112 H
2
SO
4
aq + 2NaOHaq Na
2
SO
4
aq + 2H
2
Oaq NaOH yang terpakai pada titrasi
= 0,1 mol L
–1
× 0,032 L = 0,0032 mol
Dari persamaan reaksi, 1 mol H
2
SO
4
2 mol NaOH Jadi, H
2
SO
4
yang dititrasi = × 0,0032 mol = 0,0016
mol Konsentrasi H
2
SO
4
= = 0,08 mol L
–1
E. STOIKIOMETRI LARUTAN
Selain reaksi asam-basa yang menghasilkan air yang bersifat netral, ada beberapa kemungkinan reaski lain yang terjadi di dalam larutan elektrolit.
1. Reaksi pembentukan endapan
Jika dua larutan elektrolit direaksikan maka dimungkinkan dua ion yang meng- hasilkan senyawa yang sukar larut maka senyawa yang dihasilkan akan mengendap.
Nitrat NO
3 –
Asetat CH
3
COO
–
Klorida Cl
–
Bromida Br
–
Iodida I
–
Sulfat SO
4 2–
Sulfida S
2–
Fosfat PO
4 3–
Karbonat CO
3 2–
Oksalat C
2
O
4 2–
Oksida O
2–
Hidroksida OH
–
Senyawa Kelarutan
Keterampilan
Semua larut Semua larut
Semua larut Semua larut
Semua larut Semua larut
Semua tidak larut Semua tidak larut
Semua tidak larut Semua tidak larut
Semua tidak larut Semua tidak larut
Kecuali Ag
+
, Hg
2 2+
, Bi
3+
Kecuali Ag
+
, Hg
2 2+
, Pb
2+
, dan Cu
2+
Kecuali Ag
+
, Hg
2 2+
, Pb
2+
Kecuali Ag
+
, Hg
2 2+
, Pb
2+
, dan Bi
3+
Kecuali Pb
2+
, Ba
2+
, Sr
2+
, dan Ca
2+
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4 +
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4 +
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4 +
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4 +
Kecuali Na
+
, K
+
, Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
Kecuali Na
+
, K
+
, Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
, Reaksi yang menghasilkan endapan disebut reaksi pengendapan.
Contoh:
a. BaCl
2
aq + Na
2
SO
4
aq BaSO
4
s + 2NaClaq b. BaNO
3 2
aq + MgSO
4
aq BaSO
4
aq + MgNO
3 2
aq
Tabel 5.3 Kelarutan beberapa senyawa ion dalam air
113
2. Reaksi pembentukan gas
Reaksi yang dapat menghasilkan gas. Selain itu, dapat dihasilkan juga karena terurainya suatu gas menjadi gas.
Contoh:
a. Reaksi karbonat padat dengan asam menghasilkan gas CO
2
CaCO
3
s + 2HClaq CaCl
2
aq + H
2
Ol + CO
2
g Na
2
CO
3
s + H
2
SO
4
aq Na
2
SO
4
aq + H
2
Ol + CO
2
g b. Reaksi senyawa amonium dengan basa kuat
menghasilkan gas NH
3
NH
4
Cls + NaOHaq NaClaq + H
2
Ol + NH
3
g NH
4 2
SO
4
s + 2KOHaq K
2
SO
4
aq + H
2
Ol + NH
3
g c. Reaksi antara sulfida padat dengan asam menghasilkan gas H
2
S CuSs + H
2
SO
4
aq CuSO
4
aq + H
2
Saq
F. TEORI ASAM BASA BRONSTED-LOWRY
Teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan tentang sifat asam basa pada larutan yang bebas air. Misalnya asam asetat akan bersifat asam, tetapi sifat asam
tersebut tidak tampak ketika asam asetat dilarutkam ke dalam benzena.
Pada tahun 1923, Johannes N. Bronsted-Lowry secara terpisah, mengemukakan
bahwa, reaksi asam basa dapat dipandang sebagai reaksi transfer proton, dan asam-basa dapat didefinisikan dalam transfer proton H
+
. Menurut Bronsted-Lowry, Asam adalah spesi donator pemberi proton dan basa adalah spesi akseptor
penerima proton.
Gambar 5.6