BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perjalanan melalui jalur udara merupakan salah satu alternatif bagi seseorang untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Salah satu hal dipilihnya perjalanan jalur udara
dikarenakan waktu tempuh yang relatif cepat jika bandingkan menggunakan transportasi laut ataupun darat.
Pesawat terbang sebagai armada komersil transportasi udara telah menjadi pilihan bagi setiap orang yang menginginkan waktu perjalanan yang singkat. Penggunaan
pesawat terbang sebagai alat transportasi semakin diminati. Menurut data dari Direktorat Hubungan Udara dari tahun 2005 sampai tahun 2009 rata-rata terjadi
peningkatan jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dengan transportasi udara.
Bertambahnya jumlah penumpang dan kebutuhan penumpang dari tahun ke tahun telah mengakibatkan munculnya banyak operator maskapai penerbangan. Operator
maskapai penerbangan muncul dengan berbagai cara untuk menarik jumlah penumpang baik meningkatkan pelayanan, memurahkan harga tiket sampai
mengoperasikan pesawat sesuai jadwal penerbangan on time.
Jumlah peminat pengguna transportasi udara yang terus meningkat tidak terlepas dari adanya program Low Cost Carriers LCC dari sejumlah maskapai penerbangan. Low
cost carriers merupakan program perjalanan transportasi udara bertarif rendah dengan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi biaya pelayanan dan operasional non full service Rizki, 2009 yang diusung maskapai penerbangan untuk menarik penumpang telah membuat dunia
penerbangan menjadi kompetitif yang sebelumnya dikuasai oleh operator maskapai penerbangan yang full
pelayanan O’Connell Williams, 2005.
Maskapai penerbangan yang menjadi pilihan penumpang biasanya memiliki harga yang murah dan memiliki jadwal yang tepat serta mau mengukur dan memonitor
kualitas dan kepuasan layanan yang diberikan agar penumpang tetap memilih maskapai tersebut Saha Theingi, 2009. Maskapai penerbangan yang sering
membatalkan dan menunda jadwal penerbangan akan berakibat langsung pada jumlah peminat penumpang untuk menggunakan maskapai penerbangan tersebut Zegordi
Jafari, 2010
Ketika seorang penumpang merencanakan sebuah perjalanan dari sebuah kota ke kota lain dengan menggunakan sebuah maskapai penerbangan, penumpang tersebut akan
mencari maskapai penerbangan yang melayani rute tersebut. Akan tetapi tidak semua kota atau rute tujuan dapat dilayani sebuah operator maskapai penerbangan.
Salah satu kendala bagi seorang penumpang yaitu apabila penumpang tersebut harus ke kota tujuan tertentu dimana tidak ada satu operator maskapai saja yang melayani
langsung ke rute tujuan sehingga penumpang harus menggunakan atau berganti maskapai lain untuk melanjutkan perjalanan kekota tujuan dan harus transit dikota lain
agar sampai kekota yang ditujunya. Penumpang tersebut harus mencari informasi tentang maskapai lain yang melayani rute yang diinginkannya.
Apabila rute tujuan telah ada maskapai yang melayani langsung tanpa transit di kota lain memang bukan sebuah masalah bagi seorang penumpang, akan tetapi jika harus
dilakukan transit dan harus berganti maskapai tentu menyulitkannya apalagi biaya atau waktu menjadi pertimbangan dalam menentukan maskapai yang harus
digunakannya. Oleh karena itu pada penulisan skripsi ini penulis akan meneliti metode Depth
First Search DFS untuk menentukan rute penerbangan dengan waktu atau biaya yang terbaik diantara rute penerbangan yang mungkin terjadi.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah