Delinquency Emotionally Disturbed Children

4 c. Unsocialized Children: yaitu kelompok anak yang mengalami perkembangan sikap sosial pada taraf rendah yang disebabkan tidak adanya bimbingan dari kedua orang tua pada waktu kecil. Anak-anak ini bukan ditolak keluarganya, melainkan akibat kesalahan dalam pendidikan di lingkungan keluarga. Karakteristik kelompok anak ini yaitu: tingkah lakunya cenderung menurutkan implus-implus dasar id dan bersifat kasar, tidak mengenal disiplin, tetapi masih bisa melakukan respon terhadap kehangatan, keramahan, dan persahabatan. Ciri lain, minat belajar sangat rendah, prestasi belajar rendah, sering tidak mengerti terhadap petunjuk yang diberikan, dan perkembangan bahasanya terhambat.

2. Delinquency

Delinquency adalah tingkah laku anak atau remja yang melanggar norma-norma hukum tertulis atau merupakan salah satu bentuk penyesuaian anak yang salah, tidak sesuai dengan tuntutan dan harapan lingkungan masyarakat. Menurut hasil penelitian A. Kirk, karakteristik kelompok delinquency, mereka disamping prilakunya cenderung selalu melanggar norma hukum tertulis, juga di sekolah sering menunjukan prilaku sebagai berikut: a. Menunjukan tanda-tanda tidak mau sekolah. b. Tidak menyenangi, bahkan benci terhadap kegiatan sekolah. c. Tidak mempunyai minat terhadap program sekolah. d. Memiliki kelemahan dalam beberapa mata pelajaran. e. Sering tinggal kelas atau tidak naik kelas. f. Sering berpindah-pindah sekolah. g. Mereka ingin meninggalkan sekolah dengan segera atau tidak betah tinggal disekolah. h. Memiliki rencana kerja yang samar-samar atu tidak jelas. i. Kemampuan akadermisnya terbatas. j. Mereka berprilaku menyimpang pada taraf cukup serius dan kronis. k. Sering merusak alat-alat sekolah. l. Kejam dan sering mengganggu teman-temannya. m. Suka marah-marah di kelas. n. Ingin berhenti sekolah secara tiba-tiba. o. Sering bolos dari sekolah. p. Tidak mempunyai partisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler. q. Mereka tidak merasa bagian dari kelompok kelas. 5

3. Emotionally Disturbed Children

Emotionally disturbed children yaitu kelompok anak yang terganggu atau terhambat perkembangan emosinya, dengan menunjukan adanya gejala ketegangan atau konflik batin, menunjukan kecemasan, penderita neurotis atau bertingkahlaku psikotis. Beberapa tingkah laku dari anak ini dapat dikatagorikan sebagai tingkahlaku socially maladjusted. Apabila tingkah laku tersebut sudah merugikan dan mengganggu kehidupan orang lain, seperti mencuri, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, dan sebagainya. Karakteristik prilaku secara umum dari kelompok anak ini yaitu: a. Mereka sering melakukan kesalahan, cemas akan kesehatannya, dan sering pura- pura sakit. Kecemasan dan ketakutannya akan nampak dari tanda-tanda fisik. b. Kadang-kadang bersikap agresif, hal ini untuk memberikan rasa aman pada dirinya. c. Ekspresi dari rasa takut dan cemas sering berprilaku agresif terhadap orang lain, misalnya mengganggu teman, guru, dan menentang orang tua. d. Kadang-kadang sikap agresif tersebut dapat diekspresikan menjadi suatu pantasi day dreamer. e. Kemungkinan lain dia dapat mengalami kegagalan dalam memecahkan masalahnya yang bersifat kritis. f. Dia menghindarkan kecemasan yang serius dengan mengganti menjadi pobia dan bersifat komplusif melalui reaksi emosinya. g. Ketidak mampuan untuk melakukan dan memelihara interaksi dengan orang lain, baik dengan teman sebaya maupuan orang dewasa. h. Kemampuan belajar tidak sesuai dengan kecerdasan, kemampuan motorik maupun perkermbangan jasmaninya. i. Tidak mampu menanggapi situasi kehidupan sehari-hari secara wajar. j. Pola pergantian prilaku yang berlebihan. Anak kelompok ini dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat gangguannya menjadi tiga kelompok yaitu: a. Gangguan psikotik Psikotik Fungsional: yaitu kelompok anak gangguan emosi pada taraf berat dan sangat berat, dengan gejala mengalami disorientasi waktu, ruang, manusia atau ketiga-tiganya. Shizoprenia merupakan gejala paling umum 6 pada katagori ini. Untuk menyembuhkan kelompok anak ini diperlukan tenaga profesioanal dan kemungkinan untuk dirawat di rumah sakit jiwa. b. Gangguan Psikoneurotik Neuotis: yaitu kelompok anak gangguan emosi pada taraf sedang, dengan gejala atau masalah yang pokok yaitu kecemasan. Kelompok anak ini tidak begitu serius bila dibandingkan dengan kelompok Psikotik, lebih mudah dalam proses penyembuhan, kemungkinan dalam pelayanan pendidikan dapat ditempatkan di sekolah khusus atau kelas khusus. c. Gangguan Psikosomatis: yaitu kelompok anak gangguan emosi pada taraf ringan yang disebabkan adanya represi emosi, gangguan fungsi organ reinforcement, peka terhadap tekanan atau faktor-faktor lain. Gejalanya seperti: mudah marah, takut tanpa alasan, gangguan tidur, susah makan, seringng menangis, dan lesu.

B. Menurut Hewitt dan Jenkins