 201110070311124

Fakultas/ Jurusan : KIP/ Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Studi Variasi Bentuk Trikoma Tumbuhan Di Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.


(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima untuk Memenuhi

Sebagian dari Persyaratan


(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barangsiapa bertawakkal pada Allah, m

aka Allah

akan memberikan kecukupan padanya dan

sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan

urusan (yang dikehendaki)-

Nya“

(Qs. Ath-Thalaq: 3)

“Perbedaan antara orang yang berhasil dengan yang lain bukan pada kekuatan, bukan pula pada

pengetahuan, namun pada kemauan”

“Jika kamu tidak bersemangat melanjutkan apa yang kamu lakukan, ingatlah apa alasan dan bagaimana kamu

memulai pekerjaan itu”

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :

Kedua orang tuaku (Ayahanda Nasihun dan Alm. Ibunda Marsiya) sebagai tanda bakti dan terima kasih atas do’a, kasih sayang, cinta,

dukungan, dan pengorbanan tanpa pamrih yang selalu diberikan sepanjang hidupku.

Serta untuk kakak-kakakku

dan seluruh keluarga yang tiada henti memberiku motivasi dan do’a, terima kasih untuk semua dukungan moril dan spiritual selama ini, hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan kalian di kemudian


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Variasi Bentuk Trikoma Tumbuhan Di Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Penulisan skripsi bertujuan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi dan segenap jajaran dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Iin Hindun, M.Kes dan Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes, yang berturut-turut sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, ide serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis berharap kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 02 September 2015 Penulis


(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 5

1.6 Definisi Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Trikoma ... 7

2.1.1 Definisi trikoma ... 7

2.1.2 Jenis trikoma ... 7

2.1.3 Fungsi trikoma ... 17

2.1.4 Manfaat trikoma ... 17

2.2 Sumber belajar. ... 18


(9)

ix

2.2.2 Jenis sumber belajar ... 19

2.2.3 Klasifikasi sumber belajar ... 20

2.2.4 Syarat-syarat sumber belajar ... 23

2.2.5 Fungsi sumber belajar ... 23

2.2.6 Manfaat sumber belajar ... 25

2.2.7 Cara pemilihan sumber belajar ... 26

2.2.8 Pemanfaatan hasil penelitian dalam pembelajaran .. 27

2.2.9 Atlas sebagai sumber belajar ... 29

2.2.9.1 Syarat-syarat atlas ... 29

2.2.9.2 Klasifikasi atlas ... 30

2.3 Kerangka Konsep ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.2.1 Tempat ... 35

3.2.2 Waktu ... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 35

3.3.1 Populasi ... 35

3.3.2 Sampel ... 35

3.4 Variabel Penelitian ... 36

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.6 Prosedur Penelitian ... 37

3.6.1 Tahap Persiapan ... 37

3.6.2 Tahap Pelaksanaan ... 38

3.6.2.1 Proses pengambilan sampel ... 38

3.6.2.2 Proses pembuatan preparat dengan metode wholemount ... 39

3.6.3 Tahap Pengamatan ... 40

3.6.3.1 Pengamatan bentuk trikoma ... 40


(10)

x

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 41 3.8 Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 45 4.2 Pembahasan... 52

4.2.1 Bentuk dan ukuran trikoma yang ditemukan ... 52 4.2.2 Pemanfaatan proses dan Hasil Pengamatan variasi

bentuk trikoma sebagai Sumber Belajar Biologi ... 112

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan... 116 5.2 Saran... 117


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Data Identifikasi bentuk trikoma ... 42

Tabel 3.2 Data Identifikasi ukuran trikoma... 43

Tabel 4.1 Data Hasil bentuk trikoma... 45


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Bentuk-Bentuk trikoma ... 9

Gambar 2.2 Trikoma seksres ... 16

Gambar 4.1 Bentuk trikoma daun songgolangit ... 54

Gambar 4.2 Bentuk trikoma batang songgolangit ... 55

Gambar 4.3 Bentuk trikoma daun rambusa ... 56

Gambar 4.4 Bentuk trikoma batang rambusa ... 57

Gambar 4.5 Bentuk trikoma daun kersen ... 58

Gambar 4.6 Bentuk trikoma batang kersen ... 59

Gambar 4.7 Bentuk trikoma daun Centrosema pubescens ... 60

Gambar 4.8 Bentuk trikoma batang Centrosema pubescens ... 61

Gambar 4.9 Bentuk trikoma daun pare ... 62

Gambar 4.10 Bentuk trikoma batang pare... 63

Gambar 4.11 Bentuk trikoma daun Abutilon sp... 64

Gambar 4.12 Bentuk trikoma batang Abutilon sp ... 65

Gambar 4.13 Bentuk trikoma daun lateng... 66

Gambar 4.14 Bentuk trikoma batang lateng ... 67

Gambar 4.15 Bentuk trikoma daun junggul ... 68

Gambar 4.16 Bentuk trikoma batang junggul ... 69

Gambar 4.17 Bentuk trikoma daun Chromolaena odorata ... 70

Gambar 4.18 Bentuk trikoma batang Chromolaena odorata ... 71

Gambar 4.19 Bentuk trikoma daun jalantir ... 72

Gambar 4.20 Bentuk trikoma batang jalantir ... 73

Gambar 4.21 Bentuk trikoma daun tapak liman... 74

Gambar 4.22 Bentuk trikoma batang tapak liman ... 75

Gambar 4.23 Bentuk trikoma daun Althernantera sp ... 76

Gambar 4.24 Bentuk trikoma batang Althernantera sp ... 77

Gambar 4.25 Bentuk trikoma daun kenitu ... 78


(13)

xiii

Gambar 4.27 Bentuk trikoma daun terong pipit ... 80

Gambar 4.28 Bentuk trikoma batang terong pipit ... 81

Gambar 4.29 Bentuk trikoma daun rumput malela ... 82

Gambar 4.30 Bentuk trikoma batang rumput malela ... 83

Gambar 4.31 Bentuk trikoma daun waru ... 84

Gambar 4.32 Bentuk trikoma batang waru ... 85

Gambar 4.33 Bentuk trikoma daun durian ... 86

Gambar 4.34 Bentuk trikoma batang durian ... 87

Gambar 4.35 Bentuk trikoma daun jati ... 88

Gambar 4.36 Bentuk trikoma batang jati ... 89

Gambar 4.37 Bentuk trikoma daun kemiri ... 90

Gambar 4.38 Bentuk trikoma batang kemiri ... 91

Gambar 4.39 Bentuk trikoma daun kumis kucing ... 92

Gambar 4.40 Bentuk trikoma batang kumis kucing ... 93

Gambar 4.41 Bentuk trikoma daun kemangi... 94

Gambar 4.42 Bentuk trikoma batang kemangi ... 95

Gambar 4.43 Bentuk trikoma daun strawberri ... 96

Gambar 4.44 Bentuk trikoma batang strawberri ... 97

Gambar 4.45 Bentuk trikoma daun kembang bulan ... 98

Gambar 4.46 Bentuk trikoma batang kembang bulan ... 99

Gambar 4.47 Bentuk trikoma daun bandotan ... 100

Gambar 4.48 Bentuk trikoma batang bandotan ... 101

Gambar 4.49 Bentuk trikoma daun sukun ... 102

Gambar 4.50 Bentuk trikoma batang sukun ... 103

Gambar 4.51 Bentuk trikoma daun tahi ayam ... 104

Gambar 4.52 Bentuk trikoma batang tahi ayam ... 105

Gambar 4.53 Ujung trikoma menggulung pada Chromolaena odorata... 108

Gambar 4.54 Trikoma gatal pada lateng ... 110

Gambar 4.55 Trikoma peltate ... 111


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Sumber Belajar atlas... 121

Lampiran 2. Foto Kegiatan Penelitian ... 147

Lampiran 3. Silabus Pembelajaran... 148

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian ... 151


(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Angin, Ignasius S. 2006. Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada

Astuti, Hutari P. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II Mahasiswa Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta (Tesis). Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. http://eprints.uns.ac.id Diakses 04 Juni 2015

Beck, Charles B. 2005. An Introduction to Plant Structure and Development. New York: Cambridge university press

Dewi, Veni P. 2014. Studi Trikoma Daun pada Family Solanaceae sebagai

Sumber Belajar Biologi (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Program studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Esau, Katherine. 1898. Anatomy of Seed Plants (Second Edition). Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Fachrul, Melati F. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi aksara Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan (Edisi Ketiga). Yogyakarta: UGM press Faisal, Sanapiah & Waseso, Mulyadi G. 1982. Metode Penelitian Pendidikan.

Surabaya: usaha Nasional

Folorunso, Ezekiel & Dimeji, Awosode. 2013. Comparative Anatomy of Invasive and Non-invasive Species in the Family Asteraceae in Nigeria. International Hournal of Biological and Chemical sciences 7 (5): 1804-1819. ISSN 1997-342X. http://indexmedicus.afro.who..int Diakses 07 Juli 2015

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif (Teori & Praktik). Jakarta: bumi aksara

Handoyo, Ari D. 2014. Metode Praktis Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran. Malang: Genius Media

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB press

Jafari, Zohreh & Maryam, Dehghan. 2013. Anatomical Structure Study Of Aerial Organs In Four Populations of Urtica dioca L. Journal of Medical Pants 2:133-137 http://www.sid.ir Diakses 04 Juni 2015


(16)

xvi

Kartasapoetra, A.G. 1988. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Jakarta: Bina Aksara

Lindiani. 2008. Pengembangan Sumber Belajar (Online). http://sumsel.kemenag.go.id Diakses 04 Juni 2015

Mulyani, sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Munifah. 2012. Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) Di Taman Kyai Langgeng Magelang Sebagai Sumber Belajar Untuk Penyusunan Modul Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati Bagi Soswa SMA Keas X Semester 2. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta. http://e-prints.uny.ac.id Diakses 05 September 2015

Najmulmunir, Nandang. 2010. Memanfaatkan Lingkungan Di Sekitar Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar (Artikel). Region Volume 2 Nomor 4. http://www.ejournal-unisma.net Diakses 04 Juni 2015

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Nicholas, A, et.al. 2010. An Investigation of the Glanduler and Non-glanduler Foliar Trichomes of Orthosiphon labiatus N.E.Br. (Lamiaceae). New Zealand Journal of Botany Vol.48, No.3-4:153-161 ISSN 1175-8643. http://www.informaworld.com Diakses 07 Juli 2015

Pranata, Rian A. 2014. Analisis Perbandingan Bentuk Trikoma pada Genus Citrus sebagai Sumber Belajar dalam Perencanaan Pembelajaran Biologi pada Materi Jaringan Tumbuhan. (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Purnomo, Dwito. 2012. Pengaruh Penggunaan Modul Hasil Penelitian pencemaran Di Sungai Pepe Surakarta Sebagai Sumber Belajar Biologi Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. http://eprints.uns.ac.id Diakses 04 Juni 2015

Raven, Peter H.,et all. 1976. Biology of Plants (Second Edition). New York: Worth Publishers

Rosemary, et.al. 2013. Intrusive Trichome Bases In The Leaves of Silverleaf Nightshade (Solanum elaeagnifolium; Solanaceae) Do Not Facilitate Fluorescent Tracer Uptake. American Journal of Botany 100 (12):2307-2317. http://www.amjbot.org Diakses 07 Juli 2015

Saputra, irmawan H. 2013. Atlas (online). http://plengdut.com Diakses 04 Juni 2015


(17)

xvii

Setjo, Susetyoadi, dkk. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang Press

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana

Sitepu,BP. 2008. Pengembangan Sumber Belajar. Jurnal pendidikan penabur No 11 tahun ke-7. http://bpkpenabur.or.id Diakses 04 Juni 2015

Soerodikusoemo, wibisono & Santosa, Sri W. 1987. Materi Pokok Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Karunika

Steenis, Van.,dkk. 2008. Flora: Untuk Sekolah Di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramit

Sukmadinata, Nana S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Susilo, Muhammad J & Vitanovi, penti C. 2014. Analisis Potensi Sumber Belajar IPA (Biologi) SMP pada Materi Pencemaran Air Di Sungai Winongo sebagai Pendukung Penerapan Kurikulum 2013 Di Kabupaten Bantul. JUPEMASI-PBIO, Volume 1 Nomor 1 Hal: 176-178, ISSN:2407-1269. http://jupemasipbio.uad,ac.id Diakses 04 Juni 2015

Sutrian, yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka cipta

Syamsudduha, St & Rapi, Muh. 2012. Penggunaan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Lentera pendidikan, Volume 15 Nomor 1 Hal: 18-31. http://www.uin-alauddin.ac.id Diakses 04 Juni 2015


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tumbuhan tersusun atas beberapa jaringan, salah satunya adalah jaringan epidermis. Jaringan epidermis merupakan lapisan paling luar dari tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung jaringan di sebelah dalamnya. Morfologi maupun fungsi dari sel epidermis memiliki bentuk yang tidak seragam, bahkan sel-sel epidermis juga berkembang menjadi sel penutup pada stomata, sel rambut (trikoma), serta sel lain yang merupakan derivatnya (Soerodikoesoemo & Santosa, 1987).

Trikoma berasal dari kata Yunani yang memiliki arti “rambut-rambut yang

tumbuh” (Sutrian, 1992). Menurut Hidayat (1995), trikoma adalah rambut

bersel satu atau banyak yang dibentuk dari sel epidermis, setiap trikoma pada jaringan epidermis memiliki bentuk, susunan, dan fungsi yang berbeda. Adanya morfologi dari trikoma yang beragam, sehingga trikoma seringkali dipelajari dan dikaji untuk tujuan taksonomi karena informasi variasi bentuk trikoma dapat dijadikan sebagai kunci untuk mengidentifikasi marga, spesies, subspecies dan varietas dari berbagai family yang diteliti (Harisha, 2013). Menurut Soerodikoesoemo & Santosa (1987), tipe trikoma telah terbukti baik dapat digunakan dalam klasifikasi tingkat marga bahkan pada jenis dalam suku tertentu dan pada tingkat hibrid interspesifik.


(19)

2

Berdasarkan fungsi sekresinya, trikoma digolongkan menjadi dua, yaitu trikoma non glanduler dan trikoma glanduler. Macam-macam bentuk trikoma non glanduler adalah rambut sisik, rambut bintang (bersel banyak), rambut bercabang (bersel banyak), dan rambut tunggal. Macam-macam jenis trikoma glanduler adalah trikoma hidatoda, kelenjar garam, kelenjar madu, dan rambut gatal (Setjo,dkk, 2004). Trikoma ditemukan hampir di semua organ tumbuhan (pada epidermisnya) yaitu pada daun, batang, akar, biji, dan bunga. Secara morfologi, ada tidaknya trikoma biasanya diidentikkan dengan bulu-bulu halus yang terdapat pada permukaan organ tumbuhan. Indikator tumbuhan memiliki trikoma adalah jika menyentuh tumbuhan tersebut akan terasa kasar, gatal, lengket, dan berbau menyengat.

Hasil penelitian mengenai variasi bentuk trikoma memiliki peran penting dalam pembelajaran yaitu sebagai penunjang sumber belajar untuk membantu siswa dalam memahami suatu materi. Penjelasan variasi bentuk trikoma penting diberikan kepada siswa sebagai tambahan informasi dalam mempelajari ilmu taksonomi terutama pada tumbuhan. Penelitian yang mengenalkan variasi bentuk trikoma untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran belum ada. Sehingga, perlu adanya penelitian variasi bentuk trikoma yang nantinya memiliki manfaat penting sebagai sumber belajar dan dapat memperkaya pengetahuan bagi siswa ataupun mahasiswa dalam mempelajari derivate jaringan epidermis.

Pembahasan trikoma mulai dikenalkan pada siswa SMA kelas XI ketika mempelajari derivate jaringan epidermis. Kendala yang selama ini ditemukan


(20)

3

dalam pembelajaran adalah pembahasan materi jaringan epidermis terutama pada trikoma kurang detail. Hal tersebut terbukti dengan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap beberapa guru yang membenarkan bahwa pembahasan trikoma memang kurang detail dan cenderung hanya sebatas definisi saja serta jarang melalukan praktikum pengamatan trikoma. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kendala tersebut yaitu beberapa sekolah menggunakan preparat jadi yang sudah ada sehingga siswa hanya melakukan pengamatan tanpa mengetahui cara kerja pembuatan preparat dan keterbatasan media yang dimiliki sekolah sehingga praktikum di laboratorium kurang maksimal. Kenyataan bahwa pembahasan trikoma yang kurang lengkap juga diperkuat dengan adanya buku biologi SMA kelas XI yang tidak ada penunjang gambarnya. Bahkan, dari empat buku ajar biologi SMA kelas XI, hanya ada satu buku ajar yang menjelaskan tentang trikoma beserta contoh gambar bentuk trikoma.

Peningkatan kualitas hasil belajar siswa yang baik membutuhkan kontribusi dari berbagai faktor penunjang proses pembelajaran, salah satunya adalah sumber belajar. Penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran akan lebih membantu menstimulus siswa untuk lebih leluasa dalam mendalami materi yang dipelajarinya. Menurut AECT (Association for Education and Communication Technology), sumber belajar adalah semua

sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga akan


(21)

4

lebih mempermudah siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu (Faizah, 2012).

Penelitian mengenai variasi bentuk trikoma ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber belajar bagi pembaca khususnya siswa ataupun mahasiswa dalam mempelajari jaringan tumbuhan terutama pada pembahasan modifikasi jaringan epidermis dengan menyajikannya dalam bentuk buku tentang trikoma. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Variasi Bentuk Trikoma Tumbuhan Di Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah variasi bentuk trikoma yang ditemukan pada berbagai tumbuhan?

2. Bagaimanakah pemanfaatan proses dan hasil penelitian tentang variasi bentuk trikoma yang ditemukan sebagai sumber belajar biologi?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk trikoma yang ditemukan pada berbagai tumbuhan.


(22)

5

2. Mendeskripsikan pemanfaatan proses dan hasil penelitian tentang variasi bentuk trikoma yang ditemukan sebagai sumber belajar biologi.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah, memperkaya khazanah pengetahuan, dan menambah wawasan keilmuan terutama bagi penulis mengenai variasi bentuk trikoma.

2. Praktis

a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi pengetahuan serta penunjang sumber belajar dalam mempelajari jaringan tumbuhan.

b. Bagi mahasiswa UMM, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi baru mengenai variasi bentuk trikoma yang ditemukan pada tumbuhan di kampus III UMM.

1.5 Batasan Penelitian

Agar tidak terjadi gambaran luas dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan, yaitu:

1. Sampel tumbuhan diambil di kampus III UMM.

2. Tumbuhan yang diambil sebagai sampel adalah tumbuhan yang secara morfologi memiliki indikator adanya trikoma.


(23)

6

3. Organ tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah organ batang dan daun.

4. Bagian yang diamati pada penelitian ini adalah epidermis daun dan batang untuk melihat bentuk-bentuk trikoma serta ukuran (panjang) trikoma.

5. Pembuatan preparat mikroskopis menggunakan metode sederhana dan metode wholemount.

6. Sumber belajar yang digunakan yaitu dalam bentuk atlas trikoma.

1.6 Definisi Istilah

1. Variasi bentuk trikoma merupakan berbagai bentuk trikoma yang berbeda pada tumbuhan, yang diklasifikasikan dalam kategori morfologi berupa rambut (uniseluler, multiseluler, glanduler, non glanduler), sisik atau peltata, vesikula air, dan rambut akar (Esau, 1898).

2. Sumber belajar adalah semua komponen instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran (Badriyah, 2010).


(1)

1 1.1Latar Belakang

Tumbuhan tersusun atas beberapa jaringan, salah satunya adalah jaringan epidermis. Jaringan epidermis merupakan lapisan paling luar dari tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung jaringan di sebelah dalamnya. Morfologi maupun fungsi dari sel epidermis memiliki bentuk yang tidak seragam, bahkan sel-sel epidermis juga berkembang menjadi sel penutup pada stomata, sel rambut (trikoma), serta sel lain yang merupakan derivatnya (Soerodikoesoemo & Santosa, 1987).

Trikoma berasal dari kata Yunani yang memiliki arti “rambut-rambut yang tumbuh” (Sutrian, 1992). Menurut Hidayat (1995), trikoma adalah rambut bersel satu atau banyak yang dibentuk dari sel epidermis, setiap trikoma pada jaringan epidermis memiliki bentuk, susunan, dan fungsi yang berbeda. Adanya morfologi dari trikoma yang beragam, sehingga trikoma seringkali dipelajari dan dikaji untuk tujuan taksonomi karena informasi variasi bentuk trikoma dapat dijadikan sebagai kunci untuk mengidentifikasi marga, spesies, subspecies dan varietas dari berbagai family yang diteliti (Harisha, 2013). Menurut Soerodikoesoemo & Santosa (1987), tipe trikoma telah terbukti baik dapat digunakan dalam klasifikasi tingkat marga bahkan pada jenis dalam suku tertentu dan pada tingkat hibrid interspesifik.


(2)

Berdasarkan fungsi sekresinya, trikoma digolongkan menjadi dua, yaitu trikoma non glanduler dan trikoma glanduler. Macam-macam bentuk trikoma non glanduler adalah rambut sisik, rambut bintang (bersel banyak), rambut bercabang (bersel banyak), dan rambut tunggal. Macam-macam jenis trikoma glanduler adalah trikoma hidatoda, kelenjar garam, kelenjar madu, dan rambut gatal (Setjo,dkk, 2004). Trikoma ditemukan hampir di semua organ tumbuhan (pada epidermisnya) yaitu pada daun, batang, akar, biji, dan bunga. Secara morfologi, ada tidaknya trikoma biasanya diidentikkan dengan bulu-bulu halus yang terdapat pada permukaan organ tumbuhan. Indikator tumbuhan memiliki trikoma adalah jika menyentuh tumbuhan tersebut akan terasa kasar, gatal, lengket, dan berbau menyengat.

Hasil penelitian mengenai variasi bentuk trikoma memiliki peran penting dalam pembelajaran yaitu sebagai penunjang sumber belajar untuk membantu siswa dalam memahami suatu materi. Penjelasan variasi bentuk trikoma penting diberikan kepada siswa sebagai tambahan informasi dalam mempelajari ilmu taksonomi terutama pada tumbuhan. Penelitian yang mengenalkan variasi bentuk trikoma untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran belum ada. Sehingga, perlu adanya penelitian variasi bentuk trikoma yang nantinya memiliki manfaat penting sebagai sumber belajar dan dapat memperkaya pengetahuan bagi siswa ataupun mahasiswa dalam mempelajari derivate jaringan epidermis.

Pembahasan trikoma mulai dikenalkan pada siswa SMA kelas XI ketika mempelajari derivate jaringan epidermis. Kendala yang selama ini ditemukan


(3)

dalam pembelajaran adalah pembahasan materi jaringan epidermis terutama pada trikoma kurang detail. Hal tersebut terbukti dengan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap beberapa guru yang membenarkan bahwa pembahasan trikoma memang kurang detail dan cenderung hanya sebatas definisi saja serta jarang melalukan praktikum pengamatan trikoma. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kendala tersebut yaitu beberapa sekolah menggunakan preparat jadi yang sudah ada sehingga siswa hanya melakukan pengamatan tanpa mengetahui cara kerja pembuatan preparat dan keterbatasan media yang dimiliki sekolah sehingga praktikum di laboratorium kurang maksimal. Kenyataan bahwa pembahasan trikoma yang kurang lengkap juga diperkuat dengan adanya buku biologi SMA kelas XI yang tidak ada penunjang gambarnya. Bahkan, dari empat buku ajar biologi SMA kelas XI, hanya ada satu buku ajar yang menjelaskan tentang trikoma beserta contoh gambar bentuk trikoma.

Peningkatan kualitas hasil belajar siswa yang baik membutuhkan kontribusi dari berbagai faktor penunjang proses pembelajaran, salah satunya adalah sumber belajar. Penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran akan lebih membantu menstimulus siswa untuk lebih leluasa dalam mendalami materi yang dipelajarinya. Menurut AECT (Association for

Education and Communication Technology), sumber belajar adalah semua

sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga akan


(4)

lebih mempermudah siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu (Faizah, 2012).

Penelitian mengenai variasi bentuk trikoma ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber belajar bagi pembaca khususnya siswa ataupun mahasiswa dalam mempelajari jaringan tumbuhan terutama pada pembahasan modifikasi jaringan epidermis dengan menyajikannya dalam bentuk buku tentang trikoma. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Variasi Bentuk Trikoma Tumbuhan Di Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah variasi bentuk trikoma yang ditemukan pada berbagai tumbuhan?

2. Bagaimanakah pemanfaatan proses dan hasil penelitian tentang variasi bentuk trikoma yang ditemukan sebagai sumber belajar biologi?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk trikoma yang ditemukan pada berbagai tumbuhan.


(5)

2. Mendeskripsikan pemanfaatan proses dan hasil penelitian tentang variasi bentuk trikoma yang ditemukan sebagai sumber belajar biologi.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah, memperkaya khazanah pengetahuan, dan menambah wawasan keilmuan terutama bagi penulis mengenai variasi bentuk trikoma.

2. Praktis

a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi pengetahuan serta penunjang sumber belajar dalam mempelajari jaringan tumbuhan.

b. Bagi mahasiswa UMM, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi baru mengenai variasi bentuk trikoma yang ditemukan pada tumbuhan di kampus III UMM.

1.5 Batasan Penelitian

Agar tidak terjadi gambaran luas dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan, yaitu:

1. Sampel tumbuhan diambil di kampus III UMM.

2. Tumbuhan yang diambil sebagai sampel adalah tumbuhan yang secara morfologi memiliki indikator adanya trikoma.


(6)

3. Organ tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah organ batang dan daun.

4. Bagian yang diamati pada penelitian ini adalah epidermis daun dan batang untuk melihat bentuk-bentuk trikoma serta ukuran (panjang) trikoma.

5. Pembuatan preparat mikroskopis menggunakan metode sederhana dan metode wholemount.

6. Sumber belajar yang digunakan yaitu dalam bentuk atlas trikoma.

1.6 Definisi Istilah

1. Variasi bentuk trikoma merupakan berbagai bentuk trikoma yang berbeda pada tumbuhan, yang diklasifikasikan dalam kategori morfologi berupa rambut (uniseluler, multiseluler, glanduler, non glanduler), sisik atau peltata, vesikula air, dan rambut akar (Esau, 1898).

2. Sumber belajar adalah semua komponen instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran (Badriyah, 2010).