IV - 3 Pada contoh kasus di atas, batang 32,33,37, dan 38 mengalami gaya
batang yang paling maksimal. Batang 32 dan 38 mengalami gaya tekan sebesar
-4601.81 N
dan batang 33 dan 37 mengalami gaya tarik sebesar
3196.58 N.
Nilai gaya batang tersebut, baik tekan maupun tarik ini akan digunakan sebagai sampel analisis desain.
4.1.1. Desain Batang Tekan
Pada batang tekan, desain dihadapkan pada antisipasi tekuk yang dapat terjadi pada tiap sumbu elemennya. Karena tekuk
tersebut berpengaruh pada nilai struktural batang yang bersangkutan. Sehingga penampang yang dipilih adalah penampang dengan nilai
kapasitas yang dapat menahan tekuk yang akan terjadi. Berikut ini adalah contoh desain batang tekan dari contoh
struktur kuda – kuda di atas :
a. Data Analisis
1. Gaya batang : 4601.81 N
2. Panjang batang : 2000 mm
3. Profil desain : Profil C 75 x 75 PT. Smartruss
Gambar 4.3. Properti Dimensi Profil C
IV - 4 4. Data profil :
MPa E
MPa F
mm Iy
mm Ix
mm A
mm t
mm a
mm b
mm h
Y
203000 500
27791,423 946
. 115618
494 .
124 73
. 38
. 10
28 .
39 14
. 74
4 4
2
= =
= =
= =
= =
=
Stifner = 2 buah multipe stiffener
b. Analisis Perhitungan
1. Efektifitas Elemen Pengaku stiffener Elemen pengaku terdapat pada elemen badan,
Batasan Elemen Pengaku
4 4
18 26
4 t
t t
h Ia
≥ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
=
4 4
73 .
18 73
. 26
73 .
14 .
74 4
x x
Ia ≥
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− =
4 4
1 .
5 98
. 107
mm mm
Ia ≥
=
4 3
50 7
. 5
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
≥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
= h
astif h
astif h
ht Is
Jarak elemen pengaku astif = 47.17mm
4 4
3 3
48 .
1 68
50 14
. 74
17 .
47 14
. 74
7 .
17 .
47 14
. 74
73 .
14 .
74 5
50 7
. 5
mm mm
Is x
x Is
h astif
h astif
h ht
Is
≥ =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
≥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ ≥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− =
IV - 5 Is Ia..........elemen pengaku berpengaruh pada ketebalan
elemen penampang Tebal Efektif Akibat Elemen Pengaku
Untuk profil C 75x75, nilai
m
w = 59.14
mm p
= 60.68 mm Isf
= 19.6 mm
4
3 1
3
3 2
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
+ =
pt I
p w
t t
sf m
s 3
1 3
73 .
68 .
60 6
. 19
3 68
. 60
2 14
. 59
73 .
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
+ =
x x
x t
s
mm t
s
93 .
= Nilai tebal efektif penampang
elemen badan, teff = ts elemen sayap, teff = t
2. Batas Kelangsingan Elemen Penampang.
45 .
95 494
. 124
8 .
4601 203000
4 644
. .
644 .
lim
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
= x
f E
k W
Syarat Batasan : Web,
teff h
Ww =
200, dan teff
h Ww
= W
lim
200 72
. 79
93 .
14 .
74 =
= Ww
, dan Ww W
lim
Syarat, Ww W
lim
Maka : Ww = W
IV - 6 Flange,
teff b
Wf =
200 , dan teff
b Wf
= W
lim
200 808
. 53
73 .
28 .
39 =
= Wf
, dan Wf W
lim
Syarat, Wf W
lim
Maka : Wf = W 3. Luasan Efektif A
e
Dari batasan penampang untuk : Web
didapat Ww= 79.72 maka, he = Ww . ts
= 79.72 x 0.93
= 74.14 mm Flange
didapat Wf = 53.808 mm maka, be = Wf . t
= 53.808
x 0.73 = 39.28 mm
Maka nilai luas efektif penampang adalah :
[ ]
[ ]
[ ]
2
03 .
139 73
. 73
. 38
. 10
2 73
. 28
. 39
2 93
. 73
. 2
14 .
74 mm
Ae x
x x
x x
x Ae
= −
+ +
− =
IV - 7 Gambar 4.4. Penampang Efektif Profil C 75x75
4. Buckling Arah y Non Simetri
Syarat : Fpy ≤
2 Fy
51 .
84 ≤ 250
Maka : Fay = Fpy
N x
x x
Ly Ky
I E
Py
y cr
147 .
14104 2000
1 27791,423
203000 10
. .
.
2 2
2
= =
= π
MPa Fey
454 .
101 03
. 139
147 .
14104 =
=
MPa x
Fey Fpy
51 .
84 454
. 101
833 .
833 .
= =
=
IV - 8
Cry Pload 75
. 11748
N 4601.81 N …Aman 5. Buckling Arah x Simetri
Syarat : Fpx ≥
2 Fy
59 .
351 ≥ 250
Maka :
Mpa x
Fpx Fy
Fy Fax
23 .
322 59
. 351
4 500
500 .
4
2 2
= ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
= ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
= N
x x
F A
Cry
ay e
75 .
11748 51
. 84
03 .
139 9
. .
. =
= =
φ
MPa Fex
073 .
422 03
. 139
615 .
58676 =
=
Mpa Fpx
59 .
351 073
. 422
833 .
= =
N x
x x
Lx Kx
I E
Px
x cr
615 .
58676 2000
1 946
. 115618
203000 10
. .
.
2 2
2
= =
= π
IV - 9 Mpa
G E
G 923
. 78076
3 .
1 2
203000 1
2 =
+ =
Ω +
=
4 3
3 3
3
493 .
22 69
. 2
614 .
9 19
. 10
73 .
38 .
10 3
1 2
73 .
14 .
74 3
1 73
. 28
. 39
3 1
2 .
3 1
mm J
J x
x x
x x
x J
hi bi
J
= +
+ =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
= =
∑
mm rx
rx A
Ix rx
474 .
30 494
. 124
946 .
115618 =
= =
mm ex
ex rx
xo h
ex
124 .
20 474
. 30
6 .
13 4
14 .
74 4
2 2
2 2
= =
=
Crx Pload 35
. 40317
N 4601.81 N ….Aman
6. Lateral Torsional Buckling •
N
x x
F A
Crx
x a
e
35 .
40317 23
. 322
02 .
139 9
. .
. =
= =
φ
IV - 10
4 2
833 .
50817 6
. 13
. 494
. 124
27791,423 mm
Iw x
Iw =
+ =
6 2
2
75 .
23011438 494
. 124
124 .
20 6
. 13
833 .
50817 4
14 .
74 .
. 4
mm Cw
x x
Cw A
ex xo
Iw h
Cw
= −
= −
=
4 2
2
413 .
284998 724
. 33
494 .
124 27791,423
946 .
115618 .
mm x
x A
I I
Ips
y x
= +
+ =
+ +
=
mm r
A Ips
r
o o
846 .
47 494
. 124
413 .
284998 =
= =
503 .
846 .
47 724
. 33
1 1
2 2
2 2
= −
= −
=
o
r xo
β
N x
x x
x x
J G
L k
Cw E
x r
Pz
o
435 .
5868 493
. 22
92 .
78076 2000
1 75
. 23011438
203000 10
846 .
47 1
. .
. .
1
2 2
2 2
2
= ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎣
⎡ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
= ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎣
⎡ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
=
π
2
724 .
33 6
. 13
124 .
20 mm
xo ex
x =
+ =
+ =
IV - 11
Syarat : Fpz ≤
2 Fy
37.541 ≤ 250
Maka :
s
Crz Pload 87
. 4103
N 4601.81 N …tidak aman Mpa
Fz 213
. 42
03 .
139 435
. 5868
= =
Mpa x
x F
F F
F F
F x
Fst
z ex
z ex
z ex
579 .
40 213
. 42
320 .
471 503
. .
4 213
. 42
320 .
471 213
. 42
320 .
471 503
. 2
1 .
. .
4 .
2 1
2 2
= ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎣
⎡ −
+ −
+ =
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
− +
− +
= β
β
Mpa x
Fst Fpz
8 .
33 579
. 40
833 .
833 .
= =
=
Fpz Faz
=
N x
x F
A Crz
az e
87 .
4103 8
. 33
02 .
139 9
. .
. =
= =
φ
IV - 12 Dari contoh desain batang tekan di atas dapat dilihat bahwa
nilai kapasitas penampang dipengaruhi oleh : 1. Gaya Batang
Gaya batang berpengaruh dengan nilai batasan yaitu nilai rasio lebar elemen penampang. Jika rasio lebar elemen
penampang lebih besar dari nilai batasannya, maka penampang efektif akan lebih kecil dari nilai penampang yang
sesungguhnya. Sehingga semakin kecil nilai penampang maka kapasitasnya juga semakin kecil.
2. Panjang Batang Kapasitas tekuk adalah sebuah fungsi yang berbanding
terbalik dengan nilai panjang batang, sehingga semakin panjang sebuah batang, maka kapasitas tekuknya menjadi lebih kecil,
begitu pula sebaliknya. 3. Mutu Bahan
Mutu bahan semakin tinggi maka kapasitas tekannya makin tinggi, namun perlu diperhatikan bahwa bahan dengan mutu
tinggi mempunyai sifat yang getas. 4. Bentuk Profil Desain
Bentuk profil akan mempengaruhi besarnya parameter desain dan perilakunya. Bentuk profil yang paling baik adalah
profil yang memiliki keseimbangan kekuatan baik dari sumbu lokal maupun lateralnya dan memiliki titik pusat penampang
yang berimpit dengan shear center – nya. 5.
Elemen Pengaku Stiffener Akibat adanya elemen pengaku, maka nilai tebal efektif
pada elemen penampang yang diperkuat akan menjadi lebih besar, sehingga kekuatan penampang juga akan menjadi
semakin besar.
IV - 13 6. Pelaksanaan Sambungan
Adanya eksenterisitas pada pelaksanaan sambungan, maka transfer gaya aksial menjadi eksentris pula, hal ini akan
menyebabkan terjadinya momen yang menyebabkan gaya yang diderita oleh penampang menjadi semakin besar pula.
Untuk memperbesar kapasitas terhadap tekuk euler local dan lateral buckling tranfer gaya yang paling baik terdapat
pada titik pusat penampangnya. Untuk memperbesar nilai kapasitas tekuk torsi, maka transfer gaya yang paling baik
adalah pada shear center – nya. Apabila pada suatu desain batang tekan terjadi sebuah kasus
dimana gaya batang yang terjadi lebih besar dari kapasitas nominal salah satu tekuk, maka batang tersebut dapat ditambah elemen
perkuatan untuk meningkatkan nilai kapasitasnya. Elemen perkuatan dapat berupa :
1. Trekstang Pemasangan trekstang secara tegak lurus terhadap sumbu
lemah penampang akan meningkatkan nilai kapasitas tekuk pada sumbu tersebut, karena akan mengurangi panjang tekuknya.
2. Pengaku Arah Longitudinal Penggunaan pengaku arah longitudinal pada kedua ujung
batang maupun tiap jarak tertentu akan meningkatkan nilai kapasitas torsi penampang sebesar 10 – 40 , karena
pemasangan elemen ini akan memperkecil nilai warping terutama pada ujung batang.
3. Pemasangan Profil Ganda Untuk profil single simetric, pemasangan profil secara ganda
dimana kedua ujung sayapnya saling bertemu, posisi shear center
akan berubah menjadi berhimpit dengan pusat
IV - 14 penampangnya. Sehingga kemampuannya dalam menahan
tekuk euler maupun tekuk torsi menjadi jauh lebih baik. Namun perlu diperhatikan bahwa efektifitas dan efisiensi dari
penggunaan elemen perkuatan tersebut harus tetap dijaga. Sehingga nilai safety, servirceability dan ekonomis struktur masih dapat
dipertahankan.
4.1.2. Desain Batang Tarik
Pada batang tarik, desain dihadapkan pada pemilihan penampang yang luasannya mampu menahan gaya tarik yang terjadi,
sehingga nilai kapasitas penampang murni ditentukan oleh luasan penampang. Hal yang juga harus diperhatikan pada desain batang
tarik adalah perlemahan yang terjadi pada sambungan. Hal ini terjadi akibat adanya lubang akibat sambungan baut. Namun sesuai dengan
batasan masalah, maka perhitungan sambungan tidak dibahas dalam Tugas Akhir ini, sehingga jumlah baut pada sambungan adalah nilai
asumsi, bukan berasal pada analisis perhitungan.
a. Data Analisis
1. Gaya batang : 3916.58 N
2. Panjang batang : 2608 mm
3. Profil desain : Profil C 75 x 75 PT. Smartruss
4. Data profil :
MPa E
MPa Fu
MPa F
mm Iy
mm Ix
mm A
mm t
mm a
mm b
mm h
Y
203000 660
500 423
. 27791
946 .
115618 494
. 124
73 .
38 .
10 28
. 39
14 .
74
4 4
2
= =
= =
= =
= =
= =
IV - 15 5. Jumlah baut
: 4 buah 6. Diameter baut
: 6 mm
b. Analisis Perhitungan
1. Luasan netto penampang
2 2
974 .
106 4
73 .
6 494
. 124
494 .
124
mm x
x nBaut
x plat
tebal x
Diameter A
A mm
A
n
= −
= −
= =
2. Kapasitas penampang non eksentris • Kondisi leleh
N Pload
Tr N
x x
F A
Tr
Y g
y t
58 .
3916 3
. 56022
500 494
. 124
9 .
. .
1 1
= 〉
= =
= φ
• Kondisi ultimate
N Pload
Tr N
x x
F A
Tr
u n
tu
58 .
3916 53
. 61624
660 494
. 124
75 .
. .
2 2
= 〉
= =
= φ
3. Kapasitas penampang eksentris • Kondisi leleh
3
486 .
2043 600
. 13
423 .
27791 mm
S S
x Iy
S
t t
t
= =
=
IV - 16 Misal sambungan berpusat pada posisi badan, maka
mm xo
e 6
. 13
= =
N Pload
Tr N
T x
T S
e A
F T
r r
t g
y r
58 .
3916 95
. 30653
486 .
2043 600
. 13
494 .
124 1
500 9
. 1
1 1
1 1
= 〉
= +
= +
Φ =
• Kondisi ultimate
151 .
27553 600
. 13
73 .
6 4
423 .
27791 .
. .
2
= −
= −
=
yn yn
y yn
I x
x x
I x
t d
n I
I
3
966 .
2025 600
. 13
151 .
27553 mm
S S
n t
n t
= =
N Pload
Tr N
T x
T S
e A
F T
r r
tn n
u u
r
58 .
3916 2
858 .
31789 966
. 2025
600 .
13 494
. 124
1 660
75 .
1
2 2
2
= 〉
= +
= +
Φ =
IV - 17 4. Kelangsingan Batang Tarik
Batas Kelangsingan λ ≤ 300
sumbu lemah profil c merupakan sumbu y, maka
941 .
14 494
. 124
423 .
27791 =
= =
ry ry
A Iy
ry
.... 300
553 .
174 941
. 14
2608 1
.
Aman x
r L
K
≤ =
= =
λ
Dari contoh desain batang tarik di atas dapat dilihat bahwa nilai kapasitas penampang dipengaruhi oleh :
1. Luas Penampang Profil Besar kecilnya nilai kapasitas tarik suatu penampang murni
dipengaruhi oleh luasan penampangnya. Kedua parameter tersebut memiliki hubungan yang berbanding lurus.
2. Mutu Bahan Semakin tinggi mutu bahan maka tegangan lelehnya akan
semakin tinggi, nilai kapasitas tarik berbandiang lurus dengan nilai tegangan leleh, sehingga semakin tinggi mutu bahan suatu
profil, maka kapasitas tariknya semakin tinggi. 3. Eksentrisitas
Pelaksanaan sambungan yang tidak berada pada pusat penampang akan menyebabkan transfer gaya aksial menjadi
eksentris, dari contoh perhitungan di atas dapat dilihat bahwa
IV - 18 pengaruh eksentrisitas menyebabkan kapasitas tarik penampang
menjadi jauh lebih kecil. 4. Kelangsingan Batang Tarik
Kelangsingan batang tarik sebenarnya tidak berpengaruh secara struktural. Hanya saja batang yang nilai kelangsingannya
300 akan mengalami lendutan, tetapi secara struktural batang tersebut aman dan kuat. Batasan ini agar struktur tetap memenuhi
syarat serviceability. 5. Kekuatan Sambungan
Nilai kapasitas tarik suatu batang pada daerah sambungan akan jauh lebih kecil dibandingkan bagian lainnya. Untuk itu
pemilihan elemen sambungan harus benar – benar diperhatikan. Jenis baut yang digunakan bukan baut biasa, melainkan jenis
screw . Kekuatan sambungan harus seimbang dengan kekuatan
profil, karena sambungan yang terlalu kuat hanya akan menyebabkan kegagalan pada profil akibat pengaruh kekuatan
sambungan itu sendiri. Apabila dalam suatu desain nilai kapasitas tarik penampang
lebih kecil dari nilai gaya batang yang terjadi, maka profil harus diganti dengan profil lain yang nilai luas penampangnya dapat
mengakomodasi gaya tarik yang terjadi.
4.2. ANALISIS PROGRAM BAJA RINGAN