37
kelompok tani ditentukan oleh Dinas Pertanian setempat melalui penyuluh pertanian yang mendampingi masing- masing desa.
4.2. Identitas Responden Penelitian
Responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang dan merupakan petani di Kecamatan Wirosari. Identitas responden dapat digunakan
untuk menggambarkan latar belakang responden. Identitas responden meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan lama usahatani.
Pekerjaan utama responden adalah petani. Identitas responden dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Identitas Responden Petani Padi di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan
No Indikator
Jumlah Persentase
---orang--- -------
1. Umur Tahun
30-40 11
18,33 41-50
27 45,00
51-60 15
25,00 61-70
7 11,67
2. Pendidikan
SDSederajat 23
38,33 SMPSederajat
20 33,33
SMASederajat 17
28,33 3.
Jumlah Tanggungan Keluarga orang ≤2
35 58,33
3-5 25
41,67 6-7
0,00 4.
Lama Usahatani tahun ≤10
2 3,00
11-20 20
33,00 21-30
28 47,00
31-40 10
17,00 Sumber : Data Primer Penelitian, 2016.
38
Berdasarkan dari Tabel 6 dapat diperoleh hasil bahwa umur responden meliputi umur 30-40 tahun sebanyak 11 orang 18,33, umur 41-50 tahun
sebanyak 27 orang 45, umur 51-60 tahun sebanyak 15 orang 15 dan 61-70 tahun sebanyak 7 orang 11,67. Rata-rata umur responden penelitian adalah 49
tahun dan merupakan usia produktif. Umur dapat mempengaruhi kemampuan fisik seorang petani dalam melangsungkan kegiatan usahatani. Tingkatan umur
mempengaruhi perilaku petani terhadap pengambilan keputusan dalam kegiatan usahatani.Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasyim 2006 yang menyatakan
bahwa umur petani merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kemampuan kerja petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani. Petani yang
bekerja dalam usia produktif akan lebih baik dan maksimal dibandingkan usia non produktif, selain itu umur juga dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat aktivas
petani dalam bekerja. Tingkat pendidikan responden meliputi tamat SD sebanyak 23 orang 38,33, tamat SMP sebanyak 20 orang 33,33 dan tamat SMA
sebanyak 17 orang 28,33. Rata-rata tingkat pendidikan responden adalah tamat SD. Tingkat pendidikan petani akan berpengaruh dalam perilaku petani dalam
pengambilan keputusan dan penerapan teknologi. Petani yang memiliki tingkat pendidikan rendah dapat menyebabkan keterbatasan kemampuan dalam penerapan
teknologi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Soeharjo dan Patong 1999 bahwa tingkat pendidikan akan berpengaruh pada penerapan inovasi baru, sikap
mental dan perilaku tenaga kerja dalam usatani. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah dalam menerapkan inovasi. Pendidikan petani tidak
39
hanya berorientasi terhadap peningkatan produksi tetapi mengenai kehidupan sosial masyarakat tani.
Jumlah tanggungan keluarga responden meliputi jumlah tanggungan ≤2 orang
sebanyak 35 orang 58,33 dan jumlah tanggungan 3-5 orang sebanyak 25 orang 41,67. Jumlah tanggungan keluarga merupakan jumlah beban tanggungan
petani dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Jumlah tanggungan keluarga petani harus diperhatikan karena berkaitan dengan pendapatan petani dalam
memenuhi kebutuhan
.
Hal tersebut
sesuai pendapat Soekartawi 2003
menyatakan bahwa jumlah tanggungan keluarga berhubungan dengan peningkatan pendapatan keluarga. Petani yang memiliki jumlah anggota banyak sebaiknya
meningkatkan pendapatan
dengan meningkatkan
skala usahatani.
Jumlah tanggungan keluarga yang besar seharusnya dapat mendorong petani dalam
kegiatan usahatani yang lebih intensif dan menerapkan tekonologi baru sehinggan pendapatan petani meningkat. Lama usahatani masing-masing responden meliputi
≤ 10 tahun sebanyak 2 orang 3, 11-20 tahun sebanyak 20 orang 33, 21-30 tahun sebanyak 28 orang 47 dan 31-40 tahun sebanyak 10 orang 17. Rata-
rata lama usahatani petani yaitu 25 tahun dan merupakan petani berpengalaman karena 10 tahun. Lama usahatani akan berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan dan pengalaman petani dalam menjalankan kegiatan usahatani. Hal tersebut sesuai pendapat Soeharjo dan Patong 1999 bahwa pengalaman
usahatani sangat mempengaruhi petani dalam menjalankan kegiatan usahatani yang dapat dilihat dari hasil produksi. Petani yang sudah lama berusahatani
memiliki tingkat pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang tinggi dalam
40
menjalankan usahatani. Pengalaman usahatani 10 tahun disebut sebagai petani berpengalaman.
4.3. Kepemilikan Lahan