BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anestesi pada sectio caesaria
2.1.1 Anestesi Epidural
Anestesi epidural merupakan teknik anestesi neuroaksial yang menawarkan suatu penerapan lebih luas daripada teknik anestesi spinal. Blok
epidural adalah blokade saraf dengan menempatkan obat di ruang epidural peridural, ekstradural. Ruang ini berada di ligamentum flavum dan duramater
bagian atas berbatasan dengan foramen magnum di dasar tengkorak dan di bawah selaput sacrococcigeal. Kedalaman ruang ini rata-rata 5 mm di bagian posterior
kedalaman maksimal pada daerah lumbal. Anestesi epidural dapat dilakukan pada level lumbal, torakal, dan servikal. Teknik epidural digunakan secara luas pada
anestesi, analgesi persalinan, pengelolaan nyeri paska operasi dan pengelolaan nyeri kronis.
1,11,12,13
Obat anestetik lokal di ruang epidural bekerja langsung pada akar saraf spinal yang terletak di bagian lateral. Awal kerja analgesi epidural lebih lambat
dibanding analgesi spinal, sedangkan kualitas blokade sensorik-motorik juga lebih lemah.
11
Blok epidural memiliki beberapa keuntungan, yaitu : 1 Penghindaran obat narkotik sehingga mengurangi
kemungkinan penekanan pernapasan yang lama dan penekanan saraf pusat pada bayi,
serta muntah pada ibu. 2 Kesadaran ibu tetap tidak berkabut selama pembiusan.
3 Blok dapat disesuaikan guna memberikan analgesi yang cukup pada persalinan operatif pasca sectio caesaria.
14
Anestesi epidural pada sectio caesaria secara umum paling memuaskan jika menggunakan kateter epidural. Kateter memfasilitasi pencapaian level
sensorik T4, memungkinkan suplementasi jika diperlukan, dan memberikan jalur yang sangat baik untuk pemberian opioid pasca operasi setelah tes dosis
didapatkan negative anestetik local sebanyak 15-25 mL diinjeksikan perlahan dengan peningkatan 5 mL. Penambahan fentanyl, 50-100
µg, atau sufentanil, 10- 20 µg dapat memperkuat intensitas blok dan memperpanjang durasi tanpa
mempengaruhi keluaran neonatus. Jika nyeri terasa saat level sensorik menurun, anestesi lokal tambahan dapat diberikan dengan 5 ml untuk menjaga level
sensorik T4. Setelah kelahiran, penambahan opioid intravena dapat diberikan, hindari sedasi berlebihan dan kehilangan kesadaran. Pada penelitian ini tidak
dilakukan pemasangan kateter epidural maupun penambahan obat lain.
1,12,15
2.1.2 Jarum Epidural