Nilai Retensi Nitrogen dan Kandungan Energi Metabolis Tepung ~ u l uA yam yang Mendapat Perlakuan Kimiawi, Biologis dan Enzimatis

RINGKASAN
..

,

1'

Trisna Sonjaya.(D02496070). 2001. Nilai Retensi Nitrogen dan Kandungan
Energi Metabolis Tepung ~ u l uAyam yang Mendapat Perlakuan Kimiawi,
Biologis dan Enzimatis. Skripsi. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak.
Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Sumiati, MSc.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Nahrowi Ramli, MSc.
Bulu ayam merupakan bagian integral dari industri ayam broiler. Hasil dari
pemotongan ternak unggas ini dihasilkan rata-rata bobot bulu 4-9 % d& bobot hidup.
Kandungan protein tepung bulu ayam (TBA) relatif tinggi yaitu antara 80-90 %,
sehingga berpotensi sebagai pakan altematif sumber protein hewani. Kendala yang
paling umum ditemui dalam penggunaan bulu ayam sebagai pakan adalah adanya
ikatan keratin yaitu sejenis protein berserat yang bersifat sukar larut dalam air dan
sulit dicema, dimana kandungan keratin dalam TBA adalah 85-90 % dari kandungan
proteinnya.

Upaya memecahkan ikatan keratin untuk meningkatkan kecernaan tepung bulu
ayam dapat dilakukan dengan beberapa teknik pengolahan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui nilai retensi nitrogen dan kandungan energi metabolis
tepung bulu ayam yang diolah dengan berbagai perlakuan pengolahan yaitu perlakuan
kimiawi, biologis dan enzimatis.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli - Oktober 2000 di Laboratorium
Ilmu dan Teknologi Pakan serta Laboratorium Ilmu Nutrisi Temak Unggas, Jurusan
Ilmu Nutrisi dan Makanan Temak, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor.
Temak yang digunakan adalah dua puluh tujuh ekor ayam jantan broiler yang
berumur + 7 minggu dengan rataan bobot badan 1.98 + 0.209 kg, dimana 24 ekor
ayam diberi tepung bulu ayam perlakuan dan 3(tiga) ekor dipuasakan untuk
mendapatkan nilai protein dan energi endogenous.
Perlakuan tepung bulu ayam yang diuji terdiri atas empat macam yaitu :
(1)tepung bulu ayam tanpa perlakuan(TB0) sebagai kontrol, (2)tepung bulu ayam
dengan perlakuan NaOH 0.4% dan di-autoclave(TBK), (3)tepung bulu ayam dengan
perlakuan fermentasi menggunakan kapang Cuninghamella spp(TBC) dan (4)tepung
bulu ayam yang diinkubasi dengan enzim kasar yang dihasilkan oleh Cunninghamella
~PP(TBE).
Kandang yang digunakan adalah.kandang metabolis berukuran 35 cm x 35 cm
x 40 cm sebanyak 12 buah yang dilengkapi dengan plastik penampung ekskreta dan

tempat air minum. Tepung bulu ayam diberikan secara paksa Vorce feeding) kepada
ayam sebanyak 20 gram tiap ekor dan air minum diberikan a d libitum.