ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN ”INDEX GANDA”
STUDI PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2001 – 2006
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar
modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial nerve-
centre saraf finansial dunia dunia ekonomi modern. Bahkan, perekonomian modern tidak akan mungkin eksis tanpa adanya pasar modal yang terorganisir
dengan baik. Setiap hari terjadi transaksi triliunan rupiah melalui institusi ini. Sebagaimana institusi modern, pasar modal tidak terlepas dari berbagai
kelemahan dan kesalahan. Salah satunya adalah tindakan spekulasi. Pada umumnya proses-proses transaksi bisnis yang terjadi dikendalikan oleh para
spekulan yang selalu melakukan analisis serta perhitungan untuk mengambil tindakan spekulasi. Aktivitas inilah yang membuat pasar tetap aktif, tetapi
aktivitas ini tidak selamanya memberikan keuntungan terutama pada saat terjadi depresi.
Ada beberapa prinsip dasar untuk membangun sistem pasar modal yang sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan untuk implementasinya, memang
dibutuhkan proses diskursus yang panjang. Menurut Irfan Syauqi Beik www.google.com
. Prinsip tersebut, antara lain, tidak diperkenankannya penjualan dan pembelian secara langsung. Saat ini, jika seseorang ataupun sebuah
perusahaan ingin menjual atau membeli saham, dia akan menggunakan jasa
broker atau pialang. Kemudian broker tersebut akan menghubungi jobbers dan menyampaikan maksud untuk bertransaksi, baik dalam pembelian maupun
penjualan saham. Kemudian para jobber ini menawarkan 2 rate harga, yaitu rate harga yang akan dibelinya yang biasanya lebih rendah dan rate harga yang akan
dijualnya yang biasanya lebih tinggi. Selanjutnya para jobber berkewajiban untuk membeli saham tersebut. Transaksi model ini memberikan 2 implikasi. Yang
pertama, para jobber akan melakukan pembelian saham meskipun mereka belum tentu membutuhkannya.
Mereka membeli saham dengan harapan akan dapat menjualnya kembali kepada pihak yang memerlukan. Hal ini akan membuka pintu spekulasi. Para
spekulan mengetahui bahwa mereka dapat membeli saham yang menguntungkan dari pasar karena para jobber ini mampu menyediakan ready stock.
Dalam ajaran Islam, aturan pasar modal harus dibuat sedemikian rupa untuk menjadikan tindakan spekulasi sebagai sebuah bisnis yang tidak menarik.
Untuk itu, prosedur pembelianpenjualan saham secara langsung tidak diperkenankan.
Mengingat firman Allah dalam QS. al-Baqarah [2]: 275 “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”, maka pada tanggal 3 Juli 2000
PT Bursa Efek Jakarta BEJ mengeluarkan indeks islam, Jakarta Islamic Indeks, yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Danareksa Investment Management.
Indeks ini akan melengkapi indeks-indeks yang selama ini ada di BEJ yaitu IHSG dan LQ 45.
Kehadiran dari indeks islam ini selain untuk menggairahkan pasar modal, setelah banyak bermunculan bank-bank yang menerapkan prinsip syariah, juga
diharapkan mampu menarik pemodal dan masyarakat Islam yang ingin bermain di lantai bursa. Mereka bukan hanya para pemodal yang telah menanamkan
modalnya di pasar modal namun juga investor yang masih ragu-ragu untuk melepas dananya untuk membeli saham karena tidak mengetahui secara
mendalam aturan syariah. Kesuksesan BEJ mengeluarkan indeks Islam ini merupakan kelanjutan
dari keberhasilan cendekiawan muslim dan pihak-pihak lain yang peduli terhadap pentingnya penerapan nilai-nilai syariah dalam perekonomian dalam upayanya
menciptakan suatu tatanan ekonomi dan bisnis yang Islami. Keberhasilan Jakarta Islamic Indeks sebagai indeks yang memiliki
kapitalisasi pasar terbesar yang terlihat dari nilai agregat saham-saham JII cukup signifikan dibandingkan kapitalisasi seluruh saham yang aktif diperdagangkan.
Kecenderungan ini mudah sekali dimengerti bahwa masyarakat yang semakin terdidik akan semakin tidak suka menanamkan dana mereka di bank komersial
karena bank komersial memberikan return yang lebih kecil, resikonya juga relatif lebih kecil. Masyarakat yang semakin paham akan pasar keuangan, semakin
mengerti akan penilaian dan pengendalian risiko investasi. Portofolio merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari sekumpulan
aset, baik berupa aset riil real asset yang berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan aset
financial financial asset yang dilakukan di pasar uang baik berupa sertifikat
deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang yang dimiliki oleh investor.
Portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersubut ketika dibandingkan dengan portofolio lain mempunyai expected return terbesar dengan
risiko yang sama atau memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama. Pada hakekatnya pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi resiko
dengan diversifikasi, yaitu dengan mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif
Penelitian ini mencoba menerapkan model indeks ganda secara empiris untuk menghitung expected return, variance, dan covariance setiap efek dan
model indeks tunggal untuk membentuk portofolio optimal pada saham-saham Jakarta Islamic Index.
Minimnya informasi mengenai tingkat keuntungan dan risiko yang akan didapat oleh seorang investor dalam menghadapi risiko-risiko yang akan terjadi
dalam menanamkan modalnya. Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Portofolio Optimal Dengan
Menggunakan ”Index Ganda”
Studi Pada Saham-saham JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2001 – 2006”
B. Rumusan Masalah