DATA LINK LAYER

2.8. Kendali Kesalahan

Tujuan dilakukan pengontrolan terhadap error adalah untuk menyampaikan frame-frame tanpa error, dalam urutan yang tepat ke lapisan jaringan. Teknik yang umum digunakan untuk error control berbasis pada dua fungsi, yaitu:

 Error detection, biasanya menggunakan teknik CRC (Cyclic Redundancy Check)

 Automatic Repeat Request (ARQ), ketika error terdeteksi, pengirim meminta mengirim ulang frame yang terjadi kesalahan.

Mekanisme Error control meliputi  Ack/Nak : Provide sender some feedback about other end

 Time-out: for the case when entire packet or ack is lost  Sequence numbers: to distinguish retransmissions from originals Untuk menghindari terjadinya error atau memperbaiki jika terjadi error

yang dilakukan adalah melakukan perngiriman message secara berulang, proses yang dilakukan adalah melakukan perngiriman message secara berulang, proses

Pada proses ARQ dilakukan beberapa langkah diantaranya (1) :  Error detection

 Acknowledgment  Retransmission after timeout  Negative Acknowledgment

2.9. Macam-Macam Error Control

2.9.1. Stop and Wait ARQ

Mekanisme ini menggunakan skema sederhana stop and wait acknowledgment dan dapat dijelaskan seperti tampak pada gambar 2.7 Stasiun pengirim mengirimkan sebuah frame dan kemudian harus menunggu balasan dari penerima. Tidak ada frame data yang dapat dikirimkan sampai stasiun penerima menjawab kedatangan pada stasiun pengirim. Penerima mengirim sebuah positive acknowledgment (ACK) jika frame benar dan sebuah negative acknoledgment jika sebaliknya.

Frames queued for transmission

Frames in Transit

Frames Retained

Frames Awaiting ACK/NAK

NAK

1 Frame 1 in error A B

NAK sent

1 Frame 1 1 A B retransmitted

Gambar 2.7 Stop and wait ARQ

2.9.2. Go Back N ARQ

Gambar 2.8 menampilkan aliran frame untuk mekanisme go-back-and ARQ pada sebuah jalur full-duplex. Ketika frame 2,3, dan 4 ditransmisikan, dari stasiun A ke stasiun B, sebuah ACK dari penerimaan sebelumnya frame 1 mengalir dari B ke A. Beberapa waktu kemudian, frame 2 diterima dalam kondisi error. Frame-frame 2,3,4 dan 5 dikirimkan, stasiun B mengirim sebuah NAK2 ke stasiun A yang diterima setelah frame 5 dikirimkan tetapi sebelum stasiun A siap mengirim frame 6. Sekarang harus dilakukan pengiriman ulang frame-frame 2,3,4, dan 5 waluapun hanya pada frame 2 terjadinya kesalahan. Sekali lagi, catat bahwa stasiun A harus sebuah copy dari setiap unacknowledgment frame.

5 2 ACK 1

6 4 A B 1 Frame 2 is in error, NAK 2 is sent

3 NAK 2

6 4 A B 1 Frame 3,4, and 5 are discarded 3 2

Gambar 2.8 Go-back-N ARQ

2.9.3. Selective-report ARQ

Pada mekanisme ini sebenarnya mirip dengan mekanisme go-back-N ARQ bedanya, pada selective-report ARQ yang dikirimkan hanyalah frame yang terjadi kesalahan saja. Gambar 2.9 menjelaskan mekanisme tersebut.

ACK 1

6 4 A B 1 Frame 2 is in error, NAK 2 is sent

NAK 2

6 A B 1 Frame 3,4, and 5 retained until 2 arrives correctly.

5 3 An ACK 5 will acknowledge

2,3,4, and 5

Gambar 2.9 Selective-report ARQ

2.9.4. Contoh Continuous ARQ

Untuk lebih memahami mekanisme error control dari kedua mekanisme terakhir dan mengetahui perbedaan diantara keduanya dapat dilihat tampilan pada gambar 2.10 yang memperlihatkan aliran frame-frame secara kontinyu.

K 0 K 1 2 K 2 3 4 AC 5 AC NAK AC AC K AC K AC K

Error

Discarded frames

a) Go-back-N ARQ

K 0 1 AC 2 K

K 2 3 4 5 AC 2 NAK AC AC K AC K AC K AC K

Buffered by

Error

receiver

Frames 2-5 released

b) Selective-report ARQ

Gambar 2.10 Contoh continuous ARQ

2.10. Peralatan pada Data Link

Terdapat 2 peralatan utama untuk memanipulasi data di layer data link, yaitu bridge dan switch. Peralatan tersebut mempunyai proses lebih rumit dibanding layer fisik, serta lebih mahal dan sulit dalam implementasinya.

2.10.1. Bridge

Bridge merupakan peralatan jaringan yang beroperasi pada layer data link. Secara logika, bridge bertugas untuk membagi jaringan tunggal ke dalam 2 segmen jaringan, namun jika dilihat dari layer di atasnya keduanya masih tetap satu jaringan. Penggunaan bridge ini bertujuan untuk menjaga lalu lintas station agar tetap pada satu sisi bridge dan tidak langsung berhubungan dengan sisi yang lain.

Bridge dapat melakukan koneksi pada tipe jaringan yang berbeda seperti token ring dengan Ethernet, asalkan bridge beroperasi pada sublayer LLC. Akan tetapi, jika bridge beroperasi pada sublayer terbawah atau sublayer MAC, bridge hanya akan melakukan koneksi pada jaringan dengan tipe yang sama, misalnya Ethernet dengan Ethernet atau token ring dengan token ring.

Beberapa bridge merupakan MAC layer bridge, di mana bridge tersebut berada di antara jaringan yang beragam. Bridge juga akan melakukan proses penerjemahan di antara protokol link layer yang berlainan. Pada gambar Gambar

1.5 dapat diilustrasikan bagaimana IEEE 802.3 pada host A memformulasikan paket yang berisi informasi aplikasi melakukan enkapsulasi paket yang kompatibel dengan frame IEEE 802.3 serta ditransmisikan melalui media IEEE 802.3 ke bridge. Di bridge, frame tersebut akan melepas informasi header yang ada di sublayer MAC dan dilewatkan pada sublayer LLC untuk proses selanjutnya. Setelah proses ini, paket akan dikembalikan pada standar implementasi IEEE 802.5, yang dienkapsulasi pula dengan paket header IEEE 802.5 serta ditranmisikan melalui jaringan IEEE 802.5, kemudian diterima oleh host B dengan standar IEEE 802.5.

2.10.2. Switch

Dengan perkembangan jaringan yang semakin pesat, penggunaan switch telah menggantikan fungsi hub standar. Switch lebih „cerdas‟ dibanding hub

karena memiliki kemampuan memahami lalu lintas jaringan. Switch beroperasi pada layer data link, yang disebut layer 2 switch. Layer 2 switch akan membentuk tabel alamat MAC untuk keseluruhan station.

MAC Address Table

 1 A324A33A

Port

Address

2 A34FA33A 3 A324AAB3

6 236A65AF 7 1145B2AF

8 235C65AF

Gambar 2.11 Contoh Switch dan Tabel Alamat MAC