Light Emiting Dioda LED LED Infra Merah

0.7 V 100V Forward Bias Reverse bias Breakdown V I Gambar 5. Grafik arus dioda www.Electroniclab.com. Hal. 1 Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.

c. Light Emiting Dioda LED

Light Emiting Dioda LED, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. Karakteristik LED sama dengan karakteristik dioda penyearah, bedanya jika dioda membuang energi dalam bentuk panas, LED pembuangan energi dalam bentuk cahaya. www.Electroniclab.com. Hal. 1 Seperti halnya dioda, salah satu karakteristik LED adalah harga ketergantungan antara I terhadap V. Grafik antara V – I untuk LED sama dengan grafik V – I untuk dioda penyearah. Perbedaaannya terletak pada pengertian tegangan dan arus yang lewat. Harga arus I yang melewati LED menentukan intensitas cahaya yang dipancarkan, atau dengan kata lain arus LED sebanding dengan intensitas cahaya yang dihaslkan. Semakin besar arus yang melewati LED, maka intensitas cahaya semakin tinggi, begitu juga sebaliknya LED akan meredup jika arus yang melewatinya kecil. Gambar 6 Grafik tegangan LED www.Electroniclab.com. Hal. 1 Gambar 7 Grafik arus LED www.Electroniclab.com. Hal. 1 LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Gambar 8 Simbol LED www.Electroniclab.com. Hal. 1 Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah chasing LED dan bentuknya juga bermacam- macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong.

d. LED Infra Merah

LED dengan visible rays cahaya tampak banyak digunakan sebagai indikator. Selain itu, terdapat LED yang menghasilkan invisible rays cahaya tak tampak seperti LED infra merah. LED ini menghasilkan cahaya infra merah. Infra merah adalah sinar dengan panjang gelombang λ lebih besar dari 800 nm dan tidak dapat dilihat oleh mata. M. Aksin. 2003. Hal. 11 Gambar 9. Spectrum sinar M. Aksin. 2003. Hal. 12 Sinar infra merah merupakan gelombang elektromagnetik, jika dilihat dengan spektroskop cahaya, maka cahaya infra merah akan tampak pada spectrum electromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan dapat dilihat oleh mata, akan tetapi radiasi panas yang ditimbulkan masih dapat di deteksi. Gambar 10. Kurva Karakteristik Infra Merah www.firchildsemi.com. Hal. 2 Cahaya infra merah walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetapi tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya tampak, sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata. LED infra merah digunakan ketika diperlukan daya penekanan optis yang tinggi. LED ini mempunyai intensitas sinar lebih besar di banding LED dengan cahaya tampak. LED infra merah merupakan padanan spectral terbaik untuk kebanyakan fototransistor sebagai elemen penerima sinar pengindera photoelektrik.

e. Transistor Bipolar